PROPOSAL PENELITIAN EGE HERMADAN - Docx TGL 16 Februari
PROPOSAL PENELITIAN EGE HERMADAN - Docx TGL 16 Februari
1. PENDAHULUAN
dan sentralistik. Para petani didnilai tidak mendapatkan cukup intensif dan
(slamet, 2008). Sebagai respon terhadap kritikan tersebut pada akhir tahun 2005
pengertian, kesatuan korp, dan kesatuan arah kebijakan sebagai tindak langsung
adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka
lingkungan hidup.
keterampilan yang dimiliki seseorang untuk melakukan pekerjaan atau tugas guna
mencapai tujuan. Spencer (1993), kompetensi adalah segala bentuk motif, sikap,
performance).
sebuah pernyataan terhadap apa yang harus dilakukan oleh penyuluh tersebut
Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Muna untuk
agar lebih mantap, namun juga pemerintah daerah mempunyai tanggung jawab untuk
memiliki penyuluh pertanian lapangan sebanyak 7 orang yang dimana setiap penyuluh
memiliki desa binaan satu samapai dua desa, terkhusus di Desa Kasaka terdapat satu
merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna yang
sampai saat ini pembudidayaan tanaman jagung merupakan salah satu sumber mata
pencaharian dibidang pertanian dan sebagai salah satu bahan pangan untuk memenuhi
Muna merupakan salah satu daerah penghasil tanaman jagung, hal ini dapat
dilihat dari jenis mata pencaharian masyarakat yang berprofesi sebagai petani
tanamana jagung. Jagumg menjadi salah komoditas pilihan utama yang diusahakan,
berdasarkan potensi pengembangan dan harga jual yang menguntungkan. Akan tetapi,
berdasarkan data BPS Kabupaten Muna. Adapun tabel produksi jagung dapat dilihat
Table 1.1 Data Luas Panen, Produksi,dan Produktivitas Jagung di Kabupaten Muna,
Tahun 2018-2020
Tahun Luas panen (ha) Produksi (ton) Produktivitas(kuintal/
ha)
produktivitas, yaitu sebesar 23,42 kuintal/Ha. Masuk pada tahun 2020 mengalami
jagung, salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut ialah kompetensi
penyuluh itu sendiri, kompentensi yang cukup akan menjadi pendukung penyuluh
pertanian yang kurang baik atau terbatas akan mempengaruhi kegiatan yang
dilakukan dan berdampak pada kegiatan usahatani petani jagung serta berdampak
memberikan pelatihan dan bimbingan yang efektif kepada petani atau produsen
pemilihan varietas atau bibit yang sesuai. Mereka juga dapat membantu
pengendalian hama yang ramah lingkungan, atau teknik irigasi yang efisien.
Selain itu, penyuluh yang kompeten juga dapat berperan dalam
informasi tentang standar mutu, pengolahan pasca panen, atau cara meningkatkan
nilai tambah produk pertanian. Hal ini dapat membantu produsen dalam
memenuhi persyaratan pasar yang semakin ketat dan meningkatkan daya saing
Desa Kasaka Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna”. Hal ini dianggap penting bagi
peneliti untuk dilakukan penelitian, mengingat bahwa petani disana mayoritas bermata
Kabupaten Muna.
kesejahteraannya.
kebijaka.
penelitian ini.
II. TINJAUAN PUSTAKA
tersebut diartikan sebagai proses pembelajaran bagi pelaku usaha tani agar mereka
kesejateraannya.
pengubah adalah seseorang yang atas nama pemerintah atau lembaga penyuluhan
Peran penyuluh tidak hanya sebatas pada fungsi menyampaikan inovasi dan
bidang pekerjaan sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan peranannya, sebagai
profesi.
mendalam, dan pemahaman tentang proses atau metode yang relevan. Kompetesi
terdiri dari: pengetahuan dalam bidang teknis tertentu; kemampuan yang dimiliki
sesuai dengan keahliannya; keterampilan merupakan keterampilan pada suatu
bidang pekerjaan yang menunjukkan sistem atau urutan perilaku yang secara
(2008) :
oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu dan mengubah sikap,
pendapat atau perilaku secara keseluruhan baik secara langsung dengan lisan
sesama manusia”.
mampu memahami orang lain, mampu dan mau mendengarkan orang lain, mampu
bijak dan toleran terhadap kesalahan orang lain, selalu mendorong orang lain
untuk maju, selalu memelihara agar setiap orang memperoleh informasi yang
(2004) :
1. Keterampilan verbal
2. Kemampuan mendengarkan
prinsip teknis kepada petani. Oleh karena itu, mereka perlu memiliki
4. Keterampilan presentasi
alat bantu visual, dan berbicara dengan percaya diri di depan public.
