Krawak - Tuban
I. LATAR BELAKANG
Puji dan syukur yang tinggi dan tak terhingga kami persembahkan kepada sang pencipta
alam semesta langit dan bumi beserta isi didalamnya dengan kesempurnaanNya, menjadikan
siang dan malam yang terus bergulir dan silih berganti dengan kuasaNya, yang telah
menghadirkan cinta dan kasih-Nya di hati kita, dan yang telah menggariskan takdir di atas
kanvas kehidupan yang sarat dengan nuansa kesakralan yang akan kita ukir. Semoga
kesakralan organisasi CAKRAWALA SURYAkita tidak tergores dan ternodai oleh egoisme
dan pragmatisme nafsu sesaat kita.
Di Negara Indonesia terdapat banyak kekayaan yang melimpah tidak dapat kita nilai harga
kekayaan kita. Akhirnya timbulah kegiatan-kegiatan cinta alam, melestarikan, menjaga dan
merawat kekayaan yang ada dibumi pertiwi, supaya tidak musnah.CAKRAWALA SURYA
merupakan organisasi kemahasiswaan di kampus UNIVESITAS MUHAMMADIYAH
LAMONGAN salah satu program kerja ditahun 2022/2023 adalah diklatsar ke X angkatan ke
XV.
Diklatsar adalah pelatihan pendidikan dasar untuk calon anggota dalam memenuhi syarat
dan ketentuan yang ada di organisasi CAKRAWALA SURYA serta pembentukan karakter
yang tangguh, pemberani, dan menumbuhkan sikap bertanggung jawab mau menjaga alam
sekitar yang ada di Indonesia ini.
Pembentukan karakter dan sikap seorang pecinta alam sejati akan ditanamkan pada setiap
keluarga besar CAKRAWALA SURYA agar setiap anggota mampu dan selalu ingat dengan
sang maha pencipta, menjaga dan menghargai ciptaannya dan juga mengembangkan potensi-
potensi diri serta mengajarkan kepada setiap anggota untuk bertanggung jawab dan loyalitas
terhadap organisasi maupun luar organsiasi.
CAKRAWALA SURYA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
Sekretariat : Gedung-D Lantai 3 Universitas Muhammadiyah Lamongan
Jl. Raya Plalangan, Plosowahyu, Lamongan
Email:cakrawalasurya08@gmail.com
1) Tujuan Umum
1. Untuk mencetak anggota muda yang inovatif dan cinta lingkungan
2. Untuk meningkatkan rasa solidaritas antar saudara
3. Memantapkan materi
2) Tujuan Khusus :
1. Untuk melatih mental, fisik, pikiran dan spiritual
2. Syarat menjadi anggota CAKRAWALA SURYA
DIKLATSAR KE X ANGKATAN XV
V. BENTUK KEGIATAN
Diklat ruang
Review materi
Persiapan
Diklat lapangan
Pengaplikasian
Pelaporan
REALISASI ACARA
Waktu Kegiatan
06.00 - 08.00 persiapan, sarapan, Latihan fisik
08.00 - 09.00 upacara pembukaan
09.00 - 11.30 Pemberangkatan ke kota tujuan
11.30 - 12.30 ISHO
12.30 - 18.00 Longmarch
18.00 - 19.00 Menuju lokasi perkemahan
19.00 - 19.30 ISHOMA
19.30 - 21.00 membangun bivoack
21.00 - 04.00 tidur
Waktu Kegiatan
04.00 – 07.00 Masak, Sarapan, Latihan fisik
07.00 – 09.00 Membuat yel -yel, persiapan pengaplikasian
09.00 – 10.00 istrahat
10.00 – 14.30 Aplikasi navigasi darat, herbarium, rappeling
14.30 – 18.00 ISHOMA
18.00 – 20.30 Evaluasi, Latihan fisik
20.30 – 21.00 Membangun bivoack
CAKRAWALA SURYA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
Sekretariat : Gedung-D Lantai 3 Universitas Muhammadiyah Lamongan
Jl. Raya Plalangan, Plosowahyu, Lamongan
Email:cakrawalasurya08@gmail.com
LAPORAN KEGIATAN
Setelah sampai di lokasi perkemahan kita memasak untuk makan malam solat dan
membangun bivoaack, lalu tidur Bersama.
dengan upacara penutupan, Sebelum Kembali kami makan Bersama anggota lainya dan bersih
bersih.
