Skrpsi Mukharom Lutfi (211015051) PDF
Skrpsi Mukharom Lutfi (211015051) PDF
PONOROGO
SKRIPSI
Oleh:
Mukharom Lutfi
NIM. 211015051
Pembimbing:
Kayyis Fithri Ajhuri, M.A.
NIP. 198306072015031004
2022
KOMUNIKASI PERSUASIF PENYULUH PERTANIAN KEPADA
PONOROGO
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi sebagian syarat-syarat
guna memperoleh gelar sarjana program strata satu (S-1)
pada Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah
Institut Agama Islam Negeri
Ponorogo
Oleh:
Mukharom Lutfi
NIM. 211015051
Pembimbing:
Kayyis Fithri Ajhuri, M.A.
NIP. 198306072015031004
PONOROGO
2022
i
vii
vii
vii
vii
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
❖ Kepada Kedua Orang Tuaku Tersayang Bapak Sardji dan Ibu Minem yang
telah mendidik dan merawatku dengan penuh kasih sayang. Terima kasih atas
kebahagiaan.
❖ Untuk seluruh keluarga besarku dari kakak pertama sampai kakak ke 6 terima
penyemangatnya.
vii
MOTTO
"Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan mimpi mereka"1
Eleanor Roosevelt
1
, https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/621e0bd7a3cf8/35-motto-hidup-
sukses-dari-para-tokoh-terkenal
viii
ABSTRAK
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Tiada
Tuhan selain Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Yang telah
dengan baik.
Muhammad SAW, sebagai penyempurna akhlak dan suri tauladan bagi seluruh
Ponorogo”, tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala rasa hormat peneliti
2. Dr. H. Ahmad Munir, M. Ag, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab dan
Dakwah.
3. Kayyis Fithri Ajhuri, M.A, selaku ketua jurusan Komunikasi dan Penyiaran
4. Seluruh staf di Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah yang dengan ramah
5. Seluruh dosen Jurusan KPI yang telah memberikan ilmunya yang sangat
bermanfaat.
x
vii
DAFTAR ISI
JUDUL . ................................................................................................................. i
MOTTO ............................................................................................................viii
ABSTRAK .......................................................................................................... ix
F. Metode Penelitian....................................................................................... 8
A. Komunikasi .............................................................................................. 16
xiii
BAB IV ANALIS DATA PENELITIAN ……………………………………60
A. Kesimpulan .............................................................................................. 68
B. Saran ......................................................................................................... 68
LAMPIRAN ........................................................................................................ 73
BIOGRAFI ......................................................................................................... 80
xiv
PEDOMAN TRANSLITERASI
ء ‘ ﺽ ḍ
ﺏ b ﻃ ṭ
ﺕ t ﻅ ẓ
ﺚ Th ع ‘
ﺝ J ﻍ gh
ﺡ H ﻑ f
ﺥ kh ﻕ q
ﺪ D ﻙ k
ﺫ dh ﻝ l
ﺭ r ﻡ m
ز z ن n
ﺱ s و w
ﺵ sh ﻩ h
ص ṣ ﻱ y
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
mana saja manusia beraktivitas walaupun tidak semuanya tahu apa itu
kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat
1
Maksimus Ramses Lalongkoe, Komunikasi Teurapetik Pendekatan Praktis Praktisi
Kesehatan (Yoyakarta: Graha Ilmu, 2014), 43.
2
Atep Adya Barata, Dasar-Dasar Pelayanan Prima (Jakarta: Elex Media Komputindo,
2013), 70.
1
2
sering digunakan untuk mempengaruhi orang lain dalam berbagai hal terhadap
hal yang sangat penting, karena tujuan dari komunikasi ialah untuk merubah
sikap dan perilaku baik individu maupun kelompok. Sedangkan tujuan dari
oleh komunikator.3
Membentuk pesan, artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan dalam benak
kepala seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah
terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain, baik secara langsung
akan menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Pesan yang
3
Werner J Severin, Teori Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2008), 177.
