Anda di halaman 1dari 76

PERTEMUAN I

AKUNTANSI BIAYA
(PENDAHULUAN)
PENDAHULUAN
Akuntansi Biaya :
adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan
dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk
atau jasa dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran
terhadapnya.
Akuntansi Biaya merupakan bagian dari akuntansi
keuangan yang saling berhubungan dalam sistem
pelaporan dan pengambilan keputusan manajemen.
Tujuan atau Manfaat Akuntansi Biaya :
• Penentuan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan
perusahaan dengan tepat dan teliti
• Perencanaan dan pengendalian biaya
• Pengambilan keputusan khusus
Pengertian Biaya :
• Arti Luas (Beban/Expense) :
Pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam
satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan
terjadi untuk tujuan tertentu, contoh :
- Beban Penyusutan
- Beban Pemasaran
- Beban Administrasi
• Arti Sempit (Harga Pokok/Cost) :
Pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh
aktiva, contoh :
- Persediaan Bahan Baku
- Persediaan Produk Dalam Proses
- Persediaan Produk Selesai
Penggolongan (Klasifikasi) Biaya :
Biaya dapat digolongkan atas beberapa dasar yaitu:
 Penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok
dari perusahaan.
Contoh : Perusahaan terdiri dari tiga fungsi utama maka
penggolongan biayapun terbagi tiga yaitu :
– Fungsi Produksi ------- Biaya Produksi
– Fungsi Pemasaran ---- Biaya Pemasaran
– Fungsi Administrasi --- Biaya Administrasi
• Biaya Produksi terdiri :
– Biaya bahan baku Biaya Utama
– Biaya tenaga kerja langsung
– Biaya overhead pabrik Biaya K
Penggolongan (Klasifikasi) Biaya
(LANJUTAN 1)
 Penggolongan biaya sesuai dengan periode
akuntansi dimana biaya akan dibebankan :
– Pengeluaran Modal (Capital Expenditures).
– Pengeluaran Penghasilan (Revenues Expenditures)

 Penggolongan Biaya sesuai dengan Objek atau


Pusat Biaya yang dibiayai :
• Biaya Langsung (Direct Cost)
• Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Penggolongan (Klasifikasi) Biaya
(LANJUTAN 2)
 Penggolongan Biaya Sesuai dengan Tendensi
Perubahannya terhadap Aktivitas atau Volume :
• Biaya Tetap (Fixed Cost)
• Biaya Variable (Variable Cost)
• Biaya Semi Variable (Semi Variable Cost)

 Penggolongan Biaya Untuk Pengendalian Biaya :


• Biaya Terkendalikan ( Controllable Cost)
• Biaya Tidak Terkendalikan (Uncontrollable Cost)
Metode Pengumpulan Harga Pokok
Pengumpulan Harga Pokok digolongkan
berdasarkan cara produksi yaitu :
 Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method).
Adalah metode pengumpulan harga produk dimana biaya
dikumpulkan setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara
terpisah dan setiap pesanan atau kontrak dapat dipisahkan
identitasnya.

 Metode Harga Pokok Proses (Process Cost Method).


Adalah metode pengumpulan harga produk dimana biaya
dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu, misalnya
bulan, triwulan, semester, tahun.
Perbedaan Harga Pokok Proses
Segi perbedaan H.P. Pesanan H.P.Proses
Dasar kegiatan Pesanan pelanggan Anggaran
produksi
Tujuan Produksi Untuk melayani pesanan Untuk persediaan
barang di gudang
Bentuk produk Tergantung spesifikasi Homogen dan
pemesan dan dapat standar
dipisahkan identitasnya
Pengumpulan Setiap pesanan Setiap satuan waktu
biaya produksi / periode
Waktu Pada saat suatu pesanan Pada saat akhir
perhitungan selesai periode waktu
Biaya produksi
Menghitung HP HP suatu pesanan HP Periode tertentu
per unit Jumlah unit pesanan Unit produksi
periode tersebut
Contoh Percetakan, Kantor Semen, Tekstil, PLN
perusahaan angsuran
LATIHAN SOAL

PERTEMUAN 1
1. Biaya mempunyai dua pengertian, yaitu sebagai Beban / Expense atau
sebagai Harga Pokok / Cost. Berikan penjelasan mengenai perbedaan
dari masing-masing pengertian tersebut.

2. Sebutkan jenis-jenis biaya sesuai dengan Tendensi Perubahannya


Terhadap Aktivitas atau Volume. Beri penjelasan dimasing-masing jenis
tersebut.

3. Biaya produksi terdiri dari Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja
Langsung dan Biaya Overhead Pabrik. Jelaskan pengertian dari masing-
masing biaya tersebut.

4. Terdapat dua metode pengumpulan Harga Pokok jika digolongkan


berdasarkan cara berproduksinya. Sebutkan dan jelaskan dua metode
tersebut.

