Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN STRATEGIK

STUDY CASES 1

MYSTIC MONK COFFEE

Dosen Pengampu: Majang Palupi BBA., MBA

Disusun oleh:

Bangkit Tri Prabowo (14311662)

Evi Komalasari Aji Darma (14311657)

Haikal Fikri (14311

Ahmad Dhiyaulhaq (14311

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2015/2016

Latar Belakang Kasus


Strategi merupakan suatu cara atau taktik untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian lainnya
yaitu strategi adalah bagaimana kita dapat merespon kondisi ekonomi, kondisi pasar, dan
kesempatan untuk tumbuh. Strategi juga berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia,
pemasaran, serta keuangan dan bagaiaman cara untuk meningkatkan keuangan dalam suatu
perusahaan. Tujuan suatu perusahaan melakukan strategi adalah untuk meraih competitive
advantage atau keunggulan dalam bersaing yaitu dengan memberikan suatu nilai tertentu
dimana nilai tersebut lebih dari yang ditawarkan oleh perusahaan dengan biaya yang rendah.
Serta untuk meraih sustainable competitive advantage atau keunggulan bersaing yang
berkelanjutan yaitu bagaimana suatu perusahaan dapat membuat customer loyal dengan suatu
produk atau pelayanan dari prusahaan. Strategi yang unik dan berbeda dari kompetitor atau
pesaing tentu akan menghasilkan keunggulan di atas rata-rata. Sehingga strategi harus
disusun secara efektif dan efisien agar proses jalannya perusahaan dapat selaras dari awal
hingga akhir. Dalam menyusun strategi tentu sebuah perusahaan membutuhkan beberapa
tahapan di antaranya yaitu pertama, mengembangkan visi dan misi. Visi merupakan sebuah
arahan dengan bahasa yang spesifik dan unik untuk perusahaan akan kemana nanti
kedepannya. Visi juga perlu di komunikasikan untuk mengembangkan komitmen dari
karyawan serta anggota organisasi lainnya dalam tujuan strategi agar dapat memahami
bahwa visi itu penting bagi suatu perusahaan. Selain visi, perusahaan juga perlu menyusun
misi. Misi merupakan bagaimana cara suatu perusahaan dalam menjalankan visi. Misi juga
harus fokus kepada keadaan saat ini dari gambaran perusahaan bisnis. Lalu ada nilai, core
value yaitu yang menghubungkan antara visi dan misi dari suatu perusahaan menjadi selaras.
Kedua adalah mengatur objektif, dimana objektif adalah sebagai acuan sejauh mana kinerja
dalam sebuah perusahaan. Tujuan menetapkan objektif yaitu untuk memotivasi karyawan
agar kinerjanya lebih baik. Ketiga, menyusun strategi untuk meraih objektif. Cara menyusun
strategi untuk mencapai objektif adalah dengan memilih alternatif strategi apa yang akan
dipilih oleh perusahaan lalu perusahaan dapat mengembangkan aksi untuk melakukan sesuatu
yang berbeda dari pesaing dengan cara melibatkan manajer perusahaan, dan sebagainya. Lalu
yang keempat adalah eksekusi. Setelah tersusunnya visi, misi, strategi, nilai, objektif, dan
bagaimana cara melakukan objektif, maka tahap selanjutnya perusahaan dapat melakukan
eksekusi salah satunya dengan membangun dan memperkuat sumber daya yang dimiliki serta
menciptakan budaya organisasi dan iklim kerja yang kondusif untuk kesuksesan eksekusi
strategi dan hal lainnya. Kemudian yang kelima adalah memantau perkembangan, setelah
melakukan eksekusi maka suatu perusahaan harus memantau bagaimana perkmbangan dari
kinerja yang telah dilakukan untuk disesuaikan dan dijadikan evaluasi kinerja.
Daniel Marry adalah seorang pendeta yang menetapkan visi, misi, dan strategi untuk
mencapai suatu tujuannya. Pendeta Daniel Marry mempunyai visi untuk membangun tempat
ibadah untuk umat kristen katolik di Wiyoumi. Misi dari pendeta Daniel Marry adalah
membangun tempat ibadah di lahan peternakan seluas 500 hektar. Namun dalam menjalankan
visinya, Daniel Marry mendapat kendala dalam pendanaan. Ia membutuhkan dana sebesar 8,9
juta dolar namun dana yang ada dari donatur hanya 250.000 dolar. Nah salah satu strateginya
adalah dengan membuat sebuah kedai kopi yang bernama Mystic Monk Coffee. Kedai
tersebut adalah hasil kerja sama pendeta dari berbagai gereja dan toko-toko lokal lainnya.
Selama satu tahun, Mystic Monk Coffee menghasilkan dana sebesar 75.000 dolar dan dana
tersebut belum cukup untuk membangun tempat ibadah yang ia inginkan. Untuk
mendapatkan pendapatan yang di inginkan, Daniel Marry mengembangkan Mystic Monk
Coffee dengan memsarkan produknya secara online melalui sosial media agar mendapat nilai
lebih dari masyarakat. Meskipun Daniel Marry tidak begitu memiliki pengalaman dalam
bidang bisnis, namun pendeta Daniel Marry berusaha untuk menjadikan visi dan misinya
menjadi nyata melalui berbagai strategi yang ia kembangkan di Perusahaan Mystic Monk
Coffee.

