362/3/SPO/2017 0 1/2 RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK Tanggal Terbit: Ditetapkan oleh Direktur RSU Yarsi Pontianak 9 Maret 2017 Standar Prosedur Operational (SPO) dr. H. Pendi T. Perdjaman, M.Kes NIK 140074174
Pemeriksaan scapula (belikat) adalah pemotretan dengan sinar-x untuk
Pengertian mendiagnosa adanya kelainan pada daerah belikat.
Tujuan Sebagai acuan dalam pelaksanaan pemotretan daerah belikat.
Surat Keputusan direktur Rumah Sakit Umum Yarsi Pontianak Nomor
Kebijakan 139/Y/RSU/AK-III/2017 Tentang Pemeriksaan Scapula
1. Pemeriksaan Fisik
a. Periksa keadaan umum pasien.
b. Tanggalkan benda-benda radioopaque pada daerah yang akan difoto.
2. Penatalaksanaan
a. Posisi AP
1) Pasien tidur supine di atas meja pemeriksaan.
2) Kedua bahu diatur sejajar, dengan kedua lengan berada lurus di sisi tubuh, skapula diatur di atas pertengahan kaset / film. 3) Atur penyinaran dan faktor eksposi : a) CR : tegak lurus film Prosedur b) CP : pertengahan scapula c) FFD : 90 cm d) KV : 54 - 58 kv e) mA : 100 mA f) Sec : 0,08 sec
4) Pasang marker R/L pada kaset atau film
5) Dilakukan eksposi (pasien tidak boleh bergerak) 6) Kriteria : Tampak gambaran antero-posterior os skapula dengan margo medialis, inferior angle dan margo lateralis bawah overlap dengan rongga thorax. PEMERIKSAAN SCAPULA No. Dokumen: Revisi: Halaman 362/3/SPO/2017 0 2/2 RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK
b. Posisi Oblique (Metode Swimming)
1) Pasien diatur prone di atas meja pemeriksaan, diatur true PA.
2) Lengan atas daerah yang difoto extensi dan lengan bawahnya fleksi dengan bagian plantar manus diletakkan antero superior di kepala. 3) Lengan pada daerah yang tidak difoto lurus di samping tubuh. 4) Atur penyinaran dan faktor eksposi : a) CR : vertikal tegak lurus film b) CP : caput humerus c) FFD : 90 cm d) KV : 60 - 70 kv e) mA : 50 – 200 mA f) Sec : 0,06 - 0,08 sec
5) Pasang marker R/L pada kaset film
6) Dilakukan eksposi (pasien tidak boleh bergerak) 7) Kriteria gambaran : tampak gambaran oblique os scapula
1. Unit Rawat Inap
Unit Terkait 2. Unit Gawat Darurat 3. Satuan Pengawas Internal