Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM

MASA KHALIFAH USMAN BIN AFFAN

DOSEN PENGAMPU:

Siti Fatimatus Zahro,M.Pd.I

Disusun Oleh :

KELOMPOK 6

ILA SYAILA (11811018)

NUR KHOLIS (11811O19)

SYAWALUDIN (11811020)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONTIANAK

2018/2019
BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Usman dilahirkan pada tahun ke enam tahun gajah. Dia termasuk salah
seorang yang menerima islam di awal perjalanan dakwah islam.dia orang
yang diajak abu bakar ash-shiddiq untuk memeluk islam. Melakukan dua kali
hijrah. Pertama,ke Ethiopia dan yang kedua ke madinah. Dia menikah dengan
ruqayyah, seorang putri rasulullah. Perkawinanya berlangsung sebelum
muhammad diutus sebagai rasul. Ruqayyah meninggal pada saat
berlangsungnya perang badar. Rasulullah pun menikahinya dengan putrinya
yang lain yaitu ummu kaltsum.ummu kaltsum meninggal pada tahun sembilan
hijriyah. Proses pemilihan khalifah Usman Bin Affan berlangsung pada bulan
Dzulhijjah tahun 23 H atau 644 M dan dilantik pada awal Muharram 24 H
atau 644 M. Pada masa usman bin affan wilayah usman sudah mencapai
afrika. Siprus, hingga konstantinopel. Wilayah-wilayah tersebut merupakan
wilayah yang banyak diliputi lautan.
2. RUMUSAN MASALAH
1) Utsman pada masa awal islam
2) proses pengangkatan Utsman bin affan menjadi khalifah
3) perluasan wilayah kekuasaan khalifah Utsman bin Affan
4) kebijakan yang dibuat pada masa khalifah Utsman bin Affan

3. TUJUAN
1) Mengetahui sejarah Utsman pada awal islam
2) Mengetahui proses pengangkatan Utsman menjadi khalifah
3) Mengetahui proses perluasan wilayah kekuasaan khalifah Utsman bin
Affan
4) Mengetahui kebijakan yang dibuat pada masa khalifah Utsman bin Affan
BAB II

PEMBAHASAN

1. Utsman pada masa awal islam


Khalifah yang terbunuh dan teraniaya itu adalah khalifah ke tiga umat
islam. Utsman bin affan lahir enam tahun setelah tahun gajah, tepatnya pada
47 S.H. usianya enam tahun lebih muda dari pada Rasulullah saw. Ia
dilahirkan di Taif, daerah yang paling subur di kawasan Hijaz. Selayaknya
anak anak jazirah lainnya, utsman ibn affan tumbuh dalam lingkungan budaya
dan kehidupan masyarakatnya yang diliputi kebodohan dan kesesatan.
Utsman bin Affan pada masa jahiliah termasuk di antara orang yang
terpandang di tengah kaumnya, dan termasuk milyader mereka. Ia tidak
pernah sekali pun menyembah berhala, juga tidak melakukan perbuatan nista
sekali pun. Keislamannya membawa angin segar bagi Islam dan
mengembirakan umat Islam saat itu. Setelah terlibat dalam ‘madrasah’
perpolitikan yang panjang bersama Rasulullah n, Abu Bakar, dan Umar bin
Khaththab, ia lantas menjabat sebagai khalifah dengan kesepakatan umat
Islam. Tatkala menjabat sebagai khalifah, banyak jasa yang telah dilakukan
Utsman bin Affan, terkhusus dalam kebijakan politik luar negeri dari sisi
perluasan pembebasan Islam, terkhusus wilayah Khurasan di bawah komando
panglima sekaligus gubernurnya, Abdullah bin Amir. Namun di balik itu,
makar dan proganda untuk menjatuhkannya juga sangat besar, yang berujung
pada kesyahidannya di tangan orang-orang yang zalim.1
Utsman bin Affan termasuk di antara orang pertama yang memeluk
Islam, yaitu melalui dakwah Abu Bakr. Ibnu Hisyam menulis bahwa setelah
Abu Bakr masuk Islam, maka orang-orang yang dipercayainya, suka
mengunjunginya, dan bermajlis bersamanya, ia ajak beriman kepada Allah

