Kelas X
Disusun Oleh :
1. CINDY WIDYA ANDRIANI
Guru Pengampu :
Puji Rahayu S.P.d
Setelah Umar bin Khattab wafat, tim formatur mengadakan rapat. Empat orang anggota
mengundurkan diri menjadi calon Khalifah sehingga tinggal dua orang yaitu Usman bin
Affan dan Ali bin Abi Thalib. Proses pemilihan menghadapi kesulitan, karena berdasarkan
pendapat umum bahwa masyarakat menginginkan Usman bin Affan menjadi Khalifah.
Sedangkan diantara calon penggati Umar bin Khattab terjadi perbedaan pendapat.
Dimana Abdurrahman bin Auf cenderung mendukung Usman bin Affan. Sa’ad bin Abi
Waqqas ke Ali Bin Abi Thalib.
Hasil kesepakatan dan persetujuan umat Islam, maka diangkatlah Usman bin Affan sebagai
penggati Umar bin Khattab. Beliau diangkat diusia ke 70 tahun. Beliau menjadi Khalifah
selama 12 tahun.
Prestasi Utsman bin Affan dalam Perkembangan Islam
Adapun prestasi Utsman bin Affan selama menjadi seorang khalifah dikutip dari buku
berjudul Sejarah Peradaban Islam karangan Akhmad Saufi dan Hasmi Fadillah (2015: 101).
1. Modifikasi Mushaf Al-Qur’an
Pada masa pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan, wilayah Islam sudah sangat luas. Hal
ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perbedaan pembelajaran Al-Quran di
beberapa pelosok wilayah. Perbedaan itu meliputi susunan surahnya atau lafal
(dialeknya).
Salah seorang sahabat bernama Huzaifah bin Yama melihat perselisihan antara tentara
Islam ketika menaklukkan Armenia dan Azarbaijan. Masing-masing pihak menganggap
cara membaca Al-Quran yang dilakukan adalah paling baik.
Perselisihan tersebut kemudian dilaporkan oleh Huzaifah bin Yaman kepada Usman bin
Affan, selanjutnya beliau membentuk sebuah panitia penyusunan Al-Qur’an. Panitia ini di
ketuai oleh Zaid bin Tsabit, anggotanya Abdullah bin Zubair dan Abdurrahman bin Haris.
Tugas yang dilaksanakan adalah menyalin ulang ayat-ayat Al-Quran dalam sebuah buku
yang disebut mushaf.
Salinan kumpulan Al-Quran itu disebut mushaf oleh panitia Mushaf diperbanyak sejumlah
empat buah. Salah satunya tetap berada di Madinah, sedangkan tiga lainya dikirim ke
Suriah, Basrah, dan Kuffah. Semua naskah Al-Quran yang dikirim ke daerah-daerah itu
dijadikan pedoman dalam penyalinan berikutnya di daerah masing-masing. Naskah yang
ditinggal di Madinah disebut Mushaf Al-Imam atau Mushaf Usmani.
2. Renovasi Masjid Nabawi
Masjid Nabawi adalah masjid yang pertama kali didirikan oleh Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam pada saat pertama kali tiba di Madinah dari perjalanan
hijrahnya. Pada mulanya Masjid Nabawi berukuran kecil dan masih sangat sederhana.
Dengan semakin banyaknya jumlah umat Islam yang menggunakan Masjid Nabawi, maka
Umar bin Khattab mulai memperluas masjid ini. Masjid Nabawi telah mulai dibangun sejak
masa Khalifah Umar bin Khattab yang kemudian dilanjutkan renovasinya dan diperluas
oleh Utsman bin Affan. Selain diperluas, masjid Nabawi juga dibangun dengan bentuk dan
coraknya yang lebih indah.
3. Pembentukan Angkatan Laut
Pada masa kekhalifahan Usman bin Affan, wilayah Islam sudah mencapai Afrika, Siprus,
hingga konstantinopel. Muawiyah saat itu menjabat gubernur Suriah mengusulkan
dibentuknya angkatan laut. Usul itu disambut dengan baik oleh Usman bin Affan.
