Anda di halaman 1dari 58

SELAMAT DATANG DI ACARA

DIKLAT PPI DASAR RSAM


Rabu-Kamis, 08-09 Februari 2023
R C
A AGEN INFEKSI
H
A
N
I
T
N
A PENJAMU
RENTAN
RESERVOIR
I O
F
RANTAI
PENULARAN
I
N I
F PINTU MASUK PINTU KELUAR
N
E F
K E
S C
CARA
I PENULARAN T
I
O
N

2
AGEN INFEKSI RESERVOIR PINTU KELUAR
Adalah mikroorganisme Atau tempat/sumber Adalah tempat agen
penyebab infeksi: agen infeksi dapat hidup, infeksi meninggalkan
tumbuh, berkembang reservoir: melalui sal
• bakteri biak dan siap ditularkan napas, sal cerna, sal
• virus kepada pejamu atau kemih, luka pada kulit
• jamur manusia. Terbanyak atau transplasenta
pada: manusia, alat
• parasit medis, binatang,
tumbuh2an, tanah, air,
lingkungan dan bahan2
organik lainnya. Pada
orang sehat, permukaan
kulit, selaput lendir
mulut, saluran napas
atas, usus, vagina

3
CARA PENULARAN PINTU MASUK PEJAMU RENTAN
Adalah metode Adalah tempat agen Adalah seseorang dgn
transmisi/metode infeksi memasuki host, kekebalan tubuh
transport misalnya: sal napas, menurun sehingga
mikroorganisme dari sal cerna, sal kemih, tidak mampu melawan
tempat/reservoir ke mata, kelamin, atau agen infeksi. Faktor yg
penjamu yg rentan kulit yang tidak utuh dpt mempengaruhi
melalui kontak langsung kekebalan tubuh: umur,
dan tidak langsung, status gizi, status
droplet, airborne, imunisasi, penyakit
vehikulum (makanan, kronis, luka bakar yg
air/minuman, darah), dan luas, trauma, paska
vector (biasanya pembedahan dan
serangga dan binatang pengobatan dengan
pengerat) immunosupresan

4
5
PROGRAM PPI RSAM
Pencegahan Infeksi : Surveilans :
Kewaspadaan
1 2 Pemakaian Alat, 3 Masalah yang ada,
Isolasi : • Cauti
• Kateter urin
1. Kewaspadaan • Plabsi
menetap/CAUTI • Clabsi
Standar • Kateter vena • VAP
2. Kewaspadaan perifer/PLABSI • IDO
Berdasarkan • Kateter vena • Phlebitis
Transmisi sentral/CLABSI • Ekstravasasi
• Ventilasi mekanik/VAP • Infiltrasi
• Dekubitus

Pendidikan dan 5 Antibiotika :


4 Pelatihan Profilaksis

7
8
No. 13 Indikator Mutu Kemenkes Standar
1. Kepatuhan Kebersihan Tangan ≥ 85 %
2. Kepatuhan Penggunaan APD 100 %
3. Kepatuhan Identifikasi Pasien 100 %
4. Waktu Tanggap Operasi Seksio Sesarea Emergency ≥ 80 %
5. Waktu Tunggu Rawat Jalan ≥ 80 %
6. Penundaan Operasi Elektif <5%
7. Ketepatan Waktu Visite Dokter ≥ 80 %

8. Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium 100 %


9. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional ≥ 80 %
10. Kepatuhan Terhadap Alur Klinis (Clinical Pathway) ≥ 80 %
11. Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Pasien Jatuh 100 %
12. Kecepatan Waktu Tanggap Komplain ≥ 80 %
13. Kepuasan Pasien Skor ≥ 76,61
INDIKATOR MUTU UNIT PPI RS ADVENT MEDAN
TAHUN 2022

1 KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN ≥ 85%

2 KEPATUHAN PENGGUNAAN APD 100%


(ALAT PELINDUNG DIRI)
Membersihkan Membersihkan
tangan dengan tangan dengan
cairan berbasis Membersihkan tangan dari kotoran/mikroorganisme sabun/antiseptik di
alkohol, jika tangan yang melekat pada tangan air mengalir, jika
tidak tampak kotor tangan tampak kotor

Tangan bersih dan aman digunakan

Mencegah HAIs

20 – 30 detik KEBERSIHAN TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN 40 – 60 detik


