Anda di halaman 1dari 13

TUGAS AKHIR FISIKA KOMPUTASI

‘MENYELESAIKAN RANGKAIAN INTEGRATOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPSON 1/3’

DISUSUN OLEH :

NAMA : WELI ERLINA


NIM : 15034029
KELAS : FISIKA A 2015

DOSEN :

Drs. AKMAM, M.Si

RIO ANSHARI, S.PD, M.Si

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Integrator aktif terdiri dari dua buah kata yaitu integrator dan aktif.Integrator adalah
sebuah rangkaian dimana keluarannya sebanding dengan integral
masukkanmya.Sedangkan aktif berarti,yakni komponen electron yang dapat bekerja bila ada
daya.sebagai komponen aktif dalam hal ini adalah Op-Amp. Rangkaian integrator dibuat
dengan cara mengganti umpan balik resistor dengan kapasitor seperti gambar dibawah ini.
Rangkaian integrator merupakan rangkaian yang menghasilkan tegangan keluaran yang
merupakan hasil dari integrasi dari masukanya. Rangkaian integrator yang digunakan pada
Op-Amp merupakan integrator aktif, dikatakan integrator aktif karena dibutuhkan catu daya
yang simetris agar integrator ini dapat aktif. Rangkaian integrator dirangkaiakan seperti
rangkaian penguat inverting tetapi pada rangkaian umpan baliknya digantikan dengan
sebuah kapasitor, sehingga gambar rangkaian akan seperti dibawah ini :

Dapat dilihat dari gambar diatas bahwa untuk menganalisis rangkaian diatas
digunakan hukum kirchoff dan kaidah Golden rules dimana tidak ada arus yang mengalir
meliwati Op-Amp sehingga walaupun tegangan pada kapasitor berubah-ubah tetapi arus
yang mengalir tidak berubah hal ini karena tegangan pada titik a sama dengan tegangan pada
titik b dan karena b ditanahkan maka tegangan pada titik a ditanahkan maya, sehingga
tegangan pada titik a adalah nol (0). Arus mengisi kapasitor yang diakibatkan oleh tegangan
Vin dimana kuat arus masukanya Iin = vin/Rin , kemudian karena kapasitor diberika
tegangan ac maka akan timbul kuat arus pada kapasitor sebesar Ic = C dvc/dt , dimana kuat
arus tersebut sama dengan arus masukan Iin sehingga persamanya akan menjadi vin/(Rin )=
c dvc/dt , kemudian perubaha tegangan dvc dapat dituliskan (Wahyudi, 2014 : 90).

Dalam makalah ini akan menyelesaikan solusi tegangan keluaran dari rangkaian
integrator dengan diketahui tegangan masukannya sebagai fungsi. Penyelesaian akan
dilakuakan menggunakan metode simpson 1/3.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu rangkaian integrator?
2. Bagaimana menyelesaikan permasalahan rangkaian integrator pada fisika komputasi?
3. Apa itu metoda simpson dan bagaimana menyelesaikannya?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu rangkaian integrator
2. Untuk mengetahui bagaimana penyelesaian rangkaian integrator
3. Untuk mengetahui apa itu metode simpson dan cara penyelesaiannya
BAB II

PEMBAHASAN

Integrator adalah sebuah rangkaian yang membentuk suatu operasi matematika yang
disebut integrasi. Aplikasi yang paling terkenal dalam suatu integrator adalah dalam
menghasilkan suatu lereng dari tegangan keluaran yang menaikkan atau menurunkan
tegangan. Integrator kadang-kadang disebut Integrator Miller berdasarkan nama penemunya.
Adalah merupakan suatu integrator penguat opersional. Seperti yang dilihat bahwa
komponen umpan baliknya adalah kapasitor yang menggantikan resistor (Malvino, 2004).

Tegangan keluaran dari rangkaian integrator secara umum dapat diekspresikan dalam
bentuk persamaan :
t
−1
V 0= ∫ Vin dt
RC 0

Pada persaman terlihat tegangan keluaran merupakan

integral dari tegangan masukan. Karena rangkaian berfungsi mengintegralkan tegangan


masukan sehingga dikenal dengan rangkaian integrator. Tanda negatif pada persamaan
menunjukkan bahwa tegabgan keluaran berlawanan fase 180° dengan tegangan masukan.
(Asrizal,2017 : 46-47)

Integral berarti menyatukan keseluruhan atau menunjukkan jumlah total suatu fungsi
b

dari batas tertentu, secara matematis dapat rumuskan dengan persamaan I =∫ f ( x ) dx yang
a

berarti sebagai integrasi fungsi f(x) terhadap x yang dihitung diantara batas bawah x=a
hingga batas atas x=b. Untuk fungsi kontiniu sederhana, seperti polynomial, eksponensial,
ataupun fungsi trigonometri hasil integral dapat dihitung secara eksak dengan menggunakan
teknik analitk, seperti dalam kalkulus. Fungsi kontiniu yang rumit dan harga fungsi f(x) yang
diberika dalm bentuk tabulasi (titik diskrit) dapat diselesaikan melalui pendekatan (numeric).
(Akmam, 2017 : 67)

Penyelesaikan perhitungan menggunkan integral polynom dilakukan apabila:

1. Integral tidak dapat (sukar) diselesaikan secara analisis.

2. Fungsi yang diintegralkan tidak diberikan dalam bentuk analitis, tetapi secara
polynom dalam bentuk angka (polynom).
Metode integral polynom merupakan integral tertentu yang didasarkan pada
hitungan pendekatan. Hitungan pendekatan tersebut dilakukan menggunakan fungsi
polynomial yang diperoleh berdasar data tersedia. Bentuk paling sederhana adalah apabila
tersedia dua titik data yang dapat dibentuk fungsi polynomial orde satu yang merupakan
garis lurus (linier). (Akmam,2017:98-99).

