Makalah Klp.3 - Metode Pembelajaran Quantum
Makalah Klp.3 - Metode Pembelajaran Quantum
Dosen Pembimbing:
Dr. Usman, S.Ag., M. Ag
Dr. Ahdar, M.Pd.I
Disusun Oleh:
Kelompok 3
PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE
2023
KATA PENGANTAR
Syukur dan memuji kebesaran Allah SWT atas segala karunia nikmat yang
diberikan sehingga makalah yang berjudul Metode Pembelajaran Quantum dapat
penulis selesaikan sebagai tugas pada mata kuliah Pendekatan dan Strategi
Pembelajaran PAI TIK. Shalawat teruntuk Nabi Besar Muhammad SAW sebagai
suri tauladan yang baik dan pembawa rahmat bagi semesta alam.
Penulisan makalah ini tentunya tidak terlepas dari peran dosen pembimbing
bapak Dr. Usman, S.Ag., M. Ag dan ibu Dr. Ahdar, M. Pd.I yang memberikan
petunjuk terkait penyusunan makalah ini. Pembahasan dalam makalah ini kiranya
dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan serta menjadi langkah
awal dalam mempelajari dan mendiskusikan berbagai topik pada mata kuliah
Pendekatan dan Strategi Pembelajaran PAI TIK.
Penulis menyadari terdapat kekurangan dalam makalah ini baik dari materi,
referensi, serta struktur penulisan yang belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan masukan dan saran-saran dari para pembaca untuk
melahirkan makalah yang lebih baik lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Chusnul Chotimah and Khoirun Nisa, “Peran Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam
Meningkatkan Mutu Pendidikan Di MA Bertaraf Internasional Amanatul Ummah Pacet,” Prosiding
Seminar Nasional Multidisiplin, 2019, h. 125.
1
2
tujuan pelajaran serta jenis kegiatan belajar siswa yang dibutuhkan. Demi mencapai
tujuan pembelajaran perlu adanya kreatifitas guru dalam mengajar. Karena tujuan
dari kegiatan belajar mengajar tidak akan pernah tercapai selama komponen-
komponen lainnya tidak diperlukan. Dengan pemanfaatan metode atau model
pengajaran secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran.2
Masalah yang terjadi di lapangan adalah adanya peserta didik yang mudah
lupa terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan dan kurang menaruh minat
terhadap mata pelajaran. Lemahnya daya ingat dan kurangnya minat peserta didik
terhadap mata pelajaran disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah strategi
pembelajaran yang kurang menarik/ membosankan.
Dari sinilah muncul pertanyaan, bagaimana mendesain sebuah proses
belajar mengajar agar dapat membuahkan hasil yang semaksimal mungkin?
DePorter dan Mike Hernacki dalam bukunya yang berjudul quantum learning:
Unleashing The Genius In You, menawarkan metode pembelajaran yang dapat
menumbuhkan motivasi belajar yang berasal dari peserta didik. Model
Pembelajaran quantum adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang
efektif. Di dalamnya dipaparkan metode-metode belajar yang efektif dan
memberikan rangsangan-rangsangan untuk mengembangkan potensi diri dengan
memberikan kiat-kiat, informasi dan teknik-teknik, untuk menciptakan suasana
belajar yang menyenagkan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana model pembelajaran quantum?
C. Tujuan dan Kegunaan
Untuk mengetahui model pembelajaran quantum.
2
Mardiah Kalsum Nasution, “Penggunaan Metode Pembelajaran Dalam Peningkatan Hasil
Belajar Siswa,” STUDIA DIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Bidang Pendidikan, 2017, h. 9.
BAB II
PEMBAHASAN
3
DePorter and M. Hernacki, Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman Dan
Menyenangkan (Bandung: Kaifa, 2006), h. 25.
4
Kun Marti Hidayati, “Peningkatan Keaktifan Belajar IPA Dengan Model Pembelajaran
Quantum Teaching,” Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar; Basic Education 8 (2019), h. 4.
3
4
5
Ni Luh Artini, “Penerapan Model Pembelajaran Quantum Untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar PKN,” Indonesian Journal of Educational Development, 2021, h. 348.
6
Siti Roja’ah, “Peningkatan Prestasi Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran
Quantum Teaching,” Jurnal Pendidikan Mandala, 2017, h. 66-67.
7
Yusni Siregar, “Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru Dalam Menerapkan Model
Pembelajaran Quantum Learning Melalui Workshop Di SMP Negeri 4 Percut Sei Tuan Sei Tuan,”
Cybernetics: Journal Educational Research and Sosial Studies, 2021, h. 6.
8
Hasan, “Implementasi Model Quantum Teaching Realitic (QTR) Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Media Sampah,” Indonesian Journal of Educational
Development 2 (2022), h. 564.
5
9
Ashif Az Zafi and Firda Falasifah, “Model Pembelajaran Quantum Teaching Pada Mata
Pelajaran PAI Di SDN Purworejo 02 Pati,” Jurnal Al Qalam 19 (2018), h. 4-5.
