Anda di halaman 1dari 20

LATIHAN 1 KSN 2022

Soal Nomor 1

Sebuah benda bergerak pada bidang xy dengan komponen kecepatan dalam arah x
dapat dinyatakan dalam bentuk ⃑vx(t) = (3t2 - 4t + 5) m/detik, t dalam detik;
sedangkan komponen kecepatan dalam arah y adalah ⃑vy (t) seperti ditunjukkan
dalam grafik dibawah.

Tentukanlah:

a) kecepatan benda ⃑v(t) saat t = 2 detik dan t = 4 detik.

b) percepatan benda ⃑a (t) saat t = 4 detik

c) posisi benda ⃑r (t) saat t = 9 detik, jika diketahui posisi awal benda adalah ⃑r (0) =
(74i + 40j) m.

Pembahasan
a) kecepatan benda ⃑v(t) saat t = 2 detik dan t = 4 detik. Kecepatan benda ⃑v(t)
diperoleh dengan menggabungkan komponen kecepatan benda dalam arah x dan
dalam arah y.

Untuk t = 2 detik :
Arah x
⃑vx (t) = (3t2 - 4t + 5)
⃑vx (2) = 3(2)2 - 4(2) +5 = 9 m/s

Arah y
dari grafik diperoleh komponen kecepatan arah y saat t = 2 detik adalah 30 m/s
⃑vx (2) = 30 m/s

Sehingga
⃑v(t) = vx (t)i + vy (t)j = (9i+30j) m/s

Untuk t = 4 detik :
Arah x
⃑vx (t) = (3t2 - 4t + 5)
⃑vx (9) = 3(4)2 - 4(4) + 5 = 37 m/s

Arah y
dari potongan grafik untuk arah y
dari perbandingan segitiga kecil dan segitiga besar diperoleh untuk t = 4

b. percepatan benda ⃗a (t) saat t = 4 detik


Arah x
Percepatan diperoleh dengan menurunkan kecepatan.
vx (t) = (3t2 - 4t + 5) m/s
ax (t) = (6t - 4) m/s2
ax (4) = (6⋅4 - 4) = 20 m/s2

Arah y
Dari grafik:

Sehingga:
c) posisi benda ⃑r (t) saat t = 9 detik, jika diketahui posisi awal benda adalah ⃑r (0) =
(74i + 40j) m.

Arah x

Posisi benda diperoleh dengan mengintegralkan kecepatan.

Arah y

Terlebih dahulu dicari luas-luas dari garafik v-t diatas:


sehingga, dengan yo = 40 diperoleh
y(t) = yo + Luas
y(t) = 40 + 260 = 300 m

Posisi benda saat t = 9 detik dengan demikian adalah:


⃗r (9) = 686i + 300j

Soal Nomor 2
Seseorang (massa 60 kg) terikat dan terhubung ke sebuah sistem katrol
sebagaimana tampak pada gambar di samping. Katrol dan tali dianggap tak
bermassa dan licin.

Jika percepatan gravitasi dianggap 10 m/det2, tentukan gaya yang harus diberikan
oleh orang tersebut ke tali agar ia bisa mempertahankan dirinya untuk tidak
menyentuh lantai.

Pembahasan
Gaya-gaya yang bekerja pada sistem di atas adalah
T2, T3, T4 akan sama besar (satu tali, katrol licin).
T 2 = T3 = T4 = T

Tinjau katrol pertama yang bawah, berlaku kesetimbangan berikut:


T 1 = T3 + T4
T1 = T + T
T1 = 2T

Tinjau orang
w = T 1 + T2
600 = 2T + T
600 = 3T
T = 200 N

Pada tangan orang dan tali terjadi aksi-reaksi. Tangan orang menarik tali dengan
gaya F = 200 N, dan tali menarik tangan orang dengan gaya T = 200 N.

Soal Nomor 3
Sebuah balok (massa m) bergerak dengan kelajuan awal νo di atas lantai licin.
Sebuah batang homogen bermassa M ( M > m) dan panjangnya L tergantung dengan
bebas pada langit-langit dan mula-mula diam (lihat gambar di bawah). Batang M
ditumbuk oleh balok m tersebut.

Tepat setelah tumbukan, batang berayun dan balok diam.


a) Periksalah apakah kasus di atas termasuk tumbukan elastik atau tak-elastik.
b) Tentukan tinggi maksimum batang homogen berayun.

Pembahasan
Pada kasus ini berlaku hukum kekekalan momentum angular. Dimana momentum
angular (momentum sudut) adalah L = mvr atau L = Iω . Sebelum tumbukan
momentum angularnya praktis dari balok saja, karena batang diam. Setelah
tumbukan, balok diam sementara itu batang berputar dengan kecepatan sudut ω .
Perhatikan gambar.

Dari teorema sumbu sejajar untuk mencari momen inersia batang akan didapat poros
di ujung momen inersianya adalah 1/3 ML2. Dari kekekalan momentum sudut
diperoleh kecepatan sudut batang setelah tumbukan.