Evaluasi
1. Logistik Dan Konsumsi : untuk konsumsi dan logistik tidak ada masalah karena bekal
yang kami bawa sesuai dengan kebutuhan. Logistik pribadi dan kelompok semua di
kumpulkan di panitia jadi pada waktu tertentu dibagikan sesuai porsi dan dimasak
dimakan bersama.
2. Keamanan : untuk keamanan kami merasa aman karena lokasi jauh dari keramaian
dan kejahatan dan juga ada panitia yang selalu menjaga area lokasi tersebut.
3. Trasportasi : kami berangkat naik mobil dan sepedah motor pulang pun sebaliknya
dan kami merasa nyaman.
4. Perlengkapan
Perlengkapan yang dibawa meliputi:
Perlengkapan pribadi
1. Jam tangan
2. Carrier 60 ltr
3. jaket
4. Pisau
5. Beras 1 kilo
6. telur 2 butir
7. mie instan 2 bungkus
8. garam 1 bungkus
9. gula merah ¼ kg
10. kacang ijo ¼ kg
11. minyak goreng
12. air mineral 2 botol besar
13. trasbag besar 3
14. jas hujan ponco
15. alat tebas
16. Survival kit (jarum jahit pentul benang korek silet peluit)
17. Alat tulis menulis
18. Tali pramuka
19. Matras
20. Logistic
21. Obat – obatan pribadi
22. Alat solat
CAKRAWALA SURYA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
Sekretariat : Gedung-D Lantai 3 Universitas Muhammadiyah Lamongan
Jl. Raya Plalangan, Plosowahyu, Lamongan
Email:cakrawalasurya08@gmail.com
5. Evaluasi anggota : untuk anggota tidak ada masalah karena Kesehatan kami cukup
baik dan kami dapat memahami satu sama lain, tidak mementingkan ego sendiri.
1. Longmarch
2. Navigasi Darat
Lamtoro
CAKRAWALA SURYA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
Sekretariat : Gedung-D Lantai 3 Universitas Muhammadiyah Lamongan
Jl. Raya Plalangan, Plosowahyu, Lamongan
Email:cakrawalasurya08@gmail.com
3. Herbarium
ciri ciri
dauun berwarna hijau
bentuk memanjang
permukaan licin
CAKRAWALA SURYA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
Sekretariat : Gedung-D Lantai 3 Universitas Muhammadiyah Lamongan
Jl. Raya Plalangan, Plosowahyu, Lamongan
Email:cakrawalasurya08@gmail.com
ciri ciri
dauun berwarna hijau
bentuk oval
permukaan licin
Ciri- ciri
Tumbuhannya merambat
Daun atas bewarna hijau tua
Daun bawah bewarna hijau muda
Berbentuk seperti waru
5. SAR MEDIS
Korban Pertama
Fraktur tebuka pada tangan bagian kanan tidak sadarkan diri (triase merah)
Penanganan
1. pengunaan prinsip A3 (aman diri, aman lingkungan, aman pasien)
2. Penutupan pada luka agar pendrahan berhenti
3. pembidaian mengggunakan 3 buah bidai dan 2 mitela, pembidaian dilakukan tanpa menutup
luka korban
CAKRAWALA SURYA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
Sekretariat : Gedung-D Lantai 3 Universitas Muhammadiyah Lamongan
Jl. Raya Plalangan, Plosowahyu, Lamongan
Email:cakrawalasurya08@gmail.com
Orang pertama memegang kepala, orang kedua memegang pinggul, orang ketiga memegang
bagian kaki
Lalu Bersama sama korban dimiringkan terlebih dahulu lalu tnagan penolong di selipkan di
bawah tubuh korban dan diangkat di paha penolong dengan tangan penolong mengunci
tubuh korban dengan kuat.