3
reaksi dari orang tersebut. Maka dari itu komukasi disini ada kaitanya dengan
dirinya sendiri, baik dalam bidang ekonomi, sosial maupun politik sehingga
penyuluhan pertanian.4
4
Anonim, 2006 . Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 16 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan. Departemen Pertanian, 75.
5
Zakaria, 2006. Modul Dasar-Dasar Penyuluhan Pertanian. Pusat Manajemen Pelatihan
Sumberdaya Manusia Pertanan, Ciawi. Bogor, 66.
4
ahli pertanian atau para petani itu sendiri. Sehingga dapat dilihat kaitan yang
baik supaya informasi yang disampaikan tepat sasaran dan tujuan yang
B. RUMUSAN MASALAH
Ponorogo?
C. TUJUAN PENELITIAN
6
Setiana L., 2005. Teknik Penyuluhan dan pemberdayaan Masyarakat. Penerbit Graha
Indonesia. Ciawi. Bogor. 45.
5
D. MANFAAT PENELITIAN
Terdapat dua manfaat dalam penelitian ini yaitu manfaat teoritis dan
manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
penelitian
2. Manfaat praktis
E. TELAAH PUSTAKA
Penelitian yang dilakukan oleh Salman Ali Rusdi dan Aryo Fajar
informasi.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman dengan judul
7
Salman Ali Rusdi, Proses Komunikasi dalam Penyuluhan Pertanian Program Sistem Of
Rice Intensification, (Program Study Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jember,2016)
7
dilihat dari peran petugas penyuluh pertanian yaitu komunikator disini yang
bentuk dan sumber konflik komunikasi dan menganalisis fungsi konflik dalam
penyuluhan pertanian.
Nuzuwir Joni, Asmawi, dan Ernita Arief 2009 dan terbit di Jurnal
8
Kartika Ekasari, Konflik Komunikasi dalam Penyuluhan Pertanian di Kabupaten Maros
Povinsi Sulawesi Selatan(Gowa Sulawesi Selatan Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin Makassar
Sulawesi Selatan 2015)
8
F. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
kualitatif. Karena metode ini dapat digunakan untuk menemukan dan dan
secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti
Nuzuwir Joni, “Strategi Komunikasi Program Tanam Jajar Legowo Kepada Masyarakat
9
Petani Padi”, Jurnal Antroologo : Isu-isu Sosial Budaya, Vol 21 No 1 (Juni, 2019)
10
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Salemba Haumanika,
2010), 9.
11
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004), 22.
9
a. Subjek
b. Objek
c. Lokasi
a. Jenis data
1) Data primer
Jenis data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
12
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Salemba Haumanika,
2010), 10.
13
Syafizal Helmi Situmorang, Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis (Medan:
USU Press, 2010), 2.
10
Dalam hal ini data primer adalah hasil wawancara kepada penyuluh
2) Data sekunder
Data sekunder pada penelitian ini ialah arsip tentang strategi penyuluh
pertanian.
b. Sumber data
1) Sumber primer
2) Sumber sekuder
yang sudah dibuat orang lain. Dalam penelitian ini, sumber data
14
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitati, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2003), 67.
15
Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa
(Surakarta: 2014), 111.
11
a. Observasi
Badegan Ponorogo.
b. Wawancara
c. Dokumentasi
Badegan Ponorogo.
a. Reduksi data
menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
17
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantittif, Kualitatif dan R&D (Bandung:
Alfabet,2007), 197.
18
Ibrahim, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta cv, 2015), 94.
13
b. Penyajian data
yang terjadi. Penelitian ini data disajikan dalam bentuk tabel uraian
pertanian.
c. Penarikan kesimpulan
cara tersebut akan memperoleh bukti atau data yang berbeda dan
G. Sistematika pembahasan
penulisan.
