Anda di halaman 1dari 11

PENGEMBANGAN MATERI DAN BAHAN AJAR PAI DENGAN

MODEL DICK AND CAREY

Mika Istria Puji Rahayu, Muhammad Syaifudin Zuar, Puji Rahayu

Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorgo

istriamika@gmail.com,phujhirahayu985@gmail.com,msaifudnzuar@gmail.com

Abstract: Dick and Carey's learning model is a learning model that has been developed through a systems
approach. The learning system model developed by Dick and Carey consists of several components that are
necessary to design larger learning activities. Dick and Carey include cognitive and behavioristic elements that
emphasize students' responses to the stimulus presented. The steps of the Dick and Carey model are 10 systematic
steps. This model is suitable for use in PAI learning because the stages in this model are detailed and structured
so that they can produce better learning and are in accordance with the core competencies in PAI learning,
namely mastery of knowledge, attitudes and skills, in addition to PAI learning orientation which is oriented
towards human nature, namely the body, mind and spirit that must be maintained in order to achieve balance
(tawazun), so that it requires a complete and detailed process of designing learning. This research uses literature
research (Library Research). The purpose of this study was to determine the understanding and brief history of the
Dick and Carey model, to find out the steps in the Dick and Carey learning design model, to determine the
implementation of the Dick and Carey learning model in PAI learning, and to determine the advantages and
disadvantages of the Dick and Carey design model.
Keywords: Model, Dick and Carey, learning, PAI

Abstrak: Model pembelajaran Dick and Carey adalah metode pengajaran berbasis sistem yang mencakup
banyak komponen seperti elemen kognitif dan perilaku. Model ini cocok digunakan dalam pembelajaran PAI
karena langkah-langkah dalam model tersebut terperinci dan terstruktur untuk memfasilitasi pembelajaran yang
lebih baik. Selain itu, keselarasan pembelajaran PAI selaras dengan fitrah manusia yang penting untuk mencapai
keseimbangan. Oleh karena itu, model ini memerlukan proses yang lengkap dan mendetail dalam desain
pembelajaran

Kata Kunci : MODEL, DICK AND CAREY, PAI

PENDAHULUAN

Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena manusia tidak diciptakan
hanya untuk hidup. Adapun tujuan penciptaan manusia yang lebih tinggi dari sekedar hidup
ialah memperoleh ilmu melalui pendidikan dan berusaha untuk mewujudkannya . Inilah salah
satu perbedaan antara manusia dengan makhluk lainnya yang membuat manusia unggul dan
lebih mulia. Pendidikan adalah segala usaha atau kegiatan yang dilakukan secara sadar , teratur,
dan sengaja dengan tujuan mengubah atau mengembangkan tingkah laku yang dikehendaki.
Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pendidikan agama dalam Islam dilakukan secara sadar dan sengaja dilakukan dan
direncanakan tindakan dan kegiatan instruksional atau upaya yang mengarah pada
pengembangan kepribadian siswa sesuai dengan norma - norma yang ditetapkan dalam
pendidikan agama . Pada dasarnya, dalam proses belajar mengajar di sekolah , siswa seringkali

