Anda di halaman 1dari 12

Dinamika, Tantangan serta

Urgensi Pancasila sebagai Sistem


Etika di masa akan datang
KELOMPOK 10

HILDA FERSA AGUSTIN 1030323330024


LU’LUIL MAKNUN 103032300092
M. AZMI SULAEMAN 103032330115
RAYHAN RIZKY AKBAR 103032330155
INTRODUCTION Pancasila yang berarti lima dasar atau
lima asas, adalah nama dasar negara
kita, Negara republik Indonesia. Nama
pancasila itu sendiri sebenarnya
tidaklah terdapat baik didalam
pembukaan UUD 1945. Namun telah
cukup jelas bahwa pancasila yang
dimaksud adalah lima dasar Negara
Indonesia, sebagaimana yang
tercantum didalam pembukaaan
UUD1945 alinea ke empat.
Pancasila adalah jati diri bangsa
Indonesia, sebagai filsafah, ideologi,
dan alat pemersatu bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan pandangan
hidup, Dasar Negara, dan pemersatu
bangsa Indonesia yang majemuk.
1.Ketuhanan yang maha esa

2.Kemanusiaan yang adil dan beradab

3.Persatuan Indonesia

4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan

5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat


Indonesia
URGENSI PANCASILA SEBAGAI SYSTEM ETIKA
DIMASA YANG AKAN DATANG

HISTORIS
G30SPKI adalah salah satu pristiwa
yang melibatkan ideologi
komunisme. Tujuan dari gerakan ini URGENSI
adalah untuk menggulirkan
pemerintahan negara Indonesia dan
mengganti negara Indonesia Urgensi dari Pancasila adalah
menjadi negara komunis. sebagai sistem etika yang mengatur
masyarakat agar terhindar dari
VS disintegrasi bangsa yang
diakibatkan oleh ideologi lain.
Sumber Historis Pancasila
sebagai sistem Etika

Era Orde Lama


Pancasila sebagai sistem etika masih berbentuk
sebagai Philosofische Grondslag atau
Weltanschauung. Artinya, nilai-nilai Pancasila
belum ditegaskan ke dalam sistem etika, tetapi
nilai-nilai moral telah terdapat pandangan hidup
masyarakat.

Reformasi
Era Orde Baru Pancasila sebagai sistem etika tenggelam dalam
hiruk- pikuk perebutan kekuasaan yang menjurus
Pancasila sebagai sistem etika disosialisasikan
kepada pelanggaraan etika politik. Salah satu
melalui penataran P-4 dan diinstitusionalkan dalam
bentuk pelanggaran etika politik adalah abuse of
wadah BP-7.
power, baik oleh penyelenggara negara di legislatif,
eksekutif, maupun yudikatif.
Sumber sosiologis Pancasila sebagai sistem etika

Sumber sosiologis Pancasila sebagai sistem etika


dapat ditemukan dalam kehidupan masyarakat
berbagai etnik di Indonesia. Misalnya, orang
Minangkabau dalam hal bermusyawarah memakai
prinsip “bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh
mufakat”. Masih banyak lagi mutiara kearifan lokal
yang bertebaran di bumi Indonesia ini sehingga
memerlukan penelitian yang mendalam.
Sumber politis Pancasila sebagai sistem etika

Sumber politis Pancasila sebagai sistem etika terdapat


dalam norma-norma dasar (Grundnorm) sebagai sumber
penyusunan berbagai peraturan perundangan-
undangan di Indonesia.

Etika politik mengatur masalah perilaku politikus,


berhubungan juga dengan praktik institusi sosial,
hukum, komunitas, struktur-struktur sosial, politik,
ekonomi.
Dinamika Pancasila di masa akan datang
sebagai Sistem Etika

Orde Lama
Tidak dapat dikatakan bahwa pemerintahan di zaman Orde Lama mengikuti sistem etika Pancasila, bahkan
ada tudingan dari pihak Orde Baru bahwa pemilihan umum pada zaman Orde Lama dianggap terlalu liberal
karena pemerintahan Soekarno menganut sistem demokrasi terpimpin, yang cenderung otoriter.