Berikutnya periksa apakah Energi kinetik sebelum tumbukan dan setelah tumbukan
tetap atau terjadi perubahan.
karena nilai (3m/M) lebih kecil dari 1, maka terlihat bahwa Ek’ lebih kecil dari Ek,
artinya terdapat hilang energi kinetik, sehingga tumbukan bersifat tak-elastik.

Sesaat setelah tumbukan energi kinetik yang dimiliki batang adalah Ek', dan saat
berhenti sebelum kemudian berayun lagi ke bawah, energi ini telah diubah menjadi
energi potensial untuk mencapai ketinggian h.

Soal Nomor 4
Dua buah pegas identik, masing-masing dengan konstanta pegas k, terhubung
dengan sebuah massa m dalam posisi mendatar (lihat gambar dibawah).

Kedua ujung pegas diikatkan ke dinding agar tidak terlepas. Dalam posisi
diam/setimbang, jarak benda m ke masing-masing dinding adalah d.

(a) Tunjukkan apakah pada sistem pegas tersebut dimungkinkan benda m mengalami
gerak osilasi harmonik sederhana pada arah vertikal?
(b) Jika jawaban pada pertanyaan (a) di atas adalah ya, tentukanlah frekuensinya.

Pembahasan
Gaya-gaya yang bekerja pada sistem dengan pengabaian gravitasi adalah sebagai
berikut:

Saat massa m disimpangkan ke bawah sejauh Δy, sudut yang terbentuk antara
masing-masing pegas adalah θ, dimana θ relatif kecil. F adalah gaya dari masing-
masing pegas. Besar dari gaya pemulih yang bekerja pada m adalah:

Dengan asumsi θ relatif kecil maka diperoleh hubungan:

gaya pemulih di atas bisa diekspresikan sebagai

Menentukan gaya masing-masing pegas (F) Panjang pegas mula-mula adalah d 1 = d,


kemudian saat disimpangkan panjangnya menjadi d2 dimana dari gambar di atas
diperoleh hubungan

Kembali ke gaya pemulih tadi, dengan memasukkan gaya pegasnya:


Untuk menyederhanakan bentuk dalam kurung dengan bantuan binomial newton :

potong hingga 2 suku terdepan saja:

Terlihat gaya pemulih pada sistem sebanding dengan simpangannya sehingga


dimungkinkan terjadinya SHM.

b) Frekuensi osilasi
Catatan:
Pengambilan set-up awal yang berbeda, dapat menghasilkan format jawaban yang
lain seperti penggunaan gravitasi dan beda pengambilan pertambahan panjang
pegas, namun intinya sama yaitu bagaimana agar mendapatkan gaya pemulih yang
sebanding dengan simpangannya sebagai syarat simple harmonic motion (SHM) atau
gerak harmonik sederhana (GHS).
Soal Nomor 5
Bola biliar dengan jari-jari r, massa m dan momen inersia I berada di atas meja biliar.
Bola disodok dengan gaya horizontal, sehingga bergerak menggelinding ke kanan
tanpa slip dengan kecepatan u.

Bola kemudian mengenai dinding meja billiar yang memiliki ketinggian tepi h seperti
ditunjukkan pada gambar. Akibatnya lalu bola itu berbalik menggelinding tanpa slip
dengan kecepatan v. Tentukanlah hubungan antara h dan r agar kondisi ini terjadi.
Anggap bola mengenai tepi meja dengan arah normal.

Pembahasan
Bola setelah menumbuk meja. Dengan pendekatan torsi, ada gaya yang bekerja
hingga bola menggelinding balik ke kiri.
Gaya F bekerja pada jarak d dari pusat bola, dimana h = d + r atau d = h – r. Gaya F
diambil dari gaya impuls, adanya perubahan kecepatan bola dari v 1 = u, menjadi v2 =
v.

Bola menggelinding tanpa slip, sehingga berlaku:

diperoleh hubungan antara h dan r dimana h = 7/5 r

(Jika dihitung dengan menampilkan gaya gesek f di dasar bola, akan mendapatkan
hasil yang sama.)
Gaya-gaya, termasuk gesekan

Dari ΣF = ma
Dari ΣΤ

Substitusi

Soal Nomor 6
Sebuah bola dengan radius r menggelinding secara horizontal tanpa slip pada dua
buah rel sejajar yang berjarak r/2. Bola menggelinding tegak lurus terhadap bidang
kertas (perhatikan gambar samping).

a. Gambarkan kondisi tersebut dalam tampak depan dan tampak samping. Tentukan
titik manakah (pada bola) yang memiliki kecepatan sesaat maksimum !
b. Cari besarnya kecepatan maksimum diatas jika pusat massa bola memiliki
kelajuan v !

