Anda di halaman 1dari 28

MENGANALISIS PENYEBAB

TERJADINYA ADVERSE EVENT


TERKAIT PROSEDUR INVASIV
MEDICATION SAFETY
PREVENTION OF INFECTION DAN
PREVENTION OF FALLS

KELOMPO
K IV
ANGGOTA
Marta Afrifantinu S.
KELOMPOK
.
Chornelia Dina V
Welly Azkia L Lidel Stefian M.

Eka Fitri W. N . Dorkas Dapa Z . Crisogna De A.


1.PREVENTION OF INFECTION
Pengertian
Infeksi merupakan suatu suatu keadaan yang disebabkan oleh
mikroorganisme pathogen, dengan/tanpa disertai gejala klinis. Infeksi terkait
pelayanan kesehatan (health care associated infections) yang disingkat hais
merupakan infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di rumah sakit
dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di mana ketika masuk tidak ada
infeksi tapi muncul setelah pasien pulang, juga infeksi karena pekerjaan pada
petugas rumah sakit dan tenaga kesehatan terkait proses pelayanan kesehatan
di fasilitas pelayanan kesehatan.

Tujuan
Pencegahan dan pengendalian infeksi bertujuan untuk meningkatkan kualitas
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI TERJADINYA
INFEKSI

1 5
Agen infeksi (infectious agent) Solusi
Portal of&entry
Penyelesaian
(pintu masuk)

2
Reservoir
Reservoir
Reservoir atau atau
atauwadah
wadah wadah agen
tempat/sumber
tempat/sumber
tempat/sumber ageninfeksi
infeksi
dapathidup,
dapat hidup,tumbuh,
agen infeksi
tumbuh,berkembangbiak
berkembangbiak 6
Susceptible (pejamu rentan
3
Portal of
Solusi & exit ( Pintu keluar)
Penyelesaian
7 Faktor resiko HAIs
4
Kesimpulan
Metode transmisi/cara penularan
PENGKAJIAN PADA PASIEN YANG BERESIKO
TERJADINYA INFEKSI
1 Identifikasi resiko 2 Analisa resiko
Agen infeksi (infectious agent)

3 Kontrol resiko 4
Monitoring resiko
.PROSEDUR PENCEGAHAN INFEKSI
1
PADA
Kewaspadan standar
PASIEN
4
Penggunaan antimikroba
bijak

2 Kewaspadaan berdasarkan 5 .Surveilans Infeksi


transmisi
r

3 Bundles HAIs 6 Pendidikan dan pelatihan


.
PREVENTION OF FALLS /RESIKO

Prevention of Falls /Resiko Jatuh


Pengertian
Jatuh adalah suatu kejadian atau insiden seseorang mengalami jatuh secara tidak
sengaja atau tidak direncanakan dengan arah jatuh ke lantai atau ke tempat yang lebih
rendah hingga menyebabkan orang tersebut cedera maupun tidak cedera.
Resiko jatuh pada pasien merupakan pasien yang memiliki resiko untuk jatuh yang
disebabkan oleh faktor lingkungan dan faktor fisiologis yang berakibat pada kejadian
cedera.
1.1.Tujuan

Tujuan : untuk mencegah kejadian jatuh pada pasien dengan


cara
1 3 4
2

mengidentifikasi pasien melakukan assessment melakukan assessment yang menetapkan standar

berkesinambungan pencegahan dan


yang memiliki resiko ulang pada semua pasien
penangan resiko jatuh
tinggi jatuh .
secara komprehensif
.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TERJADINYA RESIKO JATUH
2
1

Faktor ekstrinsik
Faktor intrinsik
.
PENGKAJIAN PADA PASIEN
YANG BERESIKO TERJADI
JATUH

1
Status Kesehatan pasien

.Kebutuhan dan permasalahan


2 keperawatan

3
Intervensi

4 . tindak lanjut untuk memastikan


pencapaian hasil
PENATALAKSANAAN PENGELOLAAN PASIEN
DENGAN RESIKO JATUH
1. penanggungjawab : dokter dan perawat

