KELOMPOK 3
X IPA 2
Kelompok 3
Elsa Akbar Wati
Haaniyah Marzuqoh
Khumayroh
Nicky Nafisah Aksam
Nida Azizah
Nur Afifah Q.
Nurul Fadhillah D.
Ratih Purnama
Syarifah Rihanna
Wanda Putri
Proses Pengangkatan
Utsman Bin Affan Sebagai
Khalifah
Ketika Umar sedang sakit akibat dari tikaman seorang budak Persia
yang bernama Fairuz yang lebih dikenal dengan nama Abu Luluah,
sekelompok sahabat datang menjenguknya dan sekaligus
menanyakan dan mendiskusikan penggantinya Dia sebagai khalifah,
pertanyaan dari para sahabat ini tidak mendapatkan jawaban pasti
dari.Umar bin Khattab, sesudah itu, sahabat beranjak meninggalkan
Khalifah Umar bin Khattab.
Para sahabat Rasulullah merasa takut andai Umar wafat tanpa
meninggalkan pesan tentang penggantinya. Oleh karena itu, mereka
mendatangunya lagi untuk mendesak Umar bin Khattabmenentukan
penggantinya.
Kebijakan dan
Strategi
Kepemimpinan
Kodifikasi Al-Quran
Armada
Pembentukan
Pembentukan Armada
Pertama
Laut
Laut Islam
Islam Pertama
Administrasi
Pemerintahan
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
1)
2)
3)
Yala bin Munabbih Halif Bani Naufal bin Abd. Manaf, Amir wilayah Shanaa;
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Setiap Amir atau Gubernur adalah wakil khalifah di daerah untuk melaksanakan tugas
administrasi pemerintahan dan bertanggungjawab kepadanya. Seorang amir diangkat
dan diberhentikan oleh Khalifah. Kedudukan gubernur disamping sebagai kepala
pemerintahan di daerah juga sebagai pemimpin agama, pemimpin ekspedisi militer,
menetapkan undang-undang, dan memutuskan perkara, yang dibantu oleh katib
(sekretaris), pejabat pajak, pejabat keuangan (Baitul Mal), dan pejabat kepolisian.
Sedangkan kekuasan legislatif dipegang oleh Dewan Penasehat atau Majlis Syura,
tempat Khalifah mengadakan musyawarah atau konsultasi dengan para sahabat Nabi
terkemuka. Majelis ini memberikan saran, usul, dan nasihat kepada Khalifah tentang
berbagai masalah penting yang dihadapi Negara.[22] Akan tetapi pengambil
keputusan terakhir tetap berada di tangan Khalifah. Artinya berbagai peraturan dan
kebijaksanaan, di luar ketentuan al-Quran dan Sunnah Rasul, dibicarakan di dalam
majelis itu dan diputuskan oleh Khalifah atas persetujuan anggota Majelis. Dengan
demikian, Majelis Syura diketuai oleh Khalifah.
Jadi, jika Majelis Syura ini disebut sebagai lembaga legislatif, maka ia tidak sama
dengan lembaga legislatif yang dikenal sekarang yang memiliki ketua tersendiri.
Namun bagaimanapun, dengan adanya Majelis Syura ini mencerminkan telah adanya
pendelegasian kekuasaan dari Khalifah untuk melahirkan berbagai peraturan dan
kebijaksanaan. Dari cerminan fungsi ini, Majelis Syura masa kekhalifahan Utsman bin
Affan tersebut dapat dikatakan sebagai lembaga legislatif untuk zamannya.[23]
Dengan demikian, Khalifah Utsman sebagaimana pendahulunya tetap melaksanakan
prinsip musyawarah dengan mengajak beberapa pihak untuk memecahkan masalahmasalah kenegaraan yang dihadapi. Ia tidak bertindak otoriter dalam memerintah
bahkan sangat lunak dalam bertindak yang justru dikemudian hari menjadi boomerang
bagi dirinya.