20
Bahctiar S Bachri, “Meyakinkan Validitas Data Dengan Trianguasi Pada Penelitian
Kualitatif,” Teknologi pendidikan, 1 (April, 2010), 56.
15
BAB III Profil umum desa Kapuran Kecamatan Badegan, Berisi gambaran
Badegan Ponorogo
peneliti.
BAB II
A. Komunikasi
1. Pengertian komunikasi
kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga memiliki akar
sikap dan tingkah laku orang lain serta berusaha mengubah sikap dan
pertama komunis paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang
merupakan akar dari kata-kata lainnya yang mirip. Kata lain yang mirip
1
Sutrisna Dewi, Komunikasi Bisnis (Yogyakarta: Andi Offset, 2007), 2.
16
17
mereka berbagi makna dan sikap. Tanpa komunikasi tidak akan ada
komunitas.2
dikemukakan oleh para ahli, tetapi dari sekian banyak definisi tersebut
2
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2013), 46.
3
Suranto, Komunikasi Sosial Budaya Budaya (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010),3.
4
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: RajaGrafindo Persada,2012),
22.
18
pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu, mengubah
sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan, tulisan, maupun melalui
sebuah media.5
bahasa yang mempunyai kesamaan arti antara orang yang memberi pesan
B. Komunikasi Persuasif
Istilah persuasi berasal dari kata Latin persuasi yang berarti ajakan
untuk mengubah sikap, pandangan atau perilaku yang lain, yang sebagai
sendiri.7
istilah bahasa latin yaitu persuasion yang secara harafiah berarti ajakan,
5
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti, 2003),4.
6
Roudhonah, Ilmu Komunikasi (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2019), 22.
7
Onong Uchjana Effendy, Kamus Komunikasi (Bandung: Mandar Maju, 1989), 270.
19
pesan verbal dan nonverbal yang dilakukan, baik secara sengaja maupun
tidak sengaja.
pesan oleh seorang kepada orang lain agar berubah sikap, opini, dan
tokoh :
8
Nurhayani, “Pengaruh Penerapan Komunikasi Persuasif Terhadap kinerja Pegawai Di
Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Makassar”, (Skripsi Jurusan Ilmu
komunikasi pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar), 2016.
20
alasan-alasan Psikologis.10
9
Herdiyan Maulana, Gumgum Gumelar, Psikologi Komunikasi dan Persuasi (Jakarta:
Akademia Permata, 2013), 7.
10
Ibid,. 10.
21
verbal.12
komunikator.
a. Pengirim pesan
pendapat dan perilaku orang lain baik secara verbal maupun nonverbal.
pada orang lain ada tigal hal yang pertama internalisasi, identifikasi,
dan ketundukan.14
yang di anjurkan itu sesuai dengan sistem nilai yang dimilikinya. Kita
penting dalam menunjukkan arah, atau di tuntut oleh sistem nilai kita.
nilai-nilai yang kita anut. Dimensi ethos yang paling relevan disini
kepada komunikator.15
dari orang atau kelompok lain karena perilaku itu berkaitan dengan
13
Herdiyan Maulana, Gumgum gumelar, Psikologi Komunikasi dan Persuasi (Jakarta:
Akademia Permata, 2013), 12.
14
Onong Uchjana Effendy, Kamus Komunikasi (Bandung: Mandar Maju, 1989), 256.
15
Ibid., 256.
23
b. Penerima pesan
16
Onong Uchjana Effendy, Kamus Komunikasi (Bandung: Mandar Maju, 1989), 257.
17
Ibid., 251.
24
tertentu.19
18
Herdiyan Maulana, Gumgum gumelar, Psikologi Komunikasi dan Persuasi (Jakarta:
Akademia Permata, 2013), 12.
19
Nurhayani, “Pengaruh Penerapan Komunikasi Persuasif Terhadap kinerja Pegawai Di
Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota Makassar”, (Skripsi Jurusan Ilmu
komunikasi pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar), 2016.