1|Pengembangan Materi dan Bahan Ajar PAI


gagal mencapai hasil belajar yang sesuai dengan kemampuan intelektualnya . Oleh karena itu,
tingkat inteligensi bukanlah ukuran keberhasilan belajar . Faktor yang mempengaruhi hasil
belajar antara lain tersedianya buku pedoman atau buku teks sebagai bahan referensi bagi siswa
dalam proses belajar mengajar. Buku teks merupakan salah satu bahan ajar dan bahan ajar yang
banyak digunakan dalam pembelajaran. Buku pelajaran merupakan bahan ajar bagi siswa
tradisional. Namun, buku teks dapat memberikan kontribusi yang baik untuk pembelajaran.
Beberapa materi pembelajaran tidak dapat diajarkan tanpa bantuan buku teks.
Modul adalah materi pembelajaran yang disusun secara sistematis dan menarik yang
memuat isi materi, metode dan penilaian yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai
metrik yang diberikan. Modul sangat diperlukan sebagai lingkungan belajar untuk membantu
siswa memahami materi dan sebagai pedoman bagi guru dalam mengajarkan materi. Selain itu,
tersedianya modul di dalam kelas dapat meningkatkan semangat siswa dan guru untuk belajar
dan mengajar. Disebut interaktif karena pengguna mengalami interaksi dan aktif, misalnya aktif
memperhatikan gambar, font atau gerakan berwarna, suara, animasi. Buku sekolah yang
demikian tidak dapat digunakan oleh siswa untuk media pembelajaran mandiri. Selain itu, siswa
tidak didorong untuk mencari dan memahami materi yang dipelajari, tetapi hanya menerima
penjelasan materi dari guru, sehingga pengembangan modul interaktif dengan bantuan Dick and
Carey akan sangat membantu siswa menyelesaikan belajar mandiri.
Modul merupakan salah satu bahan ajar cetak yang ditujukan untuk mencapai tujuan
pendidikan secara efektif dan efisien. Dengan belajar melalui bahan ajar modul, siswa dapat
belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatan belajarnya. Siswa juga dapat mengetahui
seberapa jauh pemahaman mereka terhadap materi yang disajikan. Penggunaan bahan ajar
modul dinilai cocok untuk pembelajaran individual, sehingga siswa juga dapat belajar tanpa
bantuan guru. Oleh karena itu, bahan ajar modul ini harus dikembangkan sedemikian rupa agar
selalu sesuai dan dapat diterima oleh semua siswa serta dapat memudahkan pemahaman dan
pembelajaran siswa.
METODE
Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan adalah
penelitian yang dilakukan dengan bantuan literatur (perpustakaan), baik berupa buku, catatan
atau laporan hasil penelitian sebelumnya. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder yaitu. data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari sumber
yang ada. Data sekunder dari buku, jurnal, ensiklopedi, jurnal, artikel, makalah dan
perkembangan lain yang relevan. Bahan ajar dan bahasa PAI mencontoh Dick and Carey.
Dalam penelitian ini, metode penelitian kepustakaan digunakan sebagai teknik
pengumpulan data. Desain perpustakaan adalah penelitian perpustakaan yang dilakukan dengan

2|Pengembangan Materi dan Bahan Ajar PAI


membaca, meneliti dan menyimpan literatur atau bacaan yang sesuai dengan pokok bahasan,
yang kemudian disaring dan disajikan dalam kerangka teori.

PEMBAHASAN
A. Definisi Model Dick and Carey
Model pembelajaran Dick and Carey merupakan model pembelajaran yang
dikembangkan dengan menggunakan pendekatan sistem. Komponen dasar perancangan
sistem pembelajaran adalah analisis, perencanaan, pengembangan, implementasi dan
evaluasi. Model sistem pembelajaran yang dikembangkan oleh Dick and Carey terdiri dari
beberapa komponen yang diperlukan untuk merancang kegiatan pembelajaran yang lebih
besar. Dick dan Carrie mengintegrasikan elemen kognitif dan perilaku yang menekankan
tanggapan siswa terhadap rangsangan yang disajikan.1
Model desain pembelajaran berfungsi sebagai konsep, manajemen dan alat
komunikasi dalam analisis, perencanaan dan evaluasi program pembelajaran dan pelatihan.
Setiap kurikulum unik dan menggunakan langkah dan proses yang berbeda. Istilah yang
berbeda sering digunakan. Namun, model desain ini berbagi prinsip inti yang sama untuk
merancang program pembelajaran yang berkualitas. Ada beberapa model yang dikemukakan
oleh para ahli desain pembelajaran, diantaranya adalah model “thick and carry”. Model
desain pembelajaran membantu Anda berpikir tentang bagaimana menciptakan pengalaman
belajar yang baik untuk diri sendiri atau orang lain. Ini terdiri dari serangkaian langkah dan
proses dan memiliki nama yang berbeda, tetapi tujuannya sama untuk memastikan bahwa
pembelajaran yang Anda lakukan berguna dan bermanfaat.2
B. Sejarah Model Dick and Carey
Walter Dick adalah lulusan Universitas Princeton dan memiliki gelar PhD dalam
Psikologi Pendidikan dari University of Pennsylvania. Walter Dick belajar dengan Robert
Gagne dan sangat dipengaruhi oleh karya Gagne, terutama The Conditions of Learning pada
tahun 1965. Walter Dick kemudian menulis sebuah buku berjudul The Systematic Design of
Instruction, yang diterbitkan pada tahun 1978 bersama mahasiswa pascasarjana Lou Carrie.
Dalam penulisan buku ini, suami Lou yang bernama James membantu menulis buku
ini. James memiliki keahlian di bidang pendidikan dan teknologi media baru. Dick, Carey,
dan James berkolaborasi untuk mengembangkan model desain pembelajaran yang disebut
Model Pendekatan Sistem. Hasil pengembangan ini disajikan dalam buku “Sistemologi