SARUNG TANGAN, TIDAK DIREKOMENDASIKAN
tangan bagaikan pistol, dan kuman pelurunya, jika tidak melakukan kebersihan tangan, maka
kuman/mikroorganisme ditembakkan ke pasien, maka jadilah ‘pembunuh berdarah dingin’
Clean your hands after touching any object or furniture in the patient’s immediate
surroundings, even without having touched the patient!!
To protect yourself, the healthcare environment, and your next patient against germ spread!!
Hal-hal Penting Dalam Pelaksanaan Hand Hygiene

Jaga kuku selalu pendek dan bersih


Tidak memakai perhiasan, kuku palsu, kutex
Tidak melakukan kebersihan tangan saat
menggunakan glove
Tidak dianjurkan menggunakan handuk pakai ulang
dan tissue roll
Tidak menambahkan sabun cair/antiseptik sebelum
habis benar dan sebelum mengisi kembali,
bersihkan dulu dispenser hingga bersih dan kering

19
Penyebab Ketidak Patuhan Melakukan
Kebersihan Tangan
 Beban kerja berlebihan  Kurang informasi/promosi
 Terlalu sibuk  Merasa tidak perlu
 Tidak tersedia sarana/fasilitas  Sudah pakai sarung tangan
kebersihan tangan  Tidak ada dukungan
 Kurang pengetahuan  Tidak ada kontroling/monitoring
 Lokasi cuci tangan terlalu jauh  Tidak ada SPO
 Bila sering cuci tangan, tangan  Tidak ada peraturan/poster
jadi rusak
 Tidak ada sanksi/reward
 Tangan iritasi
 Tidak peduli
 Malas
TUJUAN PEMAKAIAN APD

Untuk melindungi kulit


dan membrane mukosa
tubuh dan dari paparan
darah, cairan tubuh,
sekresi dan ekskresi
sehingga meningkatkan
keamanan Petugas,
Pasien, Pengunjung dan
Masyarakat
6. Memakai sarung tangan
Cara Penggunaan Masker N 95
FAKTOR KETIDAK PATUHAN PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI
• Tidak ada kebijakan penggunaan APD
• Tidak ada panduan/pedoman penggunaan APD
• Tidak ada SOP penggunaan APD
• Kurangnya pengetahuan penggunaan APD
• Kurangnya sosialisasi
• Kurangnya pengingat (poster, stiker, benner, dsb)
• Tidak ada monev, audit, feedback
• APD tidak tersedia
PLEASE REMEMBER THIS:
ONE GLOVES, ONE PATIENT,
ONE ACTION

DO IT HAND WASH BEFORE


USE THE GLOVES
DO IT HAND WASH AFTER
USED THE GLOVES
PENGERTIAN SSI/IDO
Surgical Site Infection/SSI (Infeksi Daerah Operasi/IDO)
merupakan infeksi yang terjadi pada tempat atau daerah
insisi akibat suatu tindakan pembedahan yang didapatkan
dalam 30 – 90 hari setelah operasi, pada luka terbuka dan
tertutup, infeksi dapat terjadi di jaringan insisional
superficial, insisional dalam dan insisional rongga.
(July 2013 CDC/NHSN Protocol Clarifications)
FAKTOR RISIKO IDO

Intrinsik
Tidak bisa diubah Ekstrinsik
 Umur  Klasifikasi luka yang lebih tinggi dan
 Radioterapi pembedahan terbuka
 Infeksi kulit/jaringan lunak  Pertukaran udara/ventilasi yang kurang
memadai
Bisa diubah  Peningkatan lalu lintas ruang operasi
 Diabetes yang tidak terkontrol  Sterilisasi instrumen/peralatan yang tidak
 Obesitas tepat/tidak memadai
 Malnutrisi  Infeksi yang sudah ada
 Kebiasaan merokok  Persiapan kulit yang tidak memadai
 Imunosupresi  Pencukuran pra-operasi
 Kadar albumin pra-operasi 1.0 mg/dL  Pemilihan, pemberian, atau durasi
 Lama menjalani rawat inap pra-operasi antibiotik profilaksis yang tidak tepat
setidaknya 2 hari
FAKTOR RISIKO IDO
Faktor risiko intra operasi
 Waktu operasi yang lama Faktor risiko pasca
 Transfusi darah operasi
 Teknik aseptik dan
pembedahan  Hiperglikemia dan diabetes
 Pemakaian sarung masih terbilang sangat
tangan/lengan kritikal selama periode
 Antiseptik paska-operasi
 Hipoksia  Perawatan luka
 Hipotermia  Transfusi darah paska
 Kontrol gula darah yang tidak operasi
adekuat
Faktor Penyebab IDO SSI Fishbone Diagram
KLASIFIKASI IDO
PENCEGAHAN IDO

