PENDAHULUAN
Tujuan utama pembangunan kesehatan adalah peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal, sehat secara fisik, mental dan sosial serta spiritual. Gambaran masyarakat Kabupaten
Parigi Moutong masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan di Kabupaten
Parigi Moutong adalah “Terdepan diantara Kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Tengah ”..
Untuk mewujudkan visi tersebut ada empat misi yang diemban oleh seluruh jajaran petugas
kesehatan di masing-masing jenjang administrasi pemerintahan yaitu : 1. Mendorong
terlaksananya pembangunan daerah yang berwawasan kesehatan. 2. Menggerakkan dan
memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. 3. Memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas, adil, terjangkau dan merata. 4. Meningkatkan peran serta
masyarakat. Sejalan dengan visi pembangunan kesehatan Kabupaten Parigi Moutong, maka
Puskesmas Palasa memiliki visi “Terwujudnya Masyarakat Sehat dan Mandiri di Wilayah
Puskesmas Palasa” Untuk mendukung tercapainya visi tersebut maka Puskesmas Palasa
memiliki misi : Mendukung tercapainya visi dan sasaran pembangunan daerah.
MOTO “
TATA NILAI :
P : PROFESIONAL
I : IKHLAS
A : AKUNTABEL
G : GIAT
A : AMANAH
N : NYAMAN
D : DEDIKAS
A : ADIL
Sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten, Puskesmas Palasa bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Adapun fungsi Puskesmas
adalah :
Upaya kesehatan masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat tingkat
pertama meliputi upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat
pengembangan ;
Upaya kesehatan perorangan adalah suatu kegiatan dan / serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan. Upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk
1. Rawat jalan.
2. Pelayanan Gawat darurat.
3. Pelayanan satu hari (one day care).
4. Home care.
5. Rawat inap
1. Manajemen Puskesmas.
2. Pelayanan kefarmasian.
3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.
4. Pelayanan Laboratorium
BAB II
ANALISA SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
ANALISA SITUASI
2. Kecamatan Palasa secara administratif terbagi dalam 11 desa yang semuanya sudah
termasuk desa yang definitif, dengan jarak masing- masing desa ke ibukota kecamatan
disajikan pada tabel 2.1.
Jarak ke IbuKota
Desa Kecamatan Kabupaten Propinsi Dapat
(Palasa) (Parigi) (Palu) ditempuh
Melalui
3. Keadaan tanah di kecamatan Palasa terdiri dari dataran, perbukitan, dan pegunungan
dengan ketinggian dari permukaan laut berkisar 1- 500 meter. Persentase terbesar dari
keadaan tanah adalah dataran. Keadaan curah hujan di wilayah ini tergolong tinggi.
4. Sumber daya alam yang paling menunjang penghasilan di kecamatan Palasa adalah tanah
yang subur dan tersedianya beberapa sungai besar dan kecil yang dimanfaatkan sebagai
bendungan atau irigasi untuk mengairi sawah.
5. Keadaan iklim, kecamatan Palasa memliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim
panas, dimana perbedaan antara bulan basah dan bulan kering adalah sebagai berikut:
o Bulan basah (musim hujan) terjadi selama 6 bulan yang berlangsung antara bulan
April sampai dengan bulan September.
o Bulan kering (musim panas) terjadi selama 6 bulan yang berlangsung antara bulan
Oktober sampai dengan bulan Maret.
6. Data Kependudukan kecamatan Palasa tahun 2018 :
Jumlah penduduk seluruhnya : 32.458 jiwa.
- Laki – laki : 16.567 jiwa.
- Perempuan : 15.891 jiwa.
-
Luas wilayah kecamatan Palasa 613,16 km2, maka kepadatan penduduk di daerah ini sebesar 55
orang/km2. Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Desa Palasa yakni sebesar 323 Jiwa/km2.
Jumlah Rumah Tangga di kecamatan Palasa 6.480 KK dengan rata- rata penduduk per rumah tangga
sebanyak 5 jiwa/ rumah tangga.
