Wawancara Tugas LK 2.1 Penentuan Penyebab Masalah
Wawancara Tugas LK 2.1 Penentuan Penyebab Masalah
atau sains. STEAM merupakan pendekatan pembelajaran yang mampu meningkatkan kompetensi siswa dalam berpikir kritis, krea
nfaatkan handphone untuk pembelajaran agar lebih menyenangkan.
asalah serta memperoleh pengetahuan. dengan menghadapkan siswa pada permasalahan- permasalahan praktis sebagai pijakan dalam
dalam berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Sejalan dengan hal itu, metode pembelajaran STEAM lebih cocok karena berfokus pada ket
raktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan kata lain siswa belajar melalui permasalahan-permasalahan.
karena berfokus pada keterampilan praktis, seperti keterampilan sosial, emosional, dan komunikasi. Ragam keterampilan inilah yang
m keterampilan inilah yang nantinya lebih bermanfaat di dunia kerja. Kolaborasi, kreativitas, dan komunikasi yang baik dapat membantu
yang baik dapat membantu dalam memecahkan masalah yang kompleks. 200 Wini Tarmini, Imam Safi’i, Hery Muljono, Rismita, Andi P
y Muljono, Rismita, Andi Purnama Menyemai kreativitas dan inovasi guru dalam merancang pembelajaran berbasis steam Pelatihan in
berbasis steam Pelatihan ini dilangsungkan dalam bentuk lokaraya yang terdiri dari tiga tahap, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirma
si, elaborasi, dan konfirmasi. Tahap eksplorasi dilakukan dengan melakukan tes awal yang digunakan untuk mengetahui pemahaman
k mengetahui pemahaman para peserta mengenai prinsip dan langkah-langkah dalam melakukan pembelajaran berbasis STEAM. Taha
aran berbasis STEAM. Tahap elaborasi dilakukan dengan cara penjelasan dan Tanya jawab seputar pembelajaran berbasis STEAM. Tah
jaran berbasis STEAM. Tahap elaborasi terdiri dari pokok-pokok bahasan, yaitu definisi STEAM, prinsip pembelajaran STEAM, langka
mbelajaran STEAM, langkah pembelajaran STEAM, contoh penerapan pembelajaran berbasis STEAM. Selanjutnya, tahap konfirm
elanjutnya, tahap konfirmasi dilakukan melalui tes akhir survei mengenai respon para peserta terhadap kegiatan pelatihan pen
ap kegiatan pelatihan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah diikutinya. Selanjutnya untuk mengatasi kurangny
untuk mengatasi kurangnya memanfaatkan handpone adalah dengan motode Steam dan model pembelajaran teaching factory bebas
ran teaching factory bebasis Industri. Siswa dituntut untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri, sehingga pada saat pembela
hingga pada saat pembelajaran sesuai dengan kebutuhan. Misalnya dalam bidang multimedia banyak sekali aplikasi yang dapat diguna
aplikasi yang dapat digunakan pada HP.