Bersama sama berdiri menggendong korban menuju ke posko medis
Setelah itu korban dibaringkan diatas matras
2. lalu dibersihkan lukanya dan di perban
3. karna korban sudah meninggal maka Bagian kepala diikat dari dagu ke atas kepala, Bagian
jempol kaki diikat jadi Satu, Bagian tangan dilipat da di tali diatas dada Bagian hidung ditutup
dengan kapas
1. LONGMARCH
Longmarch merupakan kegiatan berjalan dengan jarak tempuh yang cukup jauh
Longmarch yang kita bertujuan untuk :
Memperkuat fisik, dan daya tahan sesorang
Memperkuat kekompakanan sesama saudara
Mengetahui keaneka ragaman hayati
Mengetahui jarak tempuh melalui Langkah kaki
Mengetahui waktu tempuh dalam waktu detik
Mengetahui arah melalui pengukuran kompas
2. NAVIGASI DARAT
CAKRAWALA SURYA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
Sekretariat : Gedung-D Lantai 3 Universitas Muhammadiyah Lamongan
Jl. Raya Plalangan, Plosowahyu, Lamongan
Email:cakrawalasurya08@gmail.com
Navigasi darat adalah suatu cara seseorang untuk menentukan posisi dan arah perjalanan baik
di medan sebenarnya atau di peta.
Alat yang digunakan yaitu :
1. Peta
Peta adalah penggambaran dua dimensi(pada bidang datar) keseluruhan atau sebagian dari
permukaan bumi yang diproyeksikan dengan perbandingan/skala tertentu.
Jenis-jenis peta
A. Peta Topografi, peta yang menyajikan berbagai jenis informasi unsur-unsur alam dan buatan
permukaan bumi dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan pekerjaan.
B. Peta Tematik, peta yang menyajikan unsur/tema tertentu permukaan bumi sesuai dengan
keperluan penggunaan peta tersebut
Bagian-Bagian peta
Judul Peta, Skala Peta, Legenda Peta Tahun Peta,Kordinat dan Nomor Peta
2. kompas
Kompas adalah alat penunjuk arah yang digunakan untuk mengetahui arah utara magnetis.
Secara fisik kompas terdiri atas : Badan, jarum dan skala petunjuk
Jenis-Jenis Kompas : kompas bidik dan kompas silva
Kontur
Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang berketinggian sama dari
permukaan laut.
Sifat-sifat garis kontur adalah :
a. Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu.
b. Garis kontur tidak berpotongan dan tidak bercabang.
c. Interval kontur biasanya 1/2000 kali skala peta.
d. Rangkaian garis kontur yang rapat menandakan permukaan bumi yang curam/terjal,
sebaliknya yang renggang menandakan permukaan bumi yang landai.
e. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "U" menandakan punggungan gunung.
f. 6. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "V" terbalik menandakan suatu
lembah/jurang.
Utara Peta
CAKRAWALA SURYA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
Sekretariat : Gedung-D Lantai 3 Universitas Muhammadiyah Lamongan
Jl. Raya Plalangan, Plosowahyu, Lamongan
Email:cakrawalasurya08@gmail.com
Yang perlu diperhatikan adalah arah Utara Peta. Cara paling mudah adalah dengan
memperhatikan arah huruf huruf tulisan yang ada pada peta. Arah atas tulisan adalah Arah Utara
Peta.Pada bagian bawah peta biasanya juga terdapat petunjuk arah utara yaitu :
1. Utara sebenarnya/True North
2. Utara Magnetis/Magnetic North
3. Utara Peta/Map North
Orientasi medan & Orientasi peta
Orientasi medan adalah kemampuan dalam mengenali tanda-tanda alam yang ada di lapangan
dan mencocokannya dengan peta
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya.
Langkah-langkah orientasi peta :
a) Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok
b) Letakkan peta pada bidang datar
c) Letakkan kompas diatas peta dan sejajarkan antara arah utara peta dengan utara magnetis/utara
kompas, dengan demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang dihadapi.