1. Keterampilan Perencanaan
rencana kerja, menetapkan tujuan yang jelas, serta mengatur sumber daya
yang tersedia.
2. Kemampuan Organisasi
kepada petani dan pemangku kepentingan lainnya. Selain itu, mereka juga
4. Manajemen Risiko
keberlanjutan.
5. Keterampilan Pengawasan
daya yang ada, seperti anggaran, tenaga kerja, dan waktu. Mereka harus
Pengetahuan petani adalah segala sesuatu yang di ketahui oleh para petani
berkenan dalam kegiatan tentang pertanian dan juga peluang berusaha atau
penyuluhan pertanian Baik itu tentang usaha tani maupun penerapan teknologi
1. Tahu (Know).
suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang
telah diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah. Untuk mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari
sebagainya
2. Memahami (Comprehention)
tersebut secara benar, orang yang telah paham terhadap objek atau materi
3. Aplikasi (Application)
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan,
5. Sintesa (Syntesis)
bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain
6. Evaluasi (Evaluation)
atau penilaian terhadap suatu materi atau objek . penilaian itu berdasarkan
suatu kriteia yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah
ada.
2.1.4 Usahatani
tenaga kerja, modal dan manajemen) serta bagaimana petani memilih jenis dan
besarnya cabang usahatani berupa tanaman atau ternak yang dapat memberikan
efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu
Jagung (Zea mays L.) merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi
kehidupan manusia dan hewan. Jagung mempunyai kandungan gizi dan serat
kasar yang cukup memadai sebagai bahan makanan pokok pengganti beras. Selain
sebagai makanan pokok, jagung juga merupakan bahan baku makanan ternak.
didasarkan pada makin meningkatnya tingkat konsumsi per kapita per tahun dan
Jagung (Zea mays L.) termasuk bahan pangan utama kedua setelah beras.
Jagung termasuk tanaman serealia yang biasa tumbuh hampir di seluruh dunia.
Pada beberapa daerah di Indonesia, jagung dijadikan bahan pangan utama. Selain
sebagai bahan pangan, jagung juga dikenal sebagai salah satu bahan pakan ternak
Indonesia, komoditas ini adalah bahan pangan alternatif yang paling baik selain
beras, karena jagung adalah sumber karbohidrat setelah beras. Seiring dengan
pemeliharaan, dan pemanenan tanaman jagung. Berikut adalah beberapa hal yang
1. Persiapan lahan
pengaturan struktur tanah agar sesuai dengan jenis tanaman yang akan
ditanam.
Dalam pemilihan varietas bibit jagung, terdapat beberapa hal yang perlu
adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan varietas bibit
jagung:
sesuai dengan kondisi lahan, seperti jenis tanah, iklim, dan topografi.
3. Penanaman
a. Pola tanam
kurun waktu tertentu. Ada beberapa jenis pola tanam yang dapat
b. Jarak tanam
dengan subur dan seragam yang akhirnya produksi dapat dicapai secara
optimal.
Jagung berumur panjang dengan waktu panen lebih dari 100 hari
diisi satu atau dua butir benih, tergantung jarak tanamannya (Purwono
dkk, 2011).
c. Cara tanam
berikut:
(a) Siapkan tugal jagung terlebih dahulu, tungal dapat terbuat dari kayu
(b) Siapkan tiga utas tali rafia sesuai ukuran lebar dan panjang lahan,
(c) Ikatan tali rafia pertama dan kedua pada masing-masing ajir.
pestisida organik
5. Pemanenan
Mbaha (2015) :
1. Penyampaian informasi
meningkat.
2. Pelatihan dan pendidikan
dan tantangan pertanian lokal. Dengan pelatihan yang baik, petani dapat
3. Pendekatan partisipatif
secara signifikan.
5. Penggunaan teknologi informasi
kabupaten garut jawa barat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
penyuluh THL TBPP di kabupaten garut sebanyak 119 orang. Hasil penelitian
ini bahawa tingkat kompetensi penyuluh THL TBPP di kabupaten garut rata-
rata berada pada kategori rendah, yang berrti belum memiliki kompetensi yang
di perlukan sebagai penyuluh pertanian. Rendahnya tingkat kompetensi
disebabkan tugasnya yang cukup banyak namun fasilitas yang disediakan oleh
yang diteruima. Hal ini terlihat pada rendahnya tiga variabel kompetensi yakni
penyusunan laporan meskipun dua variabel berada pada kategori tinggi yakni
jumlah pelatihan, jumlah desa binaan dan motivasu kerja. Perbedaan dalam
penelitian ini adalah focus penelitiannya yang dimana penelitian ini untuk
motivasi kerja dan juga menunjukkan bahwa ada pengaruh iklim komunikasi
Karo.