1
Munir.2015.Pendidikan Jaraj Jauh Berbasis Teknologi.Bandung:Alfabeta
2
Komsiah, Indah. 2012. Belajar Dan Pembelajaran.Yogyakarta: Teras

3|Pengembangan Materi dan Bahan Ajar PAI


Desain Pembelajaran”. Model yang dikembangkan dikenal dengan model Dick & Carey
Pembelajaran”.3
C. Langkah – Langkah Model Dick and Carey
Tahapan yang dikembangkan dalam model Dick and Carey terdiri dari 10 tahapan.
Berikut langkah-langkah model desain pembelajaran Dick and Carey, yaitu
1. Identifikasi tujuan pembelajaran
Langkah pertama dalam model ini adalah mengidentifikasi tujuan pembelajaran.
Pada fase ini, perancang (perencana) menganalisis keterampilan yang diharapkan
setelah selesai melakukan pembelajaran.Oleh karena itu, tujuan harus didefinisikan
dengan cara yang dapat dicapai dan diukur. Dalam hal ini, kemampuan siswa terletak
pada pemahaman materi.4
2. Melaksanakan analisis pembelajaran
Setelah mengidentifikasi tujuan pembelajaran, langkah selanjutnya adalah
analisis pembelajaran. Ini adalah proses mengidentifikasi keterampilan dan pengetahuan
penting yang dibutuhkan siswa untuk memenuhi potensi mereka. Di atas segalanya,
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dibawa siswa setelah mengikuti
pembelajaran.
3. Analisis karakteristik siswa dan konteks pembelajaran
Langkah selanjutnya, atau sejajar dengan itu, adalah tentang mengidentifikasi
perilaku pertama dan karakteristik keterampilan yang akan dilatih atau diajarkan kepada
siswa. Pengetahuan dasar siswa juga diperhitungkan. Kedua langkah ini dapat dilakukan
secara bersamaan atau paralel. Identifikasi yang cermat terhadap karakteristik belajar
siswa dapat membantu perancang kegiatan belajar menentukan dan memilih strategi
pembelajaran yang akan digunakan
4. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus
Berdasarkan analisis pendidikan, perancang sistem pembelajaran harus
mengembangkan keterampilan atau tujuan pembelajaran tertentu (tujuan pembelajaran)
yang harus diperoleh siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran umum mereka (tujuan
pembelajaran). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat tujuan
pembelajaran yang spesifik. Kondisi ini diperlukan untuk menunjukkan kemampuan
siswa dalam mempelajari informasi. Indikator atau kriteria yang dapat digunakan untuk
menentukan hasil belajar siswa.
5. Pengembangan instrumen penilaian
Untuk mengukur hasil belajar siswa, perencana mengembangkan alat penilaian
berdasarkan tolak ukur. Perangkat harus valid. Dengan kata lain, ukurlah objek yang
3
Cheerlle Najjah. n.d. “Sejarah Singkat Model Desain Pembelajaran Dick Dan Carey.” Retrieved
4
Rosyidi, Bahrur. 2015. “Model Pengembangan Dick And Carey.” Akademia