Pembahasan
a) Gambar kondisi tampak depan dan tampak samping.
tampak dari depan

Tampak dari samping

Semakin jauh jarak titik dari poros rotasi sesaat, kecepatannya semakin besar.
Kecepatan sesaat paling besar di titik C, yang paling jauh dari poros rotasi sesaat.

b) Besarnya kecepatan maksimum jika pusat massa bola memiliki kelajuan v


Terlebih dahulu mencari jarak titik C dari titik A, cari d dulu:

diperoleh panjang d
Jadi jaraknya titik C dari A, adalah d + r. Berikutnya dengan pendekatan rumus yang
biasa dipakai pada hubungan roda-roda, dimana titik B dan titik C memiliki ω yang
sama saat A menjadi poros sesaat. Diingat hubungan ω dengan v dan r adalah ω = v /
r

atau dengan format akhir yang lain sbb:

Soal Nomor 7
Suatu bola bermassa m dan berjari-jari r menggelinding tanpa slip pada permukaan
setengah bola yang kasar dan berjari-jari R (R > r) seperti tampak pada gambar di
bawah ini.

a. Jika bola m mula-mula diam di titik A dan kemudian menggelinding ke bawah pada
permukaan setengah bola, maka tentukan kelajuan bola tersebut pada titik terendah.
b. Bila bola tersebut dalam geraknya di bagian a) di atas, ia berosilasi di sekitar titik
terendah, tentukan periode osilasi tersebut!
Pembahasan
a) kelajuan bola di titik terendah

Dengan kekekalan energi mekanik ambil titik C (h = 0) dan titik A (h = R - r), di sini
bolanya dianggap bola pejal.

Gaya pemulih yang bekerja pada bola adalah:


Frestoring = mg sin θ − f

Dari gerak rotasi bola kecil, tidak slip, Στ = Iα

Sehingga gaya pemulihnya:

Dari

didapat
Untuk sudut simpang kecil, harga sin θ mendekati θ dan x = θ (R - r).

Sehingga:

Soal Nomor 8
Lokomotif mainan (massa mL) bergerak pada lintasan melingkar horizontal berjari-
jari R dan bermassa total mT. Lintasan berbentuk pelek dari sebuah roda tak
bermassa yang dapat bebas berotasi tanpa gesekan terhadap sumbu/poros vertikal.

Lokomotif mulai bergerak dari keadaan diam dan dipercepat tanpa slip sampai
mencapai kecepatan akhir v relatif terhadap lintasan. Hitunglah kecepatan akhir
lokomotif, vf, relatif terhadap lantai.
Pembahasan
Data soal:
mL = massa loko
mT = massa pelek
v = kecepatan relatif loko terhadap lintasan (pelek).
vf = kecepatan akhir loko terhadap lantai (tanah).

Berhubungan dengan kecepatan relatif, disini akan digunakan dulu lambang-


lambang:
vlp untuk kecepatan relatif loko terhadap pelek
vlt untuk kecepatan relatif loko terhadap tanah
vpt = kecepatan relatif pelek terhadap tanah

Kembali ke soal diatas, hukum kekekalan momentum sudut (L) diberlakukan untuk
kasus ini, loko dan pelek mula-mula diam (kecepatan nol), kecepatan sudut akhir
masing-masing ωl dan ωp.

Hukum kekekalan momentum sudut sistem lokomotif dan pelek sebagai lintasan.

Momen inersia loko I = mr2 dan untuk pelek anggap silinder tipis berongga, hingga
momen inersianya I = mr2 juga.

Berikutnya dari data soal v = kecepatan relatif loko terhadap lintasan (pelek).

Gabungkan (i) dan (ii)


Di soal, vlt dinyatakan sebagai vf, massa loko ml sebagai mL, dan massa pelek
mp sebagai mT, sehingga jika ikut lambang-lambang soal diperoleh

oal
Sebuah osilator harmonik memiliki periode T = 1 detik. Simpangan osilasinya bisa
dinyatakan oleh persamaan x(t)=a sin⁡(ωt+ϕ) x dan a dalam meter dan t dalam detik.
Jika osilasi dimulai pada t = 0 detik dari posisi awal xo = 0,5 m dengan kecepatan
awal vo = π m/s, carilah nilai ϕ dan a (Nomor 1)

Pembahasan
Data soal:
x(t) = a sin⁡(ωt+ϕ)
T = 1 sekon
to = 0 s
xo = 0,5 m
νo = π m/s

Tentukan:
ϕ =⋯
a =⋯

Dari simpangan awal saat t = 0 sekon dan 0,5 m


x(t)=a sin⁡(ωt+ϕ)

Dari simpangan awal saat t = 0 sekon dan 0,5 m

Persamaan (1)
Dari kecepatan awal saat t = 0 dan νo = π m/s
Persamaan (2)
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh:

Soal
Tiga buah balok m1 = 2 kg, m2 = 4 kg, dan m3 = 6 kg satu sama lainnya terhubung
oleh seutas tali (massa tali diabaikan) berada diatas bidang miring yang licin ( α =
60o).

Sebuah gaya F = 120 N digunakan untuk menarik ketiga balok tersebut ke atas.
Hitunglah percepatan balok! (Nomor 6)
Alternatif Jawaban
Asumsikan tiga beban sebagai satu kesatuan massa.

Dari hukum newton:

Anda mungkin juga menyukai