Azimuth & Back Azimuth
Azimuth ialah besar sudut antara utara magnetis (nol derajat) dengan titik/sasaran yang kita
tuju,azimuth juga sering disebut sudut kompas, perhitungan searah jarum jam. Ada tiga macam
azimuth yaitu :
a) Azimuth Sebenarnya
b) Azimuth Magnetis
c) Azimuth Peta
Back Azimuth adalah besar sudut kebalikan / kebelakang dari azimuth.
Cara menghitungnya :
• bila sudut azimuth ≤ 180 maka sudut azimuth + 180
• bila sudut azimuth ≥ 180 maka sudut azimuth - 180
• bila sudut azimuth = 180 maka back azimuthnya adalah 0 atau 360
Resection
Resection adalah menentukan kedudukan/ posisi di peta dengan menggunakan dua atau lebih
tanda medan yang dikenali. Teknik resection membutuhkan bentang alam yang terbuka untuk
dapat membidik tanda medan. Tidak selalu tanda medan harus selalu dibidik, jika kita berada di
CAKRAWALA SURYA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
Sekretariat : Gedung-D Lantai 3 Universitas Muhammadiyah Lamongan
Jl. Raya Plalangan, Plosowahyu, Lamongan
Email:cakrawalasurya08@gmail.com
tepi sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang suatu punggungan, maka hanya perlu satu tanda
medan lainnya yang dibidik.
Langkah-langkah resection :
Lakukan orientasi peta
Cari tanda medan yang mudah dikenali dilapangan dan di peta, minimal dua buah;
Dengan penggaris buat salib sumbu pada pusat tanda-tanda medan itu;
Bidik dengan kompas tanda-tanda medan itu dari posisi kita,sudut bidikan dari kompas itu
disebut azimuth;
Pindahkan sudut bidikan yang didapat ke peta, dan hitung sudut pelurusnya;
Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita di peta
Intersection
Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di peta dengan
menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali dilapangan. Intersection digunakan untuk
mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat dilapangan, tetapi sukar untuk
dicapai. Pada intersection, kita sudah yakin pada posisi kita di peta.
Langkah-langkah melakukan intersection :
• lakukan orientasi medan, dan pastikan posisi kita
• bidik obyek yang kita amati
• pindahkan sudut yang kita dapat dipeta
• bergerak ke posisi lain, dan pastikan posisi tersebut di peta, lakukan langkah b dan c
• perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang
dimaksud.
•
3. HERBARIUM
Herbarium merupakan suatu cara pengawetan tumbuhan. herbarium dapat membantu dalam
identifikasi jenis pohon. Adapun bagian-bagian tumbuhan yang digunakan untuk herbarium antara
lain bagian generatif (buah, bunga), daun, kulit batang, akar, dan sebagainya. Semakin banyak
bagian tumbuhan yang dikumpulkan maka akan semakin mempermudah dalam pengidentifikasian
tumbuhan.
Herbarium dibagi menjadi 2, yaitu :
CAKRAWALA SURYA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
Sekretariat : Gedung-D Lantai 3 Universitas Muhammadiyah Lamongan
Jl. Raya Plalangan, Plosowahyu, Lamongan
Email:cakrawalasurya08@gmail.com
1. Herbarium kering : merupakan material tumbuhan yang telah di awetkan dengan cara di
keringkan atau di sebut juga specimen herbarium kering.misalnya daun,batang,bungga dan akar.
2. Herbarium basah : merupakan specimen tumbuhan yang telah di awetkan dan di simpan dalam
suatu larutan yang di buat dari berbagai macam zat dengan komposisi yang berbeda-beda.
herbarium basah digunakan untuk spesimen yang berair dan lembek, misalnya buah.