Aturan Simpson 1/3 dihasilkan dari pendekatan polynomial orde ke-2, sehingga
diperoleh :

b b
I =∫ f ( x ) dx=∫ f 2 ( x ) dx
a a

Dengan hasil integralnya adalah :

h
I=
3
[ f ( x 0 ) + 4 f ( x 1 )+ f (x 2) ]

Dimana h=(b-a)/2. Pendekatan ini menghasilkan kesalahan perhitungan sebesar :

−h
Err= f ( x)
90

(Akmam, 2017:72)

Metode Simpson

Metode pendekatan yang lebih baik dibanding metode Trapezoida dalam integral
numerik ada- lah metode Simpson yang diformulasikan sebagai berikut :

dengan x1 = a, x3 = b, dan x2 = a + h dimana h = (b − a)/2. Jika suku terakhir


diabaikan. Maka
Gambar (5.2) memperlihatkan prinsip metode trapezoida dalam bentuk grafik.
Sementara, script berikut ini dibuat berdasarkan persamaan (5.5)
xo=a x1=b

Gambar 5.2: Metode Simpson. Gambar sebelah kiri menunjukkan kurva


fungsi f (x) dengan batas bawah integral adalah a dan batas atas b. Gambar
sebelah kanan menunjukan cara metode Simpson menghitung luas area
integrasi, dimana area integrasi di bawah kurva f (x) dibagi 2 dalam batas
interval a − x1 dan x1 − b dengan lebar masing-masing adalah h.(Suparno,
2013: 64-65)
begin
Flowchart

Baca
t1,t2

i=0
d = 100

i=i+1
j=0
s(i) = 0, R=1000, C=0.1
t = t1
p = 2^(i-1) ββ
dt = (t2-t)/p

fx

δ
j=j+1

yes
t=t1 or t=t2

yes
t>t1 and t<t2
and j mod 2=0

yes
t>t1 and t<t2
and j mod 2=1

s(i)=s(i)+2*fx s(i)=s(i)+4*fx s(i)=s(i) +f(x)

α
α δ ββ
No

t=t+dt

t<t2 yes

No

s(i)=s(i)*dt/3

i=1 Yes

No

d = s(i) – s(i-1)

Tulis Tulis
p,s(i),d p,s(i)

yes
abs(d)>e

No

Tulis
s(i)

end
clc;
t1=input('Batas Bawah=');
t2=input('Batas Atas=');
d=100;
j=0;
i=0;
e=0.01;
h=0.01;
R=1000;
C=0.1;
while abs(d)>=e
i=i+1;
s(i)=0;
t=t1;
p=2^(i-1);
dt=(t2-t1)/p;
while t<=t2
fx=-(1/(R*C))*(9*sin(30*t));
j=j+1;
if (t==t1) | (t==t2)
s(i)=s(i)+fx;
elseif (t>t1) & (t<t2) & rem(j,2)==0
s(i)=s(i)+(4*fx);
elseif (t>t1) & (t<t2) & rem(j,2)~=0
s(i)=s(i)+(2*fx);
end;
t=t+dt;
end;
s(i)=s(i)*dt/3;
if i==1
fprintf('p=%.3f s(i)=%.3f\n',p,s(i));
else
d=s(i)-s(i-1);
fprintf('p=%.3f s(i)=%.3f d=%.3f\n',p,s(i),d);
end;
end;
fprintf('s(i)=%.3f\n',s(i));
Hasil Run
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Rangkaian integrator merupakan rangkaian yang menghasilkan tegangan keluaran
yang merupakan hasil dari integrasi dari masukanya.
2. Untuk menyelesaikan permasalahan rangkaian integrator dengan mengintegralkannya
berarti menyatukan keseluruhan atau menunjukkan jumlah total suatu fungsi dari
b

batas tertentu, secara matematis dapat rumuskan dengan persamaan I =∫ f ( x ) dx yang


a

berarti sebagai integrasi fungsi f(x) terhadap x yang dihitung diantara batas bawah
x=a hingga batas atas x=b.
3. Metoda Simpson adalah yang digunakan untuk menghiung integral dengan mengambil jarak
yang sama. Adapun penyelesaian menggunakan metoda simpson 1/3 menggunakan
persamaan berikut :

h
I=
3
[ f ( x 0 ) + 4 f ( x 1 )+ f (x 2) ]
Daftar Pustaka

Akmam.2003. Bahan Ajar Fisika Komputasi. Padang : UNP.

Akmam.2017. Modul Praktikum Fisika Komputasi. Padang : UNP.

Asrizal.2017. Modul Praktikum Elektronika Dasar II. Padang : UNP.

Malvino, Paul.2004. Prinsip-prinsip Elektronika. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Suparno, Supriyanto. 2013. Komputasi untuk Sains dan Teknik. FMIPA : UI.

Wahyudi.2014. Elektronika Dasar II. Mataram: FKIP Press.

Anda mungkin juga menyukai