Anda di halaman 1dari 26

Buku panduan MPLS SMA

“Bangga Dan Bergembira Bersekolah Untuk Perwujud


BAB I
MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH
“Bangga Dan Bergembira Bersekolah Untuk Perwujudan Profil Pelajar Pancasila”
SMA NEGERI 1 TUNJUNGAN

A. DASAR HUKUM, HAKEKAT DAN TUJUAN MPLS


1. Dasar Hukum MPLS
a. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik indonesia nomor 18 tahun 2016
tentang pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru
b. Surat edaran kepala dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi jawa tengah No.
420/12798 tentang Kegiatan Pembelajaran dan masa pengenalan SMA, SMK, dan SLB
di Provinsi Jawa tengah
c. Kalender pendidikan Provinsi Jawa tengah
d. Program kerja Sekolah.

2. Hakekat MPLS
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), sebelumnya disebut Masa Orientasi Siswa
(MOS) atau Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD), merupakan sebuah kegiatan yang
umum dilaksanakan di sekolah guna menyambut kedatangan para peserta didik baru.
Masa pengenalan lingkungan sekolah lazim dijumpai hampir di tiap sekolah, mulai dari
tingkat SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Hampir seluruh sekolah negeri maupun swasta
menggunakan cara itu untuk mengenalkan almamater pada peserta didik baru yang
dilaksanakan 3 hari pada minggu pertama masuk sekolah.

3. Tujuan MPLS
a. potensi diri siswa baru;
b. membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain
terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah;
c. menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru;
d. mengembangkan interaksi positif antarsiswa dan warga sekolah lainnya;
e. menumbuhkan perilaku positif antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling
menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisplinan, hidup bersih
dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas, etos kerja, dan
semangat gotong royong.

4. Branding SMA Negeri 1 Tunjungan


Pencitraan sekolah atau school branding merupakan sebuah cara untuk membedakan
sekolah satu dengan yang lainnya. Branding ini lebih mudah diketahui melalui citra visual
sehingga visi misi sekolah tersebut mudah dikenal oleh masyarakat. Melalui musyawarah
dewan guru, komite dan pengawas maka ditetapkan branding SMA Negeri 1 Tunjungan
adalah MONCER merupakan kepanjangan dari Mandiri, Optimis, Nasionalis, Cerdas, Elok,
dan Ramah. Sebagaimana branding yang telah diputuskan, diharapkan SMA Negeri 1
Tunjungan menjadi sekolah yang moncer atau dalam bahasa Indonesia berarti terkenal.
Branding MONCER akan menginspirasi SMA Negeri 1 Tunjungan sehingga seluruh warga
sekolah akan berperilaku mandiri, berpikiran optimis, berpandangan nasionalis, memiliki
sekolah yang elok atau indah, dan bersikap ramah pada semua orang. MONCER akan
menjadi citra SMA yang akan memberikan kesan tersendiri kepada masyarakat.
B. TATA TERTIB MPLS
TATA TERTIB PESERTA DIDIK
MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH (MPLS)
SMA NEGERI 1 TUNJUNGAN
TAHUN PELAJARAN 2023-2024

1. Peserta MPLS mengikuti kegiatan MPLS dengan metode luring


2. Senyum, sapa, salam dan sopan santun.
3. Peserta MPLS memakai seragam SMP masing – masing / pakaian MPLS yang telah
ditentukan.
4. Harus memakai sepatu hitam, dan ikat pinggang hitam dan sesuai yang telah ditentukan.
Rambut siswa putra tidak boleh melebihi kerah baju.
5. Rambut tidak boleh berwarna-warni (kecuali asli).
6. Bagi putri yang berkerudung rambut tidak boleh keluar dari kerudung, sedangkan yang
rambutnya panjang yang tidak memakai kerudung rambut diikat berwarna hitam.
7. Peserta MPLS harus membawa kelengkapan – kelengkapan MPLS selama kegiatan MPLS
berlangsung.
8. Tidak menindik telinga dan anggota tubuh lainnya bagi siswa laki-laki serta tidak bertato
baik siswa perempuan maupun laki-laki.
9. Tidak boleh membawa ataupun memakai make up bagi peserta MPLS perempuan.
10. Peserta MPLS tidak boleh membawa ataupun memakai narkotika serta obat terlarang
lainnya.
11. Peserta MPLS tidak boleh membawa ataupun mengkonsumsi rokok.
12. Menghormati dan menghargai sesama peserta MPLS ataupun terhadap panitia MPLS.
13. Bersikap sopan terhadap panitia MPLS.
14. Tidak boleh bolos (keluar tanpa izin selama berlangsungnya MPLS).
15. Dilarang melakukan tindak asusila.
16. Peserta MPLS yang karena sesuatu hal (misalnya sakit) dan tidak dapat mengikuti
bimbingan harus memberitahukan secara tertulis (dengan bukti surat dari dokter).
17. Peserta MPLS yang oleh karena suatu hal, tidak dapat mengikuti kegiatan MPLS, maka
peserta tersebut diwajibkan melaksanakan tugas sebagai kompensasi ketidakhadirannya
(antara lain dengan membuat rangkuman artikel) dengan catatan tetap memenuhi atau
mengerjakan tugas harian.
18. Peserta MPLS wajib melaksanakan tugas harian yang disampaikan oleh sekolah dan
dirangkum kemudian dikirim ke wali kelas masing-masing.

C. JADWAL MPLS
JADWAL MPLS
SMA N 1 TUNJUNGAN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
1. Senin, 17 Juli 2023
No Pukul Kegiatan Pemateri
1 07.00 – 07.30 Registrasi dan Absensi Panitia MPLS
2 07.30 – 08.15 Pembukaan MPLS Kepala Sekolah
08.15 – 08.30 istirahat

3 08.30 – 09.15 Tata Tertib / kesepakatan bersama Peserta Kesiswaan


Didik dan ekstra kurikuler
4 09.15 – 10.00 Pengenalan kurikulum merdeka Kurikulum
5 10.00 – 10.15 istirahat
Pengenalan lingkungan Sekolah dan
6 10.15 – 11.00 Sarpras
Adiwiyata
11.00 – 11.15 Istirahat
7 11.15 – 12.45 Kewirausahaan (Entrepreneurship) Drs. M.Ali Rozaq, M.Pd.I
2. Selasa, 18 Juli 2023

No Pukul Kegiatan Pemateri


1 07.00 – 07.30 Registrasi dan Absensi Panitia MPLS
2 07.30 – 08.15 Peraturan akademik Kurikulum
08.15 – 08.30 istirahat

3 08.30 – 09.15 Kepramukaan Pembina inti Pramuka


4 09.15 – 10.00 Wawasan Wiyata Mandala dan budaya Drs. Toni Prayitno
Lokal
5 10.00 – 10.15 istirahat

6 10.15 – 11.00 Materi pencegahan NAPZA Polsek Tunjungan

11.00 – 11.15 Istirahat

Tata Krama dan Pembinaan mental KH Busro Musthofa,


7 11.15 – 12.45
agama (Ibadah) S.Pd.I

3. Kamis, 20 Juli 2023

No Pukul Kegiatan Pemateri


1 07.00 – 07.30 Registrasi dan Absensi
07.30 – 08.15 Kesadaran berbangsa dan Bela Negara Koramil Tunjungan
2

08.15 – 08.30 Istirahat

08.30 – 09.15 Sekolah Ramah Anak dan Pencegahan DINSOSPPPA


3
Perundungan
4 Ganesha Operation
09.15 – 10.00 Metode Belajar efektif
5
10.00 – 10.15 Istirahat

10.15 – 11.00 Pembelajaran yang menyenangkan guna Watiningsih, S.Pd


6
mewujudkan peserta didik yang berprofil
pelajar pancasila
11.00 – 11.15 Istirahat

11.15 – 12.15 Pendidikan karakter dan assesment TIM BK


7
kepribadian
8 Kepala Sekolah
12.15 – 12.45 Penutupan Kegiatan MPLS
BAB II
MATERI MPLS