Ciri-ciri daun yang bisa di herbarium :
1. Daunnya tidak berbulu
2. Tidak bergetah
Alat dan Bahan Herbarium
1. 2 buah triplek
2. Alcohol 70 %
3. Kapas
4. Rafia
5. Plastic klip
Cara melakukan herbarium sebagai berikut :
1. Ambil bagian tumbuhan yang akan di herbarium, usahakan di ambil langsung dari pohonnya
dan selengkap mungkin dan jangan menyentuh bagian daunya
2. Olesi bagian tumbuhan tersebut dengankapan yg telah di basahi dengan alkohol 70% agar
mikroorganisme (jamur/bakteri) yang melekat mati sehingga tahan lama dan oleskan secara satu
arah
3. masukan plastic clip buang semua udara dan rekatkan plastic
4. jepit dengan 2 buah triplek lalu ikat dg kencang menggunakan rafia
5. Beri label dengan mencatat mengenai nama tanaman (jika sudah tau) ciri ciri, habitat/lokasi,
ukuran pohon, tanggal pengambilan, dan catatan lain yang dianggap perlu.
Merupakan Peralatan Pengaman Utama Bagi Pemanjat Dari Kejatuhan Dengan Jarak Ketinggian
Tertentu. Panjang Kernmantle Rope Rata-Rata Adalah 70 Meter. Jenis Kernmantle Untuk
Pemanjatan Terbagi Menjadi Dua
Dinamik (daya lentur hingga 25%.) Dan Statik (daya lentur 6% – 9%.)
2. Harness
Alat pengikat di tubuh sebagai pengaman dan penghubung antara tubuh dengan tali, ada dua jenis
yaitu seat harnees dan full body harness.
3. Carabiner
Cincin kait yang menggabungkan berbagai jenis peralatan. Carabiner Dibagi Menjadi 3 Jenis,
Yaitu Screw, Snap, dan Auto lock. Menurut bahanya Carabiner dibagi menjadi 2 bahan alloy dan
baja
4. Chalk Bag / Kantung Kapur
Sebuah tas kantung untuk menampung bubuk Magnesium Klorida
5. Sarung Tangan
Pelindung tangan bagi Belayer ketika mengamankan pemanjat maupun Rapler dari bahaya
gesekan telapak tangan dengan tali pengaman
6. Helm
Pelindung kepala yang melindungi kepala dari benturan serta pengaman dari benda-benda yang
terjatuh dari atas.
7. Quick Draw / Runner
Penghubung antara hanger dengan tali panjat, runner terbentuk dari dua buah carabiner yang
dihubungkan dengan sebuah sling.
8. Figure Of Eight
Salah satu Descender dan alat untuk Bellay
9. Pulley
Pulley merupakan peralatan yang digunakan untuk evakuasi. Pulley memiliki kemampuan dalam
beban yang berat walau pun alat ini kecil dan ringan.
10. Webbing
Tali berbentuk pita ini sangat banyak manfaatnya, contoh untuk membuat anchor bisa juga untuk
membuat runner, harness dan lain sebagainya
11. Sepatu Panjat
CAKRAWALA SURYA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
Sekretariat : Gedung-D Lantai 3 Universitas Muhammadiyah Lamongan
Jl. Raya Plalangan, Plosowahyu, Lamongan
Email:cakrawalasurya08@gmail.com
Pelindung kaki dan mempunyai daya friksi yg tinggi sehingga dapat melekat di tebing.
12. Prusik
Jenis tali carmentel yang berdiameter 5-6 mm, biasanya digunakan sebagai pengganti sling runner
dan juga digunakan untuk meniti tali keatas dengan menggunakan simpul prusik, seperti SRT
13. Padding
Padding merupakan peralatan yang digunakan untuk memberi perlindungan pada tali dari gesekan
benda tajam atau dari tebing.
14. Magnesium
Digunakan agar saat melakukan pemanjatan untuk mengurangi tingkat licin pada tebing.
15. Hanger
Berbentuk pipih kupingan yang dipasang pada tebing yang sudah di bor yang berfungsi sebagai
anchor untuk pengaman pada waktu pemanjatan
Etika Pemanjatan
1. Dilarang mengambil sesuatu kecuali gambar
2. Dilarang meninggalkan sesuatu kecuali jejak
3. Dilarang membunuh sesuatu kecuali waktu
4. Dilarang memakai magnesium terlalu banyak
Manajemen Pemanjatan
1. Pengamatan Medan (Orientasi Jalur)
Bertujuan untuk mengamati karakteristik jalur yang akan dipanjat, perencanaan jalur dan
pengamatan titik-titik rawan tertentu.
