Anda di halaman 1dari 12

ISSN : 2460 – 7797

e-ISSN : 2614-8234
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/fbc
Email : fibonacci@umj.ac.id Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika

ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA DALAM ESTIMASI


PRODUKTIVITAS TANAMAN PADI DI KABUPATEN KARAWANG

Tesa Nur Padilah1)*, Riza Ibnu Adam2)


1,2)
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Singaperbangsa
Karawang, Jl. H.S. Ronggowaluyo, Telukjambe Timur, Karawang, 41361
*
tesa.nurpadilah@staff.unsika.ac.id

Abstrak

Karawang merupakan salah satu pusat penanaman padi di Pulau Jawa. Sebagai pusat
penanaman padi, sudah seharusnya produktivitas padi dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Namun, produktivitas padi ternyata tidak konsisten, tahun 2015 mengalami
kenaikan sedangkan tahun 2016 mengalami penurunan. Oleh karena itu, diperlukan suatu
estimasi sehingga dapat diketahui produktivitas padi untuk tahun-tahun berikutnya. Beberapa
algoritma yang dapat digunakan untuk mengestimasi hubungan antar variabel diantaranya
regresi linier, fuzzy, dan jaringan syaraf tiruan. Regresi linier terbagi menjadi regresi linier
sederhana dan regresi linier berganda. Regresi linier berganda digunakan untuk menelusuri
pola hubungan antara variabel terikat dengan dua atau lebih variabel bebas. Berdasarkan
suatu penelitian, regresi linier berganda lebih baik jika dibandingkan dengan metode fuzzy
dan jaringan syaraf tiruan. Oleh karena itu, masalah produktivitas padi di Kabupaten
Karawang dapat diestimasi dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Model
regresi linier berganda dapat dinyatakan dalam bentuk perkalian matriks. Selanjutnya,
perhitungan nilai-nilai koefisien regresi dapat dicari dengan menggunakan eliminasi Gauss.
Berdasarkan model regresi yang didapat, sebesar 80,46% faktor-faktor produktivitas padi
dapat dijelaskan oleh produksi, luas panen, luas tanam, curah hujan, dan hari hujan.
Sedangkan sisanya 19,54% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Variabel-variabel yang mempengaruhi peningkatan jumlah produktivitas yaitu
variabel produksi dan curah hujan, sedangkan variabel-variabel yang mempengaruhi
penurunan jumlah produktivitas yaitu variabel luas panen, luas tanam, dan hari hujan. Rata-
rata kesalahan relatif regresi yang diperoleh yaitu 0,04642 atau 4,642%.

Kata Kunci: eliminasi gauss, estimasi, produktivitas, regresi linier berganda.

