Anda di halaman 1dari 7
PERBEDAAN PIJAT ENDORFIN DENGAN PIJAT EFFLEURAGE DALAM PENURUNAN NYERI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN. KALA I FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODONG I DAN II KABUPATEN GROBOGAN Diana Lukitasari? Triana Sri Hardjanti; Erna Widyastuti Jurusan Kebidanan; Poltekkes Kemenkes Semarang It Tivto Agung; Pedatmgan; Banywnanik; Semarang Abstrak ‘Nyeri dalam porsalinan terjadi akibat kontraksi sahim yang biasanya dirasakan mulai dari bawah punggung kemudian menyebar ke bagian bawah perut. Salah sata manajemea ayeri dengan metode snon farmakologi yait pat endorfin dan pijat eflewage. Tyjuan penelitian ini untuk mengetalsi adanya perbedaan pijat endorfin dengan pijat effewrage terhadap penurunan ayeri persalinan pada ibu bersalin kala I fase aktf. Penelitian ini menggufakan metode Quuis! Experiment dengan pre and posttest design. Populasi ibu bersalin multigravida-dengan jumlah sampel 40 responden dengan teknik Non Random Sampling. Analisa data stiongeanakan ji Marui Wilttey>Berdacarkan hasil penelitian ini nilai ‘median pada pijat endosfinadalah 400, dan rulai median pijat uTahua 00 ° 7 Toul 20100 oo Task Ta Berdasarkan tabel 1, menunjukkaibahwa ‘Nyeri Ringaa @. ooo 6 # uusia responden pada kelompok pijat endorfin, Nye Sesang Ss ou adalah sia 20-35 tahun sebanyak 20 ‘yer Berat (7-9) m0 0 responden (100%). Usia responcen pada NyersSangat Bert (00) 0 0 0 kelompok pijat efflewnge adalah usia 20-35 Toul 10 3 T07 tahun sebanyak 20 respondeen (100%). ‘Tabel 2. Distibusi Frekuensi Skala Nyeri pada Tou Bersalin Kala | Fare AGE Sebelum, ddan Sesudah dibenan Pyat Endrin ngkat Nyest ‘Sebelum — Sesudal FF TeNae oo yes Ring (1-8) oo ou 7 yer Sedang (46) 2 0 6 » yes Besat (79) wo 0 0 Nyed SengatBerat(i0) 0 0 0 0 eat SS*~S Berdasarkan tabel 4. dapat diketahui bahwa skala nyeri pada ibu bersalin kala T fase aktif sebelum diberikan pijat fleurage sebagian besar mengalami nyeri berat sebanyak 15 orang (75%), dan nyeri sedang sebanyak 5 orang (25%). Sedangkan skala nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif sesudah diberikan pijat efflewnge sebagian besar mengalami nyeri secang sebanyak 14 orang (70%), dan nyeri ringan sebanyak 6 orang (30%). Sudah tidak terdapat responden dengan nyeri berat. “Tabel5, Hail Pengukuran Skala Nyesi pads tbs: Bersalin Kala [Fase AksifSebelum dan Sesudah cliberkan Pyat ERrrage Wakis = -N Mean Media SD Min- Penguk a ‘Make Tingkat ‘Nyesi Sebelius Sesudah is 440 50013826 w » Berdasarkan tabel 5, menunjukkan bahwa nilai rata-rata nyeri pada fbu bersalin sebelum diberikan pijat_¢fleurage adalah 7,50, nilai nyeri terendah 5 dan tertinggi 9. Sedangkan nilai rata-rata nyeri ibu.bersalin sesudah diberikan pijat ¢ffleurage adalah 5,00, nilai nyeri terendah 2 dan tertinggi 6. ‘Tabel 6. Uji Normalitas data dengan Shopno-Wik Seish — Tinghat DE Acymp. Sig tailed) Nyesi Diat Encortn Wome Dyjat Efleage 20 ogg Berdasarkan tatel 6. dimanal jt normalilas menggunakan uji | Shiapiro-Wilk pada pijat endoxfin cidapatkan nilai-p = 0,024 dan pijat fflewrage nilai_p, = 0,001 Ratiini berarti p <0,05 yang menunjukkan bala data tidak berdistribasi