Anda di halaman 1dari 12

PERATURAN REKTOR

UNIVERSITAS CENDEKIA MITRA INDONESIA


NOMOR …… TAHUN 2023
TENTANG

PERATURAN AKADEMIK
UNIVERSITAS CENDEKIA MITRA INDONESIA
KATA PENGANTAR
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:


1. Universitas Cendekia Mitra Indonesia yang selanjutnya disingkat UNICIMI adalah
perguruan tinggi swasta, berkedudukan di Yogyakarta diselenggarakan oleh Yayasan
Cendikia Mitra Indonesia berfungsi utama menyelenggarakan pendidikan tinggi,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
2. Rektor adalah pemimpin atau Rektor UNICIMI sebagai unsur pelaksana akademik yang
menjalankan fungsi penetapan kebijakan non akademik dan pengelolaan UNICIMI.
3. Pimpinan Universitas adalah perangkat pengambil keputusan tertinggi yang terdiri dari
Rektor dan Wakil Rektor.
4. Sivitas akademika adalah satuan yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan dan
mahasiswa.
5. Fakultas adalah unsur pelaksana Universitas yang mengkoordinasi dan/atau
melaksanakan pendidikan akademik.
6. Program studi atau Prodi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran yang
memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu jenis pendidikan
akademik.
7. Biro Administrasi Akademik atau BAA adalah unsur pelaksana Universitas yang
menyelenggarakan pelayanan teknis dan administratif di bidang akademik dan
kemahasiswaan.
8. Dosen adalah tenaga pendidik professional yang diangkat dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
9. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
10. Capaian pembelajaran adalah standar kompetensi lulusan pendidikan tinggi yang
merupakan internalisasi ranah sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang dicapai secra
kurikuler dan dapat ditambah secra kokurikuler dan/atau ekstrakurikuler.
11. Indeks Prestasi Semester yang selanjutnya disingkat IPS adalah nilai rerata hasil belajar
yang menggambarkan pencapaian kompetensi mahasiswa untuk semester tertentu.
12. Indeks Prestasi Kumulatif yang selanjutnya disingkat IPK adalah nilai rerata hasil belajar
yang menggambarkan pencapaian kompetensi mahasiswa dari semester pertama
sampai dengan semester terakhir yang telah ditempuh secara kumulatif.
13. Semester adalah satuan waktu proses pembelajaran efektif selama16 (enam belas)
minggu termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester.
14. Semester antara adalah program perkuliahan yang diselnggarakan dalam rangka
memperpendek masa studi selama paling sedikit 8 (delapan) minggu.
15. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar di Universitas.
16. Mahasiswa aktif adalah mahasiswa yang telah melakukan registrasi dan pengisian Karti
Rencana Studi (KRS).
17. Mahasiswa program pertukaran adalah mahasiswa non reguler dari perguruan tinggi
lain yang mendapat ijin untuk mengikuti kegiatan akademik di Program Studi.
18. Mahasiswa cuti adalah mahasiswa aktif yang tidak berhak mendapatkan pelayanan
akademik.
19. Mahasiswa tidak aktif adalah mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang
sampai dengan batas waktu yang ditetapkan pada semester yang bersangkutan, dan
dengan demikian tidak berhak mendapatkan pelayaanan akademik.
20. Cuti kuliah adalah ketidakaktifan mahasiswa mengikuti kegiatan akademik dalam satuan
semester.
21. Surat keterangan pernah kuliah adalah surat yang menerangkan bahwa seseoraang
pernah menempuh kuliah di UNICIMI, namun tidak menyelesaikan studi.
22. Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan wajib yang menjadi bagian kurikuler untuk
meningkatkan soft skills mahasiswa, diantaranya mencakup Pengenalan Kehidupan
Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), pelatihan teknologi informasi dan komunikasi,
dan pembinaaan soft skills.
23. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar kurikuler untuk mengembangkan minat
bakat dan kegemaran mahasiswa.
24. Dosen Pembimbing Akademik yang disingkat DPA adalah dosen yang ditugaskan untuk
memberikan bimbingan, arahan atau nasihat terkait kegiatan akademik agar mahasiswa
dapat menyelesaikan studi tepat waktu dengan prestasi akademik yang tinggi.
25. Kartu Hasil Studi disingkat KHS adalah daftar nilai mata kuliah yang ditempuh mahasiswa
dalam satu semester.
26. Transkrip nilai adalah daftar nilai mata kuliah yang ditempuh mahasiswa setelah yang
bersangktan lulus dari UNICIMI.
27. Surat Keterangan Pendamping Ijasah disingkat SKPI adalah dokumen yang memuat
informasi tentang pencapaian akademk atau kompetensi lain dari lulusan.
28. Yudisium merupakan penetapan dan pengumuman kelulusan mahasiwa yang telah
menyelesaikan beban studi.

