R DENGAN
CANCER MAMMAE DI RUANG MAWAR RSUP
Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
TAHUN 2014
NIM : PO.71.20.1.11.023
Tanda Tangan :
Tanggal : Juli 2014
iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
LAPORAN TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINNGAN AKADEMIS
NIM : PO.71.20.1.11.023
Dibuat di : Palembang
Yang menyatakan
vi
!
" !
" # #" $
% && $ # ’" # # " &% # #(
) * # & & + # , # -
.% # , - # * & &% # & " %
## " % % # "" " / &0
#* ## ’ + 1 % !
#* & &% # # & # 0 2 %% # & + 0
## , + + - & & &% # &
0
3 &"4 ++ ! % & ""
+4&% " 0
)# )#. & & &% &
# # % 3 0 # + % &% 0
3 &4+ .4 2& && ’ # #, - #+
& 0 4 0 +
# #5 # # # &# %
"" 0 + / ### 4 #0
# 66 # # 7 &# & # " #
& 0
#* # # 68 69 "& &# & && #
&& # 4 & & " & % %
# " ## # &0
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
viii
Tempat/Tanggal Lahir : Palembang/ 18 Juli 1993
Agama : Islam
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 1997-1998 : TK Harapan Bangsa Palembang
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan nikmat serta karunia-Nya, sehingga Laporan Tugas Akhir yang
berjudul “ Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Cancer Mammae di Ruang
Mawar RSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2014 “ ini dapat
diselesaikan tepat waktu. Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dilakukan dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya
Keperawatan pada Poltekkes Kemenkes Jurusan Keperawatan Palembang
Tahun 2014.
Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini izinkan penulis mengucapkan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
ix
1. Drg. Nur Adiba Hanun, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Palembang
2. Pihak RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang yang telah banyak
membantu dalam usaha memperoleh data yang penulis butuhkan untuk
menyusun Laporan Tugas Akhir ini.
3. H. Ridwan Ikob, S.Pd, SKM., M. Kes selaku Ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang.
4. Hj. Prahardian Putri, S.Kp, M.Kes selaku pembimbing utama yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing, mendidik dan
mengarahkan, serta memotivasi, semangat dan dorongan kepada penulis
selama penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
5. Hj. Ismar Agustin, S.Kp, M.Kep selaku pembimbing pendamping yang
penuh kesabaran, keikhlasan, dan ketulusan hati dalam membimbing,
memotivasi, dan memberikan masukan selama proses penyusunan Laporan
Tugas Akhir ini.
6. Rosnani, M.Kep, Sp.Mat selaku penguji pertama yang dengan tulusnya
membimbing serta memberi masukan dan saran selama revisi Laporan Tugas
Akhir ini.
x
7. Hj.Maliha Amin, SKM, M.Kes selaku penguji kedua yang dengan sabarnya
telah memberi masukan selama revisi Laporan Tugas Akhir ini.
8. Dosen Pembimbing Akademikku Hj. Devi Mediarti, S.Pd terima kasih
banyak bu atas bimbingan selama 3 tahun ini.
9. Semua staf dosen jurusan keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Palembang.
10. Kedua orang tua, kakak, dan adik yang selalu memberikan doa dan
dorongan serta semangat tanpa hentinya.
11. Teman-teman Sakura dan Dahlia, “ Imah, Nia, Puri, Yuyun, Rini, Meta,
Riska, dan Tina, Imas, Emmi, April, Fatimah, Afrida, Tika, Rani,
Kimeng, Ovina, Damai, Melia, Intan, Yunita, dan Elgha “, thanks for every
moment we have.
12. Teman-teman dinas di Prabumulih, Afif, Jun, Kak Aldino, Kak Zaedi,
Fatimah, Afrida, Putri, Ferawati, Melvi, Novika, Septisa, Imas, Karoline,
dan Asselole.
13. Teman-teman PKL, Tandri, Fatimah, Afrida, April, Selvia, Winda, Puteri,
kelompok 1 dan 2.
14. Rekan-rekan satu bimbingan Yerista Indah Wardani dan Debi Putra,
akhirnya LTA kita selesai.
15. Kepada teman-teman angkatan 44 dan adik-adik angkatan 45-46 yang telah
memberikan dukungan, semangat dan doa.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan tugas akhir ini masih
banyak terdapat kekurangan baik isi maupun cara penyusunannya. Oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat serta karunianya
kepada kita semua. Semoga Laporan Tugas Akhir ini berguna bagi penulis dan
pengembangan ilmu keperawatan.
Penulis
x
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................... 3
1.3.1 Tujuan Umum ............................................................... 3
1.3.2 Tujuan Khusus .............................................................. 3
1.4 Manfaat Penulisan ..................................................................... 3
1.4.1 Bagi Penulis .................................................................. 3
1.4.2 Bagi Institusi Penidikan ................................................ 3
1.5 Metode Penulisan ..................................................................... 4
1.5.1 Teknik Pengumpulan Data ........................................... 4
1.5.2 Sistematika Penulisan ................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Penyakit ....................................................................... 6
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan laporan tugas akhir (LTA) ini adalah
untuk menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan
cancer mammae dengan menggunakan proses keperawatan.
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penyusunan laporan tugas akhir (LTA) ini
adalah :
1. Dapat melakukan pengkajian pada klien dengan cancer mammae.
2. Dapat merumuskan diagnose keperawatan pada klien dengan
cancer mammae.
3. Dapat membuat rencana keperawatan pada klien dengan cancer
mammae.
4. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada klien dengan
cancer mammae.
5. Dapat mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah dilakukan
pada klien dengan cancer mammae.
6. Dapat mengetahui kesulitan dan hambatan yang dihadapi dalam
melaksanakan asuhan keperawatan dan mengupayakan pemecahan
masalah.
7. Dapat membandingkan asuhan keperawatan yang diberikan kepada
klien dengan asuhan keperawatan secara teori yang ada.
BAB IV Pembahasan
Pembahasan merupakan perbandingan atau
kesenjangan yang terjadi antara asuhan keperawatan secara
teori dengan asuhan keperawatan yang telah diberikan di
lapangan sertaa upaya pemecahannya.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.4 Etiologi
Penyebab cancer mammae masih belum diketahui secara pasti,
faktor genetik dan faktor hormonal dapat
berperan pada cancer mammae. (Black &
Matassarin, 1997).
2. Pemakaian hormon
Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan
bahwa terdapat peningkatan bermakna pada pengguna terapi
Estrogen Replacement.
Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat
risiko cancer mammae pada pengguna kontrasepsi oral, perempuan
yang menggunakan obat ini untuk mengalami kanker ini sebelum
menopause. Oleh sebab itu jika kita bisa menghindari adanya
penggunaan hormon ini secara berlebihan maka akan lebih aman.
3. Kegemukan (obesitas) setelah menopause
Seorang perempuan yang mengalami obesitas setelah
menopause akan beresiko 1,5 kali lebih besar untuk terkena
cancer mammae dibandingkan dengan perempuan yang berat
badannya normal.
4. Radiasi payudara yang lebih dini
Sebelum usia 30 tahun, seorang perempuan yang harus
menjalani terapi radiasi di dada (termasuk payudara) akan memiliki
kenaikan risiko terkena cancer mammae. Semakin muda ketika
menerima pengobatan radiasi, semakin tinggi risiko untuk terkena
cancer mammae di kemudian hari.
5. Riwayat cancer mammae
Seorang perempuan yang mengalami cancer mammae pada satu
payudaranya mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk
menderita kanker baru pada payudara lainnya atau pada bagian lain
dari payudara yang sama. Tingkat risikonyo bisa tiga sampai empat
kali lipat.
6. Riwayat keluarga
Risiko dapat berlipat ganda jika ada lebih dari satu anggota
keluarga inti yang terkena cancer mammae dan semakin mudah ada
anggota keluarga yang terkena kanker maka akan semakin besar
penyakit tersebut menurun.
7. Periode menstruasi
c. Tubular Carcinoma
Tubular carcinoma adalah tipe khusus dari cancer mammae
invasif.
1. Lumpectomy
Pasien yang boleh menjalani lumpectomy adalah :
a. Mempunyai cukup jaringan normal. Hal ini diharapkan agar
pengangkatan tidak menghilangkan payudara,
b. Mempunyai tumor tunggal.
b. Total Mastektomy
Total mastectomy merupakan operasi pengangkatan
seluruh payudara saja bukan kelenjar ketiak/ axila.
c. Modified Radikal Mastektomy
Modified Radikal Mastektomy merupakan operasi
pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang
dada, tulang selangka, dan tulang iga serta benjolan di sekitar
ketiak.
2. Terapi radiasi
Terapi radiasi adalah cara pengobatan yang sangat efektif dan
sangat menuju sasaran untuk menghancurkan sel kanker yang
mungkin masih tertinggal setelah operasi. Radiasi dalam
pengobatan kanker disebut ionizing radiation. Radiasi ini dapa
mengurangi resiko kekambuhan kanker.
Biasanya terapi radiasi menggunakan x-ray berenergi tinggi
atau partikel lain untuk membunuh sel kanker. Terapi ini
dilakukan secara regular per minggu (5 hari) selama 6 minggu
tergantung ukuran, lokasi, jenis kanker, kesehatan penderita secara
umum, dan pengobatan lainnya.
Cara kerja terapi radiasi :
Untuk mengetahui bagaimana radiasi bekerja untuk
pengobatan, pertama-tama kita harus mengetahui siklus hidup sel
normal dalam tubuh. Siklus sel terdiri daari 5 fase yaitu :
a. Fase G0 (Resting Stage)
Sel belum mulai membelah. Langkah ini dapat berlangsung
beberapa jam hingga bertahun-tahun. Hal itu tergantung pada
tipe sel. Ketika sel mendapat kode untuk menggandakan maka
kemudian dia akan menuju fase G0.
b. Fase G1
Sel mulai membuat lebih banyak protein. Gunanya persiapan
untuk membelah. Fase ini berlangsung antara 18 hingga 30
jam.
c. Fase S
4. Terapi hormon
Terapi hormon ini dapat menghambat pertumbuhan tumor
yang peka hormon dan dapat dipakai sebagai terapi
pendamping setelah pembedahan atau pada stadium akhir. Hal
ini dikenal therapy anti-estrogen untuk memblok kemampuan
hormon estrogen yang ada dalam menstimulus perkembangan
cancer mammae. Hormon estrogen merupakan hormon yang
berfungsi membentuk dan mematangkan organ kelamin
perempuan, salah satunya payudara selama waktu pubertas
serta memicu pertumbuhan dan pematangan sel di organ
perempuan yang disebut sel duct, yang akan membelah secara
5. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan proses pemberian obat-obatan anti
kanker yang dapat diberikan secara oral atau intervenous.
Cara pemberian obat :
a. Secara oral
Diberikan secara berseri (biasanya diminum selama 2
minggu, istirahat 1 minggu).
b. Secara intravenous
Diberikan dalam 6 kali kemo yang berjarak 3 minggu
untuk yang full dosis.
4. Diare
Hindari makanan yang mengiritasi lambung, seperti :
sereal, roti dari tepung, kacang, biji-bijian, coklat, buah segar
atau yang dikeringkan, jus buah (pisang, avocado, apel dan
anggur diperbolehkan), sayur mentah, makanan yang banyak
mengandung gas, makanan dan minuman yang mengandung
kafein.
Tahap 2
a. Berposisi di samping mesin mamografi.
b. Penjepit film akan dinaikkan sehingga sisinya persis dengan
posisi luar payudara, sedangkan sudutnya menyentuh ketiak.
2.2.3 Perencanaan
Perencanaan merupakan bagian proses keperawatan yang
mengidentifikasi masalah/ kebutuhan pasien,
tujuan/ hasil perawatan, dan intervensi untuk mencapai hasil
yang diharapkan dan menangani masalah/ kebutuhan pasien.
(Doenges, Moorhouse, & Burley, 2000).
Menurut Nurarif & Kusuma (2013); Geissler, Doenges &
Moorhouse (1999); Wijaya & Putri (2013) menjelaskan bahwa
Rasional
Intervensi
Kriteria hasil :
1. Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala
cemas.
2. Mengidentifikasi, mengungkapkan, dan
menunjukkan teknik mengontrol cemas.
3. Vital sign dalam batas normal.
4. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat
aktivitas menunjukkan berkurangnya kecemasan.
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional
2.2.4 Implementasi
Implementasi merupakan tahap keempat dari proses
perawatan diamana rencana perawatan dilaksanakan, melaksanakan
intervensi/ aktivitas yang telah ditentukan.
(Doenges, Moorhouse, & Burley, 2000).
2.2.5 Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan,
yakni proses yang dilakukan secara terus-menerus dan penting
untuk menjamin kualitas serta ketepatan perawatan yang diberikan
dan dilakukan dengan meninjau respon untuk menentukan
keefektifan rencana perawatan dalam memenuhi kebutuhan pasien.
(Doenges, Moorhouse, & Burley, 2000).
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian A.
Identitas
Nama : Ny. R
Umur : 46 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jalan Mayor Ruslan nomor 1580 RT. 21 RW. 05
Kelurahan 20 Ilir 1Kecamatan Ilir Timur 1
Palembang
Suku/ Bangsa : Madura/ Indonesia
Status Marital : Menikah
Tanggal Masuk RS : 12 Juni 2014
Tanggal Pengkajian : 14 Juni 2014, pukul 10.00 WIB
No. Register : RI 14015940
No. Medrec : 0000755095
B. Riwayat Kesehatan
1. Alasan Masuk Rumah Sakit : Pasien mengatakan terdapat
41
C. Riwayat sosial
1. Hubungan dengan anggota keluarga
Pasien mengatakan hubungan dengan anggota keluarga baik. Suami
dan anaknya sering datang dan membawakan makanan yang sehat,
serta memberikan dukungan untuk Ny. R.
2. Eliminasi
BAK
Frekuensi 4-5x/ hari 4-5x/ hari
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Keluhan Tidak ada Tidak ada
BAB
Frekuensi 1x/ hari 1x/ hari
Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan
Keluhan Tidak ada Tidak ada
3. Istirahat
Lama 8 jam 12 jam
tidur
malam 3 jam 5 jam
Lama
E. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg TB : 154 cm
Denyut nadi : 80 x/ menit Suhu : 36,3º C
Pernafasan : 20 x/ menit BB sekarang : 60,5 kg
Wajah Hidung
Bentuk : Simetris - Bentuk : Simetris
Oedema : Tidak ada - Perdarahan : Tidak ada
Mata - Polip : Tidak ada
Leher
Pembesaran kelenjar tyroid : Tidak ada
Peningkatan JVP : Tidak ada
Thorak Payudara
Bentuk payudara : Asimetris, payudara dekstra telah
dilakukan mastektomi dan terdapat
Kebersihan
: Payudara sinistra tampak bersih, namun
payudara dekstra mengeluarkan nanah
yang keluar dari nodul-nodul.
Benjolan abnormal
: Terdapat nodul-nodul yang mengeluarkan
nanah pada payudara dekstra. Pada
payudara sinistra tidak terdapat benjolan
abnormal.
Lain-lain : Terdapat nyeri tekan pada payudara
dekstra, dengan skala nyeri 4. Pada
payudara sinistra tidak terdapat gangguan
lainnya.
Paru-paru
Inspeksi (inspirasi/ ekspirasi) : Pengembangan dinding dada
kiri = kanan
Palpasi : Fremitus raba normal
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler normal
Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tidak terlihat
Palpasi : Tidak terdapat pembesaran jantung
Perkusi : Redup
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II (regular)
Abdomen
Inspeksi
Bekas luka operasi : Tidak ada
Striae : Tidak ada
Aasites : Tidak ada
Palpasi
Massa : Massa tidak teraba
Nyeri Tekan : Tidak terdapat nyeri tekan
Perkusi
Bunyi Normal Abdomen : Timpani
Auskultasi
Hepar
Palpasi : Tidak terdapat pembesaran hati
Perkusi : Timpani
Limpha
Palpasi : Limpha tidak teraba
Perkusi : Timpani
Genitalia
Vulva dan vagina
Varises : Tidak ada
Luka : Tidak ada
Kemerahan : Tidak ada
Nyeri : Tidak ada
Kebersihan : Bersih
Perineum
Luka parut : Tidak ada
Ekstremitas
Aksila
mengkonsumsi rokok
Riwayat tumor : Pasien mengatakan pernah
G. Pengkajian Psikososial
1. Konsep Diri
Pasien mengatakan bahwa ia merasa malu dengan keadaannya,
terutama karena payudara telah dilakukan mastektomi. Ia merasa ada
yang hilang dari tubuhnya.
2. Kognitif
Pasien mengatakan belum tahu penyebab cancer mammae dan
faktorfaktor yang dapat memicu cancer mammae.
3. Behavior
Pasien tampak tenang dan malu untuk berinteraksi dengan teman
sekamarnya.
4. Mekanisme koping
Pasien mengatakan bahwa ia berdoa dan bercerita kepada keluarga
setiap mendapat masalah.