normal, maka dapat dilanjutkan dengan elakukan uji Mant Whitney, Hasil test statistik Uji Mam-Whiti ley, Setelah dilakukan uj MameWTeiney berdasarkan dari tabel_asil__ statistik didapatkan nilai p ~ 0,000. Dengartdemikian nulai p lebih kecil dari « atau 0,05 sehingga' Ho ditolak dan Ha diterima, maka ada perbedaant antara pijat endortin dengan pijat ¢flewage dalam penurunan nyeri persalinan pada ibu bersalin Kala [ fase aktif di wilayah kerja Puskesmas Godong I dan II Kabupaten Grobogan. ‘Tabel 7. Pecbedann antara pat endoriin dengan Dil eflauage dalam penurunan nyent perslinan Kelompek —~D? Median ZSS (Min-Max) Fjatindodin 20-4006) 4537 0900 ijt Efteurage 20 300244 Berdasarkan tabel 7. diatas dapat diketahsi hasil uji Maw-Wainey yang menunjukkan bahwa nilai median pada —_kelompok responden yang mendapatakan pijat endorfin adalah 4,00 sedangkan pada kelompok responcen yang mendapatkan pijat effleurage adalah 3,00: Berdasarkan hasil_analisauji_ statistic menggunakan ji ‘Mann-Whitney menunjukkan bahwa nilai p ~ 0,000 dengan taraf signifikasi a~ 5 % (0,05). Dengan demikian nilai p < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada perbedaan antara pijat endorfin dengan pijat efleurage dalam penurunan nyeri persalinan pada ibu bersalin kala I fase aktif di wilayah kerja Puskesmas Godong I dan II Kabupaten Grobogan. Pembahasan Karakteristik Usia Responden Berdasarkan hasilpenelitian dapat diketahisi bahwa usia_tesponden pada Kelompokpijat endorfin adalah usia 20-35 tain, sebanyak 20 responden (100%). Sedangkan, usta, responden. pada. kelompok piiat cffleidgge edalah sia 20-35. tahun sebanyak, 20 ‘responden (100%). Hasil penelitian) ini meniinjukkan bahwwa usa responcen masuk dalam. kategori reprodukst sehateResponden telah siap menghadapi petsalinan Karena organ reproduksi. sudah siap untuk’menerima konsepsi Skala Nyeri pada Tt Bersalin Kala I Fase Aktif Sebelum dan Sesudah diberikan Pijat Endorfin Berdasarkaiy Rasil penelitian pada tabel 2 an 3. yang/didapat dari 20 responden di Paskesmas Godong I dan IT menunjukkan baltWa nilat median nyeri pada ibu bersalin Sebelum diberikan pijat endorfin adalah 8,00, dan nilai_ median sesudah diberikan pijat endorfin menjadi 3,00. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa nyeri pada ibu bersalin sebelum diberikan pijat endorfin sebagian besar mengalami nyeri berat sebanyak 18 orang (90%), dan nyeri sedang sebanyak 2 orang (10%). Sedangkan sesudah diberikan pijat endorfin sudan tidak ditemukan nyeri berat sekali namun rata-rata mengalami nyeri ringan sebanyak 14 orang (70%), dan nyeri sedang sebanyak 6 orang (30%) Pelaksanaan pijat yang dilakukan oleh pereliti telah membuktikan bahwa dengan Giberikan pijat endorfin dapat menurunkan tingkat nyeri persalinan pada ibu bersalin kala T fase aktif, Hal ini disebabkan karena pijatan merangsang tubuh untuk melepaskan senyawa endorfin yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat menciptakan perasaan nyaman (Kuswandi, 2011). Pijat_ Endorfin yang diberikan pada responden dan. dilakukan dibagian-bagian tubuh yang dapat merangsang hormon’ Endorfin sehingga meningkatnya hormon endorfin dapat menghambat