A. PROFIL SEKOLAH

1. Sejarah Singkat SMAN 1 Tunjungan


SMA Negeri 1 Tunjungan merupakan sekolah yang sebagai awal tonggak
berdirinya merupakan sekolah kejuruan yang mencetak tenaga pendidik yaitu Sekolah
Penddidkan Guru (SPG) Negeri satu satunya di Kabupaten Blora yang berdiri pada tahun
1961 dengan Kepala Sekolah Djaidy, BA. Adapun lokasi sekolah didirikan di Jl. Gunung
Sindoro yang sekarang menjadi SD Negeri 1 Tempelan. Seiring dengan perkembangan
jaman untuk memperluas area sekolah akhirnya pada tanggal 18 Februari 1986 dipindahkan
di Jln. Gatot Subroto km Nomor 553 Blora yang diresmikan oleh menteri Pendidikan Prof.
Dr. Fuad Hassan kala itu.
Pada tgl 5 Juni 1989 terjadi alih fungsi dari SPG menjadi Sekolah Menengah
Umum Tingkat Atas (SMU) Negeri 1 Tunjungan atau SMA Negeri 1 Tunjungan dengan
Kepala Sekolah pertama Soehadi BS, BA yang berdiri samapai dengan sekarang ini.
Adapun periode waktu yang menjabat Kepala Sekolah yaitu :
a. Soehadi BS, BA Tahun 1989 – 1992.
b. Soekardi, BA Tahun 1992 – 1993.
c. Drs. Sugijono Tahun 1993 – 1996
d. Jahja, BSc Tahun 1996 – 1998.
e. Drs. Niyadi Tahun 1998 – 2005
f. Drs. Djoko Santosa, MPd Tahun 2005 – 2011.
g. Drs. Bambang Julianto, M.Pd Tahun 2018.
h. Drs. Slamet Joko Waluyo, M.Pd (Plt)
i. Drs. M. Ali Rozaq, M.Pd.I

2. Visi
“Terwujudnya Sekolah Unggul Dalam Prestasi Akademik Maupun Nonakademik
Yang Berlandaskan Intan Berlian (Inovatif, Tertib, Aklak Mulia, Nasionalis, Bersih,
Ekologis, Religius, Literat, Indah, Andal )

3. Misi
1. Memperkuat keimanan kepada Tuhan YME melalui pembiasaan beribadah dan
peringatan hari besar keagamaan.
2. Menumbuhkan kedisiplinan, ketertiban dan tanggung jawab dalam melaksanakan
bimbingan dan pembelajaran yang bermutu dan berprestasi.
3. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan kemandirian.
4. Menumbuhkan jiwa gotong royong melalui kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila).
5. Membudayakan sikap peduli lingkungan melalui kegiatan Berhias (bersih, hijau,
indah, dan asri) dan sikap hemat energi dan air melalui gerakan Bijak Listrik Hemat
Air.
6. Mencegah terjadinya kerusakan lingkungan melalui kegiatan 5 R (Reduce, Reuse,
Recycle, Replace dan Replant).
7. Menjaga lingkungan yang sehat dari pencemaran lingkungan melalui kegiatan
penghijauan, pengolahan air limbah dan peniadaan pembakaran sampah sebagai
usaha pelestarian lingkungan.
8. Mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan anak dari kekerasan diskriminasi,
perundungan serta kenyamanan di lingkungan sekolah
9. Menumbuhkan sikap sadar mengenai perkembangan jumlah penduduk dunia,
kebutuhan dan ketersediaan air, pangan dan energi serta melakukan aksi nyata
melalui perilaku hidup berwawasan kependudukan.

4. Branding Sekolah
Pencitraan sekolah atau school branding merupakan sebuah cara seseorang untuk
membedakan sekolah satu dengan yang lainnya. Branding ini lebih mudah diketahui melalui
citra visual sehingga visi misi sekolah tersebut mudah dikenal oleh masyarakat. Melalui
musyawarah dewan guru, komite dan pengawas maka ditetapkan branding SMA Negeri 1
Tunjungan adalah MONCER merupakan kepanjangan dari Mandiri, Optimis, Nasionalis,
Cerdas, Elok, dan Ramah. Sebagaimana branding yang telah diputuskan, diharapkan
SMA Negeri 1 Tunjungan menjadi sekolah yang moncer atau dalam bahasa Indonesia
berarti terkenal. SMA Negeri 1 Tunjungan diharapkan dapat menjadi sekolah yang terkenal
dari segala aspek yakni prestasi akademik dan nonakademik, sarana prasarana, pendidik dan
tenaga kependidikan, serta prestasi lainnya.

5. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan keunggulan potensi dan prestasi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berlandaskan intan berlian
(inovatif, tertib, aklak mulia, nasionalis, bersih, ekologis, religius, literat, indah, andal)
2. Tujuan Khusus :
Adapun tujuan SMA Negeri 1 Tunjungan adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Meningkatnya rata-rata nilai Ujian Sekolah setiap tahun 0,1 dan jumlah lulusan
yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
c. Meningkatnya prestasi nonakademik melalui kegiatan ekstrakurikuler
(Kepramukaan, KIR, Peduli Lingkungan, Home Industri, Club Olah Raga dan Seni
budaya ) sebagai pengembangan diri peserta didik.
d. Terwujudnya sikap jujur, disiplin, amanah dan tanggungjawab.
e. Terwujudnya hidup bersih, sehat, asri dan indah dalam lingkungan sekolah dan
masyarakat.
f. Terwujudnya usaha pencegahan terjadinya kerusakan lingkungan.
g. Terwujudnya lingkungan yang sehat dari pencemaran lingkungan.
h. Terwujudnya sikap peduli terhadap usaha pelestarian lingkungan.
i. Terwujudnya sikap hemat energi dan air.
j. Meningkatkan sikap ulet dan gigih dalam berkompetisi, beradaptasi dengan
lingkungan dan mengembangkan sikap sportivitas dalam menghadapi persaingan
global.
k. Terwujudnya jiwa kewirausahaan dan kemandirian sebagai bekal hidup di
masyarakat.
l. Menumbuhkan rasa bangga, tanggung jawab, dan mengembangkan diri sebagai
sekolah adiwiyata.
m. Menumbuhkan minat baca peserta didik agar menjadi pembelajar sepanjang hayat
(literat)

6. Struktur Organisasi SMAN 1 Tunjungan


Terdiri dari pendidik dan tugas mengajarnya yang ada di SMA Negeri 1 Tunjungan,
Berikut dibawah ini:

NO KODE
NAMA GOL MATA PELAJARAN TUGAS LAIN

1 Dra. Rumiyati, M.Pd IV/ Matematika Wali Kelas XI-8


b Wajib
NIP. 19640717 199302 2 001 Ekstra Pramuka dan Piket
2 Drs.M. Ali Rozaq, M.Pd.I IV/a Pend. Agama Kepala Sekolah
Islam
NIP. 19660202 199003 1 011
3 Watiningsih, S.Pd IV/a Matematika Koordinator Standar Isi
Peminatan
NIP. 19710127 199503 2 001 Matematika Tim Pengembang Kurikulum
Tingkat Lanjut Wali Kelas XI-4
Ekstra Pramuka dan Piket
Koordinator Pertanian Modern
4 Lilik Fitri Kusumawati, S.Pd IV/a Kepala Kepala Perpustakaan
Perpustakaan
NIP. 19691206 199512 2 003 Lintas Minat Ekstra KSN Ekonomi
Ekonomi
Koordinator Standar Proses
Piket
5 Dra. Retno Umi Haryati IV/a Biologi Wali Kelas XII MIPA-1
NIP. 19680420 199412 2 002 Ekstra Pramuka dan Piket
Ekstra KSN Biologi
Tim Auditor Penjaminan Mutu
6 Ninik Juliastuti, S.Pd IV/a Kimia Wali Kelas XI-9
NIP. 19680728 199101 2 004 Ekstra Pramuka dan Piket
Ketua Tim Auditor Penjaminan
Mutu
7 Dra. Theresia Mulyorini IV/a Bahasa Inggris Wali Kelas X-3
Koordinator PKB dan PAK
NIP. 19690125 199412 2 001 Lintas Minat Ekstra Pramuka
Bhs. Inggris
8 Drs. Masngud, M.Pd.I, M.S.I IV/a Pend. Agama Wali Kelas XII MIPA-5
NIP. 19680712 199512 1 003 Islam Ekstra Pramuka dan Piket
9 Drs. Lilik Wuryanto IV/a Penjaskes Ekstra Voli
NIP. 19631129 199802 1 001 Piket
10 Sumartini, S.Pd IV/a Seni Budaya Wali Kelas X-1
NIP. 19680108 199512 2 003 Ekstra Pramuka dan Piket
Koordinator Standar
Pengelolaan
Ekstra Seni Tari
11 Yarto, S.Pd IV/a Fisika Ekstra KSN Fisika
NIP. 19700627 199903 1 003 Wali Kelas XI-2
Ekstra Pramuka dan Piket
12 Suwarno, S.Pd IV/a Ka. Lab Kepala Laboratorium
NIP. 19650720 199802 1 002 Fisika Asisten Waka Kesiswaan
Piket
13 Dra. Nurlaela Atmaningtri IV/a Ekonomi Piket
NIP 19660527 200312 2 001
14 Titik Nurhayati, S.Pd IV/a Biologi Ketua TPMPS
NIP. 19750202 200502 2 002 Lintas Minat Koord. Dapodik
Biologi Wali Kelas XI-3
Ekstra Pramuka dan Piket
Tim Komite Pembelajaran
Koordinator PKB dan PAK
Koordinator Standar Penilaian
Ekstra KIR
15 Suhartini, S.Pd. III/d Bahasa Indonesia Ekstra Majalah
Umum
NIP 19710512 200501 2 009 Bahasa Indonesia Wali Kelas XI-7
Tingkat Lanjut Ekstra Pramuka dan Piket