2. Perangkat kerja :
a.Status rekam medis pasien
b.Tanda resiko pasien jatuh (gelang kuning)
c.Formular pengkajian resiko jatuh
d.Formular dokumentasi informasi perawat tentang assessment dan intervensi
resiko jatuh
ASSESSMENT RESIKO
PASIEN JATUH
1 4 penggunaan peralatan yang sesuai harus
. Assessment awal/ skrining
optimal.
h

2 5
Assesment ulang intervensi pencegahan pasien jatuh.

3 mengidentifikasi dan menerapkan


6 pengisian formular assessment resiko
prosedur pencegahan jatuh
jatuh dengan skala morse fall dan skoring
TINJAUAN
Kasus Semu :
KASUS
Ny. X pada tanggal 2 Oktober 2023 datang ke UGD RSUA Surabaya dengan diagnosa medis stroke non
haemoragic. Keadaan Ny. X somnolen dengan tanda-tanda vital : TD 210/110 mmHg, Nadi 90 x/menit, suhu 38,9
0C dan RR 21 x/menit. pada tubuh sebelah kanan terjadi kelemahan anggota tubuh (tangan dan kaki kanan)
dengan kekuatan otot 0, pasien kesulitan berbicara. Di UGD Ny. X mendapatkan pemasangan infus di tangan kiri
dan pemasangan kateter, 5 jam kemudian pasien dipindahkan ke ruang rawat inap. Pada tanggal 11 Oktober
perawat melakukan pemeriksaan di setiap ruangan. Didapatkan handrail pasien tidak terpasang meskipun telah
ada tanda risiko jatuh. Tanda-tanda vital : TD 190/100 mmHg, Nadi 80 x/menit, suhu 38,6 0C, dan RR 20
x/menit. Masih terpasang infus cairan RL 21 tpm di tangan kiri dengan pemasangan pada tanggal 11 Oktober dan
masih terpasang kateter. Pada urine bag ditemukan adanya urin keruh, berbau menyengat. Menurut penuturan
keluarga, pasien juga mengeluh nyeri dan berasa panas di daerah kemaluan. Kantong urine terisi setengahnya .
Pengkajian data ( tgl : 11 Oktober 2023 pukul 08.00 )
1.Identitas pasien
Nama : Ny. X
Umur : -
Alamat : -
Diagnosa medis : stroke non haemoragic
2.Lingkungan kerja
Di RS swasta Surabaya, sudah tersedia wastafel, handsanitizer disetiap ruangan, sarung tangan
bersih dan steril, masker, terdapat handrail di setiap bed pasien, terdapat label risiko jatuh
(berwarna kuning) dan pita/pin kuning di gelang pasien.
3.System rujukan
RS swasta Surabaya.
4.Pemeriksaan Kesehatan
Setelah dilakukan anamnesa oleh perawat, Ny. X mengeluh nyeri dan terasa panas pada
daerah kemaluan, terdapat bau menyengat dan urine berwarna keruh, serta didapatkan
handrail tidak terpasang.
5.Pemakaian APD
Di RS tersebut petugas kesehatan menggunakan APD yang tersedia, seperti masker,
handscoon dll saat akan melakukan tindakan medis ke pasien.
6.Kecelakaan Kerja
Saat perawat melakukan tindakan ke ruangan pasien, pasien mengeluh nyeri dan panas
pada daerah kemaluan, terdapat bau menyengat dan urine berwarna keruh. Diduga
karena perawat jarang melakukan tindakan vulva hygiene dan perawatan kateter. Serta
tanggal pemasangan kateter sudah lebih 7 hari.
7.Penyakit yang Timbul dari Kecelakaan Kerja
Risiko Infeksi : Nyeri dan terasa panas pada daerah kemaluan.
Risiko Jatuh : berisiko cidera jika pasien jatuh dari bed pasien
8..Kecelakaan Yang Sering
Terjadi
Dalam kasus Risiko Infeksi
dan Risiko Jatuh termasuk
kualifikasi Moderat, dengan
Probabilitas sering terjadi
(beberapa kali pertahun) dan
Tingkat Signifikan minor.
9.Penanggulangan
Ny. X mendapatkan perawatan berupa vulva hygiene dan
penggantian kateter <7 hari dan berkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian antibiotic dan handrail dipasang
Analisa Data Hazard :
1.Identifikasi Bahaya
a. Handrail tidak terpasang.
b. Terdapat urine keruh dan berbau menyengat, pasien
mengeluh nyeri dan panas pada daerah kemaluan.
c. Bahaya termasuk bersifat biologi dan fisik.
2. Analisa bahaya
a. Pengamanan/pengendalian : pendisiplinan petugas untuk
mengecek keamanan pasien di setiap ruangan terutama pada
pasien dengan tanda kuning, selain itu petugas harus mematuhi
SOP tindakan yang ada dan lebih disiplin dalam menggunakan
APD yang sesuai serta melakukan perawatan
2. Analisa bahaya2. Analisa bahaya
terutama pada
pemasangan kateter.