Pasal 2

Selain berlaku peraturan akademik yang bersifat umum di tingkat universitas, ada peraturan
akademik yang bersifat kusus di Fakultas dan Prodi. Peraturan-peraturan tersebut bersifat
berjenjang/hirarkis yang artinya yang bertingkat lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan
yang bertingkat lebih tinggi.

Pasal 3

(1) Universitas menyelenggarakan Pendidikan akademik yang terdiri dari Program Sarjana
dan Program Pascasarjana.
(2) Ketentuan akademik pada Program Pascasarjana diatur oleh Rektor dalam ketetapan
tersendiri.

Pasal 4

(1) Universitas menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang


melibatkan sivitas akademika.
(2) Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat diatur dalam peraturan
tersendiri.

BAB II
SISTEM PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN

Pasal 5

(1) Program Sarjana adalah program pendidikan tinggi yang diselenggarakan dengan
menggunakan system kredit semester disingkat SKS yang dirancang untuk 8 (delapan)
semester.
(2) Sistem kredit semester adalah system penyelenggaraan pendidikan yang menyatakan
beban studi mahasiswa, dan beban penyelenggaraan pendidikan dengan satuan kredit
atas dasar satuan waktu semester yang setara dengan 16 (enam belas) minggu kuliah,
atau kegiatan terjadwal lainnya, termasuk 2 (dua) kegiatan penilaian.

Pasal 6

(1) 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa kuliah, response atau tutorial terdiri atas:
a. Kegiatan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per semester.
b. Kegiatan penugasan terstruktur 60 (enam puluh) menit per minggu per semester.
c. Kegiatan mandiri 60 (enam puluh) menit perminggu per semester.

(2) 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa seminar atau bentuk lain yang sejenis
terdiri atas:
a. Kegiatan tatap muka 100 menit per minggu per semester.
b. Kegiatan mandiri 70 menit perminggu per semester.

(3) 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa praktikum, praktek studio, praktek
bengkel, praktek lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan atau proses
pembelajaran yang sejenis terdiri atas 170 menit per minggu per semester.

Pasal 7
(1) Kurikulum untuk program sarjana dikembangkan oleh Universitas bersama masyarakat
profesi dan pengguna lulusan dengan komponen-komponen sebagai berikut:
a. Mata kuliah wajib. Mata kuliah wajib terdiri dari mata kuliah yang ditetapkan pada
tingkat universitas, fakultas atau program studi.
b. Mata kuliah pilihan. Mata kuliah yang diambil dan ditawarkan oleh program studi
dimana mahasiswa tersebut terdaftar atau dari mata kuliah yang ditawarkan oleh
program studi lain.
(2) Mata kuliah wajib di tingkat Universitas jumlah, jenis, dan bobot sks-nya ditetapkan
oleh Rektor dengan peraturan tersendiri.
(3) Mata kuliah wajib di tingkat fakultas dan prodi jumlah, jenis, dan bobot sks-nya
ditetapkan oleh fakultas dan prodi dengan mengacu pada ketetapan pemerintah, visi
dan misi universitas, rencana strategis universitas, serta memperoleh persetujuan
Rektor.
(4) Kegiatan perkuliahan diselenggarakan oleh fakultas bersama prodi atas dasar kurikulum
yang disusun oleh program studi sesuai dengan visi dan misi universitas, fakultas, dan
prodi.

BAB III
ADMINISTRASI AKADEMIK MAHASISWA

Pasal 8

(1) Kelompok mahasiswa terdiri dari mahasiswa reguler dan mahasiswa program
pertukaran.
(2) Mahasiswa reguler adalah mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa di UNICIMI.
(3) Pemenuhan kewajiban administrative mahasiswa pertukaran diatur berdasarkan surat
keputusan Rektor.