5. Metode Harga Pokok Pesanan dan Metode Harga Pokok Proses


mempunyai perbedaan jika dilihat dari segi dasar kegiatan produksi,
tujuan produksi, bentuk produk, pengumpulan biaya produksi, waktu
perhitungan biaya produksi dan cara menghitung HP/unit. Jelaskan
perbedaan dimasing-masing segi tersebut.
PERTEMUAN 2

METODE HARGA POKOK


PESANAN
SIKLUS AKUNTANSI BIAYA
Siklus akuntansi biaya mengikuti siklus pembuatan produk

Siklus Pembuatan Siklus Akuntansi Biaya


Produk
Pembelian dan Penentuan HP
penyimpanan bahan baku yang
Bahan Baku dibeli

Pengolahan Biaya Tenaga Penentuan HP Biaya


BB menjadi kerja BB yang Overhead
produk jadi langsung dipakai Pabrik

Pengumpulan
Biaya Produksi

Penyimpanan Penentuan H.P.


produk jadi produk jadi
dalam gudang
Karakteristik Metode Harga Pokok
Pesanan :
1. Produk yang dihasilkan berdasarkan spesifikasi pemesan
dan setiap pesanan dihitung harga pokoknya sendiri
2. Biaya produksi dipisahkan dalam dua golongan, biaya
langsung dan biaya tak langsung.
3. Biaya produksi langsung terdiri dari BBB dan BTKL
dibebankan langsung (biaya sesungguhnya) terhadap
pesanan sedang Biaya Produksi tidak langsung yaitu BOP
dibebankan pada pesanan tertentu atas dasar tarif yang
ditentukan dimuka.
4. Harga Pokok ditentukan pada saat pesanan selesai.
5. Harga Pokok per satuan dihitung dengan cara membagi
jumlah biaya produksi dengan jumlah satuan produk.
MANFAAT INFORMASI HP PRODUKSI
PER PESANAN
1. Menetukan harga jual yang akan dibebankan ke
pemesan
2. Mempertimbangkan menerima atau menolak pesanan
3. Memantau realisasi biaya produksi
4. Menghitung laba rugi tiap pesanan
5. Menentukan HP persediaan produk jadi dan produk
dalam proses yang disajikan dalam neraca
Kartu Harga Pokok Pesanan

Kartu Harga Pokok berfungsi sebagai


Rekening Pembantu yang digunakan untuk
mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan
produk
CONTOH KARTU HP PESANAN
Contoh Kartu HP Pesanan adalah:
PT. Citra Kartu Harga Pokok
Jakarta
No. Pesanan : …………. Pemesan : …………
Jenis Produk : …………. Sifat Pesanan : ………
Tgl Pesanan : …………. Jumlah : ……………
Tgl Selesai : …………. Harga jual : …………..

BBB BTKL BOP


Tgl No. Ket Jumlah Tgl No. Jumlah Tgl Jam Tarif Jumlah
BPBG KJK Mesin

disetujui Pembuat

( ) ( )
Akuntansi HP Pesanan :
1. Mencatat Pembelian Bahan Baku dan Bahan Penolong
Persediaan Bahan Baku xxx
Utang Dagang xxx
Persediaan Bahan Penolong xxx
Utang Dagang xxx
2. Mencatat Pemakaian Bahan Baku
BDP – BBB xxx
Persediaan Bahan Baku xxx
3. Mencatat Pemakaian Bahan Penolong
BOP Sesungguhnya xxx
Persediaan Bahan Penolong xxx
Akuntansi HP Pesanan (Lanjutan 1):
4. Mencatat biaya tenaga kerja
a. Saat BTk terhutang (seluruh pegawai)
Gaji dan Upah xxx
Hutang Gaji dan Upah xxx

b. Mencatat distribusi gaji dan upah


BDP – BTKL xxx
BOP Sesungguhnya xxx
Bi. ADM dan Umum xxx
Biaya Pemasaran xxx
Gaji dan Upah xxx

c. Mencatat pembayaran gaji


Hutang Gaji dan Upah xxx
Kas xxx
Akuntansi HP Pesanan (Lanjutan 2):
5. Mencatat Biaya overhead pabrik
a. Pembebanan BOP
BDP – BOP xxx
BOP dibebankan xxx
b. Pencatatan BOP sesungguhnya
BOP sesungguhnya xxx
Berbagai rek yang dikredit xxx

6. Mencatat Produk jadi


Persediaan Produk jadi xxx
BDP BBB xxx
BDP BTKL xxx
BDP BOP xxx
Akuntansi HP Pesanan (Lanjutan 3):

7. Mencatat Barang dalam proses


Persediaan Produk Dalam Proses xxx
BDP BBB xxx
BDP BTKL xxx
BDP BOP xxx

8. Mencatat Harga pokok produk dijual


Harga Pokok Penjualan xxx
Persediaan Produk Jadi xxx
LATIHAN SOAL

PERTEMUAN 2
Diketahui data-data pesanan adalah sebagai berikut :
Biaya Bahan Baku yang dipakai Rp 1.500, Biaya Tenaga
Kerja Langsung Rp 1.000, Tarif BOP yang ditetapkan
sebesar 120% dari BBB, sedangkan BOP sesungguhnya
adalah sebesar Rp 1.500

Diminta :
A. Jurnal untuk mencatat Pemakaian Bahan Baku
B. Jurnal untuk mencatat Biaya Tenaga Kerja Langsung
C. Jurnal untuk mencatat BOP yang dibebankan
D. Besarnya Harga Pokok Produksi
PERTEMUAN 3

METODE HARGA POKOK


PROSES (1)
Karakteristik
 Karakteristik proses produksi perusahaan yang
berproduksi secara massa (proses )
1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar.
2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah
sama.
3. Kegiatan produksi dimulai dengan adanya perintah
produksi yang berisi rencana produksi untuk jangka
waktu tertentu.
Karakteristik Metode Harga Pokok Proses
1. Pengumpulan biaya produksi dilakukan perdepartemen produksi
dan per periode akuntansi

2. Perhitungan harga pokok persatuan dihitung dengan membagi


total biaya produksi yang dikeluarkan dengan jumlah satuan
produksi yang dihasilkan pada suatu periode

3. Penggolongan biaya produksi langsung dan tidak langsung


sering kali tidak diperlukan (terutama perusahaan yang
memproduksi satu macam produk)dan biaya overhead pabrik
dibebankan dengan biaya sesungguhnya