16 Siti Niamah, S.Pd, M.Pd. III/d Ekonomi Wali Kelas X-2


NIP. 19660525 200501 2 009 Pembina Inti Pramuka dan Piket
Tim Komite Pembelajaran
17 Dra. Sri Astutik III/d Bahasa Indonesia Wali Kelas XI-6
NIP. 19680516 200701 2 012 Bahasa Indonesia Ekstra Pramuka dan Piket
Tingkat Lanjut Tim Pengembang Kurikulum
Ekstra Drama
Ketua GLS
Anggota Tim Auditor TPMPS
18 Hari Setyawati, S.Pd III/d Ekonomi Wali Kelas XII IPS-2
NIP. 19720327 200701 2 006 PKWU Ekstra Pramuka dan Piket
Ekstra Peduli LIngkungan
Koordinator Standar Sarpras
20 Sunarni, S.Pd III/d Matematika Wali Kelas XII MIPA-3
NIP. 19730430 200801 2 006 Umum Ekstra Pramuka dan Piket

Anggota Tim Auditor TPMPS


21 Muhammad Ainur Rofiq, S.Pd. III/c Sejarah Asisten Waka Humas
Indonesia
NIP. 19801125 200604 1 009 Ekstra Pencak Silat
Wali Kelas X-8
Ekstra Pramuka dan Piket
22 Anik Aprilyani, S.Pd III/c Geografi Koordinator Pembina Inti
Pramuka dan Piket
NIP. 19730418 200701 2 008 Ekstra KSN Geografi
Wali Kelas XII IPS-1
Bendahara BOP
Pembina Koperasi Siswa
23 Kari Rahayu, S.Pd. III/c Biologi Wali Kelas X-5
NIP. 19710113 200604 2 013 Biologi Tingkat Ekstra Peduli Lingkungan
Lanjut Ekstra Pramuka dan Piket
24 Sulastriyani, S.Pd. III/c Sejarah Waka Kurikulum
Peminatan
NIP. 19810425 200903 2 007 Waka Kurikulum Ketua Komite Pembelajaran
Ketua Tim Pengembang
Kurikulum
25 Donna Heri Satyani, S. Pd. IV/a Geografi Ekstra KSN Kebumian
NIP. 19780813 200903 2 004 Koordinator Asisten Waka Kurikulum
Projek Kordinator Projek
Wali Kelas X-9
Ekstra Pramuka dan Piket
26 Ikwan Insanjaya, S.Pd. III/c Seni Budaya Wali Kelas XII IPS-4 dan piket
NIP. 19830330 201001 1 024 Koordinator Tim Komite Pembelajaran
Projek Piket
Koordinator SKL
Ekstra Desain Grafis
27 Firman Fridayanto, S.Pd. III/c Bhs. Inggris Wali Kelas XI-5
NIP. 19821026 201101 1 009 Lintas Minat Ekstra Pramuka
Bhs. Inggris
Bhs. Inggris Ekstra English Club
Tingkat Lanjut
Tim Pengembang Kurikulum
28 Drs. Toni Prayitno III/b PPKn Ekstra PMR dan UKS
NIP. 19631116 200701 1 002 Asisten Waka Kesiswaan
Piket
29 Novita Ariana, S.Pd. III/b BK Bendahara Gaji
NIP. 19741127 201406 2 003 Piket
Ekstra PIK-R
30 Sriyani, S.Pd. III/b Sosiologi Wali Kelas XII IPS-3
NIP. Ekstra Pramuka dan Piket
31 Zainal Arifin, S.Ag III/b Pend. Agama Waka Sarana dan Prasarana
Islam
NIP. 19721122 2014061001 Waka Sarpras Ekstra Rohis

32 Rahayu Indrayati, S.Pd III/b Penjaskes Ekstra Voli


NIP. 19781216 2014062002 Wali Kelas X-6
Ekstra Pramuka dan Piket
Ekstra Peduli Lingkungan
Asisten Waka Sarpras
33 Endang Setyowati, S.Pd. III/b BK Tim Komite Pembelajaran
NIP. 19661006 201406 2 001 Ekstra Tata Rias
Piket
Asisten Waka Kesiswaan
34 Galuh Sekar Wijayanti, S.Pd. III/b BK Tim Komite Pembelajaran
NIP. 19870310 201402 2 003 Piket
Ekstra PIK-R
35 Ayudhia Sari Rahmadani, S.Pd III/a Bhs. Indonesia Tim Standar Pembiayaan
NIP.19870526 202012 2 008 Koordinator Koordinator Projek
Projek Wali Kelas XI-1
Ekstra Pramuka dan Piket
Bendahara BOS
Ekstra Musik
Tim Komite Pembelajaran
36 Syarifuddin Ahmad, S.Pd III/a Bahasa Indonesia Asisten Waka Kurikulum
NIP.19920621 202012 1 005 Koordinator Koordinator Projek
Projek Wali Kelas X-4
Ekstra Pramuka dan Piket
Tim Standar Kompetensi
Lulusan.
Ketua Adiwiyata
Ekstra Sinematografi
Tim Pengembang Kurikulum
37 Irma Pramestiningrum, S.Pd IX Fisika Asisten Waka Humas
NIP. 198001132021212006 Ekstra KSN Astronomi
Wali Kelas XII MIPA-2
Ekstra Pramuka dan Piket
38 Neneng Oktora Budiasri, S.Pd IX Matematika Tim Auditor Penjaminan Mutu
Wajib
NIP 19791007 202221 2 011 Waka Humas Waka Humas
Ekstra Pramuka dan Piket
Tim Pengembang Kurikulum
Ekstra KSN Komputer
Tim Komite Pembelajaran
39 Dwi Nur Setiyawati, S.Pd IX BK Pembina Inti Pramuka
NIP 19800219 202221 2 002
Piket
40 Wahidatun Nurul Hidayati, S.Pd IX BK Koordinator BK
NIP 19820430 202221 2 014 Pembina Inti Pramuka
Ekstra Marching Band
Piket
Asisten waka Sarpras
41 Santi Aprilia Riyanti, S.T IX Kimia Ekstra Home Industri
NIP 19840414 202221 2 024 PKWU Asisten Waka Kurikulum
Wali Kelas X-7
Ekstra Pramuka dan Piket
Ekstra KSN Kimia
Koordinator Kewirausahaan
42 Jatmiko, S.Pd. IX Bahasa Indonesia Ekstra Majalah
NIP 19870505 202221 1 004 Koordinator Asisten Waka Sarpras
Projek
Koordinator Projek
Tim Standar Sarana Prasarana
Pembina Inti Pramuka dan piket
43 Nihza Al Lutfi, S.Pd. IX Sejarah Asisten Waka Kesiswaan
NIP. 19871016 202221 1 011 Indonesia Ekstra KIR
Ekstra Pramuka dan Piket
44 Udin Hendri Santoso, S.Pd IX Geografi Asisten Bendahara BOS
NIP 19890924 202221 1 006 Sejarah Piket
Koordinator Koordinator Projek
Projek
Ekstra PBB
45 Haniffuddin, S.Pd. IX Sosiologi Ekstra PMR dan UKS
NIP. 19921203 202221 1 006 Tim Komite Pembelajaran
Asisten Waka Sarpras
Tim Dapodik
Pembina Inti Pramuka dan
Piket
46 Drs. Joko Purnomo - PKWU -
NIP. - Seni Budaya
47 RB Sunaryo, Ss - Agama Katolik -
48 Nurlaili Miftakhuzzilvana, S.Pd. - Bahasa Jawa Tim Standar Penilaian
Wali Kelas XII MIPA-4
Ekstra Pramuka dan Piket
NIP.-
Asisten Waka Kurikulum
49 Ahmad Ni'am, S.Pd.I - Pend. Agama Pembina Inti Pramuka
Islam Asisten Waka Humas
NIP. - Ekstra Rohis
50 Moh. Cholilur Rohman, S.Pd. - Matematika Waka Kesiswaan
Wajib
NIP. - Matematika Ekstra KSN Matematika
Peminatan
Waka Kesiswaan Tim Pengembang Kurikulum
Tim Standar Isi
Tim Komite Pembelajaran
51 Sri Rusmini, S.PA.K - Agama Kristen -
52 Nyoto, S.Pd.Si., M.Pd. - Matematika Ekstra Karawitan
Wajib
NIP.- Matematika Asisten Waka Humas
Tingkat Lanjut