Kemudian dibentuklah angkatan laut dalam rangka menjaga keutuhan wilayah islam.
4. Perluasan Wilayah Islam
Serangkain penaklukan bangsa Arab dimotivasi oleh semangat keagamaan untuk
menjadikan dunia memeluk dan mengakui Islam. Pada masa pemerintahan Usman bin
Affan wilayah Islam semakin meluas. Wilayah perluasan di masa Khalifah Utsman bin
Affan diantaranya:
Perluasan ke Khurasan di bawah pimpinan Sa’ad bin Ash dan Huzaifah bin Yaman.
Perluasan ke Armenia yang dipimpin Salam Rabiah Al Bahly.
Afrika Utara (Tunisia) Abdullah bin Sa’ad bin Abi Sa’ad bin Abi Sarah.
Penaklukan Ray dan Azerbeijan yang dipimpin Walid bin Uqbah.
Begitu besarnya peranan dan prestasi Utsman bin Affan selama menjadi seorang khalifah.
Prestasi-prestasi tersebut bahkan bisa dirasakan sampai sekarang, seperti Al-Quran yang
sama di mana-mana. (MZM)
Kebijakan dan Strategi Khalifah Usman bin Affan.
A. Perluasan Wilayah.
Pada masa khalifah Usman terdapat juga beberapa upaya perluasan daerah
kekuasaan Islam di antaranya adalah melanjutkan usaha penaklukan Persia. Kemudian
Tabaristan, Azerbaijan dan Armenia. Usaha perluasan daerah kekuasaan Islam
tersebut lebih lancar lagi setelah dibangunnya armada laut. Satu persatu daerah di
seberang laut ditaklukanya, antara lain wilayah Asia Kecil, pesisir Laut Hitam, pulau
Cyprus, Rhodes, Tunisia dan Nubia. Dalam upaya pemantapan dan stabilitas daerah
kekuasaan Islam di luar kota Madinah, khalifah Usman bin Affan telah melakukan
pengamanan terhadap para pemberontak yang melakukan maka di daerah Azerbaijan
dan Rai, karena mereka enggan membayar pajak, begitu juga di Iskandariyah dan di
Persia.
B. Standarisasi Al-Qur’an.
Pada masa Usman, terjadi perselisihan di tengah kaum muslimin perihal secara baca
Al-Qur’an (qiraat). Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa Al-Qur’an diturunkan dengan
beragam cara baca. Karena perselisihan ini, hampir saja terjadi perang saudara.
Kondisi ini dilporkan oleh Hudzaifah al Yamani kepada Khalifah Usman. Menanggapai
laporan tersebut, Khalifah Usman memutuskan untuk melakukan penyeragaman cara
baca Al-Qur’an. Cara baca inilah yang akhirnya secara resmi dipakai oleh kaum
muslimin. Dengan demikian, perselisihan dapat diselesaikan dan perpecahan dapat
dihindari. Dalam menyusun cara baca Al-Qur’an resmi ini, Khalifah Usman
melakukannya berdasarkan cara baca yang dipakai dalam Al-Qur’an yang disusun leh
Abu Bakar. Setelah pembukuan selesai, dibuatlah beberapa salinannya untuk dikirim
ke Mesir, Syam, Yaman, Kufah, Basrah dan Mekkah. Satu mushaf disimpan di
Madinah.Mushaf-mushaf inilah yang kemudian dikenal dengan nama Mushaf Usmani.
Khalifah Usman mengharuskan umat Islam menggunakan Al-Qur’an hasil salinan yang
telah disebarkan tersebut. Sementara mushaf Al-Qur’an dengan cara baca yang lainnya
dibakar.
D. Pembangunan Fisik.
Meskipun demikian, tidak berarti bahwa pada masa Usman tidak ada kegiatan-
kegiatan yang penting. Usman berjasa membangun bendungan untuk menjaga arus
banjir yang besar dan mengatur pembagian air ke kota-kota. Dia juga membangun
jalan-jalan, jembatan-jembatan, masjid-masjid dan memperluas mesjid Nabi di
Madinah.