4|Pengembangan Materi dan Bahan Ajar PAI


akan diukur. Tes benchmark berfungsi untuk mengukur perilaku yang digambarkan
secara langsung.5
6. Pengembangan strategi pembelajaran.
Setelah alat penilaian siap, langkah selanjutnya adalah merancang strategi
pembelajaran. Strategi yang digunakan disebut strategi pembelajaran. Perencana harus
memberikan tujuan berbasis kinerja, umpan balik, dan informasi tentang kinerja siswa.
Untuk tindak lanjut, perancang melihat strategi keseluruhan untuk menentukan
keberhasilan pembelajaran. Tujuan dari semua pelajaran adalah untuk mendukung
penyajian program pendidikan, informasi dan materi yang berkaitan dengan tujuan
pendidikan. Dalam mengembangkan konsep pendidikan, penggunaan media massa
harus direncanakan.
7. Pengembangan dan Pemilihan Bahan Ajar
Untuk mencapai tujuan dan fokus lebih efektif, perencana memilih bahan ajar.
Materi berisi informasi yang dapat digunakan siswa untuk memandu pembelajaran
mereka. Istilah alat peraga mengacu pada media pembelajaran yang dapat memberikan
informasi dan pesan kepada siswa tentang sumber belajar. Bahan yang digunakan adalah
buku teks, panduan, modul, program audio-video, materi komputer, program dan materi
multimedia. Digunakan dalam sistem pembelajaran jarak jauh.
8. Perencanaan dan pelaksanaan evaluasi pengajaran formatif.
Penilaian formatif adalah penilaian yang memberikan informasi tentang seberapa
baik tujuan pembelajaran telah tercapai. Hasil ini digunakan untuk menjelaskan apakah
program yang dikembangkan sudah baik atau belum. Jika belum, itu harus diperbaiki,
dan jika baik bisa di tingkatkan. Evaluasi ini dilakukan untuk mendapatkan informasi
yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas program.
9. Mlakukan Revisi terhadam program pemelajaran
Dengan bantuan evaluasi formatif terungkap berbagai kelemahan pembelajaran
yang dilaksanakan. Penilaian formatif terjadi tidak hanya pada desain program
pembelajaran, tetapi juga pada desain sistem pembelajaran yang digunakan dalam
program, mulai dari analisis pembelajaran hingga penilaian formatif. Setelah berbagai
kerentanan diidentifikasi, semua bagian ditambal dan diperbaiki.
10. Desain dan pengembangan penilaian sumatif.
Penilaian ini merupakan bentuk penilaian yang berbeda dengan penilaian
formatif. Penilaian ini dianggap sebagai puncak dari kegiatan Rancangan Pelajaran yang
dikemukakan oleh Dick dan Carrie. Penilaian umum dilakukan setelah evaluasi resmi
dan peninjauan program sesuai dengan kriteria yang digunakan oleh perancang.
5
Jaya, Ifarida. 2019. Perencanaan Pembelajaran.medan: Universitas Islam Negeri Sumatra Utara. Kamil,
Ghufron. 2021.

5|Pengembangan Materi dan Bahan Ajar PAI


Penyelenggara program tidak berpartisipasi dalam evaluasi umum, tetapi seorang ahli
independen. Hal ini menjadi salah satu alasan untuk menyatakan bahwa evaluasi
komprehensif bukanlah bagian dari proses desain sistem pembelajaran.
Tahap desain pembelajaran yang dikemukakan oleh Dick and Carey adalah
metode yang menggunakan pendekatan sistematis untuk merencanakan program
pembelajaran. Setiap langkah kurikulum saling terkait. Pada diagram model desain
pembelajaran Dick and Carey dapat digambarkan sebagai berikut :6

D. Penerapan model Dick and Carey dalam pembelajaran PAI


Proses pembelajaran atau pengajaran merupakan upaya untuk membangkitkan
semangat siswa untuk belajar. Atau mengidentifikasi peluang di mana pembelajaran dapat
terjadi. Kemungkinan merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku individu,karena
membentuk apa yang terjadi sebelum dan sesudah seseorang melakukan sesuatu. Ini
termasuk hal-hal seperti aktivitas apa yang kita pilih, apa yang kita cari, dan apa yang kita
coba lakukan untuk membantu orang belajar
Untuk merencanakan kurikulum yang baik, seorang perancang/guru pembelajaran
harus mengetahui bagaimana memilih dan mengelola model-model rancangan
pembelajaran, selain menguasai mata pelajaran dan menguasai teori, ilmu pengetahuan atau
kajian. Salah satunya adalah model Dick & Carey, yang memiliki keunggulan
menggunakan pendekatan sistematis langkah demi langkah yang komprehensif untuk
merancang pembelajaran yang lebih sistematis yang dapat digunakan untuk
mengembangkan pembelajaran yang berada di bidang pengetahuan verbal dan pengetahuan
intelektual berhasil.
Keterampilan, psikomotor dan sikap melalui penyempurnaan konstruksi
pendokumentasian dapat menciptakan perangkat pembelajaran yang lebih baik, karena
telah melalui berbagai tahapan pengujian dan kerjasama dengan perancang pembelajaran,
ahli media dan ahli isi berdasarkan teori pembelajaran berorientasi tujuan. Beberapa