pengiriman pesan_nyeri. ‘Terbukti dari masing-masing responcen yang merasakan efek pijatan yang dilakukan oleh peneliti yaitu merasa nyaman dan relaks saat dilakukan pijatan, walaupun responnya berbeda-beda pada setiap responden. Skala Nyeri pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif Sebelum dan Sesudah diberikan Pijat Effleurage Berdasarkan hasil penelitian paca tabel 4 dan 5. yang didapat dari 20 responden di Puskesmas Godong I dan Il menunjukkar’ valwa nilai median nyeri pada iw DerSalin, sebelum diberikan pijat efleupnge adalat 750, dan nilai median sesudaly dibenkan pijtt endorfin menjadi 5,00. Hasil penelitian joga ‘menunjukkan bahwa_nyéri pada ibs bersalin sebelum diberikan pijat effleunige sebagian besar mengalami nyesi berat sebanyak 15 orang (73%), dan nyed sedang sebanyak, 5 orang (25%). Sedangkan sesudah diberikan pijat eflewage sudah’ Hdak ditemukan nye berat mann rata-fata mengalami nyert sedang sebanyak 14 drang (70%), dan nyett ringan sebanyak 6 orang (0%). Efflewage adalah tektik: pemijatany berupa usapan lembut, lambat, dim \panjang’ tidak putus-putus. Teknik ini menimbulkam.efek relaksasi (Monsdragon, 2004). Dan-Dertujuan, untuk —meningkatkansirkulast aia, memiberi tekanan, dan menghangatkan oft abdomen serta meningkatkan relaksasi fisik dan mental. Eflewrage merupakan_ teknik pijatan yang aman, mudah untuk dilakukan, tidak memerlukan banyak alat, tidak memerlukan biaya, tidak memiliki efek samping dan dapat dilakukan sendiri atau dengan bantuan orang lain (Ekowati, dkk. 2011 dalam Parulian, 2014), Hal ini didukung oleh penelitian Hariyanti 2014), dengan judul penetitian Pijat Punggung Teknik Ffflulaage Tethadap Intensitas Nyeri Persalinan Pada Inpartu Kala 1 Fase Aktit Di Bpm Ny'l" Desa Kepuhpandak Kuterejo Mojokerto, Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nila: signifikansi uji wilkocon sebesar 0,002 < 0,05 sehingga Hi di terima dan HO ditolak yang artinya’ ada pengaruh pijat- punggung terhadap intensitas nyeri persalinan pada inpartu kala 1 fase aktif. Perbedaan antara Pijat Endorfin dengan Pijat_Efflewrage dalam Penuranan Nyeri Persalinan pada Ibu Bersalin Kala 1 Fase Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Godong I dan II Kabupaten Grobogan Dari hasil hasil analisa ji statistic menggunakan ai Mann-Whitney menunjukkan bahwa nilai p = 0,000 dengan taraf signifikasi a= 5 % (0,05). Dengan demikian nilai p < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada perbedaan antata pijat endorfin dengan pijat efleurage dalam penurunan nyeri persalinan pada ibu bersalin kala T fase aktif di wilayah kerja Puskesmas Godong I dan Il Kabupaten ‘Grobogan. Berdasarkan dari data hasil penelitian titigkat nvetiyang dapat dilihat pada table 5. dapat Giketalwi, bahwa nilai median pada Kelompokresponden yang mendapatakan [piiat endorfin atiaiah 4,00 sedangkan pada kelompok résponden yang, mendapatkan pijat offleurage adalah 3,00) Hal ini dapat terjadi Gengan beberapa kemungkinan diantaranya adalah Kebenaran teark gaie contiol yang dapat memblokir sinaps pembawa pesan nyeri agar tidak berlanjet ke thalamus (otak). ‘Nyeri dapat dikutangi dengam melakukan pijatvendorfine