Anda di halaman 1dari 5

Kasus Posisi

ALSA Legal Opinion Competition (ALOC)


Local Chapter Universitas Sriwijaya
2022/2023

“Eastern Venice Visual Company” adalah perusahaan show business yang berfokus
pada sektor hiburan. Perusahaan ini didirikan oleh kakak-beradik berkebangsaan Australia
bernama Benjamin Dareen dan Dominic Dareen pada Februari 2009 di Perth, Australia.
Perusahaan ini berkembang cukup pesat selama beberapa tahun belakang terlihat dari
keuntungan tahunan yang mereka dapatkan berada di kisaran 3.7 Billion Dollar Australia.
Eastern Venice Visual Company memiliki beberapa anak perusahaan yang tersebar di
berbagai negara yang berada di kawasan asean, seperti Ayutthaya Visual Company Ltd di
Thailand, Selangor Visual Sdn Bhd di Malaysia, De Lion Visual Corporation di Singapura
dan PT Bumi Sriwijaya Visual di Indonesia.
PT Bumi Sriwijaya Visual yang berkedudukan di Jalan Balaputeradewa, No. 419, kota
Palembang yang didirikan pada tahun 2020, dengan lingkup bisnis meliputi teater (BSV
Theater), bioskop (BSV Cinema) dan penyedia layanan jasa streaming (BSV Prime). Pada
awal berdirinya PT Bumi Sriwijaya Visual hingga Pandemi Covid-19 terbilang mengalami
kerugian, hingga keuntungan yang didapatkan dari perusahaan ini belum pernah memenuhi
target dari Eastern Venice Visual Company yakni sebesar 40% per tahun. Dampak Pandemi
Covid-19 semakin terasa dikala pembatasan sosial berskala besar pun diberlakukan di kota
Palembang. Adapun kepemilikan saham di PT Bumi Sriwijaya Visual dimiliki sekitar 75%
oleh Eastern Venice Visual Company.
BSV Prime yang menjadi salah satu cabang bisnis yang bergerak di sektor penyedia
layanan jasa streaming olahraga yang dimiliki oleh PT Bumi Sriwijaya Visual dengan laman
website bsvprime.com dan aplikasi BSV Prime yang dapat diunduh melalui Play Store dan
App Store. Selain itu, BSV Prime telah memiliki sertifikat merek yang telah didaftarkan di
Daftar Umum Direktorat Merek dan Indikasi Geografis Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Dalam
perancangan program hingga pendaftaran merek dari BSV Prime, PT Bumi Sriwijaya Visual
telah menelan biaya dengan total Rp105.400.000,00 (seratus lima juta empat ratus ribu
rupiah) dengan detail sertifikat merek nya sebagai berikut:
Nomor Tanggal Etiket Kelas
No. Uraian Barang
Pendaftaran Penerimaan Merek Barang/Jasa

1. IDM000731472 08 Februari 2020 BSV 35 Jasa-jasa periklanan,


Prime jasa-jasa pemasaran,
layanan pemrosesan
data, jasa-jasa
informasi melalui
internet, jasa-jasa
perdagangan.

2. IDM000731474 08 Februari 2020 BSV 38 Jasa layanan


Prime penyedia konten
multimedia melalui
internet.

3. IDM000731478 08 Februari 2020 BSV 41 Situs online


Prime multimedia,
perancangan sistem
komputer yang
mengintegrasikan
perangkat keras.