2. Penentuan Personil
yaitu menentukan personil yang akan bertugas sebagi leader, belayer dan didasarkan pada
kesepakatan.
3. Setting Peralatan
Memeriksa seluruh perlatan yang akan dibawa dalam pemanjatan, baik kondisi fisik
maupun jumlahnya.
4. Persiapan Pemanjatan
Sebelum leader meninggalkan tanah, seluruh peralatan, simpul, pengunci harness,
carrabiner belaer, back-up belayer harus diperiksa sekali lagi.
5. Pemanjatan
CAKRAWALA SURYA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
Sekretariat : Gedung-D Lantai 3 Universitas Muhammadiyah Lamongan
Jl. Raya Plalangan, Plosowahyu, Lamongan
Email:cakrawalasurya08@gmail.com
Yakin bahwa leader dan belayer berada dalam posisi siap melakukan pemanjatan. Lakukan
komunikasi aktif dengan bahasa dan isyarat yang sudah disepakati. Belayer harus
memperhatikan seluruh gerakan pemanjat dan tidak boleh lengah.
6. Cleaning
Pemanjat membersihkan / melepas seluruh peralatan pengaman yang dipasang dengan
diamankan/dibelay.
7. Re-Check
Mengecek kembali alat alat yang dibawa setelah cleaning dilakukan.
Macam – macam Teknik Turun / Rappeling
a. Body Rappel
Menggunakan peralatan tali saja, yang dibelitkan sedemikian rupa pada badan.
b. Brakebar Rappel
Menggunakan sling/tali tubuh, carabiner, tali, dan brakebar. Modifikasi lain dari brakebar adalah
descender (figure of 8).
c. Sling Rappel
Menggunakan sling/tali tubuh, carabiner, dan tali. Cara ini paling banyak dilakukan karena tidak
memerlukan peralatan lain, dan dirasakan cukup aman
d. Arm Rappel
Menggunakan tali yang dibelitkan pada kedua tangan melewati bagian belakang badan.
5. SAR MEDIS
SAR (SEARCH AND RESCUE) adalah pencarian dan pertolongan yang meliputi usaha
mencari, menyelamatkan, memberian pertolongan terhadap orang atau material yang
dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam suatu musibah. Baik musibah pelayaran,
penerbangan, serta musibah / kecelakaan rekreatif atau bencana alam.
Sistem SAR
lima tahapan dengan sistem SAR, yaitu :
1. Awareness Stage (Tahap Menyadari )
2. Initial Action Stage ( Tahap Tindakan Awal )
3. Planning Stage (Tahap Perencanaan Operasi
4. Operation Stage (Tahap Operasi Sar )
CAKRAWALA SURYA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
Sekretariat : Gedung-D Lantai 3 Universitas Muhammadiyah Lamongan
Jl. Raya Plalangan, Plosowahyu, Lamongan
Email:cakrawalasurya08@gmail.com
1. SC (SAR Coordinator)
Pejabat pemerintah yang mempunyai wewenang dalam penyediaan fasilitas.
2. SMC (SAR Mission Coordinator)
Seseorang yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan tinggi dalam menentukan MPP (Most
Probable Position), menentukan area pencarian, strategi pencarian (berapa unit, teknik, dan
fasilitasnya).
3. OSC (On Scene Commander)
Seseorang yang ditunjuk oleh SMC untuk, mengkoordinasikan dan mengendalikan SRU di
lapangan. OSC ini ada bila SMC merasa perlu untuk kelancaran tugas.
4. SRU ( SEARCH RESCUE UNIT )
Unsur SAR yang digerakkan di lapangan pada operasi SAR dan mengikuti pentahapan
penyelenggaran operasi, SRU ini dapat dari instansi, potensi SAR, masyarakat yang ingin
berpartisipasi dalam operasi SAR.