6
Dwiyogo, Wasis. 2018. Rancangan Pembelajaran. Malang: Universitas Negeri Malang.

6|Pengembangan Materi dan Bahan Ajar PAI


penelitian juga menunjukkan keberhasilan pengembangan model Dick & Carey dalam
meningkatkan hasil belajar.7
Model ini cocok digunakan dalam pembelajaran PAI karena langkah-langkah dalam
model tersebut terstruktur dan terinci untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik dan
sesuai dengan kompetensi inti pembelajaran agama Islam yaitu penguasaan pengetahuan,
sikap dan keterampilan di samping pendidikan pembelajaran Islam. Untuk keseimbangan
hidup kita, diperlukan proses perencanaan pembelajaran yang detail dan menyeluruh .
Mengenai rancangan penerapan model Dick and Carey dalam pembelajaran Fikih
Kelas VII Madrasah Tsanawiyah yaitu:
1. Identifikasi tujuan pembelajaran
Guru menetapkan tujuan pembelajaran PAI terkait dengan kurikulum 2013.
Misalnya, di kelas VII, salah satu tujuan pembelajaran adalah memahami shalat lima
waktu. Guru menetapkan tujuan yang ingin dicapai siswa dengan mempelajari materi
ini. Tujuan ini menuntut siswa untuk memahami teori atau konsep shalat lima waktu
seperti pengertian shalat lima waktu, dasar pemikiran tuntutan lima waktu, syarat-syarat
shalat, rukun shalat, sunnah shalat atau hal- hal yang membatalkan sholat.
2. Melakukan Analisis Intraksional
Guru menetapkan tujuan yang harus dicapai siswa untuk pembelajaran
selanjutnya. Guru mengidentifikasi keterampilan dan pengetahuan penting yang
dibutuhkan siswa untuk mencapai kemampuan mereka.
3. Analisis siswa dan konteks.
Setelah menyelesaikan analisis pelajaran, guru mengidentifikasi siswa mana,
yang memerlukan bantuan tambahan untuk memulai dan mempelajari materi. Guru
menganalisis berapa banyak siswa yang paham teknologi dan berapa banyak yang tidak,
dan memutuskan untuk menyesuaikan penggunaan teknologi di kelas. Mereka memberi
siswa berbagai cara untuk mengakses materi sehingga setiap orang memiliki
pengalaman pendidikan pribadi mereka sendiri.
4. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus
Guru memiliki tujuan khusus untuk kelas dalam mempelajari shalat lima waktu.
Tujuan-tujuan ini termasuk mampu mengungkapkan apa yang telah Anda pelajari:
a. Melalui praktek shalat, siswa dapat membiasakan salat 5 waktu tepat waktu.
b. Melalui praktek sholat, siswa secara sadar menjadi terbiasa dengan sholat 5 waktu.
c. Melaui video pembelajaran, siswa dapat menyebutkan nama gerakan sholat 5 waktu,

7
Natsir, M. 2017. “Pengembangan Pembelajaran Fikih Kelas X Madrasah Aliyah Dalam Model Dick &
Carey.” Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies) 5(1):44. doi:
10.15642/jpai.2017.5.1.44-67.

7|Pengembangan Materi dan Bahan Ajar PAI


d. Melalui video pembelajaran, siswa menampilkan bacaan dalam setiap gerakan sholat
5 waktu
e. Melalui video , siswa dapat berlatih gerakan dan bacaan doa sholat 5 waktu secara
terpadu.
5. Mengembangkan alat penilaian.
Shalat adalah bagian penting dari Islam dan kami menggunakan alat penilaian
untuk melihat seberapa baik anak-anak memahami konsep shalat lima waktu. Asesmen
pertama berupa tes tertulis yang meminta anak memahami konsep shalat 5 waktu,
seperti apa yang dimaksud dengan shalat 5 waktu, dasar pemikiran tuntutan lima waktu,
syarat-syarat shalat, rukun shalat, sunnah shalat atau hal- hal yang membatalkan sholat.
Penilaian kedua adalah tes praktek sholat 5waktu, dimana anak mengamalkan shalat
lima waktu setiap hari.
6. Mengembangkan strategi pembelajaran.
Strategi pembelajaran mengacu pada tujuan pembelajaran. RPP materi tersebut
disajikan dalam rangka strategi pembelajaran berikut ini, kegiatan pembelajaran yang
dilakukan:
a. Buka pelajaran dengan salam dan doa bersama di bawah arahan guru kelas dengan
penuh rasa hormat.
b. Siswa melihat poster/gambar sholat lima waktu, alat peraga media dan LCD
proyektor transparan
c. Siswa menonton video salat lima waktu di slide LCD proyektor
d. Siswa memberikan pertanyaan dan jawaban tentang poster/gambar sholat lima
waktu yang mereka pelajari.
e. Siswa tanya jawab presentasi video shalat lima waktu yang telah mereka pelajari
f. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan kemampuan yang
berbeda-beda.
g. Setiap kelompok mengungkapkan pemikiran dan pendapatnya pada lembar kegiatan
siswa yang disediakan oleh guru dengan poster/gambar salat lima waktu dan video
pada transparansi LCD proyektor.
h. Setiap siswa membaca dan menemukan konsep shalat lima waktu dalam buku
pelajaran.
i. Setiap siswa memberikan pertanyaan tertulis tentang shalat lima waktu dan kunci
jawaban.
j. Setelah diberikan pertanyaan, siswa secara berkelompok secara bergiliran
menjawab pertanyaan temannya.