Pasal 9

(1) Pada setiap awal semester, mahasiswa reguler wajib melakukan daftar ulang.
(2) Mahasiswa yang berhalangan melakukan pendaftaran sendiri pada jadwal yang sudah
ditetapkan, dapat diwakilkan ke orang lain dengan memberikan surat kuasa.
(3) Pendaftaran ulang diluar jadwal yang sudah ditetapkan harus mendapat persetujuan
wakil rektor 1 bidang akademik.

Pasal 10

(1) Mahasiswa yang akan pindah program studi dilingkungan Universitas wajib mengikuti
ujian masuk seperti cara penerimaan mahasiswa baru reguler dan menyelesaikan semua
kewajiban administrative.
(2) Mata kuliah dengan nilai minimal C di program studi asal dapat diakui di program studi
baru dimana penetapan nilai dan sks-nya ditentukan oleh ketua program studi.
(3) Masa studi yang telah ditempuh diperhitungkan sesuai dengan jumlah sks yang diakui.
(4) Perpindahan internal hanya dapat dilakukan pada awal tahun akademik, dengan
persetujuan ketua antar program studi.
(5) Pindah program studi hanya bisa dilakukan satu kali.
(6) Mahasiswa penerima beasiswa tidak boleh pindah program studi.

Pasal 11

(1) Universitas dapat menerima mahasiswa pindahan dari perguruan tinggi lain dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Menempuh tes seleksi.
b. Mahasiswa berasal dari program studi dengan peringkat akreditasi minimal sama
dengan peringkat akreditasi program studi universitas.
(2) Masa studi ditetapkan secara proposional terhadap jumlah sks yang masih harus
ditempuh.

Pasal 12

(1) Mahasiswa yang akan pindah keperguruan tinggi lain atau mengundurkan diri harus
mengajukan permohonan secara tertulis kepada kaprodi untuk disetujui oleh Dekan dan
disahkan oleh rektor dengan melampirkan bukti-bukti:
a. Sudah menyelesaikan semua kewajiban administrasi dan keuangan.
b. Telah mengembalikan buku pinjaman perpustakaan.
c. Bukan mahasiswa penerima beasiswa.
(2) Pemohon yang sudah memenuhi semua persyaratan berhak mendapat surat keterangan
dari rektor.

Pasal 13

(1) Mahasiswa yang akan mengajukan cuti wajib mengajukan permohonan tertulis kepada
Dekan, dengan persetujuan orang tua/wali dan kaprodi.
(2) Cuti studi maksimal 4 (empat) semester dalam masa studi.
(3) Masa cuti studi tidak dihitung dalam masa studi.
(4) Permohonan cuti studi harus dilakukan pada masa pendaftaran ulang.
(5) Cuti studi dapat diberikan kepada mahasiswa paling cepat semester 3.

Pasal 14

(1) Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran ulang sampai dengan batas waktu yang
sudah ditetapkan dianggap tidakkaatif pada semester yang bersangkutan, dandengan
demikian tidak berhak mendapatkan pelayanan akademik.
(2) Mahasiswa pada ayat (1) dapat melakukan pendaftaran ulang pada semester
berikutnya, dengan kewajiban membayar biaya kuliah pada saat mahasiswa tidka
melakukan pendaftaran ulang.
(3) Masa tidka aktfseperti pada ayat (1) diperhitungkan dalam masa studi.
(4) Mhasiswa yang selama 4 semester berturut-turut tidakmelakukan pendaftaran ulang
akan dicabut hak studinya dengan surat pemutusan studi oleh rektor.

Pasal 15

(1) Mahasiswa yang menjalani skorsing wajib melakukan pendaftaran ulang dan membayar
biaya kuliah.
(2) Selama menjalani skorsing mahassiwa tidak mendapatkan layanan akademik.
(3) Masa skorsing diperhitungkan dalam masa studi.