Hal ini dibuktikan dari hasil pendlitian.seorangalli hypnobirthing dr. Astie Young. yang ménggunakan pijat_endorfin untuk tmengefiangi atau meringankan rasa sakit pada-ibu yang akan melahirkan. Teknik fai dapat” meningkatkan pelepasan zat Oksitosin, sebuah hormon yang memfasilitasi persalinan (Morgan & Carol, 2008). Sedangkan teknik pemijatan efflewrage berupa usapan lembut, lambat dan panjang atau tidak putus-putus. Teknik ini menimbulkan efek relaksasi Mekanisme pijat efflewnge terjadi dengan beberapa tahap Karena pemberian pijat offlewmage pada abdomen menstimulasi serabut taktil dikulit sehingga sinyal nyeri dapat dihambat. Stimulasi taktil dengan pijat affleurage menghasilkan pesan yang akan dikirim lewat serabut saraf yang lebih besar (cerabut A Delta). Serabut A Delta akan menutup pintu gerbang sehingga Cortex Cerebri tidak menerima pesan nyeri Karena sudah diblokir oleh Cownter stimulasi dengan efflenrage sehingga persepsi nyeri berubah, Karena serabut dipermukaan kulit (Civtoeus) sebagian besar adalah serabut saraf_yang berdiameter Iuas. Ibu yang dipijat selama 20 menit setiap jam selama tahapan persalinan akan lebih bebas dari rasa sakit, Karena pijat merangsang tubuh melepaskan senyawa endhorpin yang merupakan peredasakit alami dan menciptakan perasaannyaman dan. membantu ibu lebih rileks (Danuatmadja, 2008), Pijat endorfin dan pijat effleurage sama- sama dapat menurunkan nyeri persalinan Kala I fase aktif, Namun penetitian ini membuktikan bahwa pijat endorfin yang lebih bermakna dalam menurunkan nyeri persalinan dibandingkan dengan _pijat @fflewage. Karena sesuai dengan teori pijat endorfin, yang secara langsung, merangsang hormon endorfin sebagai pereda rasa sakit. IV. Simpulan dan Saran Simpulan 1. Hasil penetitian menunjakkaf bahwa stsia responden pada Keloinpok ‘pijat endortin dan pijat eflewige berusia 20-35 talun, dan menunjukkan uisia responden masuk dalam kategori tepfoduksi sehat, Hasilpenelitian / menuinjuukkan bahwa tingkat nyeri_persalinan » sesponcien sebelum diberikan pijat endortin sebagiart besar mengalami.niyeriberat sebanyak 18 orang (90%), dan nveri sedang sebartyak 2) orang (10%), Sedangkan sestidattdiberikan Pijat’ endorfin rata-faia_ \nesponiden mengalami nyeriringan \ sebanyak, 14 orang (70%), dan nyeri sedang-sebanvak 6 orang (30%). 3. Hasil’ penelitian menunjukkan bahwe tingkat nyeripersalinan responden sebelum diberikan pijat efflewage sebagian besar mengalami nyeri berat sebanyak 15 orang (75%), dan nyeri sedang sebanyak 5 orang (25%). Sedangkan sesudah diberikan Pijatofeurage —tesponden —rata-rata ‘mengalami nyeri sedang sebanyak 14 orang (70%), dan nyeri singan sebanyak 6 ‘orang (30%). 4, Hasil penelitian yang telah di uji menggunakan ji ‘Mann-Whitney ‘menuinjukkan bahwa nilai p-value= 0,000 yang berarti lebih Kecil dari cr= 0,05 atau p balue < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima dengan membuktikan bahwa “Ada perbedaan antara_pijat_endorfin dengan pijat efflewage dalam penurunan nyeri persalinan pada ibu bersalin kala I fase aktif di wilayah kerja Puskesmas Gociong I dan It Kabupaten Grobogan’’ Dan pijat endorfin lebih bermakna dalam