7000
6194
6000
5000
3915 4048
4000 3788
3167
3000 2735 2829
2402
2000 1547 1698
1183
1000
185 209 323 155 272
37 33 42 120 31 27
0
lo ya an ki a ri lan ng ng au am
ba Ee at ng las bo ka na sia Be ns
Bo Ul Ta Pa
La
m g u a a
Do
n bo m
b
Og
o
Pe Ba
Grafik Kesenjangan Penduduk laki-laki dan perempuan di Kecamatan Palasa tahun 2018
Ogoansam 899
799
Beau 630
553
Bambasiang 1476
1353
Pebounang 2062
1986
Dongkalan 1272
1130
Lambori 1966
1949
Palasa 1890
1898
Tangki 764
783
Ulatan 3153
3041
Eeya 1597
1570
Bobalo 1433
1302
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
laki-laki perempuan
Tabel 2.3. Distribusi Penduduk Menurut Jumlah Bayi, Ibu Hamil (Bumil), Wanita Usia Subur
(WUS), dan Balita Tahun 2018
Grafik Distribusi Penduduk Menurut Jumlah Bayi, Ibu Hamil (Bumil), Wanita Usia Subur (WUS),
dan Balita Tahun 2018
7000
6000
5000
4000
Jml Penduduk
Bumil
3000
Bayi
Balita
2000 Wus
1000
0
lo ya an gk
i a ri n g g au m
ba Ee lat n las bo ala an ian Be sa
Bo U Ta Pa m ng
k u n as
oa
n
P. La bo b
Do Pe Ba
m Og
Tabel 2.4 Distribusi Banyaknya Dusun, RW/ Lingkungan dan RT Menurut Desa Tahun 2018
Desa Lingkungan Dusun RW RT
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Bobalo - 7 - -
02. Eeya - 6 - -
03. Ulatan - 6 - -
04. Tangki - 7 - -
05. Palasa - 6 - -
06. Lambori - 6 - -
07. Dongkalan - 6 - -
08. Pebounang - 7 - -
09. Bambasiang - 3 - --
10. Beau - 6 -
11. Ogoansam - 5
Palasa 2018 - 64 - -
2017 - 64 - -
Tabel 2.5 Distribusi Penduduk Menurut Desa dan Jenis Lapangan Pekerjaan Tahun 2018
Desa Petani Petani Petani Nelayan
Pemilik Penggarap Penyadap
(1) (2) (3) (4) (5)
01. Bobalo 1218 18 - 32
02. Eeya 649 21 - 17
03. Ulatan 986 986 - 30
04. Tangki 531 531 35 57
05. Palasa 930 105 15 96
06. Lambori 614 16 - 25
07. Dongkalan 348 21 - 96
08. Pebounang 1.071 53 - -
09. Bambasiang 476 476 - -
10. Beau 269 269 - 29
11. Ogoansam 293 16 - 7
Palasa 2017 7.385 2.512 50 389
Lanjutan Tabel
Desa Pedagang Pegawai TNI/POLRI
(1) (2) (3) (4)
01. Bobalo 13 12 1
02. Eeya 53 23 -
03. Ulatan 66 42 2
04. Tangki 69 38 1
05. Palasa 131 40 11
06. Lambori 357 - -
07. Dongkalan 12 20 -
08. Pebounang 11 - -
09 Bambasiang 9 - -
10. Beau 8 3 -
11. Ogoansam 7 6 -
Palasa 2018 747 191 21
2017 736 184 15
Sumber : Kantor Desa dan KDA Kec. Palasa
Lanjutan Tabel
Desa Peternakan Pengolahan/ Buruh
Industri
(1) (2) (3) (4)
01. Bobalo 36 11 21
02. Eeya 14 38 23
03. Ulatan 19 22 343
04. Tangki 57 8 26
05. Palasa 54 7 403
06. Lambori 10 13 1.308
07. Dongkalan 13 12 88
08. Pebounang - 17 164
09 Bambasiang 6 21 200
10. Beau 9 6 15
11. Ogoansam 1 3 16
Palasa 2017 219 158 2.607
2016 228 133 1.792
Sumber : Kantor Desa
Lanjutan Tabel
Desa Angkutan Pengusaha Pensiunan
(1) (2) (3) (4)
01. Bobalo 7 9 4
02. Eeya 13 5 3
03. Ulatan 21 5 1
04. Tangki 23 4 4
05. Palasa 11 8 8
06. Lambori 10 13 1
07. Dongkalan 6 1 2
08. Pebounang 7 1 -
09 Bambasiang 9 1 -
10. Beau 12 1 -
11. Ogoansam 14 7 -
Palasa 2017 137 59 23
2016 133 55 20
lo ya an ki a ri lan ng ng au am
ba Ee at ng las bo ka na sia Be ns
Bo Ul .T
a Pa
La
m g u a a
P Do
n bo m
b
Og
o
Pe Ba
Lanjutan Tabel :
Toko
Desa Pos KB Posyandu Apotek Obat
Berizin
B. Data Pendidikan.
Jumlah Sarana Pendidikan.