BAB IV
PROSES PEMBELAJARAN

Pasal 16

(1) Mahasiswa wajib menyusun rencana studi dengan bimbingan dan persetujuan DPA pada
setiap awal semester.
(2) Prosedur penyusunan rencana studi diatur oleh BAA bersama fakultas dan prodi.
(3) Mahasiswa hanya diijinkan mengikuti kegiatan aakademik sesuai dengan yang
tercantum dalam rencana studi.
(4) Perubahan rencana studi dapat dilakukan maksimal 1 minggu setelah masa perkuliahan
dimulai dan harus mendapat persetujuan DPA.

Pasal 17

Jumlah satuan kredit semester yang harus ditempuh oleh mahasiswa untuk dinyatakan lulus
dari program sarjana (S-1) adalah minimal 144 sks.

Pasal 18

(1) Kurikulum progam sarjana dirancang untuk diselesaikan oleh mahasiswa selama 8
semester.
(2) Mahasiswa program sarjana yang belum berhasil menyelesaikan masa studi selama 8
semester diwajibkan mengajukan permohonan tertulis untuk melanjutkan studinya.
(3) Apabila sampai 14 semester mahasiswa tidak berhasil menyelesaikan masa studinya,
akan diberikan sanksi berupa pencabutan hak studi dengan surat pemutusan studi oleh
rektor.

Pasal 19

(1) Pada semester 1 dan 2 mahasiswa mengambil mata kuliah secara paket yang sudah
ditentukan oleh prodi.
(2) Jumlah sks maksimal yang akan diambil oleh mahasiswa tiap semester ditentukan oleh
kemampuan belajar mahasiswa yang tercermin dalam indeks prestasi semester (IPS).
(3) Jumlah sks maksimal yang dapat diambil oleh mahasiswa:

IPS SKS
≥ 3,50 24
2,75 – 3,49 22
≤ 2,75 20

(4) Ketentuan ayat (3) juga mempertimbangkan bahwa mahasiswa sudah mengambil mata
kuliah prasyarat.

Pasal 20

(1) Mahasiswa suatu program studi dapat mengambil mata kuliah yang ditawarkan oleh
program studi lain di universitas setelah mendapat persetujuan kaprodi.
(2) Mahasiswa program studi dapat mengambil mata kuliah di program studi universitas
lain di Indonesia atau luar negeri dengan persetujuan kaprodi.
(3) Pelaksanaan ayat (1) dan (2) diatur dalam surat keputusan rector.

Pasal 21

(1) Perkuliahan dilaksanakan sesuai yang tercantum pada jadwal.


(2) Apabila dosen berhalangan hadir maka mahasiswa berhak:
a. Mendapat pemberitahuan dari dosen .
b. Mendapat jadwal pengganti pada kesempatan lain.
(3) Yang berhak mengikuti perkuliahan suatu mata kuliah adalah mahasiswa yang sudah
mendaftar dan tercantum dalam peserta mata kuliah.
(4) Mahasiswa wajib mengikuti perkuliahan sekrang-kurangnya 75% dari jumlah pertemuan
nyata selama satu semester.

BAB V
SISTEM EVALUASI BELAJAR MAHASISWA

Pasal 22

(1) Evaluasi hasil belajar mahasiswa dilakukan secara menyeluruh yang mencakup aspek
pengembangan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
(2) Jenis ujian tediri atas ujian mata kuliah dan ujian tugas akhir.
(3) Ujian mata kuliah dapat meliputi ujian tengah semester dan ujian akhir semester.
(4) Ujian tengah semester dan akhir semester semester dilakukan sesuai jadwal.
(5) Remedi dapat diberikan oleh dosen setelah mempertimbangkan standar minimal
pencapaian mata kuliah.
(6) Ujian tugas akhir bersifat wajib dan diselenggarakan sesuai dengan ketentuan prodi.
Pasal 23

Mahasiswa yang terbukti melakukan kecurangan dalam ujian atau tugas akhir akan mendapat
sanksi, berupa:
a. Pembatalan nilai ujian
b. Pembatalan nilai mata kuliah

Pasal 24

Untuk dapat mengikuti ujian, mahasiswa harus memenuhi syarat-syarat administrasi yang
sudah ditetapkan oleh universitas.