Rumusan Masalah

1. Apa visi dan misi Pendeta Daniel Marry?


2. Apa saja kendala yang dihadapi oleh Pendeta Daniel Marry dan bagaimana strategi
untuk mengatasi kendala tersebut?
3. Bagaimana cara pendeta Daniel Marry dalam meningkatkan pendapatan dari Mystic
Monk Coffee?

Analisis Kasus

Dari Rumusan Masalah diatas kita dapat menganalisis bahwa visi dan misi dari pendeta
Daniel Marry adalah membangun sebuah tempat peribadatan untuk umat katolik dan tempat
tinggal 30 biarawan di Wyoming dengan membeli tanah peternakan seluas 500 dengan harga
8,9 juta dolar.

Namun Pendeta Daniel Marry mendapat kendala dalam bidang pendanaan dalam membangun
tempat ibadah tersebut. Pendeta Daniel Marry baru mendapatkan dana dari donatur sebesar
250.000 dolar sedangkan dana tersebut tidak mencukupi pendanaan untuk membangun
tempat ibadah yang di inginkan oleh Pendeta Daniel Marry. Untuk mewujudkan visi dan
misinya, Pendeta Daniel Marry membangun sebuah perusahaan kedai kopi yang bernama
Mystic Monk Coffee. Dimana kedai tersebut merupakan hasil kerja sama para pendeta dari
berbagai gereja dan toko-toko lokal lainnya. Selama satu tahun, Mystic Monk Coffee
mendapatkan dana dari hasil penjualan kopi sebesar 75.000 dolar dan dana tersebut juga
masih kurang untuk membangun tempat ibadah atau gereja untuk umat katolik.

Meskipun Pendeta Daniel Marry tidak begitu memiliki pengalaman di bidang bisnis, Strategi
lain untuk Kedai kopi tersebut yaitu Pendeta Daniel Marry mencoba mengembangkan
produktivitas dari Mystic Monk Coffee agar ia mendapat hasil yang dapat digunakan untuk
membantu membangun tempat ibadah tersebut. Untuk meningkatkan penjualan, strategi
Mystic Monk Coffe yaitu memfokuskan kepada jenis kopi yang di produksi. Ada dua jenis
kopi yang di produksi oleh Mystic Monk Coffee yaitu jenis kopi arabika berkualitas tinggi
dan jenis biji kopi organik. Dari segi keistimewaan, Mystic Monk Coffee juga menawarkan
kopi dengan beberapa tingkat kehitaman dan kopi dengan berbagai rasa.

Kemudian Pendeta Daniel Marry melakukan penjualan secara online untuk produk Mystic
Monk Coffee melalui sosial media agar penjualan kopi dapat meningkat dan memberikan
nilai tambah bagi konsumen. Dari sosial media, Pendeta Daniel Marry membuat model bisnis
pada Mystic Monk Coffee melalui websitenya yaitu dengan menyediakan pilihan bagi
konsumen yang sering membeli produknya untuk bergabung dalam Coffee Club dimana
konsumen akan di berikan kiriman produk setiap bulannya tanpa harus memesan terlebih
dahulu. Selain itu juga mereka menawarkan berbagai produk-produk lain seperti T-Shirt, Gift
Card, CD lagu-lagu pujian gereja, dan Coffee Mug di website mereka. Selain itu Mystic
Monk Coffee juga melakukan penjualan secara grosir ke gereja-gereja dan toko-toko kopi
lokal. Sehingga Mystic Monk Coffee secara bersamaan akan memperoleh keuntungan dari
konsumen yang membeli produk kopi dan produk-produk lainnya melalui website serta
memperoleh keuntungan juga dari penjualan grosir.