117
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika

Volume 5 No. 2 Bulan Desember Tahun 2019

PENDAHULUAN diperkirakan seberapa besar produktivitas


Kabupaten Karawang mempunyai padi selanjutnya.
potensi besar dalam subsektor pertanian Beberapa algoritma yang dapat
khususnya tanaman pangan baik ditinjau digunakan untuk mengestimasi hubungan
dari aspek sumber daya alam maupun antar variabel diantaranya regresi linier,
sumber daya manusia. Sumber daya petani fuzzy, dan jaringan syaraf tiruan. Regresi
sangat menunjang keberhasilan linier terbagi menjadi regresi linier
pembangunan pertanian di Kabupaten sederhana dan regresi linier berganda.
Karawang, dimana 61,9% penduduk Regresi linier berganda merupakan suatu
bergerak di bidang usaha pertanian dengan algoritma yang digunakan untuk
persentase buruh tani sekitar 59,43% menelusuri pola hubungan antara variabel
(Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan terikat dengan dua atau lebih variabel
dan Peternakan Kabupaten Karawang, bebas (Uyanik & Guler, 2013). Pada
2014). Menurut Makarim & Suhartatik penelitian Wati, Sebayang, & Sitepu
(2009), Karawang merupakan salah satu (2013) tentang peramalan jumlah produksi,
pusat penanaman padi di Pulau Jawa. regresi linier berganda lebih baik jika
Dengan luas areal pertanian lahan basah dibandingkan dengan fuzzy. Hal ini dapat
mencapai 97.000 hektar, Kabupaten dilihat dari nilai rata-rata kesalahan relatif
Karawang mampu memproduksi padi regresi linier berganda sebesar 9,383%
sekitar 1,4 juta ton GKP per tahun. Dengan yang lebih kecil daripada nilai rata-rata
jumlah produksi padi sebesar itu, kesalahan relatif fuzzy sebesar 20.748%.
Karawang memberikan kontribusi beras Selanjutnya, Nurmahaludin (2014)
hingga 9% dari produksi beras yang membandingkan algoritma Particle Swarm
dihasilkan provinsi Jawa Barat. Sebagai Optimization (PSO) pada jaringan syaraf
pusat penanaman padi, sudah seharusnya tiruan dengan regresi linier berganda pada
produktivitas padi dari tahun ke tahun prakiraan cuaca. Hasil pengujian
mengalami peningkatan. menunjukkan bahwa pada prakiraan
Namun, produktivitas padi ternyata temperatur udara minimum, penggunaan
tidak konsisten, pada tahun 2015 diketahui algoritma PSO memberikan tingkat
produktivitas mengalami kenaikan dari kesalahan paling minimum dengan rata-
76,05 kw/ha menjadi 79,99 kw/ha, rata kesalahan sebesar 2,597%, sedangkan
sedangkan pada tahun 2016, produktivitas pada regresi linier berganda sebesar
mengalami penurunan menjadi 75,38 2,675%. Akan tetapi, pada prakiraan
kw/ha. Kenaikan dan penurunan ini dapat temperatur udara maksimum, metode
disebabkan oleh beberapa faktor seperti regresi linear berganda memberikan hasil
rata-rata curah hujan, luas tanam, produksi, yang lebih baik dengan rata-rata kesalahan
luas panen, dan rata-rata hari hujan (Dinas sebesar 4.911%, sedangkan pada jaringan
Pertanian Kehutanan Perkebunan dan syaraf tiruan sebesar 5,930%.
Peternakan Kabupaten Karawang, 2016). Analisis regresi linier berganda telah
Hal tersebut dapat menimbulkan digunakan dalam estimasi produktivitas
kekhawatiran jika suatu saat produktivitas padi di Kabupaten Demak oleh Aziz,
mengalami penurunan secara terus Prasetyo, & Sukmono (2018). Selain itu,
menerus. Oleh karena itu, produktivitas pendugaan produktivitas padi dengan
padi perlu diestimasi agar dapat analisis regresi linier berganda juga telah
118
Tesa Nur Padilah dan Riza Ibnu Adam: Analisis Regresi Linier Berganda Dalam Estimasi Produktivitas
Tanaman Padi di Kabupaten Karawang.
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika. Vol. 5 (2), pp: 117 - 128.