menurunka nyeri persalinan kala I fase aktif dibanciingkan dengan pijat efleurage. Dilihat dari nilai median pada kelompok pijat endorfin adalah 4,00, dan pada kelompok pijat eflewnge adalah 3,00 Saran Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi tenaga Kesehatan dalam pelayanan dengan melakukan pijat endortin dan pijat efleurage pada asuhan ibu bersalin dalam penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif serta melibatkan suami dan Keluarga untuk membantu melakukan teknik pijat endorfin dan pijat efflewrage. Dan Puskesmas memberikan kesempatan pada tenaga ‘Kesehatan untuk mengikuti atau mengadakan ‘pelatihany mengenai teknik pijat endorfin dan Pliat efewrage. Y, Ucapan Terima Kasift Terimakasih disampaikan kepada dosen pembimbing yang telah membimbing dalam pambuatan naskah prblikasi ini, Keluarga fercinta yang setiap saat selalu memberikan doa serta dukungaritva, baik moril maupun materil, Dan. teman-teman seangkatan yang selar memberihaiysemangat satu sama lain dalam penyelegafan naskah publikast ini, ‘VLDaftar Pustaka Azizah. 2011. Pongaruhi Endorphin Massage Tevhadap Intensitas Nyeri Kala Persatinan Normal Ibu Primtpara Di BPS s dan B Demnak http: /jurnal_unimus.ac id /index phy {ju_bid /article /view/826 Cunningham, FG. 2005. Obstetri Willianss; ‘Volume 1. Ed 2, Jakarta. EGC Danuatmaja, B, dan Metiasari. 2008. Persalinan Normal Tanpa Rasa Skit. Jakarta. Puspa Swara, Fraser. 2009. Buku Ajar Bidan Myles, Eiisi 14 Jakarta. EGC Gadysa, G. 2009, Persepsi Ibu Tentang Metode Massage. hitp://Iuluvikar- wordpress com/ 2009/08 /26 /persepsi-ibu-tentang- ‘metodle-massage Hariyanti. 2014. Pijat Pungging Tekoik Efflularage Terhadap Intensitas Nyeri Persatinan Pada Ipartu Kala 1 Fase Aktif Di By Ny’T” Desa Kepulpandak Kutergjo ‘Mojokerto repository poltekkesmajapahit ac. idindex. phpPUB-KEBarticleview222 Hidayat. 2014. Metade Penelitian Kebidanan dat Teknik Analisis Date, Jakarta. Salemba Medika Kuswandi. 2011. Melarirkams Tanpa Rasa Sakit, Jakarta. Bhuana Iimu Populer Mander. 2012. Nyeri Persatinan. Takata. EGC Monscragon. 2004. Preguaecy Information (Efflewange dan Massage). ‘http:/ /www.monsdragon.org/ pregn ancy effleurage htm, Morgan, Geri, Hamilton, Carole, 2008. Penatalaksenaan Masalel dan pada Wanite Honit dan Tidak H : fe ‘thkecloor” Dalam =: Ginttkolos Takarta, EGC uae Notoatmodjo. 2012. M Kesehatan. Jal Parulian 2014. Pei ‘Massage Terlia Tou Post par Sariningsil Boat Potter, P.A & Perry, Fundamental Reeder. 2014. Keperaz Wanita, Bayi Jakarta: EGC Tethadap Intensitas Aktif Pada Persalinan Di Watkidin Stidiro Husodo Kota Mojo ository poltekkesmajapahit ac idindex phpPUB-KEBarticleview372. Sumarah. 2009, Pesawatan Ibu bersalin (Asner Kebidanan Pada Tou Bersatin). ‘Yogyakarta, Fitramava Wahyuningsin, M. 2014, Ejektivitns Avomaterayi Lavender (Lavender Angustifolin) Dan Massage Efflewage Terhuadap Tingkat Nyeri Persalinan Kale I Fase Aktif Pada Primignavida di BPS UTAMI dan rung PONEK RSUD Kavanganyay. http ib stikeskusumahusada.ac id /files/disk1/ 11/OL-gdl mamiwahyu-547-L-skripsiipdf Walsh, Linda V. 2007. Bukw Ajar Kebidanan Konia. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai