1 PG 2.5
PG 2.5
PG 2.5
PG 2.5
5 PG 2.5
6 PG 2.5
7
PG 2.5
PG 2.5
PG 2.5
10 PG 2.5
11 PG 2.5
12
PG 2.5
13
PG 2.5
14
PG 2.5
15 PG 2.5
16 PG 2.5
17
PG 2.5
18
PG 2.5
19
PG 2.5
20 PG 2.5
21 PG 2.5
22
PG 2.5
23
PG 2.5
24
PG 2.5
25 PG 2.5
26 PG 2.5
27
PG 2.5
28
PG 2.5
29 PG
2.5
30 PG 2.5
31 PG 2.5
32
PG 2.5
33
PG 2.5
34
PG 2.5
35 PG 2.5
36
PG 2.5
37
PG 2.5
38
PG 2.5
39 PG 2.5
40 PG 2.5
Soal
Demikian sambutan yang dapat kami sampaikan. Maafkan atas segala kesalahan, baik yang kami
sengaja maupun yang tidak kami sengaja. Kami sampaikan selamat jalan kepada Bapak Puadi.
Semuga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi kita semua. Aamiin. Cuplikan
pidato di atas adalah bagian … .
Seseorang berpidato dengan cara menuliskan pokok-pokok pikiran yang akan disampaikan. Setela
itu, ia menyampaikan masalah yang telah disiapkannya itu dengan kata-katanya sendiri.
Orang tersebut berpida
dengan menggunakan metode ....
……..
Untuk menghadapi situasi saat ini, kita harus selalu waspada. Sehubungan dengan isu kenakalan
remaja di daerah kita ini, diharapkan orang tua khususnya para wali murid serta para anak-anak tid
perlu merasa cemas. Bukankah belum ada bukti yang nyata ? Namun, kita harus tetap waspada.
Kalimat pembuka yang tepat untu
melengkapi pidato di atas adalah. …
…….. Untuk
menghadapi situasi saat ini, kita harus selalu waspada. Sehubungan dengan isu kenakalan remaja di daera
kita ini, diharapkan orang tua khususnya para wali murid serta para anak-anak tidak perlu merasa cemas.
Bukankah belum ada bukti yang nyata ? Namun, kita harus tetap waspada.
Kalimat perbaikan kutipan pidato yang dicetak miring
(Sehubungan dengan isu kenakalan remaja di daerah kita ini, diharapkan orang tua khususnya para wali mu
serta para anak-anak tidak perlu merasa cemas) adalah. …
Pidato seseorang di depan umum dapat dilakukan dengan menggunakan metode di bawah ini,
kecuali ....
Sebelum membacakan naskah pidato atau berpidato, hal yang terlebih dahulu kita lakukan adalah..
Perangkap nyamuk sederhana ini terbukti lebih aman digunakan dibandingkan dengan cairan kimia
pembasmi nyamuk. Alat ini dapat kamu taruh di pojok kamar atau di bawah tempat tidur. Dalam satu ming
kamu akan melihat banyak nyamuk yang tertampung dalam botol.
Paragraf di atas merupakan bagian ... dalam teks rekaman percobaan.
Pada saat kita tidur, baik siang maupun malam hari, selalu saja ada makhluk kecil bersayap yang
mengganggu tidur kita. Ya, makhluk kecil bersayap tersebut bernama nyamuk. Hal ini mungkin bagi sebag
orang adalah hal yang sepele dan dapat diatasi dengan menyemprotkan cairan pembasmi nyamuk yang
banyak beredar di pasar. Namun, tahukah kamu jika cairan pembasmi tersebut mengandung berbagai bah
kimia yang dapat membahayakan kesehatan kita? Untuk mengatasi hal tersebut, kini terdapat cara alterna
yang lebih aman untuk menangkap dan memerangkap nyamuk. Cara membuatnya cukup sederhana dan
bahan untuk membuatnya pun dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Teks tersebut adalah
bagian teks rekaman percobaan yang menempati struktur ....
Cairan pembasmi serangga adalah bahan kimia yang dapat merusak kesehatan. Untuk mengatasi hal
tersebut kini telah ditemukan cara alternatif menangkap nyamuk yang lebih aman.
Petikan di atas merupakan bagian ... teks rekaman percobaan
Tambahkan ragi dan tidak perlu diaduk! Ini akan menghasilkan karbondioksida!
Petikan di atas merupakan bagian ... teks rekaman percobaan
Sebelum kamu mencoba membuatnya, siapkan bahan-bahan berikut!