Menerapkan Bundles Bundles

Seperangkat intervensi konsep ilmiah berbasis bukti


sahih (Evidence Base Practices) terdiri dari 4-6
Fokus kepada faktor unsur/elemen bila dilaksanakan menyeluruh setiap
Risiko yang dapat diubah waktu menghasilkan umpan balik terbaik.
The US-IHI (Institute for Healthcare Improvement) 2001

ZERO TOLERANCE ZERO INFECTION It is very difficult


TUJUAN PENERAPAN BUNDLES

Untuk mencegah terjadinya Infeksi Daerah Operasi


pada pasien yang dilakukan tindakan pembedahan
SIAPA YANG BERTANGGUNGJAWAB
MENERAPKAN BUNDLES?
Semua individu yang terlibat dalam proses penyembuhan luka
operasi : petugas dokter, perawat, pasien dan keluarga
PENERAPAN BUNDLES IDO

PRE OPERASI
 Hindari pencukuran rambut
 Antibiotika profilaksis dalam 60 menit
 Gula darah normal
 Temperatur tubuh normal
 Mandi sore dan pagi hari dengan cairan
antiseptik
PENERAPAN BUNDLES IDO

INTRA OPERASI
Surgical hand antiseptic
Sterile instrument
Antiseptic skin preparation
Strict Personil
Environment
PENERAPAN BUNDLES IDO

PASKA OPERASI
Rawat luka teknik steril dengan
cairan NaCl
Luka ditutup 24-48 jam,
kecuali ada rembesan atau infeksi
Berikan nutrisi sesuai kebutuhan
Motivasi dan Penkes
Klebsiella Pneumoniae
Klebsiella Pneumoniae
merupakan salah satu jenis
Bisa menginfeksi paru- bakteri patogen oportunis
paru, kandung kemih, gram negatif yang dapat
otak, hati, mata, luka menyebabkan infeksi
bahkan darah. pernapasan, infeksi saluran
kemih, infeksi
Bisa berubah menjadi nosokomial bahkan
“superbug” yang hampir kematian hingga 10% pada
tidak mungkin melawan manusia.
antibiotik biasa. Bakteri jenis ini mudah
ditemukan dicairan tubuh
manusia, antara lain darah,
urin, dan dahak.
PEMROSESAN PERALATAN PERAWATAN PASIEN (DEKONTAMINASI)

 Pemrosesan peralatan perawatan pasien


(Dekontaminasi) merupakan hal penting untuk
memutus mata rantai infeksi, sehingga mencegah
terjadinya Infeksi HAIs
 Peralatan perawatan pasien harus segera diproses
setelah dipakai, sehingga aman untuk dipakai
selanjutnya
 Pemrosesan peralatan perawatan pasien sesuai
dengan klasifikasi peralatan menurut Spaulding
 Peralatan perawatan pasien Covid 19 tersendiri,
setelah dipakai segera diproses dekontaminasi
PEMROSESAN PERALATAN PERAWATAN PASIEN (DEKONTAMINASI)
PENANGANAPPPEPP
Seluruh linen yang berasal dari ruang isolasi dianggap linen infeksius
PN LINEN

Pastikan dipakai Ganti linen setiap hari, Mencuci linen Setrika linen sesuai
kondisi bersih minimal setiap dua hari menggunakan air panas dengan bahan linen
dan detergen

Lipat linen sedemikian Linen disimpan dalam Gunakan troley linen Tidak menempatkan
rupa lemari tertutup saat mengangkut linen di lantai
PENGENDALIAN LINGKUNGAN

Kesehatan lingkungan rumah sakit adalah upaya


pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan
dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan
kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik,
kimia, biologi, maupun sosial di dalam lingkungan
rumah sakit
Ruang lingkup Lingkungan RS meliputi Air, Udara,
Tanah, Pangan, Sarana dan bangunan, Vektor dan
binatang