Initial Assesmen
Adalah cara penilaian awal serta pengolahan yang akan kita tindak lanjuti / langkah yang
mengancam nyawa pasien , serta cara menanganinya dengan cara cepat , tepat dan akurat.
Penilaian ada dua : 1. primary survei 2. secondary survei
Prinsip A3
CAKRAWALA SURYA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
Sekretariat : Gedung-D Lantai 3 Universitas Muhammadiyah Lamongan
Jl. Raya Plalangan, Plosowahyu, Lamongan
Email:cakrawalasurya08@gmail.com
PPGD serangkaian usaha-usaha pertama yang dapat dilakukan pada kondisi gawat darurat dalam
rangka menyelamatkan pasien dari kematian.
Langkah-langkah dasar dalam PPGD dikenal dengan singkatan A-B-C-D
Tujuan Pertolongan Pertama
1. Menyelamatkan nyawa korban
2. Meringankan penderitaan korban
3. Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah
4. Mempertahankan daya tahan korban
5. Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut
Prinsip Dasar
Jangan pindahkan atau ubah posisi orang yang terluka, terutama bila luka-lukanya terjadi karena jatuh,
jatuh dari ketinggian dengan keras atau kekerasan lain. (Pindahkan atau ubah posisi penderita hanya
apabila tindakan anda adalah untuk menyelamatkan dari bahaya lain.)
Bertindaklah dengan cepat apabila penderita mengalami pendarahan, kesulitan bernapas, luka bakar
atau kejutan (SYOK).
Jangan berikan cairan apapun kepada penderita yang pingsan atau setengah pingsan. Cairan dapat
memasuki saluran pernapasan dan mengakibatkan kesulitan bernapas bagi penderita.
Jangan berikan alkohol pada penderita yang mengalami luka parah.
RJP ( Resusitasi Jantung Paru)
Langkah RJP :
1. Posisikan diri di samping pasien. Kaki sejajar. Posisikan tangan tegak lurus korban.
Tekanlah dada korban menggunakan tenaga yang diperoleh dari punggung. Gunakan
tangan tumpuan terkuat atau yang dirasa kuat.
2. Posisikan tangan tepat di tengah-tengah dada. Pada laki laki sejajar dengan puting susu
semntara pada perempuan yaitu tepat pada tulang sternum. Biasanya Rjp dilakukan saat
korban henti jantung atau denyut nadi korban hilang.
3. Tekan dada korban sedalam 4 - 5cm dengan lembut dan cepat (100 tekanan per menit).
Setelah 30 tekanan(30 kompresi, beri 2 napas buatan (2 ventilasi). Biasanya dilakukan
dengan 5 siklus.
4. Untuk menghitung dapat dihitung dengan cara satu dua tiga empat lima enam tujuh
delapan sembilan satu, satu dua tiga empat lima enam tujuh delapan Sembilan dua, satu
dua tiga empat lima enam tujuh delapan Sembilan tiga.
CAKRAWALA SURYA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
Sekretariat : Gedung-D Lantai 3 Universitas Muhammadiyah Lamongan
Jl. Raya Plalangan, Plosowahyu, Lamongan
Email:cakrawalasurya08@gmail.com
5. RJP dapat berhenti apabila Penolong lelah apabila Bantuan datang, apabila korban sudah
kembali nadinya apabila korban sudah meninggal. Akan tetapi setelah RJP korban harus
tetap selalu dipantai keadaannya agar tidak memburuk atau tidak terjadi yang tidak
diinginkan.
Patang Tulang (Fraktur)
Gejala pada patah tulang
a. Sakit pada area anggota badan
b. Pembengkakan
c. Memar
d. kelainan bentuk
e. Ketidakmampuan untuk menggunakan anggota badan.
Jangan mencoba mengangkat atau memindahkan badan korban jika belum mahir melakukannya.
Jika tulang belakang yang patah, korban hanya boleh diusung dengan hati-hati dalam posisi
terbaring di atas alas keras.