8|Pengembangan Materi dan Bahan Ajar PAI


k. Setelah saling menjawab, siswa kembali ke pertanyaannya, mengoreksi temannya
dan menjawab.
l. Siswa menonton video salat lima waktu melalui slide proyektor LCD.
m. Secara berkelompok, siswa berdiskusi tentang shalat lima waktu dan
menyampaikan pemahaman yang sesuai kepada teman-temannya.
n. Secara berkelompok, siswa juga mengisi lembar tugas yang disediakan guru sebagai
bagian dari diskusi.
o. Wakil kelompok siswa membacakan hasil diskusi yang tertulis pada pekerjaan
rumah siswa
p. Kelompok lain menanggapi hasil diskusi kelompok yang dipimpin guru
Metode pembelajaran:
a. Metode Ilmiah adalah pendekatan yang terdiri dari observasi, menanya,
mengumpulkan/mengeksperimen data, menggabungkan/mengolah data dan
komunikasi.
b. Metode : Tanya jawab, diskusi, tugas dan kuliah.
c. Alat bantu mengajar: Video pembelajaran dan PPT
d. Waktu: 2x pertemuan.
7. Penggunaan Bahan Ajar
Bahan ajar sholat 5 waktu untuk pembelajaran langsung dapat berupa panduan
sholat 5 waktu dan video.
8. Merancang dan mengembangkan penilaian formatif.
Evaluasi formatif dilakukan pada setiap pertemuan untuk mengetahui sejauh
mana proses pembelajaran dapat memenuhi tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Penilaian formatif dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan singkat berupa isian.
9. Melakukan revisi terhadap program pembelajaran
Setelah evaluasi formatif, guru melakukan perbaikan RPP untuk pertemuan
kedua. Hal-hal yang dianggap perlu perbaikan diterapkan pada pembelajaran kedua agar
pembelajaran pada pertemuan kedua lebih optimal.
10. Merancang dan mengembangkan penilaian sumatif.
Penilaian sumatif dilakukan melalui tes tertulis dan praktik. Ujian tertulis terdiri
dari 15 soal, 10 soal pilihan ganda dan 5 soal isian. Praktek sholat 5 waktu dilakukan
dengan bertatap muka. Setiap siswa bergantian untuk melakukan praktek sholat. Rubrik
evaluasi terdiri dari evaluasi gerakan sholat dan bacaan shalat.