Pasal 25

(1) Proses pemberian nilai pada suatu mata kuliah adalah proses penetapan taraf
pencapaian capaian pembelajaran (learning outcome) pada mata kuliah tersebut,
(2) Hasil pengukuran taraf pencapaian learning outcome dinyatakann dalam bentuk skor.
(3) Nilai akhir keberhasilan mahasiswa dinyatakan dalam huruf yakni huruf mutu (HM).
(4) Setiap huruf mutu memiliki bobot kuantitatif yang disebut dengan angka mutu (AM) dan
derajat mutu (DM) tertentu.
(5) Konversi ketercapaian capaian pembelajaran (learning outcome) antara huruf mutu,
angka mutu dan derajat mutu :

Kategori Nilai Interval prosentase skor


Huruf Angka Derajat (PS) terhadap skor
Mutu Mutu mutu maksimal
A 4 Istimewa 85 ≤ PS ≤ 100
B 3 Baik 70 ≤ PS < 85
C 2 Cukup 56 ≤ PS < 70
D 1 Kurang 40 ≤ PS < 56
E 0 Tidak Lulus PS < 40

Pasal 26

(1) Tingkat keberhasilan belajar mahasiswa dinyatakan dengan bilangan yang disebut indeks
prestasi yang ditulis sampai dengan dua digit di belakang koma.
(2) Besar IP dihitung dengan mengalikan total sks dan angka mutu dibagi jumlah kredit
yang direncanakan. Rumus:

BAB VI
KELULUSAN DAN WISUDA
Pasal 27

(1) Mahasiswa wajib menyelesaikan tugas akhir.


(2) Ujian tugas akhir dapat dilaksanakan paling cepat pada semester ketujuh masa studi
mahasiswa.
(3) Dalam menyusun tugas akhir mahasiswa berhak menperoleh bimbingan dari dosen yang
berwenang dari dalam maupun luar universitas.
(4) Ketentuan operasional tentang pengerjaan, pembimbingan, dan ujian tugas akhir
ditentukan oleh program studi dengan persetujuan dekan.

Pasal 28

(1) Mahasiswa dinyatakan lulus program sarjana apabila:


a. Telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 144 sks yang disyaratkan oleh
program studi.
b. Mencapai IPK sekurang-kurangnya 2,00
c. Proporsi nilai D maksimal 4 mata kuliah.
d. Tidak ada nilai E
e. Mencapai nilai minimal C untuk mata kuliah wajib universitas.
f. Mengumpulkan poin kemahasiswaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Mahasiswa yang lulus berhak menerima gelar akademik sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

Pasal 29

(1) Predikat kelulusan didasarkan pada IPK.


(2) Predikat kelulusan program sarjana adalah sebagai berikut:
a. 2,76 ≤ IPK ≤ 3,00 lulus dengan predikat Memuaskan.
b. 3,00 < IPK ≤ 3,50 lulus dengan predikat Sangat Memuaskan.
c. IPK > 3,50 lulus dengan predikat Dengan Pujian.
(3) Predikat kelulusan Dengan Pujian memperhatikan masa studi mahasiswa yaitu 8
semester.
(4) Transkrip Akademik dan Surat Keterangan Pendamping Ijasah dikeluarkan oleh
Universitas sebagai lampiran Ijasah.

Pasal 30

(1) Upacara wisuda dilakukan 2 kali dalam 1 tahun.


(2) Setiap mahasiswa yang sudah dinyatakan lulus wajib mengikuti upacara wisuda setelah
memenuhi persyaratan yang berlaku.
(3) Syarat dan waktu pendaftaran wisuda ditetapkan oleh BAA
(4) Upacara wisuda dilaksanakan dalam Sidang Senat terbuka Universitas.
(5) Lulusan yang karena sesuatu hal tidak dapat mengikuti upacara wisuda dinyatakan telah
diwisuda in absentia apabila sudah memenuhi semua persyaratan wisuda.

BAB VII
PENUTUP

Pasal 31

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur dalam peraturan tersendiri.
(2) Perubahan terhadap hal-hal yang diatur dalam peraturan ini hanya diadakan
berdasarkan keputusan rektor setelah memperhatikan pertimbangan Senat universitas.
(3) Peraturan lain yang berlaku sebelum peraturan ini diberlakukan dan bertentangan
dengan peraturan ini, dinyatakan tidak berlaku.

Anda mungkin juga menyukai