53 Sam Getta Gumilar, S.Pd. - Penjaskes Ekstra Basket


NIP.- Ekstra Futsal
Asisten Waka Kesiswaan
54 Anik Nur Rokhmah, S.Pd. Kimia Ekstra KSN Kimia
NIP. -
55 Riska Alvina Fatmawati, S.Pd. - Bahasa Jawa
NIP. -
56 Anik Setyarini PPKn
NIP. -

7. Kebijakan Sekolah
Meliputi pengembangan akademik seperti tambahan jam pelajaran setelah KBM
berlangsung khususnya kelas XII untuk menghadapi US dan UNBK, tidak menutup
kemungkinan kelas X dan kelas XI menghadapi Ujian semester Gasal ataupun Genap
kemudian mengikuti lomba yang bersifat akademik seperti LCC bidang Studi. Berikutnya
kebijakan berkaitan dengan pengembangan bakat siswa, berkaitan dengan ekstrakurikuler
baik yang bersifat wajib maupun pilihan.
Kebijakan yang terkait dengan siswa yang tidak mampu adanya penerapan subsidi silang
maupun beasiswa yang berkaitan dengan pembiayaan sekolah.
Kebijakan sekolah berkaitan dengan partisipasi terhadap masyarakat sekitar, kebijakan
yang sudah terlaksana meliputi kerja bhakti masal, bhakti Sosial, Qurban, Zakat dan
sebagainya.
Kebijakan sekolah dalam penanaman budi pekerti, dimasukkanya pendidikan karakter
dalam struktur kurikulum sejumlah satu kali pertemuan dalam satu bulan, dan literasi yang
dilaksanakan setiap hari selasa.
Kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan TIK contoh kelengkapan lab TIK,
Ellis dan Bahasa. Dan masih banyak yang lain.
Buku panduan MPLS 2023
B. STRUKTUR KURIKULUM SMAN 1 TUNJUNGAN 2023-2024

ALOKASI ALOKASI
TOTAL TOTAL
PER PROJEK
MATA PELAJARAN PER JP PER JP PER
TAHU PER
MINGGU TAHUN MINGGU
N TAHUN
Pendidikan Agama dan
1 72 2 36 108 3
Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila 54 2 18 72 2
3 Bahasa Indonesia 108 3 36 144 4
4 Matematika 108 3 36 144 4
Ilmu Pengetahuan Alam
5 216 6 108 324 9
(Biologi, Fisika, Kimia)
Ilmu Pengetahuan Sosial
6 (Sosiologi, Ekonomi, 288 8 144 432 12
Sejarah, Geografi)
7 Bahasa Inggris 54 2 18 72 2
Pendidikan Jasmani,
8 72 2 36 108 3
Olahraga dan Kesehatan
9 Informatika 72 2 36 108 3
Seni Rupa/Seni
10 54 2 18 72 2
Tari/PKWU
11 Bahasa Jawa 72 2 - 72 2
Total 1170 34 486 1656 46

C. SARANA PRASARANA SEKOLAH


Pengertian sarana dan prasarana pendidikan menurut Tim Perumus Penyusun Pedoman
Pembukuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, dibedakan sesuai
dengan fungsinya, yaitu:
 Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar,
baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dan
berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.
 Prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya
proses pendidikan, seperti : halaman, kebun atau taman sekolah, jalan menuju ke sekolah,
tata tertib sekolah, dan sebagainya.Dalam Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan yang menyangkut standar sarana dan prasarana pendidikan
secara nasional pada Bab VII Pasal 42 disebutkan bahwa :
a. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai,
serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan.
b. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas,
ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain,
tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Dengan demikian perbedaan sarana pendidikan dan prasarana pendidikan adalah pada
fungsi masing-masing yaitu: sarana pendidikan untuk memudahkan dalam penyampaian materi
ajar, dalam artian segala macam peralatan yang digunakan guru dan murid untuk memudahkan
12
Buku panduan MPLS 2023
penyampaian dan menerima materi pelajaran. Sedangkan prasarana pendidikan untuk
memudahkan penyelenggaraan pendidikan dalam artian segala macam peralatan, kelengkapan,
dan benda-benda yang digunakan guru dan murid untuk memudahkan penyelenggaraan
pendidikan.
Secara umum, sarana dan prasarana pendidikan dapat dikelompokkan dalam empat
kelompok, yaitu: tanah, bangunan, perlengkapan, dan perabot sekolah (site, building,
equipment, and furniture).

D. PERPUSTAKAAN

Peraturan dan Tata Tertib Perpustakaan


SMA Negeri 1 Tunjungan Blora

1. Layanan Perpustakaan
a. Jam buka perpustakaan:
 Senin : 07.45- 15.30 WIB (07.00-07.45 upacara sekolah)
 Selasa s/d kamis : 07.00- 15.30 WIB
 Jum’at : 07.00- 16.00 WIB
2. Keanggotaan
a. Anggota Perpustakaan SMA Negeri 1 Tunjngan adalah:
 Semua siswa SMA Negeri 1 Tunjungan
 Kepala sekolah, guru dan karyawan/karyawati SMA Negeri 1 Tunjungan

b. Syarat menjadi anggota perpustakaan:


 Mengisi formulir pendaftaran
 Menyerahkan pas foto ukuran 2x2 sebanyak 2 lembar
3. Tata Tertib Pemustaka (Pengunjung Perpustakaan)
a. Memasuki ruang perpustakaan tas, jaket, map dan sejenisnya harap ditaruh di tempat
yang telah disediakan
b. Memasuki ruang perpustakaan berpakaian rapi, baju dimasukkan, berkaos kaki, sepatu
dilepas, ditempatkan di tempat yang telah disediakan
c. Pemustaka tidak diperkenankan merokok, makan, minum dan membuang sampah di
perpustakaan
d. Pemustaka wajib ikut menjaga kebersihan, ketertiban, ketenangan suasana di
perpustakaan untuk menghargai pemustaka yang lain.
4. Tata Tertib Peminjaman Perpustakaan
Setiap anggota perpustakaan dapat meminjam:
a. Semua jenis buku mata pelajaran dengan jangka waktu peminjaman satu semester, jika
masih diperlukan bisa diperpanjang untuk semester berikutnya
b. Buku non paket selain buku mata pelajaran dengan jangka waktu peminjaman selama 7
hari (satu minggu) dan dapat diperpanjang 2x atau lebih jika masih diperlukan
c. Jumlah peminjaman tidak dibatasi dengan judul yang berbeda
d. Pemustaka wajib menunjukkan kartu anggota perpustakaan pada waktu meminjam dan
mengembalikan buku/majalah
e. Buku-buku referensi, majalah dan buku-buku yang jumlahnya hanya 1 eksemplar tidak
dipinjamkan untuk dibawa pulang tetapi dibaca di ruang perpustakaan
f. Jika pemustaka merusakkan, menghilangkan buku yang dipinjam wajib mengganti buku
yang sama sesuai dengan judul, pengarang dan penerbit.
g. Peraturan dan tata tertib ini berlaku untuk semua anggota dan pemustaka.
13
Buku panduan MPLS 2023
h. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian dengan cara
tersediri.
i. Peraturan dan tata tertib perpustakaan ini berlaku sejak ditetapkan.

E. MOTIVASI BELAJAR DAN STRATEGI BELAJAR EFEKTIF


1. Motivasi Belajar
Pengertian Motivasi Belajar
 Motivasi adalah suatu kondisi atau status internal (kadang-kadang diartikan sebagai
kebutuhan, keinginan, atau hasrat) yang mengarahkan perilaku seseorang untuk aktif
bertindak dalam rangka mencapai suatu tujuan.
 Motivasi diartikan sebagai kekuatan, dorongan, kebutuhan, semangat, tekanan, atau
mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk
mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya.
Motivasi belajar setiap orang, satu dengan yang lainnya, bisa jadi tidak sama. Biasanya, hal
itu bergantung dari apa yang diinginkan orang yang bersangkutan. Misalnya, seorang anak
mau belajar dan mengejar rangking pertama karena diiming-imingi akan dibelikan sepeda
oleh orang tuanya.
Contoh lainnya, seorang siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi agar lulus dengan
predikat cumlaude. Setelah itu, dia bertujuan untuk mendapatkan pekerjaan yang hebat
dengan tujuan membahagiakan orangtuanya.
Stimulus Motivasi Belajar
Terdapat 2 faktor yang membuat seseorang dapat termotivasi untuk belajar, yaitu:
 Pertama, motivasi belajar berasal dari faktor internal. Motivasi ini terbentuk karena
kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar untuk mengembangkan
dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan.
 Kedua, motivasi belajar dari faktor eksternal, yaitu dapat berupa rangsangan dari orang
lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat memengaruhi psikologis orang yang
bersangkutan
Tips-tips berikut untuk meningkatkan motivasi belajar kita:
 Bergaullah dengan orang-orang yang senang belajar.
Bergaul dengan orang-orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita
pun gemar belajar. Selain itu, coba cari orang atau komunitas yang mempunyai
kebiasaan baik dalam belajar. Kebiasaan dan semangat mereka akan menular kepada
kita.
 Belajar apapun.
Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal maupun nonformal. Kita
bisa belajar tentang berbagai keterampilan seperti merakit komputer, belajar menulis,
membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain lain-lainnya.
 Belajar dari internet.
Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan kumpulan orang-orang yang
senang belajar.
 Bergaulah dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif.
Di dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita akan
tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan orang-orang
atau berada dalam komunitas seperti itu, dan sebaliknya.
 Cari motivator.
Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau mentor dalam menjalani
hidup. Misalnya: guru, sahabat, teman sebaya, ataupun pacar. Anda pun bisa melakukan
hal serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang dapat membantu mengarahakan
atau memotivasi Anda belajar dan meraih prestasi.
14
Buku panduan MPLS 2023