6
10
Muhammad Fadillah, Edutaiment Pendidikan Usia Dini “Menciptakan Pembelajaran
Menarik, Kreatif, Dan Menyenangkan” (Jakarta: PT Fajar Interparatama Mandiri, 2014), h. 88.
7
2. Kekuatan AMBAK
AMBAK adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental
antara manfaat dan akibat suatu keputusan. AMBAK adalah kependekan dari
“Apa Manfaatnya Bagiku”. Maksudnya segala sesuatu yang ingin dikerjakan
hendaknya memiliki manfaat sehingga muncul motivasi untuk melakukannya.
Kekuatan AMBAK telah membantu dalam membangun emosi positif di dalam
diri dan mendorong pengajar mengaitkan materi pelajaran yang diajarkan
dengan keseharian peserta didik.11
Dengan menciptakan kekuatan AMBAK pada diri peserta didik
diharapkan dapat meningkatkan rasa ingin tahunya untuk mempelajari suatu
bidang dan menambah keinginan untuk mempelajari bidang lainnya.
3. Lingkungan Belajar
Dalam proses belajar dan mengajar diperlukan penataan lingkungan
yang dapat membuat peserta didik merasa aman dan nyaman. Dengan perasaan
aman dan nyaman ini dapat menumbuhkan konsentrasi belajar yang baik
sehingga mampu mencegah kebosanan dalam diri peserta didik.
4. Gaya belajar
Gaya belajar (learning style) yaitu cara siswa bereaksi dan
menggunakan perangsang-perangsang yang diterimanya dalam proses belajar.
Ada berbagai macam gaya belajar yang dimiliki peserta didik, diantaranya:
gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik.12
Berikut penjelesannya:
a. Gaya Belajar Visual
Tipe gaya belajar visual ini proses belajarnya bertumpu pada
matanya (melihat). Peserta didik dengan tipe belajar visual melihat dan
11
Muhammad Fadillah, Edutaiment Pendidikan Usia Dini “Menciptakan Pembelajaran
Menarik, Kreatif, Dan Menyenangkan”, h. 98.
12
Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2006), h. 93.
8
13
Robert Steinbach, Successful Lifelong Learning (Jakarta: PPM, 2002), h. 28.
14
M Musrofi, Melesatkan Prestasi Akademik Siswa (Yogyakarta: Pustaka Insani Madani,
2010), h. 60-62.
15
M Musrofi, Melesatkan Prestasi Akademik Siswa, h. 63.
9
16
Ricki Linksman, How To Learn Anything Quickly (Semarang: Dahara Prize, 2004), h. 106-
109.
17
Ricki Linksman, How To Learn Anything Quickly, h. 114-119.
18
Robert Steinbach, Successful Lifelong Learning, h. 29.
10
19
M. Musrofi, Melesatkan Prestasi Akademik Siswa, h. 65-66.
20
M. Musrofi, Melesatkan Prestasi Akademik Siswa, h. 67-68.
21
Ricki Linksman, How To Learn Anything Quickly, h. 126-131.
22
Ricki Linksman, Linksman, How To Learn Anything Quickly, h. 136-143.
11
23
Robert Steinbach, Successful Lifelong Learning, h. 31.
24
M. Musrofi, Melesatkan Prestasi Akademik Siswa, h. 68-70.
25
Robert Steinbach, Successful Lifelong Learning, h. 31.
12
26
Ricki Linksman, How To Learn Anything Quickly, h. 173-180.
27
Ricki Linksman, How To Learn Anything Quickly, h. 184-193.
28
Oki Darmawan, “Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Quantum Teaching Di Sekolah Dasar,” Jurnal Pendidikan (The Educational Journal),
2019, h. 91.
13
kemampuan otak dengan apa yang dibutuhkan oleh otak. 4) Untuk membantu
mempercepat dalam pembelajaran.29
Dalam hal ini, model pembelajaran quantum memberikan pengalaman baru
kepada peserta didik yang berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga
materi yang diajarkan menjadi suatu hal yang menarik untuk dipelajari. Model
pembelajaran quantum ini juga membantu dalam menciptakan lingkungan belajar
yang efektif dan efisien dengan cara memanfaatkan unsur-unsur yang ada pada
peserta didik, seperti rasa ingin tahu dan lingkungan belajarnya melalui interaksi -
interaksi yang terjadi di dalam kelas.30
Pembelajaran quantum dapat membuat belajar sebagai proses yang
menyenangkan dan bermanfaat. Dalam melaksanakan pembelajaran quantum, guru
harus mampu menjadikan proses belajar sebagai kegiatan yang menarik dan
menyenangkan bagi peserta didik, serta mengoptimalkan segala interaksi antara
guru dan peserta didik selama proses pembelajaran demi mencapai tujuan belajar
yang diharapkan. Guru bisa memilih berbagai metode belajar yang diinginkan,
menggunakan media belajar yang menarik dan sesuai dengan materi yang diajarkan
demi tercapainya kesuksesan peserta didik dalam belajar.