4. Unsur yang digolongkan dalam BOP adalah biaya produksi


selain biaya bahan baku, biaya bahan penolong dan biaya
tenaga kerja (langsung dan tidak langsung)
Metode Harga Pokok Proses produk
diolah hanya dalam satu departemen
 Jika tidak ada persediaan barang dalam proses
awal maka Perhitungan biaya produksi dapat
dihitung dengan membuat laporan biaya
produksi Sebagai berikut
Bentuk Laporan Biaya Produksi
(DEPARTEMEN PERTAMA)
Laporan Biaya Produksi
( Dapartemen Pertama )*
Bulan ……………..200…
Data Produksi
Dimasukkan dalam proses xxx
Produk selesai ditransfer ke gudang (dept kedua)* xxx
Produk dalam proses akhir xxx+
xxx
Biaya dibebankan
Elemen biaya Total biaya Unit HP /
ekuivalen unit
BBB Jumlah BBB xxx ** xxx ***
BTK Jumlah BTK xxx** xxx ***
BOP Jumlah BOP xxx** xxx ***
Total Jumlah Bi Produksi Total
Hp
Perunit
Perhitungan Harga Pokok
Hp produk jadi ditransfer ke gudang (Dept kedua)*
(Total Hp per unit x Unit produk jadi) xxx
HP produk dalam proses
BBB xxx ****
BTK xxx ****
BOP xxx **** +
Xxx
+
Jumlah biaya produksi xxx
Keterangan Laporan Biaya Produksi
DEPARTEMEN PERTAMA
* Format Untuk produk diolah lebih dari satu departemen
pada departemen pertama
** Unit Ekuivalen = unit produk selesai + (unit BDP akhir x
% penyelesaian )

*** HP per unit = Total biaya / unit ekuivalen


**** Nilai BDP akhir = Unit BDPakhir x %penyelesaian x
HP/unit masing-masing elemen
LATIHAN Soal PERTEMUAN 3
(SATU DEPARTEMEN)

PT. ABC mengolah produknya melalui satu departemen


produksi, selama bulan Desember 2012 mempunyai data
sebagai berikut :
BBB 2.500, BTK 3.500 dan BOP 3.000, jumlah produk jadi
100 kg dan produk dalam proses akhir 30 kg dengan tingkat
penyelesaian 100%BB, 60% BK

Diminta :
A. Besarnya Unit Ekuivalen Biaya Bahan Baku
B. Besarnya Unit Ekuivalen Biaya Tenaga Kerja & BOP
C. Besarnya HP Biaya Bahan Baku per unit
D. Besarnya HP Biaya Tenaga Kerja per unit
E. Besarnya HP BOP per unit
Produk diolah lebih dari satu
departemen produksi
 Departemen Pertama
 Jika tidak ada persediaan barang dalam proses awal
maka Perhitungan biaya produksi dapat dihitung dengan
menggunakan format laporan biaya produksi untuk satu
departemen diatas
 Departemen Kedua dan seterusnya
 Jika tidak ada persediaan barang dalam proses awal
maka Perhitungan biaya produksi dapat dihitung dengan
menggunakan format laporan biaya produksi sbb:
BENTUK LAPORAN BIAYA PRODUKSI LEBIH
DARI SATU DEPARTEMEN
Laporan Biaya Produksi
Dapartemen Kedua
Bulan …..200…
Data Produksi
Diterima dari departemen pertama xxx
Produk selesai ditran. ke gdg (dept selanjutnya) xxx
Produk dalam proses akhir xxx +
xxx
Biaya komulatif yang dibebankan
Elemen biaya Total bia ya Unit ekuivalen HP /
unit
HP dari dept I Xxx xxx
Biaya ditambahkan di departemen ke dua
BBB Jumlah BBB xxx * xxx **
BTK Jumlah BTK xxx* xxx **
BOP Jumlah BOP xxx* xxx **
Biaya Jumlah Bi Produksi Total
komulatif dept komulatif Hp
kedua Perunit
Perhitungan Harga Pokok
HP produk jadi ditransfer ke gudang (Dept selanjutnya)
(Total Hp per unit x Unit produk jadi) xxx
HP produk dalam proses
BBB xxx ***
BTK xxx ***
BOP xxx *** +
Xxx
+
Jumlah biaya produksi komulatif dept ke dua xxx
KETERANGAN LAPORAN BIAYA PRODUKSI
LEBIH DARI SATU DEPARTEMEN

* Unit Ekuivalen = unit produk selesai + (unit BDP akhir x %


penyelesaian )
** HP per unit = Total biaya / unit ekuivalen
*** Nilai BDP akhir = Unit BDPakhir x % penyelesaian x
HP/unit masing-masing elemen
* Unit Ekuivalen = unit produk selesai + (unit BDP akhir x
% penyelesaian )
** HP per unit = Total biaya / unit ekuivalen
*** Nilai BDP akhir = Unit BDPakhir x % penyelesaian x
HP/unit masing-masing elemen
Akuntansi HP Proses 1
Jurnal yang diperlukan adalah :
1. Pencatatan pemakaian Bahan Baku
BDP- BBB (Deptnya)* xxx
Persediaan Bahan baku xxx
2. Pencatatan BTK
BDP-BTK (deptnya) xxx
Gaji dan upah xxx
3. Mencatat BOP
BDP- BOP (deptnya) xxx
Berbagai rek yang dikredit xxx
Akuntansi HP Proses (Lanjutan 2)

4. Mencatat produk selesai atau ditransfer ke dept


selanjutnya
a. Produk selesai
Persediaan produk jadi xxx
BDP BBB (deptnya) xxx
BDP BTK (deptnya) xxx
BDP BOP (deptnya) xxx
b. Produk yang ditransfer ke dept berikutnya
BDP-BBB dept selanjutnya xxx
BDP BBB (deptnya) xxx
BDP BTK (deptnya) xxx
BDP BOP (deptnya) xxx
Akuntansi HP Proses (Lanjutan 3)

5. Mencatat barang dalam proses akhir


Persediaan produk dalam proses akhir xxx
BDP BBB (deptnya) xxx
BDP BTK (deptnya) xxx
BDP BOP (deptnya) xxx

* Khusus untuk produk diolah lebih dari satu departemen


dituliskan departemennya
LATIHAN Soal PERTEMUAN 3
(LEBIH DARI SATU DEPARTEMEN)
PT. Yudhistira Automotive (perusahaan yg memproduksi interior-part mobil)
memiliki dua departemen produksi. Departemen A dan Departemen B.
Data produksi dan biaya kedua departemen pada bulan Januari 2013
adalah sebagai berikut :
Dept. A Dept. B
Dimasukkan ke dlm proses 60.000 kg
Produk selesai & ditransfer ke dept B 45.000 kg
Produk selesai & ditransfer ke gudang 40.000 kg
Produk dalam proses akhir 15.000 kg 5.000 kg
Biaya yg dikeluarkan selama Jan 2013 :
Biaya Bahan Baku 10.000.000,-
Biaya Tenaga Kerja 15.000.000,- 25.000.000,-
Biaya Overhead Pabrik 30.000.000,- 35.000.000,-
Tingkat penyelesaian BDP akhir :
Biaya Bahan Baku 100 %
Biaya Konversi 60 % 80 %
Diminta :

A. Hitunglah Harga Pokok Produksi Per Satuan Departemen A


B. Hitunglah Harga Pokok Produk Selesai dan Ditransfer ke
Departemen B serta Persediaan Produk Dalam Proses Akhir
Departemen A
C. Hitunglah Biaya Produksi Per Satuan yang Ditambahkan dalam
Departemen B
D. Hitunglah Harga Pokok Produk Jadi dan Persediaan Produk Dalam
Proses Departemen B
PERTEMUAN 4

METODE HARGA POKOK


PROSES (2)
Pengaruh Adanya Produk Hilang Pada
Perhitungan Harga Pokok Produk
1. Produk hilang awal proses
 Produk hilang awal proses dianggap belum menyerap biaya
produksi pada departemen yang bersangkutan sehingga
tidak dimasukkan dalam perhitungan unit ekuivelensi
 Pada departemen pertama mengakibatkan meningkatkan
harga pokok produksi/unit
 Pada departemen kedua dan seterusnya mengakibatkan:
 Menaikan HP/unit produk yang diterima dari departemen
sebelumnya
 Menaikan HP/unit yang ditambahkan dalam departemen
produksi setelah departemen pertama
Pengaruh Adanya Produk Hilang Pada
Perhitungan Harga Pokok Produk (Lanjutan)
2. Produk hilang akhir proses
 Produk hilang akhir proses dianggap sudah
menyerap biaya produksi di dept bersangkutan,
sehingga harus diperhitungkan dalam penentuan
unit ekuivalen.
 Harga pokok produk hilang akhir proses harus
dihitung dan diperlakukan sebagai tambahan harga
pokok produk selesai yang ditransfer ke
departemen berikutnya.
 Penambahan HP produk hilang menyebabkan
Harga pokok persatuan produk yang selesai atau
ditransfer ke departemen berikutnya menjadi lebih
besar
Untuk perhitungan Harga pokok produk hilang awal atau akhir diberikan format laporan pada hal-hal
berikut :
Format laporan produksi dept pertama jika ada produk
hilang awal proses.
Laporan Biaya Produksi
Dapartemen Pertama
Bulan ……………..200…
Data Produksi
Dimasukkan dalam proses xxx
Produk selesai ditransfer ke dept kedua xxx
Produk dalam proses akhir xxx
Prod uk hilang awal proses xxx +
xxx
Biaya dibebankan departemen Pertama
Elemen biaya Total biaya Unit ekuivalen HP /
unit
BBB Jumlah BBB Xxx ** xxx ***
BTK Jumlah BTK xxx** xxx ***
BOP Jumlah BOP xxx** xxx ***
Total Jumlah Bi Produksi Total
Hp
Perunit
Perhitungan Harga Pokok
Hp produk jadi ditransfer ke Dept kedua
(Total Hp per unit x Unit produk jadi) xxx
HP produk dalam proses
BBB xxx ****
BTK xxx ****
BOP xxx **** +
Xxx
+
Jumlah biaya produksi xxx
Keterangan Perhitungan

** Unit Ekuivalen = unit produk selesai + (unit BDP akhir x


% penyelesaian )
*** HP per unit = Total biaya / unit ekuivalen
**** Nilai BDP akhir = Unit BDPakhir x %penyelesaian x
HP/unit masing-masing elemen
Format laporan Dept kedua, produk hilang awal proses :