dilakukan oleh Kurnianto, Ariffin, & maka langkah selanjutnya untuk


Azizah (2018) berdasarkan curah hujan di mengetahui diterima atau tidaknya
Kabupaten Malang. Oleh karena itu, pada hipotesis yang diajukan yaitu dengan
penelitian ini digunakan regresi linier melakukan uji simultan (uji F) dan uji
berganda untuk mengestimasi signifikansi (uji T). Uji F dilakukan
produktivitas padi di Kabupaten untuk mengetahui apakah semua
Karawang. variabel bebas berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel terikat.
METODE PENELITIAN Sedangkan uji T dilakukan untuk
Tahapan penelitian ini adalah mengetahui apakah dalam model
sebagai berikut: regresi, variabel bebas secara parsial
Identifikasi Variabel berpengaruh signifikan terhadap
Identifikasi variabel merupakan variabel terikat (Sulistyono &
tahapan penentuan variabel terikat dan Sulistiyowati, 2017).
variabel-variabel bebas berdasarkan data
yang diperoleh dari Dinas Pertanian Penentuan Model Regresi Linier
Kehutanan Perkebunan dan Peternakan Berganda
Kabupaten Karawang. Tahap selanjutnya adalah penentuan
koefisien atau parameter-parameter regresi
Analisis Data dengan metode kuadrat terkecil (Walpole,
Pada tahap ini dilakukan pengujian Myers, Myers, & Ye, 2011). Pada metode
asumsi klasik dan pengujian hipotesis kuadrat terkecil akan diperoleh suatu
(Mona, Kekenusa, & Prang, 2015). sistem persamaan linier yang dapat
Pengujian dilakukan dengan bantuan tools dibentuk ke dalam perkalian matriks.
Minitab 18 dan SPSS 16. Perhitungan nilai koefisien regresi
1. Pengujian Asumsi Klasik dilakukan dengan menyelesaikan solusi
Pengujian ini terdiri dari uji normalitas, sistem. Solusi sistem tersebut dapat dicari
uji multikolinieritas, uji dengan menggunakan eliminasi Gauss
heteroskedastisitas, dan uji (Anton & Rorres, 2005). Perhitungan
autokorelasi. Syarat untuk dilakukan dengan bantuan tools Matlab
mendapatkan model regresi yang baik 2016b. Selanjutnya hasil tersebut
adalah distribusi datanya normal atau dibandingkan dengan nilai yang diperoleh
mendekati normal. Jika data tidak dengan perhitungan menggunakan tools
berdistribusi normal, maka perlu Minitab 18. Setelah itu, kebaikan model
dilakukan transformasi data terlebih regresi dapat diukur dari nilai koefisien
dahulu. Selanjutnya, model regresi determinasi (R2) (Widiyawati & Setiawan,
yang baik adalah model regresi yang 2015). Nilai koefisien determinasi berkisar
tidak terjadi multikolinieritas, antara 0 sampai 1. Jika nilainya mendekati
heteroskedastisitas, dan autokorelasi 1, maka dapat dikatakan pengaruh variabel
(Ndruru, Situmorang, & Tarigan, bebas terhadap variabel terikat adalah
2014). besar. Artinya model yang digunakan baik
2. Pengujian Hipotesis untuk menjelaskan pengaruh variabel
Setelah semua syarat untuk ditelitinya tersebut (Ndruru et al., 2014).
suatu model regresi terpenuhi semua,
119
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika

Volume 5 No. 2 Bulan Desember Tahun 2019

Evaluasi Hasil uji normalitas untuk data luas


Evaluasi dilakukan dengan panen dapat dilihat pada gambar
menghitung nilai rata-rata kesalahan relatif berikut.
(error) (Wati et al., 2013).

Penarikan Kesimpulan
Dari hasil analisis yang didapatkan
maka tahap terakhir yang dilakukan pada
penelitian ini adalah penarikan
kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Identifikasi Variabel Gambar 2. Uji normalitas data luas panen
Data yang digunakan adalah data
Hasil uji normalitas untuk data luas
perbulan yang berjumlah 57 data. Variabel
tanam dapat dilihat pada gambar
terikat pada penelitian ini adalah
berikut.
produktivitas padi (kw/ha). Data
produktivitas padi dihasilkan dari dua data
utama yaitu data produksi dibagi dengan
luas panen (Damiri & Ishak, n.d.).
Sedangkan variabel-variabel bebasnya
yaitu produksi, luas panen, luas tanam,
rata-rata curah hujan, dan rata-rata hari
hujan

Analisis Data
Pengujian Asumsi Klasik Gambar 3. Uji normalitas data luas tanam
1. Uji Normalitas
Uji normalitas menggunakan uji Hasil uji normalitas untuk data rata-
Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan rata curah hujan dapat dilihat pada
bantuan tools Minitab 18. Hasil uji gambar berikut.
normalitas untuk data produksi dapat
dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4. Uji normalitas data rata-rata


curah hujan
Gambar 1. Uji normalitas data produksi

120
Tesa Nur Padilah dan Riza Ibnu Adam: Analisis Regresi Linier Berganda Dalam Estimasi Produktivitas
Tanaman Padi di Kabupaten Karawang.
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika. Vol. 5 (2), pp: 117 - 128.