Pada tahun 2021, BSV Prime milik PT Bumi Sriwijaya Visual memiliki hak cipta atau
penerima lisensi tunggal yang diberikan oleh Asia-Pacific Golf Leaders Association dan
berhak menyiarkan beberapa kompetisi golf paling bergengsi se-Asia Pasifik untuk musim
kompetisi 2021, 2022, dan 2023 untuk wilayah negara Republik Indonesia dan Republik
Filipina. Kompetisi golf yang dimaksud yakni Australian Grand Master yang diadakan di
Perth National Golf Club pada minggu pertama bulan Mei setiap tahun nya, Asia-Pacific Cup
yang diadakan di Ciputra Golf Course pada minggu kedua bulan Juli setiap tahun nya, dan
DeSales Ouimet Championship yang diadakan di Osaka Ocean Golf Club pada minggu
terakhir bulan September setiap tahunnya. Selain itu, BSV Prime juga telah terdaftar di
Ditjen HAKI Kemenkumham dengan Pencatatan Perjanjian Lisensi Hak Cipta atau Hak
Terkait dengan Nomor: 000192935 dan tayangan atau konten lain yang termasuk dalam
siaran BSV Prime adalah Prime Contents & Channels.
Kepemilikan lisensi tunggal hak siar beberapa kompetisi golf pada tahun pertamanya
membawakan keuntungan yang cukup tinggi untuk PT Bumi Sriwijaya Visual yakni sebesar
Rp300.419.000.000,00 (tiga ratus miliar empat ratus sembilan belas juta rupiah) dan melebihi
target keuntungan sebesar 44% dari target sebesar 40% dari Eastern Venice Visual Company.
Dengan keberhasilan yang didapatkan pada tahun pertamanya membuat BSV Prime milik PT
Bumi Sriwijaya Visual terkenal di kalangan pecinta olahraga dengan total pengunduh aplikasi
BSV Prime di Play Store sebanyak 700 juta pengunduh. Berdasarkan informasi yang didapat
dari laman website bsvprime.com, tercantum daftar harga yang ditetapkan oleh pihak BSV
Prime bagi pengguna untuk menikmati semua laga pada ketiga kompetisi golf tersebut yakni
paket Golf Golden sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan untuk masing-masing
kompetisi golf yakni paket Golf Premiere sebesar Rp375.000,00 (tiga ratus tujuh puluh lima
ribu rupiah).
Pada 7 Juni 2022, Jeremia Albert dan Simone Adipraja yang merupakan karyawan
divisi Quality Monitoring PT Bumi Sriwijaya Visual yang bekerja dibawah BSV Prime
sedang melakukan monitoring kuarter pertama bulan Januari hingga Juni. Monitoring yang
dilakukan Jeremia Albert dan Simone Adipraja mencakup e-commerce NevPedia dan
Zamora. Pada saat monitoring e-commerce Zamora dilakukan, mereka menemukan iklan
yang menjual paket berlangganan BSV Prime dengan menggunakan logo BSV Prime
berjudul “Voucher BSV Prime Golf Golden Full Garansi Murah” yang dijual seharga
Rp515.000,00 (lima ratus lima belas ribu rupiah) di akun yang bernama “SportLife.id” milik
Kayla Odessia. Setelah menemui temuan tersebut, Jeremia Albert dan Simone Adipraja
melaporkan nya kepada Chief of Quality Monitoring yakni Edgard Simatupang untuk
ditindak lanjuti.
Pada 8 Juni 2022, Edgard Simatupang mengadakan emergency meeting untuk
anggota divisi Quality Monitoring BSV Prime untuk membahas temuan yang dilaporkan oleh
Jeremia Albert dan Simone Adipraja. Emergency meeting tersebut memberikan hasil
berupa tindakan lanjutan yang akan dilakukan pihak BSV Prime yakni mencoba mendekati
Kayla Odessia guna menyelidiki dugaan tindakan melawan hukum yang dilakukan nya.
Berselang satu hari, Jeremia Albert menghubungi Kayla Odessia melalui chat box yang
tersedia di e-commerce Zamora. Dari percakapan tersebut, Jeremia Albert membeli satu
buah paket BSV Prime Golf Golden seharga Rp515.000,00 (lima ratus lima belas ribu
rupiah) dan melakukan pembayaran melalui rekening Bank Finola 0911248401 atas nama
Kayla Odessia. Kemudian, Jeremia Albert menghubungi pihak “SportLife.id” untuk
meminta nomor WhatsApp dan pihak “SportLife.id” memberikan nomor WhatsApp yang
bernomor +62 882-7485-3129 atas nama Kayla Odessia.
Setelah proses pembayaran berhasil dilakukan, Kayla Odessia mengirimkan paket
voucher tersebut dalam bentuk sebuah akun dengan username:
bsv-golfgolden311@gmail.com dan kata sandi: bsvprime311 melalui WhatsApp Jeremia
Albert. Ketika paket voucher tersebut diterima, Jeremia Albert lantas memeriksa akun