Kodifikasi Al-Quran
Prestasi tertinggi pada masa pemerintahan Utsman bin Affan adalah menyusun alQuran standar, yaitu penyeragaman bacaan dan tulisan al-Quran, seperti yang
dikenal sekarang. Masa penyusunan Al-Quran memang telah ada pada masa
Khalifah Abu Bakar atas usulan Umar bin Khaththab yang kemudian disimpan
ditangan istri Nabi Hafsah binti Umar. Berdasar pada pertimbangan bahwa banyak
dari para penghafal Al-Quran yang gugur usai peperangan Yamamah. Kini setelah
Utsman memegang tonggak kepemimpinan dan bertambah luas pula wilayah
kekuasaan Islam maka banyak ditemukan perbedaan lahjah dan bacaan terhadap AlQuran. Inilah yang mendorong beliau untuk menyusun kembali Al-Quran yang ada
pada Hafsah binti Umar dan menyeragamkannya kedalam bahasa Quraisy agar tidak
terjadi perselisihan antara umat dikemudian hari. Seperti halnya kitab suci umat lain
yang selalu berbeda antar sekte yang satu dengan yang lainnya.
Khalifah Utsman kemudian membentuk suatu badan atau panitia pembukuan alQuran yang terdiri dari Zaid bin Tsabit sebagai ketua panitia dan Abdullah bin Zubair
serta Abdurrahman bin Harits sebagai anggota. Tugas yang harus dilaksanakan
panitia tersebut adalah membukukan lembaran-lembaran lepas dengan cara
menyalin ulang ayat-ayat al-Quran ke dalam sebuah buku yang disebut Mushaf yang
harus berpedoman kepada bacaan mereka yang menghafalkan al-Quran (huffadz).
Khalifah Utsman mengutus beberapa orang kepercayaannya untuk menyebarkan
mushaf Al-Quran hasil kodifikasinya yang telah diperbanyak sejumlah lima buah atas
persetujuan para sahabat ke beberapa daerah penting antara lain Makkah, Syiria,
Kuffah, dan Bashrah, sementara sebuah Mushaf tetap berada di Madinah.[27]
Selanjutnya naskah salinan yang ditinggalkan di Madinah ini disebut Mushaf al-Iman.
Saya heran kepada orang yang mengetahui adanya neraka, namun ia malah
berbuat dosa.
Saya heran kepada orang yang telah meyakini adanya surga, namun ia
bersenang senang dengan dunia.
saya heran kepada orang yang mengetahui setan sebagai musuh, namun ia
menaati ajakannya.
Saya heran melihat orang yang sudah tau bahwa dunia akan binasa, tetapi
masih mencintainya.
tidaklah seseorang menyembunyikan sesuatu, melainkan Allah akan
menampakkannya melalui raut muka dan ketergelinciran mulutnya.
saya heran melihat orang yang sudah tahu bahwa dia akan mati, tetapi masih
tertawa.
saya heran kepada orang yang yang akan datangnya mati, namun ia tertawa.
saya heran kepada orang yang tahu bahwa dunia ini akan rusak, namun ia
menyukainya. saya heran kepada orang yang telah mengetahui adanya hisab,
namun ia berlomba lomba mengumpulkan harta.
saya heran melihat orang yang sudah tahu bahwa diakhirat ada perhitungan,
tetapi masih sibuk mengumpulkan harta.
saya heran melihat orang yang sudah tahu bahwa di akhirat ada perhitungan,
tetapi masih sibuk mengumpulkan harta.
saya heran melihat orang yang sudah kenal dengan neraka tetapi masih
melakukan dosa.
saya heran melihat orang yang sudah mengenal Allah dengan yakin, tetapi
masih mengingat selainnya.
Saya heran melihat orang yang
sudahUtsman
mengenal
_Khalifah
Binsyaitan
Affan~ sebagai musuhnya,
tetapi masih mau mematuhinya.