Hasil uji normalitas untuk data rata-


rata hari hujan dapat dilihat pada
gambar berikut.

Gambar 6. Uji normalitas data hasil


transformasi

Berdasarkan Gambar 6, P-Value


Gambar 5. Uji normalitas data rata- untuk data transformasi curah hujan
rata hari hujan dan transformasi hari hujan keduanya
bernilai >0,150. Ini berarti kedua
Berdasarkan Gambar 1, 2, 3, 4,
variabel tersebut berdistribusi normal.
dan 5, nilai P-Value untuk data
Dengan demikian, data yang akan
produksi, luas panen, luas tanam, rata-
digunakan selanjutnya adalah variabel
rata curah hujan, dan rata-rata hari
produksi, luas panen, luas tanam,
hujan masing-masing adalah >0,150;
transformasi curah hujan, dan
0,110; >0,150; <0,010; dan 0,035. Data
transformasi hari hujan.
berdistribusi normal jika nilai P-Value
lebih dari 0,05. Ini berarti variabel 2. Uji Multikolinieritas
produksi, luas panen, dan luas tanam Pengujian ada tidaknya
berdistribusi normal, sedangkan multikolinieritas dilakukan dengan
variabel rata-rata curah hujan dan rata- melihat nilai VIF menggunakan tools
rata hari hujan tidak berdistribusi Minitab 18 pada gambar berikut.
normal.
Pada data yang tidak
berdistribusi normal dilakukan
transformasi Box-Cox. Kemudian pada
data hasil transformasi tersebut
dilakukan uji normalitas, hasilnya
sebagai berikut.
Gambar 7. Nilai coefficients

Berdasarkan Gambar 7 terlihat


bahwa semua variabel bebas
mempunyai nilai VIF kurang dari 10,
artinya tidak terjadi kasus
multikolinieritas.

121
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika

Volume 5 No. 2 Bulan Desember Tahun 2019

3. Uji Heteroskedastisitas menggunakan tools SPSS 16 sebagai


Pengujian heteroskedastisitas berikut.
dilakukan dengan uji Glejser

Gambar 8. Hasil uji glejser

Berdasarkan Gambar 8, diperoleh dan lebih kecil daripada


nilai signifikansi untuk variabel , atau
produksi, luas panen, luas tanam,
transformasi curah hujan, dan
transformasi hari hujan masing-masing
0,029; 0,015; 0,404; 0,394; dan 0,266.
maka tidak terdapat autokorelasi positif
Nilai-nilai tersebut lebih dari 0,01
dan negatif dalam model.
sehingga tidak terdapat
heteroskedastisitas dalam model. Ini
Pengujian Hipotesis
berarti semua variabel bebas dalam
1. Uji Simultan (Uji F)
model ini memiliki sebaran varian
Hasil pengolahan data untuk uji F
yang sama (homogen).
dengan tools SPSS 16 disajikan dalam
4. Uji Autokorelasi tabel berikut.
Pengujian autokorelasi dilakukan
Tabel 1. Uji simultan (uji f)
dengan uji Durbin Watson (DW)
menggunakan tools Minitab 18. Nilai Sum of Mean
statistik uji Durbin Watson diperoleh Model Squares df Square F Sig.
. Berdasarkan tabel
1 Regre 13364.2 41.
Durbin Watson dengan derajat 5 2672.851 .000a
ssion 57 990
kepercayaan , banyaknya
sampel , dan banyaknya Resid 3246.37
51 63.654
variabel bebas diperoleh nilai ual 4
Durbin Lower dan Total 16610.6
Durbin Upper . Oleh 56
31
karena nilai lebih besar daripada

122
Tesa Nur Padilah dan Riza Ibnu Adam: Analisis Regresi Linier Berganda Dalam Estimasi Produktivitas
Tanaman Padi di Kabupaten Karawang.
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika. Vol. 5 (2), pp: 117 - 128.