Kabupaten Luwu, Luwu Utara Dan Luwu Timur. Tujuan dari penelitian ini
semakin sejahtera secara ekonomi, sosial dan budaya. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode survey, dengan menjadikan angket sebagai
bahan utama mengumpulkan data. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
penyuluh pertanian di kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara dan Luwu
Timur yang berjumlah 447 penyuluh pertanian dan petani kakao yang menjadi
penyuluh.
petani yaitu jagung putih atau jagung khas Muna. Kompetensi merupakan
penyuluh harus memiliki kompetensi yang baik. Kompetensi yang harus dimiliki
penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu dan
mengubah sikap, pendapat atau perilaku secara keseluruhan baik secara langsung
lebih baik.
Kompetensi Penyuluh Pertanian Lapangan Dalam Kegiatan Penyuluhan
Tanaman Jagung di Desa Kasaka Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna
Usahatani jagung
Keterangan :
Berhubungan
Meliputi
keseluruhan individu, objek, atau elemen yang memiliki karakteristik yang sama
dan menjadi objek studi atau perhatian dalam konteks tertentu. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani jagung yang ada di Desa
yang lebih besar untuk dijadikan objek penelitian atau analisis. Penelitian ini
pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Sampel dalam penelitian ini
Jenis data dalam penelitian ini ada 2 yaitu data primer dan data sekunder
a) Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama atau sumber
asli (langsung dari responden) yaitu, data hasil wawancara atau hasil
b) Data Sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber kedua atau bukan
dari sumber aslinya yaitu data penunjang dari pemerintah seperti data badan
pusat statistik. Data sekunder ini bisa berbentuk data yang tersaji dalam
bentuk tabel, grafik dan lain sebagainya. Sumber data sekunder dapat berasal
Kabupaten Muna.
2. Wawancara yaitu melakukan tanya jawab dengan menggunakan daftar
1. kompetensi teknis
pertanian.
2. kompetensi komunikasi
a) Keterampilan verbal
b) Kemampuan mendengarkan
d) Keterampilan presentasi
3. kompetensi manajerial
a) Keterampilan Perencanaan
b) Kemampuan Organisasi
c) Keterampilan Komunikasi
d) Manajemen Risiko
e) Keterampilan Pengawasan
1. persiapan lahan
a) pembersihan lahan
b) pengolahan tanah
c) pembuatan pagar
2. pemilihan varietas
3. Penanaman
a) Pola tanam
b) Jarak tanam
c) Cara tanam
4. Pemeliharaan tanaman
a) Penyiangan
b) Penjarangan
c) Pengairan
5. Pemanenan
c) Cara panen
dimiliki individu.
5. kompetensi manajerial bagi seorang penyuluh pertanian melibatkan
sebelumnya.
tersebut secara benar, orang yang telah paham terhadap objek atau materi
10. Analisi adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari
13. Jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari
keluarga rumput-rumputan.
15. Umur adalah usia petani yang dihitung sejak lahir sampai saat penelitian
55 tahun).
Sarjana/strata 1 sampai 3.
Keterangan :
I = Interval Kelas
K = Banyak Kelas
Keterangan :
pasangan data
6 = bilangan konstanta
DAFTAR PUSTKA
Akbar, M. R., & Yunianta, Y. (2014). Pengaruh Lama Perendaman Na2s2o5 Dan
Fermentasi Ragi Tape Terhadap Sifat Fisik Kimia Tepung Jagung [In
Press April 2014]. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2(2), 91-102.
Amalia, N. F., Dayati, U., & Nasution, Z. (2017). Peran agen perubahan dalam
pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat pesisir pantai bajulmati
kabupaten Malang. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan
Pengembangan, 2(11), 1572-1576.
Anonim, 2012a. Data Strategis BPS Badan Pusat Statistik. 102 Hal.
Bakhri, S. 2007. Budidaya jagung dengan konsep pengelolaan tanaman terpadu
(PTT). Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Sulawesi Tengah. 17 hlm
Dendrobium, P. B. A., BA, U., & SECARA, P. M. P. V. B. DAFTAR
PUSTAKA. Budiman, I Pengembangan digital library biologi. Diakses
tanggal 1 Maret 2012.
Devito, Joseph. A. 2011. Komunikasi Antar Manusia Edisi Kelima, Terjemahan
oleh Agus Maulana. Jakarta: Karisma Publishing Group
Dongoran D. 2009. Respons pertumbuhan dan produksi jagung manis (Zea mays
saccharata sturt.) Terhadap pemberian pupuk cair TNF dan pupuk
kandang ayam (skripsi). Universitas Sumatera Utara. Medan.
Fadwiwati, A.Y, 2014. Analisis efisiensi teknis, efisiensi alokatif, dan efisiensi
ekonomi usahatani jagung berdasrkan farietas di provinsi Gorontalo.