20
Ibid, 34.
25
c. Pesan
oleh sasaran, paling tidak hal ini tergantung pada sistim pengindraan,
21
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti, 2007), 42.
22
Herdiyan Maulana, Gumgum gumelar, Psikologi Komunikasi dan Persuasi (Jakarta:
Akademia Permata, 2013), 24.
26
d. Saluran
untuk membawa pesan. Hal ini berarti bahwa saluran merupakan jalan
23
Herdiyan Maulana, Gumgum gumelar, Psikologi Komunikasi dan Persuasi (Jakarta:
Akademia Permata, 2013), 24.
27
e. Umpan balik
balik bisa dalam bentuk eksternal dan internal. Umpan balik internal
disampaikan.25
f. Efek
24
Herdiyan Maulana, Gumgum Gumelar, Psikologi Komunikasi dan Persuasi (Jakarta:
Akademia Permata, 2013), 26.
25
Ibid., 26.
26
Soleh Soemirat dkk, Komunikasi Persuasif (Jakarta: Universitas Terbuka,1999), 27.
28
dahului oleh efek kognitif dan efek afektif. Dengan kata lain perkataan,
a. Secara primer
b. Secara sekunder
pesan oleh seorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau
27
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat komunikasi (Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti 2007), 318.
28
Soleh Soemirat dkk, Komunikasi Persuasif (Jakarta: Universitas Terbuka,1999), 39.
29
film dan lainnya adalah media kedua yang sering digunakan dalam
komunikasi.
a. Aristoteles
b. SMCR
Weaver ini terdiri dari empat unsur utama, yaitu sumber (s) yaitu siapa
yang mengirim pesan. Kode (encode) biasa verbal, non verbal, visual,
musikal atau lainya. Pesan (m) yaitu segala sesuatu yang dikirim oleh
29
M Nasor, Komunikasi Persuasif Nabi Dalam Membangun Masyarakat Madani
(Pustakams: 2011), 30.
30
pribadinya.30
c. Rank
mengajarkan kita agar menjadi penerima pesan yang kritis. Rank biasa
yang akan dipelajari oleh penerima pesan dengan menekankan pada isi
30
John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012),
40.
31
Soleh Soemirat, Materi Pokok Komunikasi Persuasif (Jakarta : Universitas
Terbuka,2008), 34
31
mempelajari isi pesan dan menerima apa yang telah dipelajari. Model
dua tahap yaitu penerimaan isi pesan dan menghasilkan apa yang
dipahami.
perubahan sikap Yale yakni suatu studi tentang kondisi dimana orang
f. Heuristik-sistematis
sangat mengganggu.34
33
Herdiyan Maulana, Gumgum Gumelar, Psikologi Komunikasi dan Persuasi (Jakarta:
Akademia Permata, 2013), 24.
34
Abdurrachman, Dasar-Dasar Public Relations (Bandung: Citra Aditya Bakti 1993),121
33
berakibat kecil saja bila ada hubungan baik di antara komunikan. Dan
sebaliknya, pesan yang lebih jelas, paling tegas, dan paling cermat tidak
C. PENYULUH PERTANIAN
1. Pengertian Penyuluh Pertanian
Penyuluhan berasal dari kata “suluh” yang dapat diartikan bisa
harus dimulai dari keadaan petani pada saat itu ke arah tujuan yang
35
Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), 119.
34
senantiasa berkembang.36
lebih baik dengan jalan menyebar luaskan inovasi yang mereka produksi
36
Isran Noor, Buku Pintar Penyuluh Pertanian, (Jakarta: Perhimpunan Penyuluh
Pertanian Indonesia), 2012,4.
37
Raishas weetmore, Penyuluhan Sebagai suatu Aktivitas Sosial Pembangunan, diakses
tanggal 29 November 2014 dari http://penduaismine.wordpress.com.