Hipotesis awal dan hipotesis hujan, atau transformasi hari hujan


alternatif pada uji F adalah: terhadap variabel produktivitas.

H0 : variabel produksi, luas panen, luas Nilai Ttabel dengan derajat


tanam, transformasi curah hujan, dan kebebasan 51 dan derajat
transformasi hari hujan tidak kepercayaan untuk uji dua sisi
mempunyai pengaruh yang signifikan sehingga adalah 2,00758.
secara bersama-sama terhadap variabel Dengan demikian, untuk:
produktivitas.
a) Variabel Produksi
H1 : variabel produksi, luas panen, luas Berdasarkan Gambar 7 diperoleh
tanam, transformasi curah hujan, dan nilai T-Value = 14,45 dan P-Value
transformasi hari hujan mempunyai = 0,000 sehingga T-Value > Ttabel
pengaruh yang signifikan secara (14,45 > 2,00758) dan P-Value <
bersama-sama terhadap variabel 0,05, artinya H0 ditolak. Dengan
produktivitas. demikian, variabel produksi secara
parsial berpengaruh signifikan
Berdasarkan Tabel 1, dapat
terhadap variabel produktivitas.
diketahui bahwa nilai Fhitung adalah
b) Variabel Luas Panen
2672.851 dan Ftabel dengan derajat
Berdasarkan Gambar 7 diperoleh
kebebasan , untuk dan
nilai T-Value = -13,04 dan P-Value
dan derajat kepercayaan
= 0,000 sehingga T-Value < -Ttabel
adalah 2,40. Dengan
(-13,04 < -2,00758) dan P-Value <
demikian, Fhitung > Ftabel sehingga H0
0,05, artinya H0 ditolak. Dengan
ditolak, artinya variabel produksi, luas
demikian, variabel luas panen
panen, luas tanam, transformasi curah
secara parsial berpengaruh
hujan, dan transformasi hari hujan
signifikan terhadap variabel
secara bersama-sama mempunyai
produktivitas.
pengaruh yang signifikan terhadap
c) Variabel Luas Tanam
variabel produktivitas.
Berdasarkan Gambar 7 diperoleh
2. Uji Signifikansi (Uji T) nilai T-Value = -0,59 dan P-Value
Hasil pengolahan data untuk uji = 0,559 sehingga T-Value > -Ttabel
T dengan tools Minitab 18 dapat dilihat (-0,59 > -2,00758) dan P-Value >
dari nilai T-Value pada Gambar 7. 0,05, artinya H0 diterima. Dengan
Hipotesis awal dan hipotesis alternatif demikian, variabel luas tanam
pada uji T adalah: secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel
H0 : secara parsial tidak ada pengaruh
produktivitas.
signifikan variabel produksi, luas
d) Variabel Transformasi Curah Hujan
panen, luas tanam, transformasi curah
Berdasarkan Gambar 7 diperoleh
hujan, atau transformasi hari hujan
nilai T-Value = 0,65 dan P-Value =
terhadap variabel produktivitas.
0,518 sehingga T-Value < Ttabel
H1 : secara parsial terdapat pengaruh (0,65 < 2,00758) dan P-Value >
signifikan variabel produksi, luas 0,05, artinya H0 diterima. Dengan
panen, luas tanam, transformasi curah demikian, variabel transformasi
123
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika

Volume 5 No. 2 Bulan Desember Tahun 2019

curah hujan secara parsial tidak


berpengaruh signifikan terhadap
variabel produktivitas.
e) Variabel Transformasi Hari Hujan Penentuan Model Regresi Linier
Berdasarkan Gambar 7 diperoleh Berganda
nilai T-Value = -0,93 dan P-Value Perhitungan nilai koefisien regresi
= 0,357 sehingga T-Value > -Ttabel dan dilakukan dengan
(-0,93 > -2,00758) dan P-Value > menyelesaikan solusi sistem persamaan
0,05, artinya H0 diterima. Dengan linier berikut.
demikian, variabel transformasi
hari hujan secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap
variabel produktivitas.