Laporan Biaya Produksi


Dapartemen Kedua
Bulan …..200…
Data Produksi
Diterima dari departemen pertama xxx
Produk selesai ditransfer. ke dept selanjutnya xxx
Produk dalam proses akhir xxx
Produk hilang awal proses xxx +
xxx
Biaya komulatif yang dibebankan
Elemen biaya Total biaya Unit ekuivalen HP /
unit
HP dari dept I Xxx xxx*#
Biaya ditambahkan di departemen ke dua
BBB Jumlah BBB xxx * xxx **
BTK Jumlah BTK xxx* xxx **
BOP Jumlah BOP xxx* xxx **
Biaya Jumlah Bi Prod uksi Total
komulatif dept komulatif Hp
kedua Perunit
Perhitungan Harga Pokok
HP produk jadi ditransfer ke gudang (Dept selanjutnya)
(Total Hp per unit x Unit produk jadi) xxx
HP produk dalam proses
BBB xxx ***
BTK xxx ***
BOP xxx *** +
Xxx
+
Jumlah biaya p roduksi komulatif dept ke dua xxx
Keterangan Format Laporan
Dept. Kedua
*# HP/unit yang disesuaikan = (Total biaya dari dept
pertama) / (Unit diterima dari dept pertama – unit produk
hilang awal proses)
* Unit Ekuivalen = unit produk jadi + (unit BDP akhir x %
penyelesaian )
** HP per unit = Total biaya / unit ekuivalen
*** Nilai BDP akhir = Unit BDPakhir x % penyelesaian x
HP/unit masing-masing elemen
LATIHAN Soal PRODUK HILANG AWAL PROSES
DEPARTEMEN 2 :
Diketahui data produksi dari Dept 2 :
Harga Pokok Produk dari Dept 1 sebesar Rp.115.000
Produk masuk dr dept(1) 2.000 kg, produk selesai 1.600 kg
Produk dalam proses akhir 300 kg (100%BB, 50% BK),
Produk hilang awal proses senilai 100 kg, BBB Rp 38.000,
BTK Rp 26.250, BOP Rp 43.750
Diminta :
A. Besarnya HP/unit yang disesuaikan dari dept 1
B. Besarnya unit ekuivalen Biaya Bahan Baku
C. Besarnya unit ekuivalen BTK & BOP
D. Besarnya BBB/unit dept 2
E. Besarnya BTK/unit & BOP/unit dept 2
F. Besarnya Total HP/unit dept 2
Format Laporan Dept Pertama, produk hilang akhir Proses Laporan Biaya Produksi
Dapartemen Pertama
Bulan ……………..200…
Data Produksi
Dimasukkan dalam proses xxx
Produk selesai ditransfer ke dept kedua xxx
Produk dalam proses akhir xxx
Produk hilang akhir proses xxx +
xxx
Biaya dibebankan departemen Pertama
Elemen biaya Total biaya U nit ekuivalen HP /
unit
BBB Jumlah BBB Xxx ** xxx ***
BTK Jumlah BTK Xxx** xxx ***
BOP Jumlah BOP Xxx** xxx ***
Total Jumlah Bi Produksi Total
Hp
Perunit
Perhitungan Harga Pokok
Hp produk jadi ditransfer ke Dept kedua
(Total Hp per unit x Unit produk jadi) xxx
Penyesuaian karena adanya produk hilang akhir proses
(Total Hp per unit x unit produk hilang ) xxx
+
Hp produk jadi ditransfer ke Dept kedua
(Total Hp/unit setelah penyesuaian*# x Unit produk jadi)
xxx
HP produk dalam proses akhir
BB B xxx ****
BTK xxx ****
BOP xxx **** +
Xxx
+
Jumlah biaya produksi xxx
Keterangan Format Laporan Dept
Pertama, produk hilang akhir Proses
Laporan Biaya Produksi

** Unit Ekuivalen = unit produk selesai + (unit BDP akhir x


% penyelesaian ) + unit produk hilang akhir proses
*** HP per unit = Total biaya / unit ekuivalen
*# Total HP/unit stl penyesuaian = (Biaya produk selesai +
Biaya produk hilang awal proses) / unit produk selesai
**** Nilai BDP akhir = Unit BDPakhir x %penyelesaian x
HP/unit masing-masing elemen
LATIHAN Soal PRODUK HILANG AKHIR PROSES
DEPARTEMEN 1 :

Diketahui data produksi dari Dept 1 :


Produk masuk proses 2.400 kg, produk selesai 2.000 kg
Produk dalam proses akhir 300 kg (100%BB, 50% BK),
Produk hilang akhir proses senilai 100 kg, BBB Rp 40.000,
BTK Rp 30.000, BOP Rp 45.000
Diminta :
A. Besarnya unit ekuivalen Biaya Bahan Baku
B. Besarnya unit ekuivalen BTK & BOP
C. Besarnya BBB/unit dept 1
D. Besarnya BTK/unit dept 1
F. Besarnya BOP/unit dept 1
Format Laporan Dept Kedua, produk hilang akhir Proses Laporan Biaya Produksi

Dapartemen Kedua Bulan …..200…

Data Produksi
Diterima dari departemen pertama xxx
Produk selesai ditransfer. ke dept selanjutnya xxx
Produk dalam proses akhir xxx
Produk hilang akhir proses xxx +
xxx

Biaya komulatif yang dibebankan


Elemen biaya To tal biaya Unit ekuivalen HP / unit
HP dari dept I Xxx xxx

Biaya ditambahkan di departemen ke dua


BBB Jumlah BBB xxx * xxx **
BTK Jumlah BTK xxx* xxx **
BOP Jumlah BOP xxx* xxx **
Biaya komulatif Jumlah Bi Total Hp
dept kedua Produksi Perunit
komulatif

Perhitungan Harga Pokok


HP produk jadi ditransfer ke gudang (Dept selanjutnya)
(Total Hp per unit x Unit produk jadi) xxx
Penyesuaian karena adanya produk hilang akhir proses
(Total Hp per unit x unit produk hilang ) xxx
+
Hp produk ja di ditransfer ke gudang (Dept selanjutnya)
(Total Hp/unit setelah penyesuaian*# x Unit produk jadi) xxx
HP produk dalam proses
BBB xxx ***
BTK xxx ***
BOP xxx *** +
Xxx
+
Jumlah biaya produksi komulatif dept ke dua xxx
Keterangan Format Laporan Dept Kedua, produk
hilang akhir Proses Laporan Biaya Produksi