2. Belajar Efektif
Langkah-langkah belajar efektif adalah mengetahui:
 diri sendiri
 kemampuan belajar anda
 proces yang berhasil anda gunakan, dan dibutuhkan
 minat, dan pengetahuan atas mata pelajaran anda inginkan
Pedoman: (Untuk membuat Jadwal Belajar)
 Perhatikan waktumu.
 Refleksikan bagaimana kamu menghabiskan waktumu.
 Sadarilah kapan kamu menghabiskan waktumu dengan sia-sia.
 Ketahuilah kapan kamu produktif.

F. WAWASAN KEBANGSAAN
1. Salam ABITA
MARS ABITA
BERIBU-RIBU PULAUNYA
BERANEKA SUKU BANGSA
NEGRIKU BUMI NUSANTARA
TEMPATKU DIBESARKAN BUNDA
BERMACAM RAGAM BAHASA
BERANEKA BUDAYANYA
TANAH PUSAKA PENUH PESONA
INDONESIA TERCINTA
ABITA AKU BANGGA INDONESIA TANAH AIRKU
BHINNEKA TUNGGAL IKA JADI JIWA SEMBOYAN BANGSA

2. Pengertian Wawasan Kebangsaan


Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaitu “Wawasan” dan
“Kebangsaan”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) dinyatakan bahwa secara
etimologis istilah “wawasan” berarti: (1) hasil mewawas, tinjauan, pandangan dan dapat
juga berarti (2) konsepsi cara pandang. Wawasan Kebangsaan sangat identik dengan
Wawasan Nusantara yaitu cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional
yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya,
ekonomi dan pertahanan keamanan (Suhady dan Sinaga, 2006).
3. Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan
Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam persatuan dan kesatuan bangsa
memiliki enam dimensi yang bersifat mendasar dan fundamental, yaitu:
a. Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan
Yang Maha Esa;
b. Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merkeka, dan besatu;
c. Cinta akan tanah air dan bangsa;
d. Demokrasi atau kedaulatan rakyat;
e. Kesetiakawanan sosial;
f. Masyarakat adil-makmur

15
Buku panduan MPLS 2023
G. BUDAYA LITERASI
Pengertian Literasi
Pengertian literasi sekolah dalam konteks GLS adalah kemampuan mengakses,
memahami dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain
membaca, melihat, menyimak, menulis dan berbicara.
Gerakan literasi sekolah merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh
untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajar yang warganya literat sepanjang hayat
melalui pelibatan publik.
Tujuan Gerakan Literasi Sekolah :
a. Menumbuhkan budaya membaca di sekolah.
b. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.
c. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga
sekolah mampu mengelola pengetahuan.
d. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan
mewadahi berbagai strategi membaca.
Prinsip-prinsip Gerakan Literasi Sekolah di SMA N 1 Tunjungan dipaparkan sebagai
berikut :
a. Kegiatan literasi dilaksanakan setiap hari Selasa, pukul 06.45 s/d 07.00 (lima belas menit
sebelum pelajaran dimulai)
b. Tiap siswa memiliki jurnal membaca.
c. Kegiatan dipandu oleh wali kelas.
d. Wali kelas membimbing siswa dalam mengisi jurnal kegiatan literasi dan
menandatanganinya.
e. Wali kelas menjadi model atau teladan dengan ikut membaca selama kegiatan literasi
berlangsung.
f. Wali kelas dan guru Bahasa Indonesia berperan dalam memfilter dan memeriksa layak
tidaknya buku-buku yang dibaca siswa.
g. Buku yang dibaca adalah buku nonpelajaran misalnya novel, komik, majalah, buku ilmiah
populer, ensiklopedi, surat kabar, dll.

H. PRAMUKA DAN KEWIRAUSAHAAN


1. Kepramukaan
Pengertian istilah:
 gerakan pramuka
 kepramukaan
 pramuka
Gerakan pramuka adalah nama organisasi pendidikan di luar sekolah dan di luar keluarga
sebagai wadah pembinaan yang menggunaka prinsip dasar kepramukaan dan metode
kepramukaan
Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan
keluarga dalam bentuk kegiatan : menarik, menyenangkan, terarah, sehat, teratur, terarah,
praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode
kepramukaan dengan sasaran akhir pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur

Pramuka adalah anggota gerakan pramuka


A. Anggota biasa
1. Anggota muda
 Siaga 7-10 th
 Penggalang 11 – 15 th
 Penegak 16-20 th
2. Anggota dewasa muda
16
Buku panduan MPLS 2023
 pandega berusia 21 – 25 tahun
3. Anggota dewasa
 Pembina
 Pamong/instruktur saka
 Mabi/andalan pimpinan saka
 Pelatih
B. Anggota kehormatan
1. Pandu /pramuka purna bakti
2. Orang orang berjasa kepada g.pramuka
3. Orang orang bersimpati kepada g.pramuka
Kegiatan kepramukaan di SMA Negeri 1 Tunjungan antara lain :
1. Kemah hari Pramuka
2. Estafet Tunas Kelapa
3. Persami untuk kelas X
4. Kemah Blok untuk kelas XI dan XII
5. LDK Pramuka
6. Jelajah untuk kelas X
7. Kemah Adat untuk Calon Bantara
8. Kemah Pelantikan Bantara
9. Kegiatan yang lain (RAINAS, RAIDA, RAICAB, dan lain-lain)
10. Pelantikan Laksana dan Garuda

2. Kewirausahaan
Pengertian kewirausahaan secara umum adalah kewirausahaan adalah suatu proses dalam
mengerjakan sesuatu yang baru atau kreatif dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam
memberikan nilai lebih.
Ciri ciri kewirausahawan yang handal dan profesional
1. Yakin terhadap produk yang dimiliki
2. Mengenal sangat banyak produknya
3. Tidak berdebat dengan calon pelanggan
4. Komunikatif dan negosiasi Ramah dalam pelayanan
5. Santun Jujur dan berani
6. Menciptakan transaksi

Tujuan berwirausaha
Berikut beberapa tujuan dari seorang wirausaha yang seharusnya:
1. Berusaha dan bertekad dalam meningkatkan jumlah para wirausaha yang baik dengan
kata lain ikut serta dalam mengader manusia manusia calon wirausaha untuk
membangun jaringan bisnis yang lebih baik
2. Ikut serta dalam mewujudkan kemampuan para wirausaha untuk meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dan Negaranya
3. Ikut serta dalam menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran serta orientasi
kewirausahaan yang kokoh.
4. Menyebarluaskan dan membuat budaya ciri ciri kewirausahaan disekitarnya terutama
dalam masyarakat
5. Mengembangkan dalam bentuk inovasi dan kreasi agar tercipta dinamika dalam
kewirausahaan atau dunia bisnis sehingga kemakmuran dapat tercapai