1
Muhammad bin Shamil as-Sulami, Tahdzib wa Tartib Kitab alBidayah wan Nihayah, penerjemah Abu
Ihsan al-Atsari, Jakarta: Darul Haq, h. 319.
dan kepada Islam. Maka yang memeluk Islam karena ajakannya adalah
Utsman bin Affan dan tujuh orang lainnya. 2 Beliau adalah orang pertama yang
hijrah ke negri Ethiopia bersama istrinya Ruqayah binti Rasulullah n.
Kemudian Ia kembali ke Mekah dan hijrah ke Madinah. Beliau tidak dapat
ikut serta pada perang Badar karena sibuk mengurusi putri Rasulullah n (istri
beliau) yang sedang sakit. Jadi beliau hanya tinggal di Madinah. Ketika istri
beliau meninggal, Rasulullah menikahkannya dengan adik istrinya yang
bernama Ummu Kaltsum, yang pada akhirnya juga meninggal ketika masih
menjadi istri beliau. Beliau ikut serta dalam peperangan Uhud, Khandaq, dan
Perjanjian Hudaibiyah. Utsman bin Affan juga ikut serta dalam peperangan
Khaibar, Tabuk, dan beliau juga pernah memberikan untuk pasukan ‘Usrah
sebanyak tiga ratus ekor unta dengan segala perlengkapannya. Rasulullah
pergi menunaikan haji Wada’ bersama beliau. Rasulullah wafat dalam
keadaan ridha terhadap Utsman bin Affan. Kemudian beliau menemani Abu
Bakar dengan baik dan Abu Bakar wafat dalam keadaan ridha terhadap
Utsman bin Affan. Beliau juga menemani Umar bin Khatab dengan baik dan
Umar pun wafat dalam keadaan ridha terhadap Utsman bin Affan serta
menetapkan bahwa beliau sebagai salah seorang dari enam orang anggota
Syura.3
2. Proses pengangkatan Utsman menjadi khalifah
Umar bin Khaththab menetapkan perkara pengangkatan khalifah
setelahnya di bawah majlis syura yang beranggotakan enam orang, yaitu
Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin
Awwam, Sa’ad bin Abi Waqqash dan Abdurrahman bin ‘Auf. Umar bin
Khaththab merasa berat untuk menunjuk salah seorang di antara mereka.
Umar bin Khaththab tidak mengangkat Sa’id bin Zaid sebagai ahli syura

2
Dinukil dari ‘Utsman bin ‘Affan karya Muhammad Husain Haekal, penerjemah Ali Audah, Jakarta:
Pustaka Litera Antar Nusa, h. 35.
3
Muhammad bin Shamil as-Sulami, Tahdzib wa Tartib Kitab alBidayah wan Nihaya, h. 321-322.
lantaran ia adalah anak paman beliau. Umar bin Khaththab khawatir Sa’id bin
Zaid akan diangkat menggantikan posisinya karena kekerabatannya dan
karena ia juga termasuk sepuluh orang yang diberitakan masuk surga. Umar
bin Khaththab lalu berwasiat kepada Shuhaib bin Sinan ArRumi untuk
mengimami shalat selama tiga hari sampai musyawarah itu tuntas dan majelis
syura mempunyai kesepakatan atas hal tersebut.4 Mereka yang ditunjuk
sebagai majlis syura lantas bermusyawarah membicarakan tentang urusan
pengganti khalifah hingga akhirnya hanya terpilih tiga kandidat saja, yaitu
Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib dan Abdurrahman bin ‘Auf. Zubair bin
‘Awwam menyerahkan hak pencalonannya kepada Ali bin Abi Thalib. Sa’ad
menyerahkan haknya pada Abdurrahman bin ‘Auf. Sedangkan Thalhah
menyerahkannya kepada Utsman bin Affan. Abdurrahman bin ‘Auf kemudian
mengundurkan diri dari pencalonan, dan sebagai satu-satunya yang
menentukan salah satu dari keduanya.5 Setelah beberapa hari lamanya
Abdurrahman bin ‘Auf berkonsultasi dengan para sahabat senior yang masih
tersisa serta meminta pendapat mereka, dan juga kepada sejumlah penduduk
Madinah perihal pengganti Umar bin Khatab sebagai khalifah, akhirnya
Abdurrahman bin ‘Auf pun mengumumkan hal itu pada suatu Shubuh. Pada
Shubuh itulah, ia mengumumkan bahwa Utsman bin Affan lah yang ditunjuk
sebagai pengganti Umar bin Khatab, dan hal itu merupakan hasil konsultasi
dan jejak pendapat yang ia lakukan dengan penduduk Madinah. Pada saat itu
juga, Utsman bin Affan pun dibaiat secara terbatas sebagai khalifah. 6
Pembaitan Utsman bin Affan dilakukan pada hari Senin, tepatnya pada malam
terakhir bulan Dzulhijjah 23 H. Ia mulai resmi menjabat sebagai khalifah pada
bulan Muharram 24 H. Utsman bin ‘Affan memangku jabatan khalifah pada
usia 70 tahun.7 Manakala Utsman bin Affan telah dibaiat, ia keluar menemui
4
Muhammad bin Shamil as-Sulami, Tahdzib wa Tartib Kitab alBidayah wan Nihayah, h. 337.
5
Ibid.
6
Muhammad Husain Haekal, ‘Utsman bin ‘Affan, h. 26
7
Muhammad Ridah, Dzunnurain ‘Utsman bin ‘Affan, h. 57.
orang banyak dan menyampaikan pidato. Awalnya ia gemetar, kemudian
setelah mengucapkan pujian dan sanjungan kepada Allah, ia berkata, “Wahai
sekalian manusia! Situasi pertama itu selalu sulit, dan setelah hari ini masih
ada hari-hari yang lain. Jika saya masih berumur, kalian akan mendengar
pidato yang lebih baik. Kami memang bukan di antara orang yang pandai
berorasi, namun Allah akan mengajari kami.” 8 Pada riwayat lain disebutkan
bahwa di antara isi pidato Utsman yaitu, “Sesungguhnya kalian hidup dalam
keadaan aman di sisa-sisa usia, songsonglah ajal kalian dengan amal baik
yang kalian mampu lakukan. Sungguh kalian pasti akan dijemput ajal, baik di
pagi hari atau sore hari. Ketahuilah dunia ini diliputi tipuan maka jangan
kalian terperdaya oleh kehidupan dunia dan jangan sampai setan menipu
kalian dari menaati Allah. Petiklah pelajaran dari orang-orang yang telah lalu,
kemudian bersungguh-sungguhlah dan jangan lengah karena sekejap pun
setan tidak akan lengah dari kalian. Dimanakah hamba-hamba dunia yang
lebih mementingkan, memakmurkan, dan diberi kesenangan yang panjang di
dunia? Bukankah dunia telah ‘menuntahkan’ mereka? Campakkanlah dunia di
mana Allah mencampakkannya, dan burulah akhirat. Sesungguhnya Allah
telah membuat perumpamaan dunia dan yang lebih baik dari dunia itu sendiri.
Dia berfirman, ‘Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia),
kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit
maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian
tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan angin. Dan adalah
Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Harta dan anak-anak adalah perhiasan
kehidupan dunia tetapi amalan amalan yang kekal lagi shalih adalah lebih baik
pahalanya di sisi Rabbmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (QS. Al-
Kahfi: 45-46 9
3. Perluasan kekuasaan Utsman bin Affan