* Unit Ekuivalen = unit produk jadi + (unit BDP akhir x %


penyelesaian ) + unit produk hilang akhir proses
** HP per unit = Total biaya / unit ekuivalen

*# Total HP/unit stl penyesuaian = (Biaya produk selesai +


Biaya produk hilang awal proses) / unit produk selesai
*** Nilai BDP akhir = Unit BDPakhir x % penyelesaian x
HP/unit masing-masing elemen
PERTEMUAN 5

METODE HARGA POKOK


PROSES (3)
Persedian Produk Dalam Proses
Awal
• Produk yang belum selesai diproses pada akhir periode lalu
akan menjadi Persedian produk dalam proses awal

• Produk dalam proses awal membawa HP/satuan periode


lalu yang mungkin berbeda dengan Hp/satuan periode
sekarang, sehingga produk selesai yang ditransfer ke
departemen selanjutnya akan mempunyai masalah dengan
harga pokok karena produk selesai itu sebagian
merupakan BDP awal yang telah diproses hingga selesai.
Persedian Produk Dalam Proses Awal (Lanjutan)
 Metode Rata-Rata Tertimbang
 Pada metode ini HP persediaan produk awal
ditambahkan kepada biaya produksi sekarang
kemudian dibagi dengan unit ekivalen untuk
mendapat Harga pokok rata-rata tertimbang
 Unit ekuvalen dihitung = Produk selesai + ( Produk
dalam proses akhir x tingkat penyelesaiannya)
 Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP /
FIFO)
 Biaya produksi periode sekarang pertama kali
digunakan untuk menyelesaikan produk dalam
proses awal kemudian baru mengolah produk yang
dimasukkan dalam proses sekarang.
 Perhitungan produk ekuivalen memasukkan unit
dan tingkat penyelesaian BDP awal atau dengan
Rumus = ((100% - % BDP awal) x unit BDP awal) +
(unit Produk selesai – unit BDP awal) + (unit BDP
akhir x % penyelesaian)
Format Laporan biaya produksi departemen pertama,
persediaan awal BDP metode rata-rata tertimbang
Laporan Biaya Produksi
Dapartemen Pertama
Bulan ……………..200…

Data Produksi
Produk dalam proses awal xxx
Dimasukkan dalam proses xxx +
Produk diolah bulan .................... xxx
Produk selesai ditransfer ke dept kedua xxx
Produk dalam proses akhir xxx+
Jumlah produk dihasilkan xxx
Biaya dibebankan
Elemen biaya Total biaya Unit ekuivalen HP /
unit
BBB Jumlah BBB* xxx ** xxx ***
BTK Jumlah BTK* xxx** xxx ***
BOP Jumlah BOP* xxx** xxx ***
Total Jumlah Bi Produksi Total
Hp
Perunit

Perhitungan Harga Pokok


Hp produk jadi ditransfer ke Dept kedua
(Total Hp per unit x Unit produk jadi) xxx
HP produk dalam proses
BBB xxx ****
BTK xxx ****
BOP xxx **** +
Xxx
+
Jumlah biaya produksi xxx
Keterangan Format Laporan biaya produksi
departemen pertama, persediaan awal BDP
metode rata-rata tertimbang

* Total Biaya = Biaya produksi BDP awal + Biaya produksi


periode sekarang

** Unit Ekuivalen = unit produk selesai + (unit BDP akhir x


% penyelesaian )

*** HP per unit = Total biaya / unit ekuivalen

**** Nilai BDP akhir = Unit BDPakhir x % penyelesaian x


HP/unit masing-masing elemen
LATIHAN Soal
METODE RATA-RATA TERTIMBANG :
Diketahui persediaan BDP awal 40 unit (100% BB, 60 BK),
produk selesai 260 unit, produk dalam proses akhir 60 unit
(100% BB, 50% BK). HP BDP awal adalah : BBB 208.000,
BTK 120.000 dan BOP 150.000, Biaya produksi yang terjadi
periode ini: BBB 2.000.000, BTK 3.000.000, BOP 3.500.000.
Diminta :
A. Unit Ekuivalen BBB (metode rata-rata tertimbang)
B. Unit ekuivalen BTK & BOP (rata-rata tertimbang)
C. HP/unit BBB (rata-rata tertimbang)
D. HP/unit BTK (rata-rata tertimbang)
E. HP/unit BOP (rata-rata tertimbang)
Format laporan biaya produksi dept kedua dan seterusnya
Persedian BDP awal menggunakan metode rata-rata tertimbang :
Laporan Biaya Produksi
Dapartemen Kedua Bulan …..200…
Data Produksi
Produk dalam proses awal xxx
Diterima dari dept 1 xxx +
Produk diolah bulan .................... xxx
Produk selesai ditransfer ke gudang (dept selanjt) xxx
Produk dalam proses ak hir xxx+
Jumlah produk dihasilkan xxx
Biaya komulatif yang dibebankan
Elemen biaya Total biaya Unit ekuivalen HP / unit
HP dari dept I Xxx* Xxx** Xxx***
Biaya ditambahkan di departemen ke dua
BBB Jumlah BBB* xxx ** xxx ***
BTK Jumlah BTK* xxx** xx x ***
BOP Jumlah BOP* xxx** xxx ***
Biaya komulatif Jumlah Bi Total Hp
dept kedua Produksi Perunit
komulatif
Perhitungan Harga Pokok
HP produk jadi ditransfer ke gudang (Dept selanjutnya)
(Total Hp per unit x Unit produk jadi) xxx
HP produk dala m proses
BBB xxx ****
BTK xxx ****
BOP xxx *** *+
Xxx
+
Jumlah biaya produksi komulatif dept ke dua xxx
Keterangan Format laporan biaya produksi dept kedua
dan seterusnya
Persedian BDP awal menggunakan metode rata-rata
tertimbang

