Makalah PPI IAIN
Makalah PPI IAIN
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebagai suatu sistem, pendidikan nasional haruslah dikelola dengan tepat
agar sebagai subsistem sebagai pembangunan nasional, tujuan sisdiknas
seperti yang di minta dalam pasal undang-undang nomor 2 tahun 1989 dapat
tercapai secara efisien dan efektif.
Khusunya pada pendidikan dasar perlu mendapat perhatian khusus.
Kurikulum yang ada sekarang bukan saja terlalu “overload”. Sebagai
konsekuensi logis dari kurikulum yang sentralistik, juga karena proses
penyusunan sampai pada pelaksanaan dan evaluasi kurikulum masih steril dari
jamahan masyarakat. Dalam hal ini kurikulum menjadi salah satu penentu
kesuksesan dunia pendidikan.
Dalam UU. No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
menyebutkan bahwa, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
tertentu.
Dengan perencanaan kurikulum diharapkan memberi kesempatan belajar.
Mengajar untuk membina siswa/peserta didik kearah perubahan tingkah laku
yang diinginkan dan menilai hingga mana perubahan-perubahan yang terjadi
pada siswa/peserta didik.
B. Rumusan masalah
1. Jelaskan pengertian perencanaan karakteristik?
2. Apa saja karakteristik dalam perencanaan kurikulum?
3. Apa saja asas-asasyang digunakan dalam perencanaan kurikulum?
4. Sebutkan tahap-tahap perencanaan kurikulum?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
B. Karakteristik Perencanaan Kurikulum
Dalam perencanaan kurikulum, terdapat beberapa aspek yang harus di
perhatikan. Aspek-aspek yang menjadi karakteristik perencanaan kurikulum
tersebut sebagai berikut;
1. Perencanaan kurikulum harus berdasarkan konsep yang jelas tentang
berbagai hal yang menjadikan kehidupan lebih baik, karakteristik
masyarakat sekarang dan masa depan, serta kebutuhan dasar manusia.
2. Perencanaan kurikulum harus dibuat dalam kerangka kerja yang
komprensif, yang mempertimbangkan dan mengoordinasi unsur
esensial belajar mengajar efektif.
3. Perencanaan kurikulum harus bersifat reaktif dan antisipasif.
Pendidikan harus responsive terhadap kebutuhan siswa, untuk
membantu siswa tersebut menujuk kehidupan yang baik.
4. Tujuan-tujuan pendidikan harus meliputi rentang yang luas akan
kebutuhan dan minat yang berkenaan dengan individu dan masyarakat.
5. Rumusan berbagai tujuan pendekatan harus diperjelas dengan ilustrasi
konkret, agar dapat digunakan dalam pengembangan rencana kurikulum
yang spesifik. Jika tidak, persepsi yang muncul kurang jelas dan
kontradiktif.
6. Dalam perencanaan kurikulum, harus diadakan evaluasi secara kontinu
terhadap semua aspek pembuatan keputusan kurikulum, yang juga
meliputi analisis terhadap proses dan konten kurikulum.
7. Berbagai jenjang sekolah, dari taman kanak-kanak sampai perguruan
tinggi, hendaknya merespon dan mengekomodasi perubahan,
pertumbuhan, dan perkembangan siswa. Untuk itu, perlu direfleksikan
organisasi dan prosedur secara bervariasi.
3
akan bertahan lama. Oleh sebab itu sebelum, sebelum sebuah gedung
dibangun, terlebih dahulu di susun fondasi yang kukuh.
Layaknya membangun sebuah gedung, makam menyusun sebuah
kurikulum juga harus didasarkan pada fondasi yang kuat, kesalahan
menentukan dan menyusun fondasi kurikulum berarti kesalahan dalam
menentukan kebijakan dan impelementasi pendidikan.
Perencanaan kurikulum disusun berdasarkan asas-asas sebagai berikut:
1. Objektivitas
Perencanaan kurikulum memiliki tujuan yang jelas dan spesifik
berdasarkan tujuan pendidikan nasional, data input yang nyata sesuai
dengan kebutuhan.
2. Keterpaduan
Perencanaan kurikulum memadukan jenis dan sumber dari semua
disiplin ilmu, keterpaduan sekolah dan masyarakat, keterpaduan internal,
serta keterpaduan dalam proses penyampaian
3. Manfaat
Perencanaan kurikulum menyediakan dan menyajikan pengetahuan
dan keterampilan sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan
dan tidakan, serta bermanfaat sebagai acuan strategis dalam
penyelenggaraan pendidikan.
4. Efisiensi dan efektivitas
Perencanaan kurikulum disusun berdasarkn prinsip efisiensi dana,
tenaga, dan waktu da efektif dalam mencapai tujuan dan hasil pendidikan.
5. Kesesuaian
Perencanaan kurikulum disesuaikan dengan sasaran peserta didik,
kemampuan tenaga kependidikan, kemampuan IPTEK, dan perubahan
atau perkembangan masyarakat.
6. Keseimbangan
Perencanaan kurikulum memperhatikan keseimbangan antara jenis
bidang studi, sumber yang tersedia, serta kemampuan dan program yang
akan dilaksanakan.
4
7. Kemudahan
Perencanaan kurikulum memberikan kemudahan bagi para
pemakainya yang membutuhkan pedoman berupa bahan kajian dan
metode untuk melaksanakan proses pembelajaran.
8. Berkesinambungan
Perencanaan kurikulum di data secara berkesinambungan sejalan
dengan tahap-tahap dan jenis, jenjang satuan pendidikan
9. Pembakuan
Perencanaan kurikulum dibakukan sesuia dengan jenjang dan jenis
satuan pendidikan, sejak dari pusat, propinsi, kabupaten/kota madya.
10. Mutu
Perencanaan kurikulum membuat perangkat pembelajaran yang
bermutu, sehingga turut meningkatkan mutu proses belajar dan kualitas
lulusan secara keseluruhan.
5
2. Tahapan pengembangan setiap bidang studi
Langkah-langkah yang harus di tempuh dalam mengembangkan
setiap program studi ini meliputi:
1) merumuskan tujuan kurikulum,
2) merumuskan tujuan pengajaran,
3) menetapkan pokok bahasan/ pokok bahasan,
4) menyusun garis-garis besar program pengajaran,
5) menyusun podoman khusus.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan kurikulum Menurut oemar hamalik yakni suatu proses ketika
peserta dalam banyak tingkatan membuat keputusan tentang tujuan belajar,
cara mencapai tujuan tersebut melalui situasi mengajar-belajar serta
penelaahan keefektifan dan kebermaknaan metode tersebut. Aspek-aspek
yang menjadi karakteristik perencanaan kurikulum terhadap sebagai berikut:
1. Perencanaan kurikulum harus berdasarkan konsep yang jelas tentang
berbagai hal yang menjadikan kehidupan lebih baik, karakteristik
masyarakat sekaranf dan masa depan, serta kebutuhan dasar manusia.
2. Perencanaan kurikulum harus dibuat dalam kerangka kerja yang
komprensif, yang mempertimbangkan dan mengoordinasi unsur esensial
belajar mengajar efektif.
3. Perencanaan kurikulum harus bersifat reaktif dan antisipasif. Pendidikan
harus responsive terhadap kebutuhan siswa, untuk membantu siswa
tersebut menujuk kehidupan yang baik.
4. Tujuan-tujuan pendidikan harus meliputi rentang yang luas akan
kebutuhan dan minat yang berkenaan dengan individu dan masyarakat.
5. Rumusan berbagai tujuan pendekatan harus diperjelas dengan ilustrasi
konkret, agar dapat digunakan dalam pengembangan rencana kurikulum
yang spesifik. Jika tidak, persepsi yang muncul kurang jelas dan
kontradiktif.
6. Dalam perencanaan kurikulum, harus diadakan evaluasi secara kontinu
terhadap semua aspek pembuatan keputusan kurikulum, yang juga
meliputi analisis terhadap proses dan konten kurikulum.
7. Berbagai jenjang sekolah, dari taman kanak-kanak sampai perguruan
tinggi, hendaknya merespon dan mengekomodasi perubahan,
pertumbuhan, dan perkembangan siswa. Untuk itu, perlu direfleksikan
organisasi dan prosedur secara bervariasi.
7
Berikut asas-asas perencanaan kurikulum:Objektivitas, Keterpaduan,
Manfaat, Evisiensi dan Efektivitas, Kesesuain, Keseimbangan, Kemudahan,
Berkesinambungan, Pembakuan, mutu.
Hafni ladjid dalam bukunya pengembangan kurikulum mengemukakan
bahwa kegiatan pengembangan kurikulum tingkat lembaga di bagi menjadi 3
tahap taitu: (10 perumusan tujuan institusional, (2) tahapan pengembangan
setiap bidang studi, (3) pengembangan program pengajaran dikelas.
B. Saran
Makalah ini digunakan oleh para pembaca sebagai referensi dan
menambah wawasan tentang “perencanaan kurikulum”. Kami sadar bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna untuk itu kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya dan mohon kritik, saran, ataupun tanggapan dari teman-
teman agar pembuatan makalah kedepannya lebih baik.
8
DAFTAR PUSTAKA