a.TK / PAUD : 18 Buah
b.SD / MI : 31 Buah
c.SLTP / MTs : 6 Buah
d.SMU / SMK / MA : 3 Buah
C. Data Khusus
1. Derajat Kesehatan
a. Jumlah kematian ibu : - Orang
b. Jumlah lahir mati : 3 Orang
c. Jumlah lahir hidup : 639 Orang
d. Jumlah kematian bayi : - Orang
e. Jumlah kematian balita : - Orang
2. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Palasa terdiri dari :
1. Puskesmas (dengan rawat inap) : 1 buah.
2. Puskesmas pembantu : 3 buah.
3. Poskesdes / Polindes : 7 buah.
Tabel 2.7 Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Desa Di Tahun 2018
01. Bobalo - 1 - -
02. Eeya - - 1 -
03. Ulatan - 1 1 -
04. Tangki - - - -
05. Palasa 1 - - -
06. Lambori - - 1 -
07. Dongkalan - 1 - -
08. Pebounang - - 1 -
09. Bambasiang - - 1 -
10. Beau - - 1
11. Ogoansam - - 1
Palasa 2018 1 3 7 -
2017 1 3 7 -
1. Dokter : 1 orang.
2. Dokter gigi : 1 orang.
3. Bidan
- D1 kebidanan : 2 orang.
- D3 kebidanan : 8 orang.
4. Perawat
- SPK : 1 orang.
- D3 keperawatan : 13 orang.
- S1 keperawatan : 4 orang.
5. Sanitarian
- SPPH : 1 orang.
- D3 Kesling : 1 orang
6. Tenaga Kefarmasian : 3 orang.
7. Analis laboratorium : 1 orang.
8. Tenaga Gizi : 1 Orang
9. Pekarya kesehatan : 1 orang.
10. Tenaga administrasi : 3 orang.
11. Sopir : 1 orang.
12. Kesmas : 5 orang.
1 2 4 5 6 8 9 10 11
1 1 10 7 - 3 20 18 2
JUMLAH
FARMASI TENAGA ANALISI TENAGA GIZI PEKARYA ADMIN SOPIR TOTAL
KESMAS LAB
11 12 13 14 15 16 17 9
3 5 1 1 1 3 1 55
1. Angka Kematian
Tingkat kematian secara umum sangat berhubungan erat dengan tingkat
kesakitan. Sebab-sebab kematian ada yang dapat diketahui secara langsung dan tidak
langsung diantaranya adalah adanya faktor-faktor lain yang secara bersama-sama dan
komulatif akhirnya berpengaruh terhadap tingkat kematian dalam masyarakat.
Salah satu faktor penting lainnya adalah jumlah anak yang dilahirkan yang
semakin kecil dan tingkat kelahiran yang semakin menurun. Beberapa faktor yang
mempengaruhi tingkat mortalitas dan morbiditas adalah sosial ekonomi, pendapatan
perkapita, pendidikan, perilaku hidup sehat, lingkungan, upaya kesehatan dan fertilitas.
Data informasi tentang derajat kesehatan dinyatakan dengan angka kematian bayi,
angka kematian balita, angka kematian ibu maternal, angka kematian kasar dan umur
harapan hidup.
a. Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator yang sangat penting untuk
mengetahui gambaran tingkat permasalahan kesehatan masyarakat. Faktor-faktor
yang berkaitan dengan penyebab kematian bayi antara lain tingkat pelayanan
Antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA – KB serta
kondisi lingkungan dan sosial ekonomi. Sementara itu Target angka kematian
bayi secara Nasional adalah 21/1000 KH Target kematian bayi yang ditetapkan
oleh Kabupaten 10/1000 KH. Data dari program KIA pada tahun 2017 terdapat
kematian bayi sebanyak 7 orang dan pada tahun 2018 terdapat 3 kematian bayi.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun angka kematian bayi telah menurun di
banding dengan tahun 2017 namun jika dibanding dengan target AKI tahun 2017
ternyata kematian bayi masih cukup tinggi.