Pembelajaran quantum juga memberdayakan seluruh potensi dan
lingkungan belajar yang ada, sehingga proses belajar merupakan suatu yang
menyenangkan dan bukan merupakan suatu yang memberatkan. Dalam
pembelajaran quantum, faktor lingkungan dan kemampuan peserta didik memiliki
posisi yang sama-sama penting.
29
Novita Basaria and Leonard, “Modifikasi Model Pembelajaran Quantum Learning Dengan
Strategi Pembelajaran Tugas Dan Paksa,” Prosiding Seminar Nasional Pendidikan KALUNI 2
(2019), h. 276.
30
Nur Aulia Faj, Jamal Fakhri, and Ajo D Yusandika, “Efektivitas Model Pembelajaran
Quantum Teaching Dengan Metode Praktikum Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik,” Indonesian
Journal of Science and Mathematics Education 1 (2018), h. 44.
15
31
Euphemia Tia Cristiani, “Penggunaan Model Pembelajaran Quantum Untuk Meningkatkan
Minat Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Kanisius Pugeran,” Skripsi Sarjana;
Perpustakaan Universitas Sanata Darma; Yogyakarta, 2015, h. 22.
16
32
DePorter and Hernacki, Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman Dan
Menyenangkan, h. 58.
17
dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati
secara teliti.
c. Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan
keterangan-keterangan yang banyak.
d. Proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.
e. Siswa didorong untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan
kenyataan dan dapat mencoba melakukannya sendiri.
f. Karena model pembelajaran quantum membutuhkan kreativitas dari
seorang guru untuk merangsang keinginan bawaan siswa untuk belajar,
secara tidak langsung guru terbiasa untuk berfikir kreatif setiap harinya.
g. Pelajaran yang diberikan oleh guru mudah diterima atau dimengerti oleh
siswa.
2. Kekurangan model pembelajaran quantum
a. Model ini memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang sehingga
memerlukan waktu cukup panjang yang mungkin terpaksa mengambil
waktu atau jam pelajaran lain.
b. Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu
tersedia dengan baik.
c. Banyak memakan waktu dalam hal persiapan.
d. Model ini memerlukan keterampilan guru secara khusus karena tanpa
ditunjang hal itu, proses pembelajaran tidak akan efektif.
e. Belajar dengan model pembelajaran ini diperlukan ketelitian dan
kesabaran. Namun kadang-kadang ketelitian dan kesabaran itu diabaikan
sehingga apa yang diharapkan tidak tercapai sebagaimana mestinya.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa kelebihan
model pembelajaran quantum yaitu mampu menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan sehingga mampu menciptakan ketenangan psikologi siswa,
memiliki kepercayaan diri, ikut serta aktif dalam pembelajaran, dan proses belajar
siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari karena dikaitkan dengan
18
Kesimpulan
Model pembelajaran quantum (quantum teaching) merupakan model suatu
proses pembelajaran yang menyenangkan dan menciptakan interaksi yang edukatif
antara guru dengan siswa serta mengoptimalkan lingkungan belajar yang efektif
(fisik dan mental) dalam pembelajaran.
Kerangka rancangan model pembelajaran quantum. Menurut Bobbi dikenal
dengan sebutan “tandur”, yaitu tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi,
dan rayakan. Adapun prinsip-prinsip dalam model pembelajaran quantum yaitu
segalanya berbicara, segalanya bertujuan, pengalaman sebelum pemberian nama,
mengakui setiap usaha, dan merayakan keberhasilan.
Langkah-langkah dalam pembelajaran quantum; pemberian sikap dan
pujian positif, kekuatan AMBAK, lingkungan Belajar, dan gaya belajar. Ada
berbagai macam gaya belajar yang dimiliki peserta didik, diantaranya; gaya
belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik. Gaya belajar
tersebut melibatkan otak kanan dan otak kiri.
Tujuan pembelajaran model kuantum (quantum learning) adalah sebagai
berikut: 1) menciptakan lingkungan belajar yang efektif. 2) menciptakan proses
belajar yang menyenangkan. 3) menyesuaikan kemampuan otak dengan apa yang
dibutuhkan oleh otak. 4) membantu mempercepat dalam pembelajaran.
Dalam hal ini, model pembelajaran quantum memberikan pengalaman baru
kepada peserta didik yang berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga
materi yang diajarkan menjadi suatu hal yang menarik untuk dipelajari. Model
pembelajaran quantum ini juga membantu dalam menciptakan lingkungan belajar
yang efektif dan efisien dengan cara memanfaatkan unsur-unsur yang ada pada
peserta didik, seperti rasa ingin tahu dan lingkungan belajarnya melalui interaksi -
interaksi yang terjadi di dalam kelas.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
21