Anda di halaman 1dari 15

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

KLINIK STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1


MITRA SEHAT
No. Revisi Perencanaan dan Pengendalian Nomor :
Sediaan Farmasi A – 01
Tanggal Revisi dan Mulai Berlaku :
Alat Kesehatan Mei 2015

1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pengadaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan di kamar obat, agar persediaan selalu terpenuhi dan
jumlahnya mencukupi.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Penanggung Jawab Kefarmasian
3. PROSEDUR
1. Merencanakan kebutuhan sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai dengan pola
Penyakit Masyarakat.
2. Mengecek ketersediaan perbekalan farmasi di kamar obat.
3. Menulis pada buku defecta sesuai dengan kebutuhan barang yang akan dipesan.
4. Mengarsipkan surat pesanan.
KLINIK STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1
MITRA SEHAT
No. Revisi Nomor :
Penerimaan Sediaan Farmasi A – 02
Tanggal Revisi Dan Mulai Berlaku :
Alat Kesehatan Mei 2015
1. TUJUAN
Program ini dibuat intuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan penerimaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Penanggung Jawab Kefarmasiaan
3. PROSEDUR
1. Memeriksa legalitas faktur penjualan apakah ditunjukan untuk KLINIK MITRA
SEHAT, mencakup identitas Apotek dan stempel apotek tersebut.
2. Mencocokkan fisik barang dengan faktur, meliputi kesesuaian nama, jumlah
barang ,harga, dan bentuk sediaan (ED/ No Batch).
3. Mencocokkan faktur dengan copy Surat Pesanan (SP), jika tidak cocok maka barang
datang yang tidak sesuai SP diretur.
4. Jika fisik barang ada kerusakan atau ED dekat langsung diretur atau tergantung
Prosedur Apotek panel tersebut.
5. Jika langsung retur harus ada bukti retur (pakai tanda terima barang/ditulis di faktur
asli, di tandatangi pengatar barang).
6. Apabila sudah cocok semua, faktur di tandatangani penerima, dilengkapi tanggal
terima, dan stempel pada faktur penerimaan sediaan farmasi dan alat kesehatan.
7. Penerimaan barang boleh diwakilkan oleh tenaga kesehatan lain apabila apoteker
sedang berhalangan.
KLINIK STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1
MITRA SEHAT
No. Revisi Nomor :
Penyimpanan Sediaan Farmasi A – 03
Tanggal Revisi Dan Mulai Berlaku :
Alat Kesehatan Mei 2015
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan penerimaan sedian
farmasi dan alat kesehatan di kamar obat.
2. PENAGGUNG JAWAB
Apoteker Penaggung Jawab Kesehatan
3. PROSEDUR
1. Menyimpan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima pada rak, lemari dan
etalase yang sesuai berdasarkan aspek Farmakologi, bentuk sediaan, alphabetis atau
penyimpanan khusus.
2. Setiap penyimpanan sediaan farmasi dan alat kesehatan harus mengikuti prinsip FIFO
dan FEFO, serta harus dicatat di dalam kartu sediaan farmasi dan alat kesehatan.
3. Menyimpan sediaan farmasi dan alat kesehatan pada kondisi yang sesuai sehingga
terjamin mutu dan stabilitasnya.
4. Menyidiakan tempat khusus untuk menyimpan perbekalan farmasi yang rusak
maupun yang sudah kadaluarsa.
5. Mengisi kartu stok stiap penambahan dan pengambilan perbekalan farmasi.
KLINIK STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1
MITRA SEHAT
No. Revisi Nomor :
A – 04
Tanggal Revisi Pengolahan Resep Mulai Berlaku :
Mei 2015
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan keiatan pencatatan dan
pengarsipan resep sediaan farmasi.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Penanggung Jawab Kefarmasiaan
3. PROSEDUR
1. Resep asli dikumpulkan berdasarkan berdasakan tanggal dan diurutan sesuai nomor
resep.
2. Resep yang berisi Narkotika digaris bawah dengan tinta merah
3. Resep yang berisi Psikotopika digaris bawah dengan tinta biru
4. Bendel R/ diberi tanggal, bulan dan tahun yang mudah dibaca dan disimpan di tempat
yang telah ditentukan.
5. Penyimpanan bendel R/ dilakukan secara berurutan dan teratur sehingga memudahkan
saat penelusuran R/.
6. Resep yang diambil dari bendel saat penelusuran harus dikembalikan pada bandel
semula tanpa merubah urutan.
7. Resep yang telah disimpan selama 3 (tiga) tahun atau lebih akan dimusnahkan sesuai
tata cara pemusnahan.
KLINIK STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1
MITRA SEHAT
No. Revisi Nomor :
A – 05
Pelayanan Resep
Tanggal Revisi Mulai Berlaku :
Mei 2015
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan Kefarmasian terhadap permintaan
tertulis dari dokter dan perawat.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Penanggung Jawab Kefarmasian
3. PROSEDUR
1. Menerima resep dan memberi nomor pada resep tersebbut sesuai nomor antrian.
2. Menanyakan nama, umur, dan alamat pasien (jika tidak tercantum).
3. Melakukan skrining resep (administrsi, pharmaceutical, klinis).
4. Jika ada masalah, dilihat dilihat permasalahannya, dan jika perlu konfirmasi dengan
dokter penulis resep.
5. Jika tidak ada permasalahan, dilihat jenis obat yang diresepkan.
6. Memeriksa ketersediaan obat, jika ada obat yang akan diganti (merk lain/OGB)
mintakan persetujuan pasien, jika perlu telepon dokter penulis resep.
7. Jika pasien tidak berkenan tawarkan apakah mau dicarikan obat yang sama (jika
iya,segera telepon ke apotek lain).
8. Menghitung harga resep.
9. Meminta persetujuan pasien terhadap harga resep, jika setuju pasien diminta
membayar, jika tidak tanyakan alasannya (mau diambil separoh/ merk obat diganti
OGB yang lebih murah).
10. Menyiapkan obat sesuai resep (jika obat racikan, patuhi SOP meracik obat).
11. Membuat etiket obat dan mencocokan dengan resep.
12. Memasukkan kedalam wadah beretiket, dicek dahuu oleh petugas yang lain
kesesuain jumlah dan jenis obat dengan resepnya.
13. Menyerahkan obat ke pasien disertai KIE.
14. Mengucapkan semoga lekas sembuh dan terimakasih.
KLINIK STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1
MITRA SEHAT
No. Revisi Nomor :
A – 06
Konseling
Tanggal Revisi Mulai Berlaku :
Mei 2015
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan konseling pasien dengan resep, sesuai
dengan kondisi pasien.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Penanggung Jawab Kefarmsian
3. PROSEDUR
1. Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien / keluarga pasien.
2. Menamyakan 3 (tiga) pertanyaan kunci menyangkut obat yang dikatakan oleh
dokter kepada pasien dengan metode open – ended qusetion. Untuk resep baru
bisa dengan 3 pertanyaan utama :
 Apa yang telah dokter katakan mengenai obat ini ?.
 Bagaimana dokter menerangkan cara pemakaian ?.
 Apa hasil yang diharapkan dokter dari pengobatan ini ?.
Untuk resep ulang :
 Apa gejala atau keluhan yang dirasakan pasien ?.
 Bagaimana cara pemakaian obat ?.
 Apakah ada keluhan selama penggunaan obat ?.
3. Memperagakan dan menjelaskan mengenai pemakaian obat – obat tertentu
(inhaler, suppositoria, obat tete, dll).
4. Melakukan verifikasi akhir meliputi :
 Mengecek pemahaman pasien.
 Mengidentifikasi dan menyelasaikan masalah yang berhubungan dengan
cara penggunaan obat untuk mengoptimalkan terapi.
5. Melakukan pencatatan konselingyang dilakukan pada kartu / buku catatan
pengobatan.
KLINIK STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1
MITRA SEHAT
No. Revisi Nomor :
A – 07
PENGADAAN OBAT BEBAS
Tanggal Revisi Mulai Berlaku :
Mei 2015
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pengadaan obat bebas demi tersedianya stock.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Penanggung Jawab Kefarmasian
3. PROSEDUR
1. Cek ketersediaan stock obat bebas yang hampir habis.
2. Buat surat pesanan kepada Apotek dengan menuliskan nomor SP diikuti dengan OB
untuk Obat Bekas.