b. Kemungkinan/probability : resiko terjadi infeksi pada saluran


kemih yang tinggi, kelalaian yang berpotensi menyebabkan pasien
jatuh dari tempat tidur sehingga menimbulkan kecelakaan kerja
pada pasien
3.Pengukuran tingkat kemungkinan kejadian
Kelompok unlikely : kejadian yang dapat terjadi pada waktu tertentu
4. Pengukuran tingkat koonsekuensi yang dapat timbul
Moderat
5.Menentukan tingkat resiko dengan pengelompokan
Signifikan Risk (II)
DATA
1 ANALISA DATA
DS :
· PASIEN KESULITAN DALAM
MENGGERAKKAN ANGGOTA BADAN ETIOLOGI MASALAH
UTAMANYA ANGGOTA BADAN SEBELAH
KEKUATAN OTOT MENURUN
RISIKO JATUH BERHUBUNGAN
KANAN.
DENGAN
PASIEN SULIT UNTUK BERBICARA
DO :
KEKUATAN OTOT MENURUN
· TEKANAN DARAH: 190/100 MMHG. (D.0143)
· KEKUATAN OTOT : 0
· NADI: 80X/MENIT
· SUHU : 38,6 0C
· TERDAPAT TANDA RISIKO JATUH PADA
TEMPAT TIDUR PASIEN DAN DI GELANG
IDENTITASNYA.
HANDRALL PASIEN TIDAK TERPASANG
MESKIPUN TELAH ADA TANDA RISIKO
JATUH.
aa
2 DATA ETIOLO MASALAH
DS :
· Pasien BAK dibantu dengan pemasangan Efek GI
prosedur Risiko infeksi berhubungan
kateter karena kesulitan dalam menggerakkan
invasive
anggota badannya utamanya sebelah kanan. dengan efek prosedur invasive
· Menurut penuturan keluarga, pasien juga
mengeluh nyeri dan berasa panas pada daerah
(D. 0142)
kemaluan.

DO :
· Suhu : 38,6 0C
· Kekuatan otot : 0
· Pada urin bag ditemukan urin berwarna
keruh dan bau menyengat.
Kantong urin terisi setengahnya.
INTERVENSI
1
KEPERAWATAN
Kriteria Hasil Intervensi
Pencegahan Jatuh (I. 14540)
Setelah dilakukan 1x24 jam tindakan
Observasi :
keperawatan diharapkan pasien mengalami 1. Identifikasi faktor risiko jatuh.
penuruan tingkat jatuh dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi risiko jatuh setidaknya sekali
setiap shift atau sesuai kebijakan.
1. Jatuh dari tempat tidur menurun (5)
Terapeutik :
2. Pergerakan ekstremitas meningkat (5) 1. Orientasikan ruangan pada pasien dan
3. Kekuatan otot meningkat (5) keluarga.
2. Pastikan roda tempat tidur selalu dalam
4. Rentang gerak meningkat (5)
keadaan terkunci.
3. Pasang handrall tempat tidur.
Edukasi :
Ajarkan cara menggunakan bel untuk
memanggil perawat.
INTERVENSI KEPERAWATAN
2
intervensi
kriteria hasil Pencegahan Infeksi (I. 14539)