5. Peran
Pasien mengatakan bahwa perannya sebagai istri dan orang-tua
berkurang karena ia dirawat di rumah sakit.
6. Support sistem
Pasien mengatakan bahwa suami dan anak-anaknya mendukung
untuk kesembuhan dirinya.
H. Pemeriksaan Diagnostik
No. Pemeriksaan Hasil Nilai normal
1. Darah Rutin
Kerusakan integritas
kulit
Media
mikroorganisme
patogen berkembang
Infeksi
bersosialisasi dengan
teman sekamarnya.
Website : www.rsmh.co.id
payudara yang terkena cancer, terdapat benjolan/ nodul, serta luka yang
tidak sembuh (terinfeksi) sehingga muncul masalah nyeri, kerusakan
integritas kulit, dan infeksi luka post operasi yang didukung hasil
pemeriksaan rontgen. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kesamaan
antara teori dengan kenyataan bahwa pasien dengan cancer mammae
ditemukan adanya benjolan di payudara, adanya nodul yang bernanah,
borok atau luka yang tidak sembuh, dan nyeri.
Pada pengkajian, ditemukan bahwa hepar tidak teraba dan sesuai dengan
dokumentasi ruangan dimana hepar dan limpha tidak teraba. Cancer
mammae dapat bermetastase ke organ lain di sekitarnya, misalnya hepar,
yang ditandai dengan pembesaran hepar. Pada pemeriksaan fisik thorak
pada pasien dengan cancer mammae tidak ditemukan metastase ke hepar
yang didukung dengan pemeriksaan rontgen dan hasil perkusi serta
palpasi. Menurut Mulyani & Nuryani (2013), cancer mammae yang
parah dapat bermetastase ke organ , salah satunya hepar. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat kesamaan antara teori dengan kenyataan
bahwa pasien dengan cancer mammae yang tidak terlalu parah tidak
mengalami metastase.
Penulis juga melakukan pengkajian faktor predisposisi cancer mammae
dimana pada kenyataannya, faktor predisposisi tidak dikaji. Pasien
mengatakan bahwa 8 tahun yang lalu pasien memiliki tumor sebesar biji
kacang hijau pada bagian aksila. Pasien takut untuk berkunjung ke
rumah sakit dan lebih memilih metode alternatif. pasien kemudian
merasakan nyeri dan adanya benjolan pada payudaranya dan tidak sesuai
dengan dokumentasi ruangan/ data sekunder, dimana tidak terdapat
riwayat penyakit terdahulu. Menurut Sukaca & Suryaningsih, (2009),
seorang perempuan yang mengalami tumor/ cancer mammae pada satu
payudaranya mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk menderita
kanker baru pada payudara lainnya atau pada bagian lain dari payudara
yang sama. Tingkat risikonyo bisa tiga sampai empat kali lipat. Pasien
dengan cancer mammae memiliki riwayat tumor pada aksila dekstra
yang didukung oleh hasil rontgen yang lalu. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat kesamaan antara teori dengan kenyataan bahwa pasien dengan
cancer mammae yang memiliki riwayat tumor beresiko untuk terkena
cancer mammae.
Poltekkes Kemenkes Palembang
75
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan asuhan keperawatan pada Ny. R dengan
cancer mammae post simple mastektomi, kemoterapi di IRNA G ruang
mawar RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang selama 5 hari (dari tanggal
14 juni 2014 - 18 juni 2014), maka penulis berkesimpulan bahwa :
1. Pengkajian
Dari pengkajian, penulis mendapatkan data bahwa pasien dengan cancer
mammae mengalami nyeri pada nodul-nodul dan luka post operasi yang
tidak sembuh-sembuh. Faktor predisposisi juga memiiliki resiko untuk
terkena cancer mammae, yaitu obesitas, penggunaan kontrasepsi hormon,
serta riwayat tumor sebelumnya. Pasien telah menjalani mastektomi dan
kemoterapi. Pada dokumentasi ruangan juga didapatkan hasil yang sama,
namun tidak dilakukan pengkajian faktor predisposisi.