3. Tulis obat – obat yang akan dipesan beserta jumlahnya.
4. Tanda tangan Apoteker Penanggung Jawab.
5. Kirim surat pesanan ke Apotek.
KLINIK STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1
MITRA SEHAT
No. Revisi Nomor :
PENGADAAN OBAT BEBAS A – 08
Tanggal Revisi TERBATAS Mulai Berlaku :
Mei 2015
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pegadaan obat bebas terbatas demi tersedianya
stock.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Penaggung Jawab Kefarmasian
3. PROSEDUR
1. Cek ketersediaan stock obat bebas terbatas yang hampir habis.
2. Buat surat pesanan kepada Apotek dengan menuliskan nomor SP diikuti kode OBT
untuk Obat Bebas Terbatas.
3. Tulis obat – obat yang akan dipesan beserta jumlahnya.
4. Tanda tangan Apoteker Penanggung Jawab.
5. Kirim surat pesanan ke Apotek.
KLINIK STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1
MITRA SEHAT
No. Revisi Nomor :
A – 09
PENGADAAN OBAT KERAS
Tanggal Revisi Mulai Berlaku :
Mei 2015
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pengadaan obat keras demi tersedianya stock.
2. PENAGGUNG JAWAB
Apoteker Penanggung Jawab Kefarmasian
3. PROSEDUR
1. Cek ketersediaan stock obat keras yang hampir habis.
2. Buat surat pesanan kepada Apotek dengan menuliskan nomor SP diikti kode OK
untuk Obat Keras.
3. Tulis obat – obat yang akan dipesan beserta jumlahnya.
4. Tanda tangan Apoteker Penanggung Jawab.
5. Kirim surat pesanan ke Apotek.
KLINIK STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1
MITRA SEHAT
No. Revisi Nomor :
A – 10
PENGADAAN PSIKOTROPIK
Tanggal Revisi Mulai Berlaku :
Mei 2015
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pengadaan psikotropik demi tersedianya stock.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Penanggung Jawab Kefarmasian
3. PROSEDUR
1. Cek ketersediaaan stock psikotropik yang hampir habis.
2. Buat surat pesanan kepada Apotek dengan menggunakan SP khusus psikotropik
3. Tulis obat – obat yang aka dipesan beserta jumlahnya.
4. Tanda tangan Apoteker Penanggung Jawab.
5. Kirim surat pesanan ke Apotek.
KLINIK STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1
MITRA SEHAT
No. Revisi Nomor :
PEMERIKSAAN TANGGAL A – 11
Tanggal Revisi KADALUWARSA Mulai Berlaku :
Mei 2015
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa untuk
menghindari pemakaian obat yang tidak terjamin mutu, stabilitas, potensi dan
keamanannya.
2. PENANGUNG JAWAB
Petugas yang ditunjuk
3. PROSEDUR
1. Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa secara berkala (1 bulan sekali
saat stock opname).
2. Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa melalui 2 (dua) cara yaitu :
 Melakkan pemeriksaan secara berkala untuk masing – masing obat.
 Melakukan pemeriksaan pada saat pengambilan obat pada tahapan
penyiapan obat.
3. Pemeriksaan tanggakadaluwarsa secara berkala :
 Menetapkan petugas yang ditunjuk bertanggung jawab terhadap
pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada masing – masing tempat
penyimpanan.
 Melakukan pemeriksaan tanggal kadaluwarsa untuk masing – masing
obat pada rak penyimpanan.
 Untuk obat yang mendekati tanggal kadaluwarsa (1 – 3 bulan
sebelumnya) beri perhatian khusus agar didistribukan sebelum
tanggal kadaluwarsa. Atau mengembalikan (retur) obat kepada
distributor sesuai dengan persyaratan yang disepakati.
 Menyisihkan obat yang telah kadaluwarsa dan simpan ditempat
tersendiri dengan diberi label/ tulisa OBAT KADALUWARSA.
 Mencatat hasil pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada buku
tersendiri.
4. Pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada saat pengambilan obat.
 Pada saat pengambilan untuk pelayan HARUS selalu melakukan
pemeriksaan tanggal kadaluwarsa.
 Sisihkan obat yang telah kadaluwarsa dansimpan ditempat tersendiri
dengan diberi label/ tulisan : OBAT KADALUWARSA.