17
Buku panduan MPLS 2023
I. CHARACTER BUILDING DAN BUDI PEKERTI.
1. Pengertian budi pekerti
Istilah budi pekerti secara sederhana dapat diatikan sebagai seperangkat nilai-nilai yang
menentukan ukuran kebaikan dan keburukan perilaku manusia melalui norma agama,
norma hukum, tatakrama, sopan-santun, dan norma budaya / adat istiadat masyarakat. Budi
pekerti terlihat dalam bentuk perbuatan, perkataan, pikiran, sikap, perasaan, dan
kepribadian peserta didik. Sementara itu pendidikan sering kali diartikan sebagai usaha
sadar yang terencana untuk membantu anak dalam menyiapkan kehidupannya di masa
depan. .
Pendidikan budi pekerti secara operasional (sekolah) diartikan sebagai upaya untuk
membekali peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan selama
pertumbuhan dan perkembangan dirinya sebagai bekal bagi masa depannya, agar memiliki
hati nurani yang bersih, berperangai baik, serta menjaga kesusilaan dalam melaksanakan
kewajiban terhadap Tuhan dan terhadap sesama makhluk sehingga terbentuk pribadi
seutuhnya yang tercermin pada perilaku berupa; ucapan, perbuatan, sikap, pikiran,
perasaan, kerja dan hasil karya berdasarkan nilai-nilai agama serta norma dan moral luhur
bangsa

2. Tujuan dan fungsi pendidikan budi pekerti


Tujuan pendidikan budi pekerti meliputi:
a. Mendorong kebiasan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-
nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius
b. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai penerus
bangsa
c. Memupuk ketegaran dan kepekaan mental peserta didik terhadap situasi dan kondisi
lingkungan yang negatif, sehingga tidak terjerumus ke dalam perilaku yang
menyimpang, baik secara individual maupun sosial
d. Meningkatkan kemampuan untuk menjauhi atau menolak sifat-sifat tercela yang dapat
merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

Sedangkan fungsi pendidikan budi pekerti bagi peserta didik meliputi:


a. Pencegahan, Yaitu untuk mencegah perilaku negatif yang tidak sesuai dengan ajaran
agama dan budaya bangsa.
b. Penyaluran, yaitu untuk membantu peserta didik yang memiliki bakat tertentu agar
dapat berkembang dan bermanfaat secara optimal sesuai dengan budaya bangsa.
c. Penyaring (filter), yaitu untuk menyaring budaya-budaya bangsa sendiri dan budaya
bangsa-bangsa lain, yang tidak sesuai dengan nilai budi pekerti
d. Pembersih, yaitu membersihkan diri dari penyakit hati seperti sombong, egois, iri,
dengki, dan ria, sehingga terhindar dari penyakit hati itu dan mereka tumbuh dan
berkembang sesuai ajaran agama dan budaya bangsa
e. Perbaikan, yaitu memperbaiki kesalahan, kekurangan dan kelemahan peserta didik
dalam perilaku sehari-hari., yaitu untuk meningkatkan perilaku yang baik bagi peserta
didik yang telah tertanam dalam lingkungan keluarga dan masyarakat, sehingga mereka
dapat mengembangkan kecerdasan spritual, emosional, dan intelektualnya secara
optimal

3. Sifat-sifat budi pekerti


Sifat-sifat budi pekerti sebagAi unsur sifat kepribadian dapat dililihat pada perilaku
seseorang sebagai perwujudannya. Menurut Cahyoto (2002:19-20) dari hasil pengamatan
terhadap perilaku yang berbudiluhur, dapat dikemukakan adanya sifat-sifat budi
pekerti,antara lain sebagai berikut :
18
Buku panduan MPLS 2023
a. Budi Pekerti seseorang cenderung untuk mengutamakan kebajikan sesuai dengan hati
nuraninya.
b. Budi Pekerti mengalami perkembangan seiring dengan bertambahnya usia
(Perkembangan Budi Pekerti cukup lambat).
c. Budi Pekerti yang cenderung mewujudkan bersatunya pikiran dan ucapan dalam
kehidupan sehari-hari dalam arti terdapat kesejajaran antara pikiran, ucapan, dan
perilaku.
d. Budi Pekerti akan menampilkan diri berdasarkan dorongan dan kehendak untuk berbuat
sesuatu berguna dengan tujuan memenuhi kepentingan diri sendiri dan orang lain
berdasarkan pertimbangan moral.
e. Budi Pekerti tidak dapat diajarkan langsung kepada orang atau siswa karena
kedudukanya sebagai dampak pengiring bagi mata pelajaran lainya .
f. Pembelajaran Budi Pekerti disekolah lebih merupakan latihan bagi siswa untuk
meningkatkan kualitas Budi Pekertinya sehingga terbiasa dan mampu menghadapi
masalah moral dimasyarakat pada masa dewasa nanti.
Dalam praktiknya, sifat-sifat perilaku yang berbudi pekerti luhur memerlukan
observasi atau pengamatan terhadap perilaku seseorang dalam waktu yang lama dan terus-
menerus ,karena sifat sifat budi pekerti tidak dapat ditebak dalam waktu yang singkat.

J. WAWASAN WIYATA MANDALA


Suatu pandangan bahwa suatu proses pendidikan di sekolah akan berhasil jika kita
mendudukkan sekolah sesuai dengan fungsinya yakni sebagai lembaga pendidikan tempat
berlangsungnya siswa belajar guru mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sekolah sebagai pengemban utama misi pendidikan hendaknya hanya digunakan untuk tujuan
Pendidikan. Karena apabila sekolah keluar dari fungsinya, maka jalannya pendidikan akan
terganggu dan martabat sekolah sebagai lembaga pendidikan serta merta akan turun.
Oleh karena itu, setiap pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan berkewajiban untuk
menciptakan sekolah sebagai wawasan wiyatamandala.

o MENGAPA WAWASAN WIYATAMANDALA DIPERLUKAN?


Dalam usaha mewujudkan situasi dan kondisi yang aman, tentram dan nyaman selama
KBM berlangsung, tentunya ada banyak faktor dan komponen yang harus menjadi
perhatian kita semua. Yang perlu kita pahami adalah bahwa semua itu akan menimbulkan
dorongan dan rangsangan untuk tetap berusaha menjamin kelancaran proses KBM agar
berjalan tertib dan terhindar dari gangguan, baik dari dalam maupun luar sekolah.
Dari hal inilah diperlukan satu kesatuan pandangan yang sama dari warga sekolah
mengenai eksistensi sekolah. Kesatuan pandangan inilah yang kita sebut wawasan
wiyatamandala.
Konsep wiyatamandala adalah gagasan yang mengikat setiap warga sekolah sebagai
suatu wadah dalam menuju tercapainya tujuan pendidikan. Konsep ini harus mampu
menjamin tumbuhnya kedinamisan dalam kehidupan di sekolah.

o ISI WAWASAN WIYATA MANDALA


Dilihat dari konsepnya sebagai gagasan yang dimamis, isi wawasan wiyatamandala adalah :
1. Sekolah merupakan wiyatamandala (lingkungan pendidikan) sehingga tak boleh
digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan diluar tujuan pendidikan. Setiap warga
sekolah harus dapat menunjukkan loyalitas yang tinggi terhadap sekolahnya.
Selain itu, pelaksanaan KBM harus semakin ditingkatkan, baik bersifat kurikuler,
kokurikuler maupun ekstrakurikuler. Semuanya hendaknya dapat dilaksanakan dengan
lebih terarah bagi perkembangan anak didik.

19
Buku panduan MPLS 2023
2. Wewenang dan tanggung jawab penuh kepala sekolah untuk menyelenggarakan proses
pendidikan. Kepala sekolah merupakan “pintu” yang harus dilalui oleh aparat sekolah
ataupun masyarakat luar apabila ada hal-hal yang bersangkut paut dengan sekolah.
3. Kerja sama antara guru dan orangtua murid sangatlah diperlukan agar tercipta keserasian
antara fungsi pendidikan dalam lingkungan keluarga dan sekolah.
Guru sebagai pemeran sentral dalam pelaksanaan pendidikan merupakan penyuluh dan
pembimbing ke arah masa depan yang lebih baik serta penggerak ke arah kemajuan. Kerja sama
antara guru dan orangtua siswa di harapkan dapat menimbulkan pengertian dan membuka
pandangan orang tua tentang apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab dalam membimbing
anaknya.
4. Guru, didalam maupun diluar sekolah harus mampu menjunjung tinggi martabat dan
citra guru sebagai manusia yang dapat digugu (di ikuti, dipercaya) dan ditiru. Ia harus
dapat memberi contoh, bersikap dan bertindak yang baik sesuai dengan asas ing ngarso
sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.
5. Sekolah sebagai wiyatamandala harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, tetapi harus
mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang dapat menimbulkan pertentangan. Selain
itu sekolah diharapkan menjadi teladan bagi kehidupan masyarakat sekitarnya.

o PERANAN SISWA DALAM RANGKA MEWUJUDKAN SEKOLAH SEBAGAI


WAWASAN WIYATA MANDALA
Terciptanya wawasan wiyatamandala disekolah merupakan kewajiban setiap unsur
yang terlibat dalam pendidikan, termasuk siswa. Dalam rangka mewujudkan sekolah
sebagai wiyatamandala, beberapa hal yang dapat dilakukan siswa :
1. Berperan secara aktif dan mendukung setiap kegiatan sekolah yang berhubungan dengan
pendidikan.
2. Wajib melaporkan segala gejala dan gangguan yang terjadi disekolah kepada guru atau
kepala sekolah.
3. Membantu terciptanya tata tertib di sekolah dengan mematuhinya.
4. Siswa berusaha untuk memanfaatkan waktu seefisien mungkin dalam belajar
5. Pemanfaatan fasilitas belajar yang ada sebaik mungkin dan menjaganya agar tetap dalam
kondisi optimal.
6. Mengikuti kegiatan-kegiatan kokurikuler dan ekstra kurikuler yang membantu proses
belajar-mengajar.
7. Siswa mengikuti kegiatan berorganisasi melalui OSIS.
8. Menghindari tindakan yang akan menganggu ketertiban dan proses KBM.