Botol plastik
200 ml air
50 gr gula merah
I gram ragi
Petikan di atas merupakan bagian ... teks rekaman percobaan
Cara Mematikan Komputer1. Tutup semua program atau aplikasi yang sedang aktif2. Klik menu “Turn Off
Computer”3. Klik tombol “Start” dengan mouse pada menu Dekstop4. Diamkan beberapa saat hingga
komputer padam.5. Pada kotak dialog “Turn Off Computer”, klik tombol “Turn Off”6. Cabut kabel listrik dari
jala-jala listrik7. Tekan tombol OFF pada monitor untuk memadamkan monitor8. Tutup dengan penutup.
Kalimat-kalimat tersebut dapat disusun menjadi teks laporan yang padu dengan urutan nomor…
Cermati kalimat-kalimat berikut!(1) Pengalaman pertama yang membuat kami semakin bersyukur kepada
Tuhan YME.(2) Esok paginya, setelah puas kami pun turun gunung dengan perasaan penuh haru dan syu
(3) Malam tahun baru di puncak gunung, pengalaman pertama kami.(4) Pendakian itu kami lakukan
menjelang malam tahun baru.(5) Perjalanan mendaki Gunung Merapi sangat menakjubkan.
Urutan kalimat-kalimat tersebut yang tepat adalah ….
Pasang/ masukkan potongan botol bagian atas dengan posisi terbalik seperti corong!
Petikan di atas merupakan bagian .... teks rekaman percobaan
(1)"Apakah peranku bagimu, silumankah aku?" tak ada jawabmu, hanya angin berdesir di sekeliling kita.
(2)Bulan pucat tak bisa menyembunyikan senyumanmu demi melihat kerutan di dahiku. (3)Biarlah menjad
rahasia alam akan apa yang kita rasakan ini. (4)Jangan lagi memaknainya, menanyakannya atau
mengharapkannya esok hari.
Bukti bahwa kutipan cerpen tersebut berlatar malam hari terdapat pada nomor .....
Kuingin kau berbohong padaku. Seperti yang kau utarakan kemarin, dan yang kemarin dulu itu. Ketika
mentari meredup berpendar di pucuk daun sebelah barat rumah dan ketika kerumunan itu tak lagi
bersamamu, kau mulai dengan kisah kebohonganmu yang pertama kepadaku. B
bahwa kutipan cerpen tersebut berlatar waktu sore adalah.…
Seperti teman-temannya yang lain, sebenarnya Andi ingin sekali memberi hadiah untuk Tommy, tet
ia tidak enak hati meminta uang pada ibunya. Apalagi, ibu hanya diam ketika ia menyodorkan
undangan pesta ulang tahun Tommy kemarin. Saat itu, ibu sedang duduk-duduk di beranda sambil
memandangi matahari yang mulai tenggelam. Diamnya ibu, pertanda ibu belum punya uang untuk
membeli hadiah. Andi sadar, sejak ayahnya meninggal tiga tahun yang lalu, ia dan ibunya memang
harus hidup hemat. ”Ah masa iya aku tak bisa memberi
hadiah untuk Tommy temanku?” gumam Andi seraya bangkit dari tempat tidur pembaringan. Ia
beranjak menuju meja belajarnya. Dimatikannya lampu tidurnya dan digantinya dengan lampu bela
Ia mengambil secarik kertas, pensil, dan spidol warna-warni. Tangannya mulai mencorat-coret. Kin
ada senyum menghiasi bibirnya, “Besok pagi, aku sudah punya hadiah untuk Tommy.
Amanat yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adala
Seperti teman-temannya yang lain, sebenarnya Andi ingin sekali memberi hadiah untuk Tommy, tet
ia tidak enak hati meminta uang pada ibunya. Apalagi, ibu hanya diam ketika ia menyodorkan
undangan pesta ulang tahun Tommy kemarin. Saat itu, ibu sedang duduk-duduk di beranda sambil
memandangi matahari yang mulai tenggelam. Diamnya ibu, pertanda ibu belum punya uang untuk
membeli hadiah. Andi sadar, sejak ayahnya meninggal tiga tahun yang lalu, ia dan ibunya memang
harus hidup hemat. ”Ah masa iya aku tak bisa memberi
hadiah untuk Tommy temanku?” gumam Andi seraya bangkit dari tempat tidur pembaringan. Ia
beranjak menuju meja belajarnya. Dimatikannya lampu tidurnya dan digantinya dengan lampu bela
Ia mengambil secarik kertas, pensil, dan spidol warna-warni. Tangannya mulai mencorat-coret. Kin
ada senyum menghiasi bibirnya, “Besok pagi, aku sudah punya hadiah untuk Tommy.