* Total Biaya = Biaya produksi BDP awal + Biaya produksi


periode sekarang
** Unit Ekuivalen = unit produk selesai + (unit BDP akhir x
% penyelesaian )
*** HP per unit = Total biaya / unit ekuivalen

**** Nilai BDP akhir = Unit BDPakhir x % penyelesaian x


HP/unit masing-masing elemen
* Total Biaya = Biaya produksi BDP awal + Biaya produksi
periode sekarang
** Unit Ekuivalen = unit produk selesai + (unit BDP akhir x
% penyelesaian )
*** HP per unit = Total biaya / unit ekuivalen

**** Nilai BDP akhir = Unit BDPakhir x % penyelesaian x


HP/unit masing-masing elemen
Format Laporan biaya produksi departemen
pertama, persediaan awal BDP metode MPKP/FIFO
Laporan Biaya Produksi
Dapartemen Pertama Bulan ……………..200…
Data Produksi
Produk dalam proses awal xxx
Dimasukkan dalam proses xxx +
Produk diolah bulan .................... xxx
Produk selesai ditransfer ke dept kedua -- xxx
Produk dalam proses akhir xxx+
Jumlah produk dihasilkan xxx
Biaya dibebankan di departemen pertama
Elemen biaya Total biaya Unit ekuivalen HP / unit
Hp BDP awal Jumlah Total BDP --
*
BBB Jumlah BBB xxx ** xxx ***
BTK Jumlah BTK xxx** xxx ***
BOP Jumlah BOP xxx** xxx ***
T otal Jumlah Bi Produksi Total Hp
Perunit
Perhitungan Harga Pokok
Hp produk jadi ditransfer ke Dept kedua:
HP Persediaan BDP awal xxx
Biaya penyelesaian BDp awal
BBB xxx****
BTK xxx****
BOP xxx ****+
xxx +
Jumlah HP produk yang ditransfer ke de pt kedua xxx
HP produk dalam proses
BBB xxx *#
BTK xxx *#
BOP xxx *# +
Xxx
+
Jumlah biaya produksi xxx
Keterangan Format Laporan biaya produksi
departemen pertama,
persediaan awal BDP metode MPKP/FIFO

* Total Biaya Hp BDP awal = Jumlah BBB, BTK, BOP dari


BDP awal
** Unit Ekuivalen = ((100% - % BDP awal) x unit BDP awal)
+ (unit Produk selesai – unit BDP awal) + (unit BDP akhir
x %penyelesaian)

*** HP per unit = Total biaya / unit ekuivalen


**** ((100% - % BDP awal) x Unit BDP awal) x HP/unit

*# Nilai BDP akhir = Unit BDP akhir x %penyelesaian x


HP/unit masing-masing elemen
LATIHAN Soal METODE fifo :

Diketahui persediaan BDP awal 40 unit (100% BB, 60% BK),


produk selesai 260 unit, produk dalam proses akhir 60 unit
(100% BB, 50% BK).

Diminta :
A. Unit Ekuivalen BBB (metode MPKP/FIFO)
B. Unit ekuivalen BTK & BOP (metode MPKP/F
Format laporan biaya produksi dept kedua dan seterusnya
Persedian BDP awal menggunakan metode MPKP/FIFO :
Laporan Biaya Produksi
Dapartemen Kedua Bulan …..200…
Data Produksi
Produk dalam proses awal xxx
Diterima dari dept 1 xxx +
Produk diolah bulan .................... xxx
Produk selesai ditransfer ke gudang (dept selanjt) xxx
Produk dalam proses akh ir xxx+
Jumlah produk dihasilkan xxx
Biaya komulatif yang dibebankan
Elemen biaya Total biaya Unit ekuivalen HP / unit
HP BDP awal Xxx* -- ---
HP dari dept I Xxx Xxx** Xxx***
Biaya ditambahkan di departemen ke dua
BBB Jumlah BBB xxx ** xxx ***
BTK J umlah BTK xxx** xxx ***
BOP Jumlah BOP xxx** xxx ***
Biaya komulatif Jumlah Bi Produksi Total Hp
dept kedua komulatif Perunit
Perhitungan Harga Pokok
Hp produk jadi ditransfer ke gudang (Dept selanjutnya):
HP Persediaan BDP awal xxx
Biaya penyelesaia n BDP awal
BBB xxx****
BTK xxx****
BOP xxx ****+
xxx +
Jumlah HP produk yang ditransfer ke dept kedua xxx
HP produk dalam proses
BBB xxx *#
BTK xxx *#
BOP xxx *# +
Xxx
+
Jumlah biaya produksi komulatif dept ke dua xxx
Keterangan Format laporan biaya produksi dept kedua
dan seterusnya Persedian BDP awal menggunakan metode
MPKP/FIFO
* Total Biaya Hp BDP awal = Jumlah BBB, BTK, BOP dari
BDP awal
** Unit Ekuivalen = ((100% - % BDP awal) x unit BDP awal)
+ (unit Produk selesai – unit BDP awal) + (unit BDP akhir
x %penyelesaian)