Era Pandemi Covid 19, tidak ada lagi jam berkunjung, sehingga tidak ada lagi gelar2 tikar, tidur2an
dilantai atau di atas tempat tidur pasien
PENGEKKKNDALIAN
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
LINGKUNGAN
Permukaan Tidak perlu
Kesehatan melakukan Penyehatan
Lingkungan
Udara fogging/penyemprotan Air
, karena tidak
bermakna, justru
Suhu Pertahankan 5 R berbahaya kepada
Kelembaban Pengelapan manusia Penyediaan Air yang
Aliran Permukaan cukup
Tekanan lingkungan dan
Pengepelan lantai
2 X sehari atau K/P Dari atas ke bawah
dengan detergen Dari area kotor ke
dan air, bila area bersih
ternoda darah
Udara tidak bau Pakai tiga ember
Pertukaran Pertahankan melakukan
untuk cairan klorin 5 R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)
12 ACH o.5 %
PENANGANAN LIMBAH
Segera buang limbah yang dihasilkan, ke tempat pembuangan
limbah sesuai kebijakan dan SOP
Pertahankan tempat limbah tidak lebih mencapai 3/4 penuh,
segera dibuang
Pertahankan kebersihan kontainer sampah senantiasa bersih
Seluruh limbah darah cairan tubuh sekresi dan ekskresi dari
ruang isolasi dianggap infeksius
Limbah infeksius semakin bertambah di era Covid 19, penyebab
Penggunaan APD yang tidak tepat dan benar
I
k
a
n

M
a
s

d
i

I
P
A
L
PENEMPATAN PASIEN
Kewaspadaan berdasarkan transmisi:
 Kontak
 Droplet
 Airborne
PERLINDUNGAN KESEHATAN KARYAWAN

 Pertahankan kondisi kesehatan prima saat bekerja, jika flu /sakit tidak boleh bekerja
 Memantau aspek kesehatan pekerja dengan penekanan pada surveilans ISPA pada
petugas kesehatan
 Pemantauan kesehatan pada petugas kesehatan secara berkala sesuai indikasi medis
 Melakukan penilaian kelaikan kerja untuk petugas dengan komorbid dan kondisi khusus
seperti kehamilan, sebelum ditugaskan memberikan pelayanan pasien COVID-19
 Pertahankan menggunakan pakaian seragam dalam kondisi bersih
 Tidak bekerja dengan waktu berlebihan, waktu kerja maksimal 40 jam seminggu dengan
waktu kerja harian 7-8 jam dan tidak melebihi 12 jam
 Di era Covid 19, Nakes dianjurkan tidak pulang ke rumah, nginap di hotel atau asrama,
seyogyanya tidak perlu demikian, boleh pulang terapkan Kewaspadaan standar dan Pro-
kes dimana saja, kapan saja, oleh siapa saja
PERLINDUNGAN KESEHATAN KARYAWAN

 Tidak berbagi barang pribadi kepada orang lain (sejadah, sepatu, sisir)
 Tidak berkoloni-koloni/ber-kumpul2
 Saat makan tidak bercakap-cakap dan jaga Jarak > 1 m
 Tidak mengusap-usap wajah dengan tangan
 Setelah pulang kerja segera ke kamar mandi , baju kotor langsung direndam dalam
ember dengan detergen, mandi, keramas dan ganti baju
 Makan bergizi buah dan sayur2an, minum banyak air putih/mineral
 Tidak merokok
 Pertahankan tidak menggunakan asesoris di tangan saat bekerja
 Istirahat cukup ( 7-8 jam sehari)
PENYUNTIKAN YANG AMAN

Jarum suntik sekali Ambil obat Teknik Segera obat suntik Buang jarum suntik
pakai aseptik diberikan ke tempat safety box

1 Setiap suntikan dapat Suntikan IV pakai Suntikan IM pakai


menyebabkan 4 sarung tangan
2 sarung tangan
 HIV
 HBV
 HCV Sebelum dan sesudah 5 Tdk ada perbedaan
3 menyuntik lakukan suntikan pasien covid
‘KEBERSIHAN TANGAN’ dan non covid
ETIKA BATUK/BERSIN Masker

Masa Pandemik Covid 19, Semua orang pakai masker (Pro-Kes)


PRAKTIK
LUMBAL PUNGSI

TDD
55
SUMBER INFEKSI
Semangat pagi tim….
Pagi, pagi, pagi

◉ Rumah Sakit Advent Medan……selalu terdepan


◉ Pelayanan berkualitas……jadi prioritas
◉ Pasien safety……sudah pasti
◉ Akreditasi……satu hati
◉ Lulus paripurna……bisa, bisa, bisa

57
BUDAYAKANLAH SELALU:
MELAKUKAN KEBERSIHAN TANGAN YANG TEPAT DAN BENAR (TENAR)
MENGGUNAKAN APD YANG BENAR SESUAI PAPARAN

Anda mungkin juga menyukai