̅ ̅ (1)
dengan

[ ]

̅ .

[ ]

Solusi persamaan (1) menggunakan


eliminasi Gauss dengan bantuan tools
Matlab 2016b diperoleh nilai berikut:

Hasil tersebut sama dengan hasil


perhitungan dengan bantuan tools Minitab
sehingga diperoleh persamaan regresi 18 pada gambar berikut.
linier berganda yaitu

124
Tesa Nur Padilah dan Riza Ibnu Adam: Analisis Regresi Linier Berganda Dalam Estimasi Produktivitas
Tanaman Padi di Kabupaten Karawang.
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika. Vol. 5 (2), pp: 117 - 128.

bahwa dengan mengasumsikan


diabaikannya variabel bebas lainnya,
jika variabel transformasi hari hujan
Gambar 9. Model regresi linier berganda meningkat sebesar 1% maka dapat
mempengaruhi penurunan jumlah
Persamaan regresi pada Gambar 9
produktivitas sebesar 2,21.
dapat diartikan sebagai berikut:
1. Nilai koefisien untuk variabel produksi
Dengan demikian, variabel-variabel
bernilai positif sebesar 0,000504. Hal
yang mempengaruhi peningkatan jumlah
ini menunjukkan bahwa dengan
produktivitas yaitu variabel produksi dan
mengasumsikan diabaikannya variabel
curah hujan, sedangkan variabel-variabel
bebas lainnya, jika variabel produksi
yang mempengaruhi penurunan jumlah
meningkat sebesar 1% maka dapat
produktivitas yaitu variabel luas panen,
mempengaruhi peningkatan jumlah
luas tanam, dan hari hujan.
produktivitas sebesar 0,000504.
Nilai koefisien determinasi (R2) dari
2. Nilai koefisien untuk variabel luas
persamaan regresi pada Gambar 5 dapat
panen bernilai negatif sebesar -
dilihat pada gambar berikut.
0,004074. Hal ini menunjukkan bahwa
dengan mengasumsikan diabaikannya
variabel bebas lainnya, jika variabel
luas panen meningkat sebesar 1%
maka dapat mempengaruhi penurunan
jumlah produktivitas sebesar 0,004074. Gambar 10. Nilai koefisien determinasi
3. Nilai koefisien untuk variabel luas Berdasarkan Gambar 10, diperoleh
tanam bernilai negatif sebesar - nilai koefisien determinasi adalah 80,46%,
0,000084. Hal ini menunjukkan bahwa artinya sebesar 80,46% faktor-faktor
dengan mengasumsikan diabaikannya produktivitas padi dapat dijelaskan oleh
variabel bebas lainnya, jika variabel produksi, luas panen, luas tanam,
luas tanam meningkat sebesar 1% transformasi curah hujan, dan transformasi
maka dapat mempengaruhi penurunan hari hujan. Sedangkan sisanya 19,54%
jumlah produktivitas sebesar 0,000084. dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain
4. Nilai koefisien untuk variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
transformasi curah hujan bernilai
positif sebesar 1,11. Hal ini
Evaluasi
menunjukkan bahwa dengan Jika masing-masing variabel
mengasumsikan diabaikannya variabel produksi, luas panen, luas tanam,
bebas lainnya, jika variabel transformasi curah hujan, dan transformasi
transformasi curah hujan meningkat hari hujan dimasukkan ke dalam
sebesar 1% maka dapat mempengaruhi persamaan pada Gambar 9, maka diperoleh
peningkatan jumlah produktivitas estimasi produktivitas padi pada tabel
sebesar 1,11. berikut.
5. Nilai koefisien untuk variabel
transformasi hari hujan bernilai negatif
sebesar -2,21. Hal ini menunjukkan