b. Angka Kematian Balita ( AKABA ) adalah jumlah kematian anak 0 – 4 tahun per
1.000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalah kesehatan
anak dan faktor – faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita
seperti gizi, sanitasi, dan penyakit infeksi, tahun 2017 kematian balita sebanyak
10 orang. Target angka kematian Balita adalah ..........sementara angka kematian
Balita pada tahun 2018 tidak ada kasus. Jika kita mengacu pada target kematian
balita yang akan diturunkan menjadi 12/1000 namun jika di banding dengan
kematian balita pada tahun 2017, kasus kematian balita sudah dapat diturunkan.
c. Angka kematian ibu Maternal ( AKI ) adalah menggambarkan tingkat kesadaran
perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan,
tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan
waktu melahirkan dan masa nifas. Target AKI secara nasional 200/100.000 data
yang diperoleh dari program KIA pada tahun 2017 kematian ibu berjumlah 3
orang. Jika dibanding dengan target penurunan angka kematian ibu tahun 2018
nampak bahwa angka kematian ibu telah dapat diturunkan dari tahun sebalumnya
(2017).
2. Angka Kesakitan
Angka kesakitan digambarkan dari 10 penyakit terbanyak, dimana penyakit yang paling
banyak ditemukan dan diobati di Puskesmas Palasa pada tahun 2018 adalah sebanyak
1664 orang.
Gambaran kesakitan diperoleh dari beberapa sumber diantaranya berasal dari laporan rutin
(LB1, SP2TP, SST). Sepuluh (10) Besar Pola penyakit pada semua golongan umur hasil
laporan tahunan tahun 2018 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
No Nama Penyakit
1 GASTRITIS
2 HIPERTENSI
3 ISPA
4 RHEMATIK
5 DIARE
6 DERMATIS
7 TYPOID
8 SCABIES
9 BRONHITIS
10 ASMA
3. Program Gizi
Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A
Vitamin A balita
Untuk mencegah kekurangan vitamin A pada balita, setiap 6 bulan diadakan
distribusi kapsul vitamin A pada bayi dan balita. Dari data Februari dan Agustus tahun
2018 adapun cakupan Pemberian Kapsul pada Bayi 307 orang, dan pada Balita 1892
orang
pencapaian vitamin A pada bulan Februari tahun 2018. Jumlah bayi (6- 11 bulan )
mendapat vitamin A biru sebanyak 307 bayi atau 47,30 % dari jumlah sasaran 649 bayi.
Sedangkan untuk vitamin A merah, dicapai 1.892 balita atau 79,40 % .
Vitamin A ibu nifas
Untuk meningkatkan statsu vtamin A ibu nifas, vitamin A dosis tinggi perlu diberikan kepada
ibu nifas 2 kapsul paling lambat 39 hari setelah melahirkan Dengan jumlah pencapaian 648
Orang atau 100 %.
pencapaian pemberian vitamin A terhadap ibu melahirkan hampir telah melampaui target
target nasional yakni 80 %. Puskesmas Palasa mencapai 648 ibu nifas atau 100 %.
Dari tabel 35 dapat dilihat pencapaian ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas palasa
masih sangat rendah dibandingkan target nasional 80 %. Dari sasaran 649 Pecapaiannya hanya
24,00 % atau 70 orang, Pencapaian tertinggi hanya di desa Bobalo Sebanyak 42,1 %, sedangkan
pencapaian terendah di desa Palasa 8,3 %.
4. Sanitasi
Di dalam upaya merubah pola hidup sehat bagi masyarakat tidaklah mudah. Karena itu,
peran promosi kesehatan di Puskesmas Palasa sangat diperlukan. Berbagai strategi telah
dilakukan seperti advokasi, Bina Suasana dan Pemberdayaan Masyarakat melalui berbagai
media penyuluhan, walaupun hasilnya belum maksimal tetapi telah memberikan dampak
yang bermakna dengan semakin meningkatnya upaya masyarakat dalam memelihara dan
melindungi kesehatannya. Ini karena adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan serta
sikap peduli yang positif.
Pada tahun 2018 tercatat jumlah rumah yang diperiksa/di kunjungi yaitu 3.702 Rumah
dari jumlah seluruh yang ada 5.945 rumah yang dinyatakan memenuhi syarat kesehatan
jumlahnya 2.243 rumah atau 37,73 %.