(karya ilmiah : tidak diterbitkan).
Huda, M. (2017). Kompetensi kepribadian guru dan motivasi belajar
siswa. Jurnal penelitian, 11(2), 237-266.
Indonesia, U. U. R. (2006). Nomor 16 tahun 2006 tentang sistem penyuluhan
pertanian, perikanan, dan kehutanan. Jakarta (ID): Pemerintahan
Republik Indonesia.
Kapa, M. J., Gunawan, T., & Hardoyo, S. R. (2017). Sistem pertanian
perladangan tebas bakar berbasis kearifan lokal pada wilayah bercurah
hujan eratik di Timor Barat. JPG (Jurnal Pendidikan Geografi), 4(2).
Mardikanto, T. (1992). Penyuluhan Pengembangan Pertanian.
Patola, E. (2008). Analisis pengaruh dosis pupuk urea dan jarak tanam terhadap
produktivitas jagung hibrida P-21 (Zea mays L.). Jurnal Inovasi
Pertanian, 7(1), 51-65.
Purwanto, A., Asbari, M., & Santoso, P. B. (2019). Pengaruh Kompetensi,
Motivasi, Kepemimpinan, Komitmen dan Budaya Kerja Sistem
Manajemen Integrasi ISO 9001, ISO 14000 dan ISO 45001 Pada Industri
Otomotif. Jurnal Produktivitas: Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Pontianak, 6(2).
Purwono dan Rudi Hartono. 2005. Bertanam Jagung Unggul. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Purwono, M dan Hartono, R. 2007. Bertanam Jagung Manis. Penebar Swadaya
Bogor. 68 hal.
Revikasari, A. (2010). Peranan penyuluh pertanian dalam pengembangan
gabungan kelompok tani (gapoktan) di desa tempuran kecamatan paron
kabupaten ngawi.
Rosyada, Dede, Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan
Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan Jakarta: PT. Kencana,
2004.
Soehardi, S. (2020). Pengaruh Kompetensi Teknis, Disiplin dan Kompensasi
Tidak Langsung Terhadap Kinerja Anggota Provos Resimen III Pasukan
Pelopor Korps Brimob POLRI. Jurnal Ilmiah Manajemen Ubhara, 2(2),
29-45.
Spitzberg, B. H., & Cupach, W. R. (1984). Interpersonal Communication
Competence.Beverly Hills, CA: Sage
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiarto, E. (2017). Menyusun proposal penelitian kualitatif: Skripsi dan tesis:
Suaka media. Diandra Kreatif.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Alfabeta:Bandung
Suprapto, H. A. (2018). Pengaruh Komunikasi Efektif untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Kewirausahaan Mahasiswa. Lectura: Jurnal Pendidikan, 9(1), 1-
9.
Suprapto. H. S. dan A. R. Marzuki, 2005,Bertanam Jagung. : Penebar Swadaya.
Jakarta.
Margono, T., & Sugimoto, S. (2011). The barriers of the Indonesian extension
workers in disseminate agricultural information to farmers. International
Journal of Basic & Applied Sciences IJBAS-IJENS, 11(2).
Mardikanto, T. 2009. Sistem Penyuluhan di Indonesia. Sebelas Maret University
Press. Surakarta.
Suratiyah. 2006. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.
Prasetyo, T., & Setiani, C. Manajemen Usahatani Jagung. Teknologi Produksi
Dan Manajemen Usahatani, 121.
Shinta, A. (2001). Ilmu Usaha Tani. Universitas Brawijaya Press.
Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. Jakarta: Universitas Indonesia
LAMPIRAN
A. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Umur :
Pendidikan terakhir :
Jumlah tanggunagan keluarga:
Lama berusahatani :
Luas lahan :
Jenis kelamain
B. Kompetensi penyuluh pertanian lapangan
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS =Sangat Tidak Setuju
NO INDIKATOR JAWABAN
SS S TS STS
A Kompetensi teknis
B. Kompetensi komunikasi
1) Keterampilan verbal
2) Kemampuan mendengarkan
4) Keterampilan presentasi
1. Penyuluh mampu menyusun presentasi yang
efektif menggunakan alat bantu visual, dan
berbicara dengan percaya diri didepan petani.
C. Kompetensi Manajerial
1) Keterampilan Perencanaan
2) Kemampuan pengorganisasian
3) Keterampilan Komunikasi
1. penyuluh mampu dalam menyampaikan
informasi secara jelas dan terstruktur kepada
petani
4) Manajemen Risiko
5) Keterampilan Pengawasan
INDIKATOR JAWABAN
SM M TM STM
1. Tahu (know)
2. Memahami (comprehention)
6. Aplikasi (application)
5.
4. Pemeliharaan tanaman
5. Pemanenan