Anda di halaman 1dari 3

TANTANGAN DAN HAMBATAN PERAWAT MANAJER DALAM PENERAPAN

EVIDENCE BASED PRACTICE: A SCOPING REVIEW

Abstrak : Evidence based practice (EBP) merupakan pendekatan penting dalam bidang
kesehatan yang memastikan keputusan dan intervensi didasarkan pada bukti terbaik yang
ada. Sebagai tenaga kesehatan, perawat manajer memiliki peran kritis dalam
mempromosikan dan menerapkan Evidence based practice (EBP), dalam pengaturan
pelayanan kesehatan mereka. Dalam hal ini ada beberapa tantangan dan hambatan yang
mempengaruhi keberhasilan penerapan Evidence based practice (EBP). Dalam Scoping
riview ini bertujuan untuk mengetahui aspek validy, aspek rehability, aspek relevance dan
aspek outcome dari tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh perawat manajer dalam
penerapan Evidence based practice (EBP).

Pendahuluan : Evidence based practice (EBP) menyediakan kerangka kerja bagi tenaga
kesehatan untuk memberikan pelayanan berkualitas tinggi dengan mengintegrasikan
bukti terbaik yang tersedia dengan keahlian klinis dan nilai-nilai pasien. Perawat manajer
adalah sebagai pemimpin dalam organisasi pelayanan kesehatan, memiliki tanggung jawab
untuk mempromosikan dan memfasilitasi penerapan Evidence based practice (EBP)
diantara staf keperawatan mereka. Dalam hal ini juga ada berbagai tantangan dan
hambatan dalam upaya mereka untuk menhintegrasikan Evidence based practice (EBP)
dalam praktik klinis.

Aspek Validity : Validity dari tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh perawat
manajer dalam implementasi Evidence based practice (EBP) sangat penting untuk
memastikan kesimpulan yang akurat dan dapat diandalkan. Aspek validity sendiri dari
tantangan yang diidentifikasi dijamin dengan melakukan tinjauan literature sistematis
dengan menggunakan basis data yang terkenal seperti PubMed, CINAHL, dan Scopus.
Selain itu kriteria inklusi dan eksklusi diterapkan untuk memilih artikel yang relevan yang
berfokus pada tantangan perawat manajer dalam implementasi Evidence based practice
(EBP). Metodologi yang meningkatan validitas temuan.

Aspek Rehability : Rehability diperoleh dengan mempertimbangkan konsistensi dan


keulangan temuan penelitian. Dalam hal ini untuk memastikan rehability scoping riview
ini ditinjau secara independen mengevaluasi dan menilai studi yang mencangkup dalam
hal relevansi dan ekstraksi data. Pertemuan consensus diadakan untuk menyelesaikan
perbedaan pendapat. Penggunaan formulir ekstraksi data yang terstandar dan strategi
pencairan yang komprehensif meningkatkan keandalan pada scoping riview ini.
Aspek Relevance : Relevance dalam tantangan dan hambatan yang diidentifikasi dalam
scoping rivie ini pentig untuk menilai signifikansi dalam praktik perawat manajer.
Tantangan dan hambatan diklasifikasikan ke dalam kategori seperti faktor organisasi,
keterbatasan waktu, kurangnya sumber daya, ketidakseimbangan pengetahuan, dan
resistensi terhadap perubahan. Dalam hal ini memberikan wawasan yang yang bermanfaat
dan berharga kepada perawat manajer tentang rinangan-rintangan spesifik yang mungkin
mereka hadapi, serta memandu dalam pengembangan strategi untuk mengatasi hambatan
dengan efekif.

Aspek Outcome : Hasil dari keberhasilan perawat manajer dalam penerapan Evidence
based practice (EBP) dapat memiliki dampak positif yang signifikan pada pelayanan
pasien, dalam peningkatan kualitas, dan hasil organisasi. Dengan mengatasi tantangan dan
hambatan yang diidentifiksi dalam scoping riview ini, perawat manajer dapat
meningkatkan keterlibatan perawat dalam Evidence based practice (EBP), meningkatkan
hasil pasien dan berkontribusi pada keberhasilan organisasi. Selain itu mereka dapat
menjadi contoh beradvokat Evidence based practice (EBP) untuk menciptakan budaya
perawatan berbasis bukti dalam pengaturan pelayanan kesehatan.

Kesimpulan : Scoping riview ini menggarisbawahi tentang tantangan dan hambatan yang
dihadapi oleh perawat manajer dalam aplikasi Evidence based practice (EBP). Validity
dan rehabilitee dalam temuan ini melalui proses peninjauan yang ketat. Relevance dalam
hal ini memberikan pemahaman komprehensif kepada perawat majnajer tentang
hambatan-hambatan yang mungkin mereka hadapi. Dengan menatasi tantangan-
tantangan ini, perawat manajer dapat mempromosikan penerapan Evidence based
practice (EBP) yang sukses untuk meningkatkan pelayanan pasien dan keberhasilan
organisasi.

Referensi :
Melnyk, B. M., Gallagher-Ford, L., Thomas, B. K., Troseth, M., Wyngarden, K., &
Szalacha,
L. (2016). A study of chief nurse executives indicates low prioritization of evidence-based
practice and shortcomings in hospital performance metrics across the United States.
Worldviews on Evidence-Based Nursing, 13(1), 6–14. https://doi.org/10.1111/wvn.12133
Swito, I., Sidin, A. I., & Rachmawaty, R. (2021). Factors related to the implementation of
Evidenced-Based Practice (EBP) of nursing staffing levels in hospitals: A literature
review. Journal of Asian Multicultural Research for Medical and Health Science Study,
2(1), 60–68. https://doi.org/10.47616/jamrmhss.v2i1.88
Parahoo, K. (2014). Nursing research: Principles, process, and issues. Macmillan
International Higher Education. 10.4236/ojn.2017.72020

Anda mungkin juga menyukai