Pada tahun 2018 persentase kepala keluarga (KK) di kecamatan Palasa dengan jumlah
sebanyak 5.846 (KK), yang mempunyai sarana kesehatan lingkungan antara lain :
a. Jumlah penduduk yang memanfaatkan sarana air bersih berjumlah 16.511 dari total
jumlah penduduk 33,506 atau 49,27 %.
b. Jumlah KK yang diperiksa sebanyak 5.846 yang memiliki jamban 6.943 KK atau 23,2
%.
c. Jumlah KK diperiksa sebanyak 5.846 yang memiliki tempat sampah 2.534 KK atau
43,4 %.
3. Tempat-Tempat Umum (TPU)
Persentase tempat-tempat umum antara lain:
5. KIA
Ada 7 indikator penilain dalam program KIA yakni
1. K1 persentase bumil yang mendapat pelayanan ANC target yang adalah 96 %
Pada tahun 2017 yang lalu pencapaian K1 90% namun ditahun 2018 cakupan
pelayana K1 mencapai 94,9%. Jika dilihat dari pencapaian 2 tahun terakhir
nampak cakupan K1 meningkat namun belum sesuai dengan target yang di
inginkan.
K4 Persentase Bumil yang mendapat pelayanan ANTENATAL target adalah 91%
pada tahun 2017 yang lalu pencapaian K4 80 % namun ditahun 2018 cakupan
pelayana K4 mencapai 88,0%. Jika dilihat dari pencapaian 2 tahun terakhir
nampak cakupan K4 meningkat namun belum sesuai dengan target yang di
inginkan.
2) Pelayanan Kesehatan
Pelayanan antenatal adalah pelayanan oleh tenaga kesehatan professional seperti:
dokter umum, bidan atau perawat bidan kepada ibu selama masa kehamilannnya.
Cakupan pelayanan antenatal dapat dilihat melalui pelayanan kunjungan ibu hamil baru
(K1) atau biasa disebut akses pelayanan, sedangkan untuk melihat kualitas pelayanan
antenatal dapat dilihat melalui indikator K4 (kunjungan minimal 4 kali selama
kehamilan, dengan distribusi: 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali lagi pada triwulan
kedua dan 2 kali pada triwulan ketiga). Cakupan K4 tahun 2018 adalah 633 atau sekitar
97,5 % ibu hamil.
3) Pertolongan Persalinan
Tenaga yang dapat memberikan pertolongan persalinan dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu tenaga kesehatan professional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan
atau perawat bidan) dan dukun bayi (dukun bayi terlatih dan tidak terlatih).
Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan pada tahun 2018 di Puskesmas
Palasa adalah 574 ibu bersalin (88,6 %) dari jumlah ibu bersalin 749 orang.
Keluarga Berencana
Program KB merupakan salah satu faktor pemerintah guna menekan laju pertumbuhan
penduduk. Keberhasilan program KB dapat diketahui dari beberapa indikator pencapaiana,
antara lain: pencapaian akseptor KB baru, cakupan peserta KB aktif dan cakupan KB aktif yang
menggunakan metode kontrasepsi efektif terpilih (MKET)
Jenis KB
No Desa MKJP % Non % Ket
MKJP
1. Pebounang 5 2,6 189 97,4
2. Bobalo 19 8,8 198 91,2
3. Dongkalan 5 2,4 205 97,6
4. Eeya 9 3,5 247 96,5
5. Ulatan 170 24,5 523 75,5
6. Palasa Tangki 3 1,7 170 98,3
7. Palasa 103 22,4 356 77,6
8. Palasa Lambori 27 5,3 481 94,7
9. Bambasiang 12 5,4 211 94,6
10. Beau 9 6,7 126 93,3
11. Ogoansam 8 3,7 210 96,3
Jumlah
6. Imunisasi
Program Imunsasi merupakan salah satu program prioritas dari kementrian Kesehatan yang
dinilai sangat efektif dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit-
yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi
meliputi pemberian imunisasi BCG, HB, DPT, Polio dan campak. Pada tahun 2018 jumlah bayi
yang telah di imunisasi antara lain Hb < 7 hari berjumlah 585 atau sekitar 90.1 % Imunisasi
BCG 562 Bayi atau sekitar 86,6 %, Imunisasi Polio 559 Bayi atau sekitar 86,1 %, Imunisasi
DPT/HB3 berjumlah 559 atau sekitar 86,1 %, dan Imunisasi Campak berjumlah 562 atau sekitar
86,6 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari Tabel 38 dan 393 Pada Lampiran Profil Jika di
bandingkan dengan pencapaian imunisasi pada tahun 2018 beberpa indikator pencapaian nampak
meningkat seperti DPT/HB3 dan Hb<7 hari namun indikator lainnya menurun seperti imunisasi
BCG dan campak.