Marilah kita upayakan terciptanya Wawasan Wiyatamandala ini agar sekolah dapat
berfungsi sesuai dengan statusnya (institusionalisasi) yakni melaksanakan proses belajar-
mengajar sehingga tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan (profesionalisasi) dan
pembinaan kehidupan yang sehat dikalangan siswa untuk menghadapi masa depannya.
“Pendidikan itu luar biasa karena laksana air di padang gersang. Pendidikan membantu
memperluas cakrawala pandangan kita akan indahnya hidup dengan berbagi ilmu,
Bersyukurlah, karena kita bisa menjadi bagian dari Pendidikan”

 BUDAYA LOKAL SAMIN

Ajaran Sedulur Sikep


Ajaran Samin yang disebut Saminisme, adalah keturunan para pengikut Samin
Surosentiko yang mengajarkan Sedulur Sikep. Dulu, ajaran ini membuat orang suku Samin
dianggap kurang pintar dan sinting.

20
Buku panduan MPLS 2023
Kata Sedulur memiliki arti "saudara", dan Sikep adalah "senjata". Sedulur Sikep
bermakna ajaran Samin yang mengutamakan perlawanan tanpa senjata dan tanpa kekerasan.
Semua berawal dari masa penjajahan Belanda dan Jepang pada zaman dahulu. Sedulur Sikep
artinya mereka mengobarkan semangat perlawanan kepada Belanda, dengan cara menolak
membayar pajak dan semua peraturan dari pemerintah kolonial.

Masyarakat suku Samin sering kali memusingkan pemerintah Belanda dan Jepang dengan
sikap ini, yang mana sampai sekarang masih suka dianggap menjengkelkan oleh kelompok luar.
Namun, suku Samin justru senang jika disebut Wong Sikep. Pasalnya, menurut mereka, istilah
atau sebutan ini berkonotasi positif yaitu berarti orang yang baik dan jujur. Masyarakat Samin
memang dikenal jujur dan terbuka pada siapapun, termasuk pada orang yang belum dikenal.
Mereka akan berbicara sesuai realitas tanpa rekayasa, meski kadang dinilai sebagai sikap lugu
yang cenderung bodoh. Cara inilah yang digunakan saat dulu melawan Belanda, meski sudah
mengerti namun pura-pura tidak mengerti. Mereka juga menganggap semua orang sebagai
saudara dengan mengedepankan kebersamaan. Contohnya berlaku dalam hal simpan-pinjam. Di
salah satu daerah yang masih kuat memegang ajaran Samin, ada arisan setiap 35 hari sekali.
Iuran akan dikumpulkan menjadi tabungan, lalu bisa dipinjamkan kepada siapa saja tanpa ada
bunga.
Selain itu, ada juga sikap gotong royong yang tinggi. Misalnya, saat ada yang membangun
rumah atau mengerjakan sawah, tanpa diminta semua warga akan datang untuk membantu.
Gotong royong ini dikenal oleh suku Samin sebagai Sambatan atau Rukunan. Keunikan lainnya,
mereka memegang teguh Solahing Ilat atau gerak lidah. Artinya, lidah harus dijaga agar tetap
mengucapkan kata-kata yang jujur dan tidak menyakiti orang lain. Jangan menyakiti orang lain,
kalau tidak mau disakiti. Jangan membohongi orang lain kalau tidak ingin dibohongi, jangan
mencelakai orang lain kalau tidak mau celaka, dan masih banyak lagi.

Sosok Tokoh Samin Surosentiko


Samin berasal dari nama seorang penduduk, Ki Samin Surosentiko, yang lahir pada 1859
di Desa Poso, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Dulu Samin dianggap sebagai residivis oleh
pemerintah Belanda, atau penjahat yang keluar-masuk penjara. Namun, bagi masyarakat di
pedesaan Bojonegoro, ia memiliki predikat sebagai pencuri berhati mulia, mirip dengan kisah
Robin Hood di hutan Sherwood, Inggris. Bahkan, seorang guru besar di Surabaya menyebut
sosok Samik sebagai intelektual desa. Samin juga merupakan seorang pemimpin yang sangat
dihormati, pejuang pergerakan melawan pemerintah kolonial Belanda, guru kebatinan, dan raja
tanah Jawa.

Lokasi, Kebiasaan, dan Lingkungan Suku Samin


Masyarakat Samin mewarisi budaya tani dan tinggal mengelompok di daerah tertentu.
Dikenal sebagai masyarakat yang tertutup, sebagian besar dari mereka tinggal di Dusun
Tambak, kurang lebih 40 kilometer dari Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Namun, selama lebih dari satu dasawarsa, ada suku Samin yang menyebar sampai ke luar
wilayah Blora, seperti di Kabupaten Kudus, Pati, Grobogan, Rembang, Bojonegoro, dan Ngawi.

Meski di tengah kehidupan modern, mereka tetap memegang ajaran Saminisme dari
leluhur. Masyarakat Samin memang dikenal dengan keluguan, kejujuran, dan sikap apa adanya
yang kadang nyeleneh sehingga dipandang masyarakat lain secara berbeda. Namun dibalik itu,
ada pesan terutama mengenai kejujuran yang bisa diteladani dari kehidupan suku Samin.

21
Buku panduan MPLS 2023

K. KESISWAAN, KESEPAKATAN ORANGTUA, DAN EKSTRAKURIKULER

Surat Kesepakatan Bersama


Kepala SMA N 1 Tunjungan dengan Orang Tua / Wali Peserta Didik
SMA N 1 Tunjungan
Tahun Pelajaran 2023 / 2024

Pasal I
Kepengasuhan

1. Bahwa setiap orang tua berkewajiban memberikan pola asuh/kepengasuhan yang penuh
kasih sayang baik lahir maupun batin sesuai dengan tuntunan agama
2. Bahwa setiap orang tua berkewajiban memenuhi kebutuhan dan perhatian yang penuh tulus
ikhlas untuk menjaga perkembangan anak agar sesuai dengan kodratnya
3. Bahwa setiap orang tua dilarang bertindak berlebihan dalam memberikan pola asuh
sehingga menjadikan anak menjadi tidak sehat perkembangan lahir dan batinnya.
4. Yang dimaksud bertindak berlebihan adalah memanjakan, terlalu membela, terlalu
menuruti, terlalu keras, terlalu mengekang, terlalu kaku, kekerasan fisik yang berlebihan
dan sejenisnya.
5. Bahwa setiap orang tua mengupayakan dengan sepenuh hati dan segenap kemampuan
untuk memberikan keteladanan/contoh yang baik kepada anak sesuai dengan tuntunan
agama dan kaidah positif dalam masyarakat yang tidak bertentangan dengan kaidah agama.
6. Bahwa setiap orang tua berkewajiban meningkatkan kemampuan/ keterampilan
kepengasuhan melalui kegiatan parenting dan bimbingan keagamaan serta selalu
mendekatkan diri kepada Tuhan agar dimudahkan dalam menjalani kewajiban sebagai
orang tua dan pendidik bagi anak-anak.
7. Bahwa setiap orang tua hendaknya menjadikan musyawarah untuk mencari solusi atas
segala macam pernik masalah kepengasuhan, baik kaitannya antar sekolah dengan orang
tua, sekolah dengan anak, orang tua dengan anak, atau dengan pihak-pihak lainnya.

Pasal II
Pendampingan

1. Bahwa setiap orang tua mempunyai kewajiban beban yang sama dalam pendampingan
anak/siswa dalam proses perkembangan agama, sosial, moral/akhlaq, dan emosinya baik di
rumah maupun di sekolah atau tempat-tempat lain yang terjadi adanya interaksi dengan
anak/siswa.
2. Bahwa setiap orang tua mempunyai kewajiban dan beban yang sama untuk secara penuh
mendampingi proses belajar siswa dimanapun anak/siswa berada.
3. Bahwa setiap orang tua mempunyai kewajiban dan beban yang sama untuk mendampingi
minat dan bakat siswa agar berkembang sesuai kodratnya
4. Bahwa setiap orang tua mempunyai kewajiban dan beban yang sama dalam mendampingi
anak/siswa dalam menyelesaikan permasalahan anak/siswa dengan arif dan bijaksana,
sehingga anak/siswa tersebut semakin dewasa dan semakin memahami arti dari sebuah
permasalahan kehidupan.