Bukti bahwa peristiwa tersebut terjadi pada malam hari
adalah ....
(1) Boleh jadi, itu sikap angkuhnya seorang yang sukses dan kaya menghadapi pemuda kere macam aku.
Sebagai pimpinan sebuah bank papan atas di negeri ini, mungkin dia tak rela hati anak gadisnya kupacari
Jadi, amat wajar dia kelihatan tidak suka terhadapku. (4) Apalagi tampangku tidak keren kayak aktor Nicho
Saputra, sementara wajah Mawar memang cakep. (5) Kamu sendiri bilang, Mawar mirip Dian Sastro deng
bodi semampai macam Luna Maya (padahal menurutku, Mawar lebih mirip penyanyi kesukaanmu, Mulan
Jamila). Bukti bahwa
watak tokoh ‘dia’ pada kutipan cepen tersebut sombong terletak pada kalimat bernomor .…
Ku tak mungkin jatuh cinta kan? Tidak sekarang, tidak denganmu. Pesonamu menjeratku tapi aku tak kan
membiarkan diriku jatuh cinta kepadamu. Tak kan pernah kupercaya segala tuturmu kepadaku, dan ku aka
selalu menganggap bohong apa pun yang kau ucapkan kepadaku sejak itu, termasuk yang itu ... yang dua
kali kau sampaikan padaku. Sampai kapan pun kau merayuku, aku tak akan pernah lagi percaya padamu.
Kebohongan-kebohonganmu telah merusak cintaku.
Bukti bahwa watak tokoh kamu pembohong dapat diketahui melalui ….
Bacalah kutipan cerpen berikut dengan saksama
Dengan memberanikan diri, aku pun bertanya, "Apa Ibu kenal dengan seorang anak bernama E
yang dulu tinggal di sana itu?" Ia menjawab, "Silakan masuk, Nyonya! Kalau Anda ibunya Eric, sungguh A
tak punya hati!”. Ia membuka pintu tempat tinggalnya. (1)
"Tolong katakan, di mana ia sekarang? Saya janji menyayanginya dan tidak akan meninggalkannya lagi!”
Aku berlari memeluk tubuhnya yang bergetar keras. "Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum
nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Jasadnya ditemukan di kolong jembatan,” jawabnya dengan
suara terbata-bata. (3)
”Eric... maafkan Ibu, Nak!” Aku sungguh menyesal, mengapa anakku Eric, dulu kutinggalkan. (4)
Bukti latar tempat pada kutipan cerita tersebut ditandai nomor ...
Di Kantor Pos
Oleh: Muhammad Ali
“Tadi agaknya telah terjadi suatu kekeliruan ketika Nona membayarkan uang pos wesel kepada saya,
sebab ….”
“Mana bias keliru?” si pegawai menyela dengan cepat.
“Seharusnya saya terima tiga ratus rupiah, bukan? Kalau tak salah, sekian itulah angka yang tertulis
dalam pos wesel saya.”
“Coba saya liat dulu, Saya masih ingat nomor pos wesel Saudara.” Si pegawai lalu memeriksa salah
satu lajur dalam daftar yang terkembang di hadapannya, kemudian katanya,”Nah ini, wesel nomor satu em
tujuh dengan tanda C. Jumlah uang:tiga ratus rupiah. Apa yang keliru? Bukankah tadi Saudara terima dari
saya tiga ratus rupiah?”
“Tidak,”jawab laki-laki itu.” Nona tadi memberikan kepada saya bukan tiga lembar kertas ratusan, tapi emp
lembar. Jadi, empat ratus rupiah yang saya terima tadi.”
“Oh,, kalau begitu saya keliru. Benar-benar keliru,” kata si pegawai akhirnya dengan kemalu-
maluan.”Maklum banyak kerja. Lagi pula lembaran-lembaran uang itu masih baru hingga mudah saja
terlengket karenanya. Jadi, Saudara mau kembalikan uang yang seratus rupiah kepada saya, sekarang?”
“Betul, Saya akan mengembalikannya kepada Nyonya ….”
“Nona!” sela si pegawai cepat.
Kutipan cerpen tersebut bertema ….
Di Kantor Pos
Oleh: Muhammad Ali
“Tadi agaknya telah terjadi suatu kekeliruan ketika Nona membayarkan uang pos wesel kepada saya,
sebab ….”
“Mana bias keliru?” si pegawai menyela dengan cepat.
“Seharusnya saya terima tiga ratus rupiah, bukan? Kalau tak salah, sekian itulah angka yang tertulis
dalam pos wesel saya.”