8
Ibi. h. 58.
9
Ibid.
Pada masa usman bin affan wilayah usman sudah mencapai afrika. Siprus,
hingga konstantinopel. Wilayah-wilayah tersebut merupakan wilayah yang
banyak diliputi lautan. muawiyah bin abu sufyan yang saat itu menjabat
sebagai gubernur suriah mengusulkan untuk membentuk angkatan laut.
Usman bin affan menyambut dengan gembira usulan dari muawiyah dan
membentuk angkatan laut untuk menjaga wilayah partai kekuasaan islam.
Dalam perkembangannya angkatan laut tersebut yang membawa dan
menyebarkan islam sampai ke eropa bahkan sampai indonesia. Pada masa ini
kaum muslimin dapat menguasai dua daerah yang besar, yaitu daerah barat
dan daerah timur, pada wilayah timur kaum muslimin dapat menguasai
negara persia khurasan (iran, afganistan, dan turbekistan) dan beberapa kota
yang beradadi Uni Soviet (Rusia). Peristiwa yang paling mengesankan adalah
terbukanya daerah di utara wilayah iran, pada tahun 31 H, Raja yajdigard
(Raja persia masa itu) telah terbunuh. Dengan kematian raja tersebut maka
runtuhlah negeri persia. Pada wilayah barat, yaitu daerah romawi, kaum
muslimin juga mendapatkan kemenangan yang luar biasa. Muawiyah bin abu
sufyan dapat menguasai beberapa wilayah syam sampai ammuriah (turki).
Lalu daerah kurbus di laut tengah.
Pada masa ini pula kaum muslimin dapat mengalahkan dan menguasai mesir
yang semula dikuasai romawi. Pada pertempuran laut pun kekuatan kaum
muslimin sangat perhitungan, terbukti armada laut kaum muslimin dapat
mengalahkan pasukan musuh suriah. Dengan demikian, daulah islamiah juga
dikenal dengan daulah bahriyah (negri maritim/laut).10 Perluasan wilayah
kekuasaan Islam juga dilakukan perluasan wilayah ke Armenia,Tunisia,
Cyprus, Rhodes, dan bagian yang tersisa dari Persia, Transoxania, dan
Tabaristan berhasil direbut. Ekspansi Islam pertama berhenti sampai disini.
4. Kebijakan pada masa Utsman bin Affan
Adapun Kebijakan dan Strategi Usman bin Affan
10
Tim kreatif putra nugraha, fattah, sejarah kebudayaan islam,2008,hal.12
1. Perluasaan WilayahPada masa Khalifah Usman terdapat beberapa
kekuasaan islam diantaranya adalah melanjutkan usaha penaklukan Persia
Kemudian Tabaristan,Azerbaijan,dan Armenia. Usaha perluasaan daerah
kekuasaan Islam tersebut lebih lancer lagi setelah dibangunnyaArmada laut.
Satu persatu daerah di seberang laut ditklukannya, antara lain wilayah Asia
kecil, pesisir Laut Hitam, pulau Cyprus, Rhodes, Tunisia dan Nubia. Dalam
upaya pemantapan dan stabilitas daerah kekuasaan islam di luar kota
Madinah, khalifah Usman telah melakukan pengamanan terhadap para
pemberontak yang melakukan maka di daerah Azerbaijan dan Rai, karena
mereka enggan membayar pajak, begtu juga di Iskandariyah dan di Persia.
2. Standarisasi Al-Quran
Pada masa Usman, terjadi perselisihan di tengah kaum muslimin perihal
secara baca Al-quran(qiraat). Perlu dketahui telebih dahulu bahwa Al-Quran
diturunkan dengan beragam cara baca. Karena persisihan ini, hamper saja
terjadi perang saudara. Kondisi ini dilaporkan oleh Hudzaifah Usman
memutuskan untuk melakukan penyeragaman cara baca Al-Quran. Cara baca
inilah yang akhirnya resmi dipakai oleh kaum muslimin.Dengan demikian,
perselisihan dan perpecahan dapat dihindari.
Dalam menyusun cara baca Al-Quran resmi ini. Khalifah Usman
melakukannya berdasarkan car abaca dipakai dalam Al-Quran yang disusun
oleh Abu Bakar. Setelah pembukuan selesai, dibuatlah beberapa salinannya
untuk dikirim ke Mesir, Yaman, Kufah, Basrah dan Mekkah.Satu mushaf
disimpan di Madinah.Mushaf-Mushaf inilah yang dikenal dengan Mushaf
Usmani.
3. Pengangkatan Pejabat Negara
Pemeintahan Usman berlangsung selama 12 tahun.Kepemimpinan Usman
sangat berbeda dengan kepimpinan Umar.Ini mungkin karena umurnya yang
lanjut dan sifatnya lembut.Akhirnya pada tahun 35 H/655 M, Usman dibunuh
oleh kaum pemberontak yang terdiri dari orang-orang yang kecewa itu. Salah
satu factor yang menyebabkan banyak kecewa terhadap kepemimpinan
Usman adalah kebijaksanaannya mengangkat keluarga dalam kedudukan
tinggi.Harta kekayaan Negara,oleh kerabatnya dibagi-bagikan tanpa terkontrol
oleh Usman sendiri
4. Pembangunan Fisik
Usman berjasa membangun bendungan untuk menjaga arus banjir yang besar
dan mengatur pembagian air ke kota-kota. Dia juga membangun jalan-jalan,
jembatan-jembatan, masjid-masjid dan memperluas mesjid Nabi di Madinah11