22
Buku panduan MPLS 2023

Pasal III
Keterlibatan / Support

1. Bahwa setiap orang tua berkewajiban terlibat secara pro aktif dalam proses pendidikan
anak/siswa baik di rumah, di sekolah, di lingkungan masyarakat dan atau di manapun
berada.
2. Bahwa setiap orang tua berkewajiban memberi support/motivasi terhadap anak/siswa di
setiap kesempatan atau tempat anak melakukan aktifitasnya yang positif.
3. Bahwa setiap orang tua sepakat dan bersedia memberikan waktunya kepada anak dengan
menghadiri undangan pertemuan atau orientasi orang tua/wali murid sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan sekolah.
4. Bahwa setiap orang tua berkewajiban untuk memberikan apresiasi/ penghargaaan sesuai
kemampuan (baik verbal maupun non verbal, materi maupun non materi) terhadap apapun
prestasi anak/siswa di semua bidang/kemampuan anak/siswa.
5. Bahwa setiap orang tua dimohon untuk tidak memprotes dan menunjukkan celaan terhadap
guru dan sekolah dihadapan siswa/anaknya. Diharapkan orang tua untuk menjadi penengah
dan membantu memahami guru dan program sekolah, atau memberi perspektif positif pada
diri anak tentang adab dan kepercayaan, begitu juga sebaliknya.
6. Bahwa setiap orang tua berhak memberikan saran, masukan, mengingatkan, menasehati
dan memperbaiki guru maupun sekolah yang dilakukan dengan cara yang santun, menjaga
kredibilitas guru dan sekolah, serta memerhatikan waktu dan tempat yang tepat. Sekolah
memfasilitasi dengan menyediakan forum dan sarana bagi orang tua untuk menyampaikan
kritik, teguran dan masukan.
7. Bahwa setiap orang tua dan sekolah mempunyai kewajiban atas kelangsungan pendidikan
yang bermutu dan berkesinambungan sesuai dengan karakter Profil Pelajar Pancasila

Pasal IV
Kedisiplinan Terhadap Pelanggaran Tata tertib Sekolah

1. Bahwa setiap orang tua berkewajiban terlibat secara pro aktif dalam proses pemecahan
masalah yang terjadi pada siswa
2. Bahwa Setiap orang tua berkewajiban untuk memahami seluruh permasalahan /
pelanggaran Tata Tertib yang dilakukan siswa secara objektif.
3. Bahwa Setiap orang tua sepakat jika siswa melakukan pelanggaran akan dikenai
penghitungan point pelanggaran, dan jika point pelanggaran sudah mencapai point
maksimal, setiap orang tua berkewajiban untuk ikut secara pro aktif ke sekolah guna
mencari pemecahan masalahnya.
4. Bahwa Setiap orang tua sepakat bahwa siswa / anak harus mau menerima konskwensi
dalam bentuk tugas ataupun yang lain terhadap point pelanggaran yang dilakukan
5. Bahwa Setiap orang tua sepakat jika siswa telah melakukan point pelanggaran maksimal
dan tidak adanya solusi pemecahan masalah seperti siswa melakukan tindakan asusila /
kawin, merokok, miras, ataupun tindakan yang berisfat kekerasan lainnya, maka orang tua
sepakat dengan penuh rasa legowo dan lapang dada untuk siswa tersebut mengundurkan
diri dari SMA N 1 Tunjungan

Pasal V
Penutup

1. Demikian butir-butir kesepakatan bersama ini dibuat dengan sepenuhnya untuk


menciptakan peserta didik yang berprofil Pelajar Pancasila, sehingga apabila ada pasal yang
tidak sesuai atau belum memungkinkan dilaksanakan, maka menjadi kewajiban atas semua
pihak yang terlibat untuk mencari solusi bersama.
2. Apabila dalam perjalanannya butir-butir kesepakatan ini ditemukan suatu yang kurang
lengkap/suatu kesalahan, maka akan disempurnakan dikemudian hari.
23
Buku panduan MPLS 2023

DAFTAR PEMBIMBING EKSTRAKURIKULER


SMAN 1 TUNJUNGAN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

JADWAL KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

No Jenis Kegiatan Waktu dan Tempat Nama Pembina

1. Pramuka Jumat, 1. Anik Apriliyani, S.Pd.


pukul 13.30 -15.00 2. Siti Ni’amah, S.Pd, M.Pd
3. Dona Heri Satyani, S.Pd
4. Jatmiko, S.Pd.
5. Wahidatul Nurul, S.Pd
6. Ahmad Niam, S.Ag.
7. Haniffudin, S.Pd
8. Dwi Nur Setyawati, S.Pd
9. Semua Wali Kelas
2. KIR Jumat, 1. Titik Nur Hayati, S.Pd
pukul 13.30 - 15.00 2. Nihza Al Luthfi, S.Pd
3. PMR dan UKS Jumat, 1. Drs. Toni Prayitno
pukul 13.30 - 15.00 2. Haniffudin, S.Pd
4. Komputer Jumat, 1. Sodikun, S.Kom
pukul 13.30 - 15.00
5. Tata Rias Jumat, 1. Endang Setyowati, S.Pd.
pukul 13.30 - 15.00
6. OR Basket Jumat, 1. Sam Getta Gumilar, S.Pd.
Pukul 13.30 - 15.00
7. OR Bola Volly Jumat, 1. Rahayu Indrayati, S.Pd
pukul 13.30 - 15.00 2. Drs. Lilik Wuryanto
8. OR Futsal Kamis 1. Sam Getta Gumilar, S.Pd.
pukul 15.30 - 17.00
9. Disain Grafis Jumat, 1. Ikwan Insanjaya, S. Pd.
pukul 13.30 - 15.00
10. Musik Jumat, 1. Cecep Megantara, S. Pd.
pukul 13.30 - 15.00 2. Ayudhia Sari Rahmadhani, S.Pd
11. Seni Tari Jumat, Sumartini, S.Pd
pukul 13.30 - 15.00

12. Pembuatan Jumat, 1. Suhartini, S.Pd


Majalah Sekolah pukul 13.30 - 15.00 2. Jatmiko, S.Pd
13. Rohis Jumat, 1. Zaenal Arifin, S.Ag
pukul 13.30 - 15.00 2. Ahmad Ni’am, S.Pd
14. Seni Drama dan Jumat, Dra. Sri Astutik
Sastra Indonesia pukul 13.30 - 15.00
15. Peduli Jumat, Kari Rahayu , S.Pd
Lingkungan pukul 13.30 - 15.00
16. Pencak Silat Jumat, Ahmad Handiyanto, S. Pd.
SHT pukul 13.30 - 15.00 Muhammad Ainur R, S.Pd.
24
Buku panduan MPLS 2023
17. English Clubs Jumat, Firman Fridayanto, S.Pd.
pukul 13.30 - 15.00
18. Home Industri Jumat, Santi Aprilia Riyanti, S.Pd
pukul 13.30 - 15.00
19. Marching Band Jumat, Misgiyanto
pukul 13.30 - 15.00 Wahidatun Nurul Hidayah, S.Pd
20. PIK-R Jumat, 1). Novita Ariana, S.Pd.
pukul 13.30 - 15.00 2). Galuh Sekar W, S.Pd.
21. Karawitan Jumat, Citra Angga, S. Sn.
pukul 13.30 - 15.00 Nyoto, S.Pd,Si, M.Pd
22. PBB Jumat, Koramil Tunjungan
pukul 13.30 - 15.00 Udin Hendri Santoso, S. Pd.
23. Sinematografi Jumat, Syarifuddin Ahmad, S.Pd
pukul 13.30 - 15.00

25
Buku panduan MPLS 2023

BAB III
PENUTUP

Demikian mengenai materi MPLS yang menjadi pokok bahasan dalam buku panduan
ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, Semoga buku panduan ini berguna
bagi peserta didik baru sebagai panduan awal menjadi peserta didik yang berkarakter, berbudi
luhur, berprestasi, mampu melaksanakan tata tertib di sekolah dan mampu menjaga nama baik
sebagai peserta didik di SMAN 1 Tunjungan.

Tunjungan, 17 Juli 2023


Kepala Sekolah Ketua Panitia MPLS

Drs. M. Ali Rozaq, M.Pd.I Moh Cholilur Rohman, S.Pd


NIP. 19660202 199003 1 011 NIP.

26

Anda mungkin juga menyukai