7. Diare
Penyakit diare merupakan penyakit yang sering menimbulkan kejadian luar biasa, dan pada
tahun 2018 di Puskesmas Palasa penyakit diare tercatat sebanyak 345 atau mencapai 39,4 %
kasus.
8. Malaria
Dalam upaya pemberantasan penyakit malaria ada 2 kegiatan pokok yang dilakukan yaitu:
(1) penemuan dan pengobatan penderita yaitu penemuan secara pasif yang dilakukan melalui
unit pelayanan kesehatan yang kemudian diberi pengobatan secara cepat dan tepat, (2)
pemberantasan vector yang dilakukan dengan melakukan penyemprotan rumah, kelambunisasi,
penebaran ikan pemakan jentik, pemberantasan jentik melalui larvaciding dan pengelolaan
lingkungan. Pada tahun 2018 terdapat penemuan 32 orang yang positif tapi telah dilakukan
pengebatannya. Untuk lebih jelasnya Dapat Dilihat Dari Tabel 36 Pada Lampiran Tabel Profil.
9. TB Paru
Indikator Program TB paru dapat dilihat dari pencapaian CDR dan atau CNR. Target CDR
yang ditetapkan adalah 200/100.000 penduduk dan target CNR yang ditetapkan untuk Puskesmas
Palasa pada tahun 2017 adalah 70 penderita yang harus di di jaring. Di Puskesmas Palasa pada
tahun 2017 telah ditemukan penderita suspek TB sebanyak 68 (klinis) dan 42 penderita BTA
Positif. Dari target CNR yang telah ditetapkan yakni 70 penderita, baru dapat ditemukan 68
penderita. Meskipun belum mencapai target namun telah ada peningkatan penemuan penderita
dari 64 tahun 2017 menjadi 68 pada tahun 2018.
Demikian pula penemuan BTA positif ada peningkatan kasus dari 25 orang pada tahun
2017 menjadi 42 penderita 2018. Jika melihat data tersebut sesungguhnya prevalensi TB paru
yang ada di masyarakat cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari peningkatan kasus dari tahun ke
tahun. Data ini juga menunjukkan meskipun penemuan kasus dan upaya pengobatan sudah dapat
ditingkatkan namun harus dilakukan berbagai upaya untuk memberantas penyebaran penyakit
TB khususnya di Kecamatan palasa. Beberapa Upaya telah dilakukan dalam untuk meningkatkan
penjaringan terhadap masyarakat yang terduga TB diantaranya dengan melakukan penyuluhan
dan penemuan penderita dengan melaksanakan kontak survey.
10. Kusta
Untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat tentang eliminasi kusta maka Puskesmas
Palasa telah melaksanakan P2 kusta, namun eliminasi kusta yang diharapkan dengan pervalensi
< 1% belum tercapai. Persentase kusta di Puskesmas Palasa pada tahun 2017 sebesar 1 kasus
kusta MB dengan RFT 100% (1 kasus), sedangkan kusta PB tidak terdapat kasus.
11. Filariasis
Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat, dimana
ditularkan melalui gigitan nyamuk seperti Mansinia, Anopheles dan Culex. Pada tahun 2018,
tidak ditemukan kasus filariasis di wilayah kerja Puskesmas Palasa
Tabel 3.12 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan,Rawat Inap, Pelayanan Gangguan Jiwa
Di Puskesmas Palasa tahun 2018
PENUTUP
desentralisasi khusunya di dalam mencari data dan informasi yang tepat dan akurat mengalami
berbagai kendala. Oleh karena itu, data dan informasi yng disusun dalam Profil Puskesmas
Palasa kabupaten Parigi Moutong tahun 2018 yang diterbitkan saat ini tidak lengkap
Walaupun demikian, diharapkan Profil Puskesmas Palasa Kabupaten Parigi Moutong ini
tetap dapat memberikan gambaran secara garis besar tentang derajat kesehatan masyarakat
Kecamatan Palasa dan dapat ditingkatkan untuk tahun berikutnya baik kelengkapan data
MUZDALIFAH
NIP: 19660527 198503 2 001