“Coba saya liat dulu, Saya masih ingat nomor pos wesel Saudara.” Si pegawai lalu memeriksa salah
satu lajur dalam daftar yang terkembang di hadapannya, kemudian katanya,”Nah ini, wesel nomor satu em
tujuh dengan tanda C. Jumlah uang:tiga ratus rupiah. Apa yang keliru? Bukankah tadi Saudara terima dari
saya tiga ratus rupiah?”
“Tidak,”jawab laki-laki itu.” Nona tadi memberikan kepada saya bukan tiga lembar kertas ratusan, tapi emp
lembar. Jadi, empat ratus rupiah yang saya terima tadi.”
“Oh,, kalau begitu saya keliru. Benar-benar keliru,” kata si pegawai akhirnya dengan kemalu-
maluan.”Maklum banyak kerja. Lagi pula lembaran-lembaran uang itu masih baru hingga mudah saja
terlengket karenanya. Jadi, Saudara mau kembalikan uang yang seratus rupiah kepada saya, sekarang?”
“Betul, Saya akan mengembalikannya kepada Nyonya ….”
“Nona!” sela si pegawai cepat.
Sudut pandang yang digunakan pengarang pada kutipan cerpen terseb
adalah …
. Bacalah teks berikut ini !
….
“Apa-apaan sih, elo? Posternya kan jadi sobek!!!”
“Sorry, Rin! Gue bener-bener nggak sengaja!”
Rinta sama sekali nggak ngegubris pembelaan Anya. Ia masih memandangi poster Blur kesayangannya
yang kini sudah terbagi dua karena robek. “Rin, sorry,ya. Gue . . . .”
“Aah! Udah, deh! Pulang, sana!” potong Rinta kesal, matanya sudah sembap, hampir nangis. Anya nggak mau
memperburuk keadaan. Ia pun langsung keluar dari kamar Rinta dan bergegas pulang. Kutip
teks cerpen tersebut memuat bagian…..
Tanah air tercinta ini merindukan kesejahteraan sosial yang merata bagi seluruh rakyat yang dipangkunya. Kalimat tersebut
menggunakan majas atau gaya bahasa ....
a. Serta-merta b. menghafal
a. Tujuan b. Langkah-langah
a. Tujuan b. Langkah-langah
a. Tujuan b. Langkah-langah
a. Tujuan b. Langkah-langah
a. Tujuan, alat, dan bahan b. Langkah-langah
a. 1-3-2-5-4-7-6-8 b. 1-2-3-4-5-7-6-8
a. (4), (2), (5), (3), (1) b. (4), (3), (2), (5), (1)
a. Tujuan b. Langkah-langah
a. (2), (1), (3), (4), (5) b. (2), (1), (4), (3), (5)
a. Fisika b. Biologi
a. bangunan tempat memproduksi barang
b. bangunan tempat berjualan
a. (1) b. (2)
A. (3) B. (2)
a. Keberanian pegawai mengakui
b. Kejujuran seseorang dalam hidup.
kekeliruan.
a. 1,2,3,4,dan 5 b. 1,2,dan 4
a. Metafora b. Personifikasi
a. Metafora b. Personifikasi
Pilihan Ganda
Pilihan C Pilihan D
c. isi d. penutup
c. naskah d. ekstemporan
c. ekstemporan d. bertanya
c. Hasil d. Simpulan
c. Simpulan d. Hasil
c. Simpulan d. Hasil
c. Simpulan d. Hasil
c. Simpulan d. Hasil
c. 1-2-4-3-6-5-7-8 d. 1-3-2-4-5-7-6-8
c. (5), (4), (3), (1), (2) d. (5), (1), (2), (4), (3)
c. Simpulan d. Hasil
c. (2), (1), (5), (3), (4) d. (2), (3), (4), (1), (5)
c. Kimia d. Geologi
c. bangunan tempat menitipkan
d. bangunan tempat menumpuk barang
barang
c. (3) d. (4)
C. Pikir dulu sebelum bertindak, D. Kita harus menghormati ibu yang telah
sesal kemudian tidak berguna. melahirkan.
C. Kalimat keempat pada paragraf
D. Kalimat ketiga pada paragraf kedua.
kedua
C. (1) D. (4)
c. Kehati-hatian pegawai terhadap d. Kebaikan seseorang terhadap pegawai
seseorang. pos.
c. 1,2,4,dan 5 d. 2,4,dan 3
c. Simile d. Sinekdoke
c. Simile d. Sinekdoke
Kunci Jawaban PG dan PGK
A
D
A
D
B
A
B
B
C
D
C
B
B
C