tersebut dan mendapati bahwa akun yang dikirimkan bukan merupakan paket Golf Golden
melainkan paket Golf Premiere kompetisi Australian Grand Master. Padahal informasi yang
terdapat pada iklan di “SportLife.id” adalah “Voucher BSV Prime Golf Golden Full Garansi
Murah”. Jeremia Albert menanyakan perihal ini kepada Kayla Odessia mengenai
ketidaksesuaian paket yang diterimanya. Kayla Odessia baru membalas chat tersebut pada
12 Juni 2022, ia mengatakan bahwa paket tersebut adalah paket yang sama dengan Golf
Golden yang dapat dinikmati pada ketiga kompetisi golf. Kayla Odessia meminta kepada
Jeremia Albert untuk mencoba lagi ketika bulan Juli saat kompetisi Asia-Pacific Cup
digelar.
Jeremia Albert meyakini bahwa paket Golf Premiere kompetisi Australian Grand
Master hanya dapat diakses pada kompetisi tersebut, bukan untuk kompetisi Asia-Pacific Cup
maupun DeSales Ouimet Championship. Pada 13 Juni 2022, Jeremia Albert
memberitahukan perihal ini kepada Edgard Simatupang dan meminta arahan lebih lanjut
sebagai langkah yang akan diambil kedepannya. Edgard Simatupang meyakini hal yang
sama seperti yang diyakini oleh Jeremia Albert dan menyarankan kepada Jeremia Albert
untuk mengikuti dahulu trik yang dilakukan oleh Kayla Odessia. Kemudian, Jeremia Albert
menunggu hingga bulan Juli datang dan bergegas mencoba untuk mengakses paket tersebut
untuk digunakan di periode kompetisi Asia-Pacific Cup. Alhasil, sesuai dengan dugaan dari
Jeremia Albert bahwa paket Golf Premiere kompetisi Australian Grand Master tidak dapat
diakses pada kompetisi Asia-Pacific Cup.
Pada 7 Juli 2022, Jeremia Albert kembali menghubungi Kayla Odessia melalui
WhatsApp untuk menanyakan permasalahan tidak dapat diakses nya paket Golf Premiere
kompetisi Australian Grand Master pada kompetisi Asia-Pacific Cup. Hari yang sama,
Jeremia Albert menerima balasan dari Kayla Odessia yang mengatakan bahwa aktivasi
paket untuk dapat digunakan di kompetisi Asia-Pacific Cup sedang dalam proses dan
meminta Jeremia Albert untuk menunggu kembali. Dua hari berselang, Jeremia Albert
kembali menghubungi Kayla Odessia melalui WhatsApp untuk mengonfirmasi arahan yang
diberikan kepada nya. Akan tetapi, hingga keesokan harinya, Kayla Odessia tidak
memberikan balasan apapun. Jeremia Albert kembali melaporkan hal ini kepada Edgard
Simatupang untuk ditindak lanjuti. Kemudian, pada 12 Juli 2022 berdasarkan rapat dengan
jajaran lainnya, diputuskan bahwa pihak BSV Prime akan menindaklanjuti perihal dugaan
tindakan melawan hukum yang dilakukan oleh Kayla Odessia dan menyerahkan temuan ini
kepada EVV Indonesian Legal Consultants dalam rangka mewakili dan bertindak serta
memberikan perlindungan hukum untuk PT Bumi Sriwijaya Visual.
Target penjualan paket Golf Golden ditargetkan dapat terjual pada tahun 2022
sebanyak 3.000 buah dengan harga satu paket sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan
apabila memenuhi target penjualan diperkirakan akan menghasilkan keuntungan sebesar
Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah). Akan tetapi, tindakan Kayla Odessia yang menjual
paket Golf Golden dengan harga yang hampir setengah lipat lebih murah membuat target
penjualan paket Golf Golden tidak terpenuhi dan hanya terjual sebanyak 900 buah hingga
bulan Juli 2022. Kerugian yang ditaksir atas tidak terpenuhinya target penjualan tersebut
yakni sebesar Rp2.100.000.000,00 (dua miliar seratus juta rupiah).
Selanjutnya, sebagai kuasa hukum dari pihak PT Bumi Sriwijaya Visual yaitu EVV
Indonesian Legal Consultants, anda diminta untuk memberikan Legal Opinion demikian pula
langkah-langkah hukum yang tepat berdasarkan hukum positif Indonesia mengenai:
1. Bagaimana upaya hukum yang dapat diajukan oleh PT Bumi Sriwijaya Visual untuk
melaporkan Kayla Odessia?
2. Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk mengajukan legal claim terhadap Kayla
Odessia?
3. Bagaimana bentuk pertanggungjawaban yang dibebankan kepada Kayla Odessia atas
dugaan tindakan melawan hukum yang dilakukannya dan terhadap kerugian yang
dialami oleh PT Bumi Sriwijaya Visual?

Anda mungkin juga menyukai