11
https://rifkyingintahu.blogspot.com/2017/02/kebijakan-dan-strategi-kekhalifahan.html
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Usman bin affan adalah khalifah ke tiga berkuasa pada tahun 644 656M. Dan
merupaka khulafaurasyidin dengan masa kekuasaan terlama. Prosespengangkatan
usman bin affan sebagai khalifah ketiga, Umar Bin Khattab membentuk dewan
musyawarah guna untuk menyelenggarakan pemilihan kekhalifahan. Adapun calon
sebagai khalifah berjumlah enam orang antara lain: Ali Bin Abi Thalib, Sa’ad Bin
Abi Waqas, Thalha Bin Abi Muthalib, Zubair Bin Awwam dan Abdurrahman Bin
Auf. Perluasan wilayah kekuasaan pada masa Usman Bin Affan meliputi, Armenia,
Tunisia, cyprus, rhodes, dan bagian yang tersisa dari persia yaitu transsoxania dan
tobaristan. Adapun kebijakan yang dilakukan khalifah Usman Bin Affan pada masa
pemerintahannya adalah perluasan wilayah, standarisasi AlQur’an, pengangkatan
pejabat negara dan pembangunan fisik.
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad bin Shamil as-Sulami, Tahdzib wa Tartib Kitab alBidayah wan Nihayah,
penerjemah Abu Ihsan al-Atsari, Jakarta: Darul Haq, h. 319.

Dinukil dari ‘Utsman bin ‘Affan karya Muhammad Husain Haekal, penerjemah Ali Audah, Jakarta:
Pustaka Litera Antar Nusa, h. 35.

Muhammad bin Shamil as-Sulami, Tahdzib wa Tartib Kitab alBidayah wan Nihaya, h. 321-322.

Muhammad Husain Haekal, ‘Utsman bin ‘Affan, h. 26

Tim kreatif putra nugraha, fattah, sejarah kebudayaan islam,2008,hal.12

Anda mungkin juga menyukai