 Mencatat hasil pemeriksaan tanggal kadaluwarsa pada buu tersendiri.
KLINIK STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1
MITRA SEHAT
No. Revisi Nomor :
PENERIMAAN SEDIAAN A – 12
Tanggal Revisi NARKOTIKA Mulai Berlaku :
Mei 2015
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat unuk pelaksanaan dan pengawasan penerimaan sediaan Narkotika.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Penanggung Jawab Kefarmasian
3. PROSEDUR
1. Mengecek faktur apakah ditujukan untuk KLINIK MITRA SEHAT.
2. Mencocokkan fisik barang dengan faktur, meliputi : Nama Barang, Jumlah Barang
ED/No Batch.
3. Mencocokkan faktur dengan copy Surat Pesanan (SP) Narkotika.
4. Apabila sudah cocok semua, faktur di tandatangani Apoteker, dilengkapi tanggal
terima, Nama terang, no SIPA dan stempel apotek.
5. Pembayaran tunai, faktur asli ditandai lunas oleh pengirim barang, faktur asli kita
ambil.
6. Barang siap untuk diberi harga dan disimpan, ikuti SOP Pengelolaan barang datang.
KLINIK STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1
MITRA SEHAT
No. Revisi Nomor :
A – 13
MERACIK OBAT
Tanggal Revisi Mulai Berlaku :
Mei 2015
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk memberikan intruksi yang lebih jelas dalam meracik obat
sehingga terhindar dari kesalahan.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker Penangung Jawab Kefarmasian
3. PROSEDUR
1. Membersihkan meja racik.
2. Mencuci tangan dan keringkan dengan lap bersih.
3. Menyiapkan alat yang akan digunakan.
4. Menyiapkan obat yang dibutuhkan dan dicek oleh petugas lain antara jumlah
obat yang akan diracik dengan jumlah yang dibutuhkan dalam resep.
5. Jika sesuai, tandai masing – masing jenis obat diresep racikan dengan tanda V.
6. Membuat catatan / intruksi meracik, obat meliputi nama pasien, jumlah obat dan
bentuk sediaan (ex, An.Adi/12 puyer).
7. Baca intruksi meracik dan pastikan hasil racikan sesuai dengan intruksinya.
8. Memasukkan obat yang telah diracik kedalam wadah yang suda diberi etiket.
9. Pengecekan akhir oleh Apoteker (selanjutnya ikuti SOP pelayanan resep).
10. Membersihkan meja racik dan alat yang telah dipakai.
11. Mencuci tangan.
KLINIK STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Halaman 1 dari 1
MITRA SEHAT
No. Revisi Nomor :
A – 14
PELAYANAN INFORMASI OBAT
Tanggal Revisi Mulai Berlaku :
Mei 2015
1. TUJUAN
Prosedur pelaksanaan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh Apoteker yang dibuat
untuk memberikan informasi dan konsultasi secara akurat, tidak biasa, faktual, terkini,
mudah dimengerti, etis dan bijaksana.
2. PENANGGUNG JAWAB
Apotekr Penanggung Jawab
3. PROSEDUR
1. Memberikan informasi kepada pasien berdasarkan resep atau kondisi kesehatan pasien
baik lisan maupun tertulis.
2. Melakukan penelusuran literatur bila diperlukan, secara sistematis untuk memberikan
informasi.
3. Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dengan mudah dimengerti, tidak biasa, etis
dan bijaksaa bauk secara lisan maupun tertulis.
4. Informasi yang perlu disampaikan kepada pasien :
 Jumlah, jenis dan kegunaan masing – masing obat.
 Bagaimana cara pemakaian masing – masing obat yang meliputi : bagaimana
cara memaai obat, kapan harus menkonsumsi & memakai obat, sebarapa
banyak/dosis, waktu & frekuensi pengunaan (sebelum atau sesudah makan, tiap
berapa jam sekali, dll).
 Bagaimana cara menggunakan peralatan kesehatan.
 Peringatan atau efek ampin obat.
 Bagaimana mengatasi jika terjadi masalah efek samping obat.
 Tata cara penyimpanan obat.
 Pentingnya kepatuhan penggunaan obat.
5. Menyediakan informasi aktif (brosur, leaflet dll)
6. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat.

Anda mungkin juga menyukai