9|Pengembangan Materi dan Bahan Ajar PAI


E. Kelebihan dan kekurangan model Dick and Carey
1. Keunggulan model Dick and Carey
Melihat langkah-langkah di atas, Anda dapat melihat bahwa model Dick and
Carey adalah langkah prosedural, yaitu. Harus dilakukan secara sistematis. Setiap langkah
harus diselesaikan, kecuali langkah 2 dan 3 yang merupakan langkah analisis
pembelajaran. praktek dan analisis. karakteristik asli siswa. Selain itu, dapat dicatat
bahwa model ini sangat menekankan efisiensi desain. Dari langkah-langkah prosedural
tersebut dapat dilihat bahwa beberapa keunggulan model ini adalah:
a. Setiap langkah jelas dan mudah diikuti. Langkah-langkah dalam model ini
merupakan langkah-langkah logis sederhana, artinya bagi sebagian besar orang,
perencanaan merupakan arah dan cara berpikir untuk mencapai suatu tujuan atau
program.
b. Terorganisir, efisien dan fungsional. Langkah-langkah yang diuraikan dalam setiap
fase menyelamatkan banyak interpretasi desainer, sehingga setiap desainer melewati
urutan yang sama. Bandingkan ini dengan model melingkar, yang memungkinkan
perancang untuk memilih langkah-langkah yang memungkinkan. Selain itu urutannya
detail, modelnya satu arah, jelas dan efektif.
c. Meskipun ini adalah pendekatan langkah demi langkah, masih ada ruang untuk
perbaikan model, terutama pada langkah 9. Analisis pembelajaran telah direvisi,
memungkinkan koreksi ketika terjadi kesalahan dan memungkinkan perubahan
dilakukan segera pada analisis pembelajaran. sebelum kesalahan memiliki efek di
komponen selanjutnya.
2. Kekurangan model Dick and Carey.
Meskipun model pembelajaran Dick and Carey terlihat sangat sistematis, logis dan
sederhana, namun kita dapat melihat beberapa kekurangan, seperti:
a. Desain tersebut merupakan desain prosedural, artinya perancang harus melalui
langkah-langkah yang telah ditentukan menjadikan model desain pembelajaran Dick
and Carey terlihat kaku karena setiap langkah telah ditentukan.
b. Rancangan model ini sudah matang, artinya tidak ada ruang untuk eksperimen dan
langkah revisi baru dilakukan setelah uji formatif.
c. Saat pembelajaran menggunakan model online dan interaktif dimana guru tidak
bertemu langsung dengan siswanya kecuali berinteraksi dengan satu atau dua siswa.
Model ini akan menemui kesulitan, terutama ketika menganalisis karakteristik siswa. 8

8
Al amin, Achmad Zainul Musthofa. 2016. “Model Desain Pembelajaran Dick Dan Carey.” UIN Sunan
Ampel Surabaya, Surabaya

10 | P e n g e m b a n g a n M a t e r i d a n B a h a n A j a r P A I
Kesimpulan
Model sistem pembelajaran yang dikembangkan oleh Dick and Carey terdiri dari
beberapa komponen yang diperlukan untuk merancang kegiatan pembelajaran yang lebih besar.
Dick and Carey menggabungkan unsur kognitif dan perilaku yang menekankan tanggapan
siswa terhadap rangsangan yang disajikan. Model ini cocok digunakan dalam pembelajaran PAI
karena langkah-langkah dalam model tersebut terstruktur dan terinci untuk mencapai hasil
belajar yang lebih baik dan sesuai dengan kompetensi inti pembelajaran agama Islam yaitu.
Menguasai pengetahuan, sikap dan keterampilan.selain itu pembelajaran PAI berorientasi pada
pembelajaran memahami Fitrah manusia yaitu badan, akal dan jiwa harus dijaga untuk
mencapai keseimbangan (tawazun). Oleh karena itu, diperlukan proses perencanaan
pembelajaran yang komprehensif dan terperinci
REFERENSI
Al amin, Achmad Zainul Musthofa. 2016. “Model Desain Pembelajaran Dick Dan
Carey.” UIN Sunan Ampel Surabaya, Surabaya.
Cheerlle Najjah. n.d. “Sejarah Singkat Model Desain Pembelajaran Dick Dan Carey.”
Retrieved
Dwiyogo, Wasis. 2018. Rancangan Pembelajaran. Malang: Universitas Negeri Malang.
Hidayati, Musni. 2014. Model Dick And Carey Dan Model Icare.
Jaya, Ifarida. 2019. Perencanaan Pembelajaran. medan: Universitas Islam Negeri
Sumatra Utara.
Kamil, Ghufron. 2021. “Penerapan Model Desain Instraksional Dick And Carey
Dalam Pembelajaran Matematika Kelas Viii Semester Genap Smp Pada Materi Bangun Ruang
Sisi Datar.” Perspektif 1(1):100–111. doi: 10.53947/perspekt.v1i1.24.
Komsiah, Indah. 2012. Belajar Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Teras.
Munir. 2015. Pendidikan Jarak Jauh Berbasis Tekhnologi. Bandung: ALFABETA.
Natsir, M. 2017. “Pengembangan Pembelajaran Fikih Kelas X Madrasah Aliyah Dalam
Model Dick & Carey.” Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies)
Rosyidi, Bahrur. 2015. “Model Pengembangan Dick And Carey.” Akademia.

11 | P e n g e m b a n g a n M a t e r i d a n B a h a n A j a r P A I

Anda mungkin juga menyukai