Untuk patah tulang rahang, angkatlah rahang bawah hingga gigi atas dan bawah bersatu, lalu
diikat dan dibawa ke dokter.
Untuk patah tulang tangan atau kaki, gunakan tongkat atau setumpuk Koran guna menyangga, dan
balutlah sebelum memperoleh pertolongan dokter.
Jenis Patah Tulang
1. Patah Tulang Terbuka – patah tulang keluar melalui permukaan kulit, atau luka mengarah
ke fraktur.
2. Patah Tulang Tertutup – patah tulang tidak parah atau tidak keluar ke permukaan kulit
Alat yang digunakan pada pertolongan patah tulang, antara lain:
Cervical collar atau neck brace, Arm sling, Bidai dan mitela
Luka Lecet, Tergores, Tersayat
Cucilah dengan air dan tutuplah luka dengan plester atau band aid. Namun jika luka
gores/robek terlalu besar, harus segera ditangani dokter.
Pendarahan
Hentikan pendarahan dengan cara menekan luka atau sekitar luka. Tekan terus-menerus.
Jangan melepas tekanan tiap sebentar hanya untuk melihat apakah pendarahan sudah berhenti .
Komunikasi HT
CAKRAWALA SURYA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
Sekretariat : Gedung-D Lantai 3 Universitas Muhammadiyah Lamongan
Jl. Raya Plalangan, Plosowahyu, Lamongan
Email:cakrawalasurya08@gmail.com
HT (Handy talkie) atau radio HT adalah alat komunikasi genggam yang dapat
mengkomunikasikan 2 arah atau lebih dengan menggunakan geombang radio
Cara melaporkan korban menggunakan HT:
Pekenalkan nama anda, Sebukan jumlah korban bencana, kondisi korban, sebutkan tempat dan
waktu serta barang medis apa saja yang diperlukan.
X. DOKUMENTASI
CAKRAWALA SURYA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
Sekretariat : Gedung-D Lantai 3 Universitas Muhammadiyah Lamongan
Jl. Raya Plalangan, Plosowahyu, Lamongan
Email:cakrawalasurya08@gmail.com
XI.PENUTUPAN
FILOSOFI NAMA LAPANGAN
1. Lamtoro
2. Pari
"semakin berisi maka semakin merunduk” mungkin istilah ini merupakan nasihat yang
sering disampaikan orangtua kepada kita. Hal ini bermakna jika tidak sepantasnya manusia
bersikap sombong atas ilmu yang mereka miliki. Selalu ingat jika di atas langit masih ada
CAKRAWALA SURYA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
Sekretariat : Gedung-D Lantai 3 Universitas Muhammadiyah Lamongan
Jl. Raya Plalangan, Plosowahyu, Lamongan
Email:cakrawalasurya08@gmail.com
langit. Makna dari filosofi padi ini tentu bisa kita sepakati bersama, sebagai manusia kita tentu
tidak boleh berjalan dengan congkak seakan semua orang akan tak lebih diri dari kita.
3. Suket
Rumput (suket) menggambarkan bagaimana menjadi orang yang tangguh dan beradaptasi.
Rumput mampu hidup melewati berbagai macam pergantian musim yang ekstrim. Bisa tumbuh
di dataran tinggi, dataran rendah, dan di gurun pasir sekalipun.
Sebatang rumput liar dianggap tidak berguna sering diremehkan bahkan di basmi, Meski
begitu rumput memiliki akar yang kuat. Akar ini berupa nilai-nilai kehidupan yang kuat, yang
akan menopang diri kita di masa-masa sulit. Teguh dan tidak mudah digoyangkan oleh badai
kehidupan.
Jadilah pribadi yang tangguh dan pribadi yang memiliki kemampuan beradaptasi yang baik,
yang bisa diterima di setiap lingkungan dimana kita berada.
Dalam filosofi timur, rumput seringkali disebut dan dikaitkan sebagai simbol kebersahajaan
sekaligus keuletan.
Mengetahui
Fudhla Zahidah
NIA :CS.241208.XIV.058