Orde Baru
Sistem etika Pancasila diletakkan dalam bentuk penataran P-4. Pada zaman Orde Baru itu
pula muncul konsep manusia Indonesia seutuhnya sebagai cerminan manusia yang
berperilaku dan berakhlak mulia sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Reformasi
Sistem etika Pancasila pada era reformasi tenggelam dalam eforia demokrasi.
Namun seiring dengan perjalanan waktu, disadari bahwa demokrasi tanpa
dilandasi sistem etika politik akan menjurus pada penyalahgunaan kekuasaan,
serta machiavelisme (menghalalkan segala cara untuk mencapi tujuan).
Tantangan Pancasila di masa akan datang
sebagai Sistem Etika

Orde Lama
Sikap otoriter dalam pemerintahan sebagaimana yang tercermin dalam penyelenggaraan negara yang
menerapkan sistem demokrasi terpimpin. Hal tersebut tidak sesuai dengan sistem etika Pancasila yang
lebih menonjolkan semangat musyawarah untuk mufakat.

Orde Baru
Terkait dengan masalah NKK (Nepotisme, Kolusi, dan Korupsi) yang merugikan
penyelenggaraan negara. Hal tersebut tidak sesuai dengan keadilan sosial karena nepotisme,
kolusi, dan korupsi hanya menguntungkan segelintir orang atau kelompok tertentu.

Reformasi
Eforia kebebasan berpolitik sehingga mengabaikan norma-norma moral.
Misalnya, munculnya anarkisme yang memaksakan kehendak dengan
mengatasnamakan kebebasan berdemokrasi.
Esensi dan urgensi Pancasila
sebagai sistem etika
Esensi Pancasila sebagai Etika:

1 hakikat sila ketuhanan


2 hakikat sila kemanusiaan terletak pada actus
terletak pada keyakinan humanus, yaitu tindakan manusia yang
bangsa Indonesia bahwa mengandung implikasi dan konsekuensi
moral yang dibedakan dengan actus homini,
Tuhan sebagai penjamin
yaitu tindakan manusia yang biasa.
prinsip-prinsip moral.

3 hakikat sila persatuan terletak pada 4 hakikat sila kerakyatan terletak


kesediaan untuk hidup bersama
sebagai warga bangsa yang
pada prinsip musyawarah
mementingkan masalah bangsa di untuk mufakat.
atas kepentingan individu atau
kelompok. Sistem etika yang
berlandaskan pada semangat 5 hakikat sila keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia merupakan perwujudan
kebersamaan, solidaritas sosial akan
dari sistem etika yang tidak menekankan
melahirkan kekuatan untuk
pada kewajiban semata (deontologis) atau
menghadapi penetrasi nilai yang
menekankan pada tujuan belaka
bersifat memecah belah bangsa.
(teleologis), tetapi lebih menonjolkan
keutamaan (virtue ethics) yang terkandung
dalam nilai keadilan itu sendiri.
Esensi dan urgensi Pancasila
sebagai sistem etika
Urgensi Pancasila sebagai sistem etika:

1 meletakkan sila-sila Pancasila 2 Pancasila sebagai sistem etika


sebagai sistem etika berarti memberi guidance bagi setiap
menempatkan Pancasila sebagai warga negara sehingga memiliki
sumber moral dan inspirasi bagi
orientasi yang jelas dalam tata
penentu sikap, tindakan, dan
pergaulan baik lokal, nasional,
keputusan yang diambil setiap
warga negara. regional, maupun internasional.

3 Pancasila sebagai sistem etika 4 Pancasila sebagai sistem etika


dapat menjadi filter untuk
dapat menjadi dasar analisis bagi
berbagai kebijakan yang dibuat menyaring pluralitas nilai yang
oleh penyelenggara negara berkembang dalam kehidupan
sehingga tidak keluar dari masyarakat sebagai dampak
semangat negara kebangsaan globalisasi yang memengaruhi
yang berjiwa Pancasilais pemikiran warga negara.
mohon maaf jika ada
kekurangan karna
kesempurnaan datang
dari Tuhan, dan
kesalahan datang dari
setan, kita hanya
korban

Anda mungkin juga menyukai