2. Diagnosa keperawatan
Tidak semua diagnosa keperawatan muncul pada kasus ini. Kasus dengan
cancer mammae ini terdiri dari 4 diagnosa aktual, yaitu nyeri, kerusakan
integritas kulit, infeksi luka post operasi, dan gangguan body image,
sedangkan pada dokumentasi ruangan hanya ditemukan 1 diagnosa aktual,
yaitu infeksi luka post operasi. Diagnosa secara teori yang tidak muncul
pada kasus ini ada 4, yaitu ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh, resiko infeksi, cemas, dan kurang pengetahuan tentang
kondisi, prognosis, dan serta pengobatan penyakitnya.
3. Intervensi
Intervensi yang disusun disesuaikan dengan tinjauan teori dan tinjauan
kasus di lapangan, namun tidak semua intervensi keperawatan secara teori
dapat disusun untuk pasien, karena harus disesuaikan dengan kondisi
pasien serta sarana-prasarana ruangan.
85
4. Implementasi
Pada saat implementasi, penulis mengikutsertakan pasien, keluarga,
perawat ruangan, dan petugas kesehatan lain. Tidak seluruh rencana
tindakan keperawatan dapat penulis laksanakan karena disesuaikan
dengan kondisi pasien, sarana prasarana ruangan, serta waktu yang
dimiliki penulis hanya pagi dan siang saja.
5. Evaluasi
Evaluasi atas tindakan keperawatan telah penulis lakukan sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai. Hasil evaluasi didapatkan empat masalah
belum teratasi. Pada evaluasi secara operasional, maka dapat disimpulkan
bahwa semua masalah keperawatan belum bisa dicapai sesuai tujuan dan
respon pasien dikarenakan banyaknya rencana kolaborasi seperti
obatobatan dan pembedahan yang belum bisa dilakukan selama proses
perawatan. Sebelum mengakhiri masa perawatan, penulis memberikan
penyuluhan kesehatan mengenai makanan yang baik untuk keadaan
pasien dan cara merawat luka agar infeksi tidak terulang kembali, serta
manfaat dari berinteraksi dengan teman sekamar.
5.2 Saran
1. Bagi Rumah Sakit
a. Pengkajian
Bagi perawat ruangan, diharapkan agar pengkajian dapat
terdokumentasi dengan baik dan faktor predisposisi pada pasien
dengan cancer mammae dikaji, karena faktor predisposisi dapat
mengindikasikan penyebab dari cancer mammae. Perawat ruangan
dapat melakukan pendekatan kepada pasien, sehingga semua data
dapat diperoleh secara komprehensif.
b. Diagnosa Keperawatan
Pada tahap perumusan diagnosa, diharapkan agar perawat ruangan
lebih teliti dalam menganalisa masalah keperawatan yang akan
ditegakkan sesuai dengan kondisi pasien dan masalah keperawatan
dapat diprioritaskan berdasarkan kebutuhan dasar manusia serta
dapat terdokumentasi dengan baik. Perawat ruangan dapat
melakukan pendekatan yang komprehensif dan komunikasi
Poltekkes Kemenkes Palembang
86
3. Bagi Penulis
Bagi penulis, hendaknya Laporan Tugas Akhir (LTA) ini dapat
dijadikan sebagai media untuk menerapkan teori-teori keperawatan
mengenai cancer mammae yang telah didapatkan untuk diberikan
pada pasien dengan cancer mammae di lapangan.
Bambang. 2010. Kejadian Cancer mammae Masih Tertinggi. Antara News, A4.
Black, Joyce M. Matassarin & Esther. 1997. Medical Surgical Nursing. USA :
W.B Saunders Company.
Glasier, Anna & Gebbie, Alisa. 2005. Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi. Jakarta:EGC.
Nurarif, Amin Huda & Kusuma, Hardhi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
berdasarkan Diagnosis Medis & NANDA. Yogyakarta : Medi Action
Publishing.
Mulyani, Nina Siti & Nuryani. 2013. Kanker Payudara dan PMS pada
Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika.
Romauli, Suryati & Vindari, Anna Vida. 2011. Kesehatan Reproduksi untuk
Mahasiswi Kebidanan. Yogyakarta : Nugroho Medika.
Santoso, Satmoko Budi. 2009. Buku Pintar Kanker. Yogyakarta : Power Books
Ihdina.
Suryaningsih, Endang Koni & Sukaca, Bertiani Eka. 2009. Kupas Tunytas
Kanker Payudara. Yogyakarta : Paradigma Indonesia.
Wijaya, Andra Saferi & Putri, Yessie Mariza. 2013. Keperawatan Medikal Bedah.
Bengkulu : Nuha Medika.