35
2. Konsep Penyuluhan
dan manajemen.
38
Isran Noor, Buku Pintar Penyuluh Pertanian, (Jakarta: Perhimpunan Penyuluh
Pertanian Indonesia), 2012,4.
36
3. Metode Penyuluhan
lain sebagainya.39
39
Isran Noor, Buku Pintar Penyuluh Pertanian, (Jakarta: Perhimpunan Penyuluh
Pertanian Indonesia), 2012,5.
40
Ali Zabar, dkk. Bacaan Terpilih Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, Perikanan
2007),13.
BAB III
PAPARAN DATA
tercermin dalam budaya gotong royong yang telah mengakar pada masyarakat
desa. Oleh karena itu, lingkungan sangat mempengaruhi sifat dan karakter
masyarakat di daerah lainnya. Hal ini juga yang terjadi pada masyarakat Desa
1
Profil Desa Kapuran Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo Tahun 2020, 10.
37
38
tetua yang babat desa dahulu. Dari nama beliaulah desa ini diberi nama
Desa Kapuran. Mengingat wilayah Desa Kapuran ini sangat luas maka
desa ini dibagi menjadi 4 dusun yaitu, Dusun Kapuran, Dusun Sukosari,
2
Profil Desa Kapuran Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo Tahun 2020,10.
39
3. Kependudukan
penduduk Desa Kapuran adalah 2.960 jiwa, dengan rincian 1.495 laki-laki
dan 1.465 perempuan. Jumlah penduduk ini tergabung dalam 974 KK.
Tabel
Jumlah Penduduk
Golongan Umur Total
L P
0 Bulan – 12 Bulan 19 12 31
13 Bulan – 04 Tahun 43 39 82
05 Tahun – 06 Tahun 38 36 74
3
Profil Desa Kapuran Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo Tahun 2020, 11.
40
4. Pendidikan
baik tingkat SD sampai SMA dekat dengan pemukiman warga, akan tetapi
pendidikan.4
4
Profil Desa Kapuran Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo Tahun 2020, 12.
41
Tabel
Jumlah
No. Tingkat Pendidikan
Penduduk
Jumlah 2.240
5. Mata Pencaharian
menurut mata pencaharian penduduk dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
5
Profil Desa Kapuran Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo Tahun 2020, 13.
42
Tabel
1 Petani 913
2 Pegawai Negeri 42
3 Peternak 3
4 Pengrajin 2
5 TNI/POLRI 2
6 Pensiunan 23
7 Pedagang 47
8 Lain-lain 1.928
Jumlah 2.960
Kapuran yang bekerja sebagai petani, pada dasarnya desa kapuran sudah
6
Profil Desa Kapuran Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo Tahun 2020,14.
43
Luas wilayah Desa Kapuran dengan luas wilayah 189,35 ha. Desa
Dusun dan 2 Staf Urusan. Desa Kapuran terdiri dari 4 Rukun Warga (RW)
ini. Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah kepala
Tabel
7
Profil Desa Kapuran Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo Tahun 2020, 15
8
Profil Desa Kapuran Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo Tahun 2020, 17.
45
padi, sayur dan juga buah-buahan. Selain bekerja sebagai petani mereka
juga memelihara ternak, hal ini mereka lakukann karena untuk menunggu
untuk membiayai sekolah anak dan lain-lain. Dan juga ada kebutuhan
selamatan.9
agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan melakukan
9
Profil Desa Kapuran Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo Tahun 2020, 18.
47
untuk menggugah perasaan orang seperti senang dan tidak senang, suka
dan tidak suka. Jadi berbeda dari jenis tujuan komunikasi yang pertama.
Disini pendekatanya dari segi emosi dan bukan dari pendekatan pikiran.
target seorang Penyuluh bisa menentukan metode dan media yang cocok
kelompok tani desa Kapuran adalah laki- laki jadi penyampaiannya juga
sebagai berikut
“Sebelum kita memasuki suatu wilayah kerja atau desa, kita ada
namanya identifikasi wilayah salah satunya penduduk. Jadi kita
harus tahu bagaimana usia dan pendidikan sehingga kita bisa
menentukan metode dan materi yang cocok buat target. Seperti
yang kita lihat datanya sebagian besar usia anggota Kelompok
Tani Desa Kapuran sudah banyak yang tua dan pendidikannya
tamatan SD. Apalagi kelompok tani itu sebagian besar anggotanya
adalah laki- laki jadi ada pengaruhnya nanti ke materi yang kita
sampaikan dan metode atau cara penyampaian kita. Misalnya
kalau penyampaiannya harus semangat sehingga dapat menambah
48
yang tamatan SMA lebih cepat menangkap materi yang diberikan. Hal ini
petani tapi membuat mereka menjadi teman kita agar mereka lebih
10
Transkip Wawancara Kode 01/W/08/V/2022
11
Transkip Wawancara Kode 02/W/08/V/2022
49
penyuluhan pertanian yang cocok saat ini, dan menggunakan materi leaflet
12
Transkip Wawancara Kode 03/W/08/V/2022
13
Transkip Wawancara Kode 04/W/08/V/2022
50
brosur dan leaflet untuk bahan bacaan petani. Hal ini diungkapkan oleh
Gambar C.1
14
Transkip Wawancara Kode 05/W/09/V/2022
51
infocus. Informan menjawab ada, tapi selama ini mereka kekurangan alat
“Ada pak, tapi ya seadanya saja, tidak sebagus yang seperti lainya
karena kita kekurangan alat dan bahan penyuluhan, paling nanti
saya suruh cari di google apabila ada bahan yang perlu, tapi
sayangnya belum semua bisa menggunakan android, mungkin
yang bisa menggunakan android hanya beberapa saja, dan itupun
androidnya masih jadul jadi kalau suruh browsing masih lemot”.16
Gambar C.2
15
Transkip Wawancara Kode 06/W/09/V/2022
16
Transkip Wawancara Kode 07/W/09/V/2022
52
17
Transkip Wawancara Kode 08/W/10/V/2022
18
Transkip Wawancara Kode 10/W/09/V/2022
53
Gambar C.3
analisis usaha. ini dapat dilihat dari wawancara dengan informan berikut
ini:
persuasif
yang rendah oleh petani atau SDMnya. Upaya yang dilakukan oleh
19
Transkip Wawancara Kode 11/W/10/V/2022
54
kelompok yang mana fungsi dari suatu kelompok tani yaitu sebagai wadah
dalam penyampaian pesan atau informasi kepada petani karena jika dilihat
keluarga. Hal ini dapat dilihat dari wawancara dengan informan sebagai
berikut.
“Kalau itu saya ajak dan saya berikan motivasi. Saya tahu
memang kebanyakan kelompok tani satu keluarga dia ketuanya,
seksi lain keponakannya, mamangnya sebagai anggota itu biasa
disitu. Tapi ketika pertemuan saya menguatkan kembali saya
menceritakan bahwa informasi yang disampaikan ketua itu benar
dari saya. Istilahnya saya memperjelas informasi yang sampai
kepada mereka. Kadang saya ngasih infomasi kan melalui
ketuanya dan ketuanya menyampaikan kepada semua anggotanya.
Jadi kan anggotanya ini istilahnya acuh, tidak percaya karena
tidak langsung dari saya tapi kan nanti kalau saya ketemu saya
kasih tahu balik. Kalau informasi itu datang dari pemerintah saya
55
dalam yaitu mengubah mindset dan pola pikir petani. Seperti yang
yang disampakan oleh Penyuluh. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan
“Memang ada sih pak. Seperti pada saat dialog pertemuan pesan
yang disampaikan mereka lebih sulit mencerna informasi yang
disampaikan”.22
Peneliti ingin mengetahui bagaimana pendapat informan tentang
21
Transkip Wawancara Kode 07/W/09/V/2022
22
Transkip Wawancara Kode 09/W/09/V/2022
56
yaitu SDM petani yang kurang. Sehingga sebagian dari mereka sulit
industri, kontrak kerja melalui penerapan upah dan talta caru asing
pekerjaan seperti menggarap sawah jauh lebih efektif, akan tetapi hal
23
Transkip Wawancara Kode 05/W/09/V/2022
24
Transkip Wawancara Kode 05/W/09/V/2022
57
zaman, yang memaksa megubah pola pikir manusia menjadi pola pikir
yang lebih egois, namun pada kenyataanya manusia memang tidak akan
pernah bisa untuk hidup sendiri dan selalu membutuhkan bantuan dari
kelompok tani.
58
kepada anggota lain agar mereka sama- sama mengerti. Seperti perkataan
25
Transkip Wawancara Kode 05/W/09/V/2022
59
dengan cara tatap muka baik itu di ladang maupun di rumah, dan juga
cara berulang- ulang sampai petani tahu, kemudian usaha dari kelompok
26
Transkip Wawancara Kode 08/W/09/V/2022
BAB IV
BADEGAN PONOROGO
adalah suatu proses, yakni proses mempengaruhi sikap, pendapat dan perilaku
Proses itu sendiri adalah setiap gejala atau fenomena yang menunjukkan
suatu perubahan yang terus menerus dalam konteks waktu, setiap pelaksanaan
usaha untuk meyakinkan orang lain agar publiknya berbuat dan bertingkah
mempengaruhi komunikasi persuasif itu sendiri bisa berhasil. Hal ini terjadi
1
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti, 2003),4.
2
Werner J Severin, Teori Komunikasi (Jakarta: Kencana, 2008), 177.
60
kredibilitas tinggi dimana komunikator mempunyai pengetahuan lebih tentang
dapat berjalan secara jelas dan teratur.3 Setelah sumber pesan yang
yang diterima oleh komunikan baiknya masuk akal, agar dapat diterima oleh
kerjasama atau solidaritas yang bagus agar tercapai tujuan yang diinginkan
serta penyuluh yang ada di Desa Kapuran selalu menyesuaikan kondisi petani
jika ingin melakukan penyuluhan, karena petani yang ada di Desa Kapuran
bisa dikatakan malas atau bahkan jarang ikut dalam kegiatan kelompok tani
sawahnya.
kinerja dalam menghasilkan hasil tani yang baik. Penyuluhan pertanian ini
atau para petani untuk dapat ikut berkontribusi dalam meningkatkan pertanian
kearah yang lebih baik. Untuk dapat menarik simpati masyarakat atau para
Pertanian melakukan sistem Demplot yang mana para penyuluh dari lembaga
petani.
yang terjadi pada penerima informasi sama dengan tujuan yang diinginkan
komunikator. Agar persepsi seseorang atau kelompok dapat berubah maka
Desa Kapuran ialah guna untuk menarik minat komunikan agar mau ikut serta
merta dalam proses penyuluhan. Maka dari itu Penyuluh Pertanian di Desa
orang.
manusia yang lain. Tubuh yang paling sering digunakan dalam komunikkasi
biasanya adalah mulut untuk berbicara dan telinga untuk mendengar.5 Ada
penurunan fungsi karena sebab usia yang sudah tua dari petani juga
sesuai dengan apa yang diharapkan dari komunikator. Komunikator yang tak
5
John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012),
40.
lain dalam kasus ini adalah penyuluh pertanian akan mencari solusi untuk
petani yang kurang. Sehingga sebagian dari mereka sulit mencerna informasi
petani. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan faktor usia petani.
Petani yang memiliki pendidikan yang lebih rendah cenderung lebih sulit
begitu juga dengan faktor usia yang lebih tua cenderung lebih sulit menangkap
untuk saling bertukar pikiran. Disinilah peran pengurus kelompok tani untuk
yang ada di Desa Kapuran ialah dari segi SDM yang rendah baik dari segi
materi maupun dari segi fisik dan juga orangya pasif, pertama dari segi materi
langsung bisa mengerti apa yang telah di katakan pemateri. Pemateri harus
menerima isi materi tersebut. Dan hambatan yang kedua yaitu dari segi fisik,
ada beberapa warga Desa Kapuran yang mengalami gangguan indra, seperti
materinya. Yang ketiga, yaitu petani di desa kapuran kurang antusias atau bisa
Selain itu juga terbatasnya sarana dan prasarana yang memadai, masih
yang masih kurang memadai terutama tidak memiliki lahan pertanian khusus
yang dilakukan oleh Penyuluh Pertanian yaitu dengan cara informasi tersebut
disampaikan dengan cara berulang- ulang sampai petani tahu, kemudian usaha
dari kelompok sendiri yaitu kembali ke azas kebersamaan tadi, mereka saling
mengenai pelaksanaan pertanian dengan baik kepada para petani di setiap desa
melalui kunjungan kerumah-rumah warga atau para petani untuk dapat ikut
ber kontribusi dalam meningkatkan pertanian agar hasil tani meningkat lebih
baik. Selain itu, guna anjangsama ini untuk menari atau mengembangkan
ttingkat solidaritas kelompok tani agar semua anggota atupun lainya dapat
Badegan ini terdiri dari beberapa kelompok petani yang masing-masing desa
Maka dari itu peniliti dapat menyimpulkan bahwa solusi dalam masalah
Menurut Penyuluh Pertanian cara ini lebih mudah untuk menggali masalah
yang dihadapi petani karena dengan kunjungan langsung ke lahan atau rumah
Selain itu juga dengan cara memelihara dan memperbaiki sarana dan
A. KESIMPULAN
yaitu penyuluh dan petani bertatap muka dan dapat mendapatkan informasi
secara langsung.
Ponorogo adalah Faktor motivasi yang kurang dan Faktor fisik serta sarana
B. SARAN
68
ini lebih efektif dan lebih cocok untuk petani yang ada di desa
agar petani mau diajak bekerjasama, berkontribusi dan petani yang ada
di desa Kapuran juga harus mau diajak kerja sama dan mengerti
Fiske, John, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2012)
70
Leksono ,Sugeng Puji, Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif (Malang:
Kelompok Intrans Publising, 2016)
Transkip Wawancara
No Pertanyaan Jawaban
2 Apakah ada tingkat Tetap ada, Cuma walaupun bapak yang tamatan
73
pesan atau loh. Jadi pola pikir mereka tidak sama. Ada
dan dilaksakannya
apakah jika tidak saya bantu gitu jawabnya. Kita kan dari bahasa
sesuai dengan cara kita jangan pula tentang kita Penyuluh kita
anda petani akan kayak bos gitu tak boleh. Karena antara PPL dan
solidaritas
petani? pertanian
media baru seperti dan beberapa pengurus dan anggota saja. Karena
tersebut
7 Apakah anda alat Tidak ada pak karena kita kekurangan alat dan
laptop atau media di google apabila ada bahan yang perlu, tapi
android
keberatan jika PPL membabat satu rante kan jadi gak bisa. Kita pun
menghubungi saya
11 Apakah ada Kalau itu saya ajak dan saya berikan motivasi.
12 Apakah ada Pasti ada hambatannya, kita sadari itu, kita lihat
Juni 1995. Menjalani Pendidikan dari RA Sabilil Muttaqin pada tahun 2001
lulus pada tahun 2008, kemudian lanjut ke jenjang menengah di MTs Wahid
dan Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah sampai sekarang.
(Dewan Kerja Ranting) Kecamatan Jambon. Serta Osis SMA Negeri 1 Badegan
selama 2 tahun.
80