125
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika

Volume 5 No. 2 Bulan Desember Tahun 2019

Tabel 2. Estimasi produktivitas padi Estimasi


Produktivitas Kesalahan
Produktivitas
Estimasi (kw/ha) Relatif
Produktivitas Kesalahan (kw/ha)
Produktivitas 75,48187322 71,27566172 0,05572479
(kw/ha) Relatif
(kw/ha)
77,03693495 78,28622568 0,016216776
60,45454545 76,67245907 0,26826624
76,79296346 80,26774954 0,045248756
61,16564968 68,93625235 0,127041938
114,7587393 109,9638655 0,04178221
68,69033413 65,69505135 0,043605593
80,04011768 82,12019434 0,025987926
116,2621284 139,5700058 0,200476954
81,9900295 84,11745927 0,02594742
47,34344565 40,66201206 0,141126897
80,97911833 82,42906923 0,017905244
140,1493931 101,6925244 0,27439911
62,26787182 67,70460636 0,087312034
71,33149226 75,9759457 0,065110841
78,78838174 78,11248054 0,008578691
61,82746099 62,05998478 0,00376085
76,40870617 78,47077485 0,026987353
0 10,35852338 0
76,00047136 76,31715479 0,004166861
53,65478441 51,72115949 0,036038257
77,09120013 76,38781955 0,009124006
83,94207478 83,48761065 0,005414021
76,54638755 75,00880613 0,020086923
103,0324544 84,23115855 0,182479355
75,14425361 70,95420143 0,055760115
79,62636222 77,92902637 0,021316255
74,58220797 76,27300776 0,022670283
74,25297114 76,71594087 0,033169982
75,00818087 72,54490382 0,032840112
75,20626368 74,81795475 0,005163253
76,12150453 73,55476976 0,033718918
85,45202463 86,55549765 0,012913363
Jumlah 2,64588948
67,53807359 60,27226549 0,10758092
68,17257127 71,58691885 0,05008389
Berdasarkan Tabel 2 diperoleh rata-
78,06092008 78,72338739 0,008486542
rata kesalahan relatif regresi yaitu
74,71327674 77,90340034 0,042698216
72,77268533 76,20163115 0,047118583
78,6872087 78,68168017 0,00007026
77,55928854 76,28513064 0,016428179 atau .
79,14755027 78,86777128 0,003534904
79,33121019 79,83719786 0,006378166 SIMPULAN
83,43157045 81,32954343 0,025194624 Berdasarkan model regresi yang
71,90856074 72,3141517 0,005640371 didapat, sebesar 80,46% faktor-faktor
76,60578481 72,86696182 0,048806014 produktivitas padi dapat dijelaskan oleh
76,02013247 74,33465417 0,022171473 produksi, luas panen, luas tanam, curah
72,31965849 74,31372465 0,027572948 hujan, dan hari hujan. Sedangkan sisanya
74,02594011 76,3806686 0,031809505 19,54% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor
76,938832 75,99424716 0,012277088 lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
78,62437077 78,11368064 0,006495316 Variabel-variabel yang mempengaruhi
80,2667378 81,3385099 0,013352631 peningkatan jumlah produktivitas padi
73,78396096 71,44116329 0,031752127 yaitu variabel produksi dan curah hujan,
77,64129269 77,76509277 0,001594513 sedangkan variabel-variabel yang
74,9132948 77,51871492 0,034779142 mempengaruhi penurunan jumlah
70,16465423 79,0325661 0,126387167 produktivitas yaitu variabel luas panen,
71,91062403 71,28957311 0,008636428 luas tanam, dan hari hujan. Rata-rata
77,48700415 76,19303735 0,016699146

126
Tesa Nur Padilah dan Riza Ibnu Adam: Analisis Regresi Linier Berganda Dalam Estimasi Produktivitas
Tanaman Padi di Kabupaten Karawang.
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika. Vol. 5 (2), pp: 117 - 128.