Setelah dilakukan 1x24 jam Observasi :


1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal sistemik
tindakan keperawatan diharapkan Terapeutik :
pasien mengalami penurunan 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
dan lingkungan pasien
tingkat infeksi dengan kriteria hasil : 2. Pertahankan teknik aseptic pada pasien berisiko tinggi
1. Nyeri menurun (5) Edukasi :
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
2. Suhu tubuh menurun (5 Perawatan Kateter Urine (I. 04164)
Observasi :
1. Monitor kepatenan kateter urine.
2. Monitor tanda dan gejala infeksi saluran kemih.
3. Monitor tanda dan gejala obstruksi aliran urine.
Lanj….
INTERVENSI
4. Monitor kebocoran kateter, selang, dan kantung urine.
Terapeutik :
1. Gunakan teknik aseptic selama perawatan kateter urine.
2. Pastikan selang kateter dan kantung urin terlepas dari lipatan.
3.Pastikan kantung urin diletakkan di bawah ketinggian kandung kemih
4.Lakukan perawatan perineal minimal 1 kali sehari.
5. Lakukan irigasi rutin dengan cairan isotonis untuk mencegah kolonisasi bakteri.
6. Kosongkan kantung urin jika telah terisi setengahnya.
7.Ganti kateter dan kantung urine secara rutin.
8.Jaga privasi selama melakukan tindakan
Edukasi :
Jelaskan tujuan, manfaat, prosedur, dan risiko sebelum pemasangan kateter
IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
1.Perawat harus menerapakan 6 (SKP) Sasaran Keselamatan Pasien terutama Risiko Infeksi
dan Risiko Jatuh.
2.Perawat menggunakan APD sesuai ketentuan.
3.Perawat harus menjalankan 6 SKP dengan benar agar terhindar dari kejadian tidak
diharapkan (KTD).
4.Perawat harus mematuhi SOP yang sudah ditetapkan rumah sakit.
5.Koordinasi dengan komite K3 mengenai :
a.Penetapan Kebijakan K3RS
Direktur membuat kebijakan RS yang harus dilaksanakan oleh semua petugas RS.
b.Perencanaan K3RS
Manajemen K3 RS menyediakan label/tanda resiko jatuh dan label lain untuk mencegah
kejadian tidak diharapkan
Lanj…. IMPLEMENTASI
c. Pelaksanaan rencana K3RS :
KEPERAWATAN
·Petugas Kesehatan/perawat memasang label/tanda risiko jatuh dan
label lain sesuai dengan SOP dan ketentuan yang sudah disepakati.
·Pencatatan dan pelaporan K3 terintegrasi ke dalam system
pelaporan rumah sakit.
·Inspeksi dan pengujian inspeksi K3 merupakan suatu kegiatan
untuk menilai keadaan K3 secara umum
d.Pemantauan dan evaluasi kinerja K3RS :
·Manajemen K3 Rumah Sakit membantu dalam pemantauan
kepatuhan petugas dalam melaksanakan sasaran keselamatan
pasien dalam bekerja.
Lanj….
IMPLEMENTASI
·Untuk menilai potensi bahaya, gangguan kesehatan dan keselamatan, memastikan
dan menilai pengelolaan K3 dan menentukan langkah untuk mengendalikan bahaya
potensial serta pengembangan mutu.
e. Peninjauan dan peningkatan kinerja K3RS :
·Adanya sosialisasi tetang risiko infeksi dan risiko jatuh dari menejemen.
·Melaksanakan audit atau evaluasi secara konsisten.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai