Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan
A. Definisi Nutrisi
Nutri adalah sesuatu yang dikonsumsi oleh seseorang dalam jangka waktu yang cukup
lama. Karena itu, ketersediaan zat nutrisi di dalam tubuh seseorang (termasuk bayi
dan balita) menentukan keadaan nutrisi bayi dan balita apakah kekurang, optimal atau
lebih. Nutrisi juga dapat diartika sebagai suatu proses organisme menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digestif, absrobsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak
digunakan untuk serta menghasilkan energi (Maryunani, 2010).
B. Elemen Nutrisi
Menurut Tarwoto, Wartonah (2006) elemen nutrient/zat gizi terdiri atas:
1. Karbohidrat
2. Protein
3. Lemak
4. Vitamin
5. Mineral
6. Air
Karbohidrat, protein dan lemak disebut energi nutrient karena merupakan sumber
energi dari makanan, sedangkan vitamin, mineral dan air merupakan substansi penting
untuk membangun, mempertahankan, dan mengatur metabolisme jaringan tubuh.
2. Klinis
Pemeriksaan klinis pada anak dan balita adalah metode yang sangat penting untuk
menilai status nutrisi. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang
terjadi dihubungkan dengan ketidak cukupan zat nutrisi.
3. Biokimia
Biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratories yang
dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Metode ini digunakan untuk suatu
peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah
lagi.
4. Biofisik
Penentuan status nutrisi secara biofisik adalah metode penentuan status nutrisi
melalui perubahan struktur dari jaringan tubuh.
G. Fokus Pengkajian
1. Riwayat keperawatan dan diet
a. Kuantitad makan, makanan kesukaan, waktu makan
b. Diet yang dilakukan secara khusus
c. Penurunan dan peningkatan BB serta berapa lama periode waktunya
d. Status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet seperti luka bakar dan
demam
e. Toleransi makan dan minum tertentu
2. Faktoryang mempengaruhi diet
a. Status kesehatan
b. Kultur dan kepercayaan
c. Status sosial
d. Ekonomi
e. Faktor psikologis
f. Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan fisik: apatis, lesu
b. Berat badan: obesitas, kurus
c. Otot: lemah, tonus berkurang, tenderness, tidak mampu bekerja
d. Sistem saraf: Bingung, rasa terbakar, paresthesia, refleks menurun
e. Fungsi gastrointestinal: Anoreksia, konstipasi, diare, flatulensi, pembesaran
liver
f. Kardiovaskular: Denyut nadi lebih dari 100 kali/menit, irama abnormal,
tekanan darah rendah/tinggi
g. Rambut: Kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/patah-patah
h. Kulit: Kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak disubkutan tidak ada
i. Bibir: Kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membran mukosa pucat
j. Gusi: Perdarahan, peradangan
i. Lidah: Edema, hiperemis
4. Gigi: Karies. nyeri. kotor
5. Mata: Konjungtiva pucat, kering, extotalmus, tanda-tanda infeksi
6. Kuku: Mudah patah
g. Pengukuran antropometri
h. Hasil laboratorium: Albumin, transferin, BUN, ksreksi kreatinin untuk 24jam
H. Diagnosa Keperawatan
1. Berat badan lebih
2. Defisit nutlisi
3. Disfungsi motilitas gastrointestinal
4. Kesiapan peningkatan nutrisi
5. Obesitas
6. Risiko berat badan Iebih
7. Risiko defisit nutrisi
8. Risiko disfungsi motilits gastrointestinal
I. Perencanaan
1. Mamjemen Berat Badan
2. Managemen Nutrisi
3. Pengontrolan Infeksi
4. Edukasi Nutrisi
6. Edukasi Diet