Dari segi promosi kedai ini awalnya hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut, serta
melalui website, dan juga menawarkan komisi operator website sekuler untuk penjualan
kopinya melalui progam afiliasi, yaitu dengan cara menempatkan iklan pada website yang
ikut berpartisipasi. Namun hal yang sangat di tekankan pada bisnis Mystic Monk Coffee
adalah penekanan bahwa uang yang di pakai konsumen untuk membeli kopi adalah
merupakan uang untuk kemakmuran umat serta untuk kemakmuran gereja katolik “gunakan
dolar kopi untuk membangun gereja katolik” slogan ini di gunakan di website resmi Mystic
Monk Cofee.
Disisi lain, cara Pendeta Daniel Marry dalam meningkatkan penjualan kopi yang berkualitas
dengan sebanyak mungkin, ia juga memiliki sumber daya manusia yang berkualitas yaitu
para biarawan yang memiliki tingkat kedisiplinan kerja yang tinggi sehingga dapat
menjadikan produksi Mystic Monk Coffee secara maksimal.

Alternatif Solusi

1. Mengembangkan produksi Mystic Monk Coffee yaitu dengan lebih fokus kepada
jenis kopi yang di produksi dengan kualitas dan keistimewaan tersendiri. Ada dua
jenis kopi yang di produksi oleh Mystic Monk Coffee yaitu jenis kopi arabika
berkualitas tinggi dan jenis biji kopi organik. Selain itu, Mystic Monk Coffee juga
menawarkan kopi dengan beberapa tingkat kehitaman dan kopi dengan berbagai rasa.
2. Meningkatkan promosi Mystic Monk Coffee dalam media iklan maupun sosial media
dan website.
3. Menambah produk-produk lain seperti -Shirt, Gift Card, CD lagu-lagu pujian gereja,
dan Coffee Mug di website.
4. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang ada.

Pilihan Solusi

Menurut kelompok kami, kami memilih alternatif solusi yang pertama, yaitu dengan
mengembangkan produksi dari Mystic Monk Coffee yang berkualitas dengan lebih fokus
kepada jenis dan rasa kopi yang di jual karena konsumen biasanya memilih suatu produk
berdasarkan penilaian rasa dan keunikan tersendiri dari suatu produk. Sebuah produk yang
memiliki kualitas dan keistimewaan tersendiri maka akan menciptakan sebuah competitive
advantage atau keunggulan bersaing dengan memberikan nilai produk lebih dari yang
ditawarkan serta dapat memberikan loyalitas dari konsumen (sustainable competitive
advantage) pada produk kopi itu, karena konsumen yang loyal dan merasa puas dengan suatu
produk tentu secara otomatis akan mempromosikan produk yang konsumen tersebut sukai
meski hanya melalui mulut ke mulut. Tentu hal tersebut dapat menambah nilai tersendiri bagi
Perusahaan Mystic Monk Coffee.

Implementasi
Dari segi implementasi atau penerapan, Perusahaan Mystic Monk Coffee terlebih dahulu
harus mengetahui kopi seperti apa yang disukai konsumen dan bagaimana cara membuat
konsumen loyal dengan produk yang ada, misalnya dengan melakukan observasi kepada
konsumen yang pernah membeli kopi di Mystic Monk Coffee.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Jadi, dari kasus di atas kami dapat menyimpulkan bahwa Pendeta Daniel Marry dapat
meningkatkan produksi Perusahan Mystic Monk Coffee dengan berfokus kepada jenis, rasa,
dan keunikan tersendiri dari kopi tersebut agar terciptanya loyalitas konsumen. Rekomendasi
dari kelompok kami yaitu untuk Perusahaan Mystic Monk Coffee selain menciptakan
loyalitas terhadap konsumen, Mystic Monk Coffee juga harus bisa mempertahankan
konsumen yang sudah menjadi pelanggan setia. Serta rekomendasi dari kami, sesuai dengan
visi awal Pendeta Daniel Marry adalah mencari amal (dana) untuk membangun tempat ibadah
umat katolik, maka di kedai kopi tersebut mungkin bisa di tuliskan bahwa kedai ini
merupakan kedai yang mencari amal bukan untuk mencari laba atau keuntungan. Hal tersebut
agar konsumen tau bahwa tujuan dari perusahaan adalah tujuan positif untuk membangun
tempat ibadah.

Anda mungkin juga menyukai