Anda di halaman 1dari 13

Hukum Perikatan

Diatur pada Buku III, Pasal 1233 sampai dengan pasal 1456
HUKUM PERDATA
• Hukum Perdata adalah ketentuan yang mengatur hak dan
kepentingan antar individu dalam masyarakat
Dasar Hukum Perdata
1. KUH Perdata
KUH Perdata terdiri atas empat 4 bagian, yaitu:
Buku 1 tentang Orang (Van Personnenrecht)
Buku 2 tentang Benda ( Van Zaken)
Buku 3 tentang Perikatan (Van Verbintenessenrecht)
Buku 4 tentang Pembuktian dan Daluwarsa
(Van Bewijs en Verjaring)

2. Peraturan Per UU selain KUH Perdata


- UU no.1 tahun 1974 ttg perkawinan & Nomor 9 Tahun 1975
- UU No.32./1954 tentang pencatatan nikah, talak dan rujuk.
- UU no.5 tahun 1960 ttg peraturan dasar pokok-pokok agraria
- UU no. 3 tahun1996 ttg hak tanggungan
- Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia
Pembagian buku III KUHPerdata
• Buku III mengatur ttg Hukum Perikatan
• Dibagi dalam 18 bab :
Bab I – bab IV mengatur tentang bagian umum dari hukum
perikatan

Bab V- bab VIII mengatur ttg bagian khusus dari Hukum Perikatan
(perjanjian2 khusus/perjanjian bernama)
Bagian umum dari hukum perikatan sbb:
• Bab I mengatur perikatan-perikatan pada umumnya
• Bab II mengatur tentang perikatan-perikatan yg dilahirkan (timbul)
dari perjanjian
• Bab III mengatur tentang perikatan-perikatan yang dilahirkan (timbul)
dari undang-undang
• Bab IV mengatur ttg hapusnya Perikatan
I. DEFINISI :
•KUH Perdata tidak memberikan definisi ttg Perikatan (verbintenis)

•Menurut Subekti “ perikatan adalah:


suatu hubungan hukum dalam lapangan hukum kekayaan antara 2
orang atau lebih atau 2 pihak, yang mana pihak yang satu berhak
menuntut suatu hal dari pihak yang lain, dan pihak yang lain
berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu
II. SUBYEK PERIKATAN
•Jadi dapat disimpulkan bahwa para pihak (subyek Perikatan ) dalam
hukum perikatan ada 2 yaitu :
1.Pihak yang berhak atas sesuatu/menuntut sesuatu (kreditor)
2.Pihak yang berkewajiban melaksanakan sesuatu/berkewajiban
memenuhi tuntutan ( Debitor)
Dalam hubungan Kreditur-debitur pihak debitur mempunyai sekaligus:
1. Schuld : berkewajiban memenuhi prestasi
2. Haftung : mempunyai jaminan/kekayaan D yg dipertanggung jawabkan
sbg pelunasan hutang tersebut (membiarkan hartanya diambil oleh K
atas utang yg tidak dapat dibayar) lihat pasal 1131 KUHPdt

Ada Perkecualian :
a. Ada schuld tanpa haftung : dalam perikatan alami. Contoh utang Judi,
sisa utang seorang pailit
b. Schuld dg haftung terbatas : ahli waris yg menerima secara benefisier
(yg disebut dalam wasiat) hanya berkewajiban membayar utang2 yg
ditinggalkan pewaris terbatas seharga harta kekayaan yang
ditinggalkannya
c. Haftung dg Shuld pada orang lain : perjanjian penaggungan, penangung
memberikan jaminan barangnya untuk dipakai sebagai jaminan oleh
debitur terhadap kreditur. Dalam hal ini penanggung tidak punya
kewajiban memenuhi prestasi tapi bertanggung jawab atas pemenuhan
prestasi
Pasal 1131 KUH PERDATA
• Segala kebendaan si berhutang (Debitur) , BAIK YG BERGERAK
MAUPUN YANG TIDAK BERGERAK, baik yg sudah ada maupun yg baru
akan ada di kemudian hari, menjadi tanggungan untuk segala
perikatan perseorangan “

Disebut jaminan umum (jaminan yang timbul krn UU/tertulis dalam ket
UU )
III. OBYEK PERIKATAN
Obyek perikatan adalah Prestasi

Prestasi yaitu isi perjanjian/kewajiban yang hrs dipenuhi oleh debitur dalam
setiap perikatan.

Jenis2 prestasi (Pasal 1234 KUH Perdata) :


-memberikan sesuatu (wujudnya barang, dilakukan dg penyerahan)
-Berbuat sesuatu ( wujudnya jasa (tenaga/keahlian), dilakukan dengan
berbuat sesuatu)
-Tidak berbuat sesuatu (tidak ada wujudnya krn tdk boleh berbuat
sesuatu)

Jika Debitur tidak melaksanakan prestasinya di sebut keadaan “wanprestasi”.


IV. SUMBER PERIKATAN :
1.Lahir krn perjanjian
2.Lahir karena UU (karena UU semata dan krn UU dan perbuatan
manusia)
Lihat skema............................???
Skema sumber perikatan
Perikatan lahir krn perikatan yg lahir karena Undang-undang
perjanjian ( 1313 KUH (1352 KUH Pdt)
Perdata)

UU dan perbuatan manusia


Undang-undang saja
( 1353 KUH Perdata)

Contoh : Perbuatan
Contoh :Kewajib
Hukum Perbuatan sesuai melawan Hukum
an alimentasi
bertetangga dg hukum (1365 KUH Pdt)
(104 KUH Pdt)
(625 KUH Pdt)

Contoh : Contoh :
Perwakilan sukarela/ Pembayaran tak
Zakwarneming terutang
(1354 KUH Pdt) ( 1359 (1) KUH Pdt)
Perbedaan perikatan dan perjanjian

perikatan Perjanjian
1. Suatu pengertian yg abstrak 1. Suatu hal yg kongkrit
2. Tidak dapat dilihat 2. Dapat dilihat
3. Lebih luas dari perjanjian krn 3. Bagian dari perikatan
Salah satu sumbernya
perjanjian

Anda mungkin juga menyukai