*** HP per unit = Total biaya / unit ekuivalen


**** ((100% - % BDP awal) x Unit BDP awal) x HP/unit

*# Nilai BDP akhir = Unit BDPakhir x % penyelesaian x


HP/unit masing-masing elemen
PERTEMUAN 6
BIAYA BAHAN BAKU
BIAYA BAHAN BAKU
1. Biaya bahan baku : biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh bahan baku dan untuk menempatkan
dalam keadaan siap diolah
2. Unsur Harga Pokok Bahan Baku yang dibeli :
 Teoritis : Terdiri dari Harga faktur pembelian ditambah
biaya-biaya pembelian dan biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk menyiapkan bahan tersebut (Harga faktur, Biaya
angkut, biaya pesanan, biaya penyimpanan,
pembongkaran dll )
 Praktis : Umumnya sebesar harga beli menurut faktur
pemasok karena biaya biaya yang lain mungkin biaya
akuntansinya lebih besar dari manfaat ketelitian
perhitungan Hp BB
BIAYA BAHAN BAKU (Lanjutan 1)
Biaya angkut sebagai tambahan harga pokok bahan
baku yang dibeli, Metode yang dapat digunakan :
a). Perbandingan kuantitas tiap jenis Bahan Baku yang
dibeli. (Kuantitas suatu bahan baku dibandingkan
dengan total kuantitas pembelian bersama bahan
baku dikalikan dengan biaya angkut pembelian tsb)
b). Perbandingan Harga faktur tiap jenis Bahan Baku
yang dibeli. (Harga faktur suatu bahan baku
dibandingkan dengan total harga faktur pembelian
bersama bahan baku dikalikan dengan biaya
angkut pembelian tsb)
c). Biaya angkut dibebankan pada Bahan Baku yang
dibeli atas dasar tarip ditentukan dimuka.
Perusahan menetapkan tarif tertentu untuk
biaya angkut
BIAYA BAHAN BAKU (Lanjutan 2)

Biaya angkut diperlakukan Sebagai Unsur BOP


Diperkirakan jumlah biaya angkut selama setahun
dan jumlah itu dimasukkan dalam total taksiran BOP
dalam mencari tarif BOP
Metode Penentuan Harga Pokok
Bahan Baku
Metode Penentuan Harga Pokok Bahan Baku
Penentuan Harga Pokok Bahan Baku yang dipakai dalam
produksi terdiri dari :
a. Metode Identifikasi Khusus
Setiap jenis Bahan yang ada di gudang diberi
tanda tentang berapa bahan baku tersebut dibeli.
sehingga dapat diketahui HP bahan baku yang
dipakai dengan melihat tanda khusus tsb

b. MPKP (FIFO)
Harga Pokok per satuan bahan baku yang pertama
masuk dalam gudang dipakai untuk menentukan
harga bahan baku yang pertama kali dipakai
Lanjutan Metode Penentuan Harga
Pokok Bahan Baku
c. MTKP (LIFO)
Bahan baku yang terakhir masuk dalam persediaan
gudang, dipakai untuk menentukan harga pokok
bahan baku yang pertama kali dipakai.
d. Metode Rata-Rata Bergerak
Harga pokok rata-rata dihitung dgn cara membagi
total harga pokok dengan jumlah satuannya.
e. Metode Biaya Standar
Harga standar yaitu harga taksiran yg
mencerminkan harga yang diharapkan akan terjadi
di masa yang akan datang.
Latihan Soal :
1. PT.ABC membeli bahan baku A,B dan C dengan biaya angkut
pembelian sebesar Rp. 500.000, data unit dan harga sbb:

Bahan baku unit Harga /unit


A 5 200.000
B 15 100.000
C 10 150.000
Diminta :
A. Alokasi Biaya Angkut untuk Bahan Baku B jika perusahaan
menggunakan metode perbandingan kuantitas tiap jenis bahan
baku
B. Alokasi Biaya Angkut untuk Bahan Baku B jika perusahaan
menggunakan metode perbandingan harga tiap jenis bahan
baku
Lanjutan latihan Soal
2. Diketahui mutasi bahan baku “A” sebagai berikut:
Persed awal 20 kg @1.000
Pembelian 5 Jan 60 kg @1.100
Pemakaian 10 Jan 70 kg

Diminta :
A. Jika perusahaan menggunakan metode FIFO
berapakah harga pokok bahan baku yang dipakai
tanggal 10 Januari
B. Jika perusahaan menggunakan metode LIFO
berapakah harga pokok bahan baku yang dipakai
tanggal 10 Januari
5. Masalah-masalah lain yang berhubungan
dengan Bahan Baku.

a. Sisa Bahan (Scrap)


Adalah bahan yang mengalami kerusakan dalam
proses pengerjaan
Masalah akuntansinya adalah perlakuan terhadap
hasil penjualan sisa bahan:
a). Hasil Penjualan diperlakukan sebagai pengurang
BBB
yang dipakai dalam pesanan
b). Hasil penjualan sisa bahan diperlakukan sebagai
pengurang BOP sesungguhnya
c). Hasil penjualan sisa bahan diperlakukan sebagai
pendapatan di luar usaha.
5. Masalah-masalah lain yang berhubungan
dengan Bahan Baku (Lanjutan)

b. Produk Rusak (Spoiled Goods).


Adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu
yang ditetapkan. Perlakuan akuntansinya tergantung
penyebab terjadinya:
a).Terjadinya karena sulitnya mengerjakan pesanan
tertentu atau sebab luar biasa lain diperlakukan
sebagai penambah HP produk yang baik, dan jika
laku dijual maka hasil penjualan sebagai pengurang
HP pesanan tsb
b).Terjadinya karena hal yang normal pada proses
produksi, maka kerugiannya dibebankan kepada
seluruh produk
5. Masalah-masalah lain yang berhubungan
dengan Bahan Baku (Lanjutan 2)

c. Produk Cacad (Defective Goods)


Adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu
yang telah ditentukan, tetapi dengan mengeluarkan
biaya pekerjaan kembali untuk memperbaikinya,
produk tersebut scr ekonomi dapatdipergunakan lagi
menjadi produk jadi.
Perlakuan akuntansinya mirip dengan produk rusak.

Anda mungkin juga menyukai