kesalahan relatif regresi yang diperoleh Makarim, A. K., & Suhartatik, E. 2009.
yaitu atau . Morfologi dan Fisiologi Tanaman
Padi. [Online] Tersedia:
http://www.litbang.pertanian.go.id/
UCAPAN TERIMA KASIH
special/padi/bbpadi_2009_itkp_11.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pdf [21 September 2018].
Universitas Singaperbangsa Karawang
sebagai penyandang dana dalam penelitian Mona, M. G., Kekenusa, J. S., & Prang, J.
ini. D. 2015. “Penggunaan regresi
linear berganda untuk menganalisis
pendapatan petani kelapa, studi
kasus: petani kelapa di desa beo,
DAFTAR PUSTAKA
kecamatan beo, kabupaten talaud”.
Anton, H., & Rorres, C. 2005. Elementary JdC. Vol. 4 (2), pp: 196-203.
Linear Algebra (9th ed.). New
York: John Wiley and Sons. Ndruru, R. E., Situmorang, M., & Tarigan,
G. 2014. “Analisa faktor-faktor
Aziz, K.W., Prasetyo, Y., & Sukmono, D. yang mempengaruhi hasil produksi
2018. “Analisis regresi linier padi di deli serdang”. Saintia
terhadap pola histogram spektral Matematika. Vol. 2 (1), pp: 71-83.
algoritma ndvi, evi, dan lswi untuk
mengestimasi tingkat produktivitas Nurmahaludin. 2014. “Analisis
padi (studi kasus: kabupaten perbandingan metode jaringan
demak, jawa tengah)”. Jurnal syaraf tiruan dan regresi linear
Geodesi Undip. Vol. 7 (1), pp: 172- berganda pada prakiraan cuaca”.
181. Intekna. Vol. 14 (2), pp: 102-109.
Damiri, A., & Ishak, A. n.d. Perbandingan Sulistyono & Sulistiyowati, W. 2017.
Produktivitas Padi Sawah dengan “Peramalan produksi dengan
Beberapa Model Plot Ubinan pada metode regresi linier berganda”.
Sistem Tanam Legowo 4:1. Prozima. Vol. 1 (2), pp: 82-89.
[Online] Tersedia:
http://bengkulu.litbang.pertanian.go Uyanik, G. K., & Guler, N. 2013. “A study
.id/ind/images/dokumen/publikasi/ on multiple linear regression
Makalah_Ubinan.pdf [21 Agustus analysis”. Procedia-Social and
2018]. Behavioral Science. Vol. 106, pp:
234-240.
Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan
dan Peternakan Kabupaten Walpole, R. E., Myers, R. H., Myers, S. L.,
Karawang. 2014. Laporan tahunan & Ye, K. 2011. Probability &
tahun 2014. Karawang: Penulis. Statistics for Engineers & Scientists
(9th ed.). USA: Prentice Hall.
_____________. 2016. Laporan tahunan
tahun 2016. Karawang: Penulis. Wati, S. E., Sebayang, D., & Sitepu, R.
2013. “Perbandingan metode fuzzy
Kurnianto, M. I., Ariffin, & Azizah, N. dengan regresi linier berganda
2018. “Pendugaan produktivitas dalam peramalan jumlah produksi”.
padi (oryza sativa) berdasarkan Saintia Matematika. Vol. 1 (3), pp:
curah hujan di kabupaten malang”. 273-284.
Jurnal Produksi Tanaman, Vol. 6
(8), pp: 1859-1867.
127
FIBONACCI : Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika

Volume 5 No. 2 Bulan Desember Tahun 2019

Widiyawati & Setiawan. 2015. “Analisis


faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat produksi padi dan jagung di
kabupaten lamongan”. Jurnal Sains
dan Seni ITS. Vol. 4 (1), pp: 103-
108.

128

Anda mungkin juga menyukai