(HUKUM PERIKATAN)
PERIKATAN PADA UMUMNYA
PERIKATAN
UNDANG-UNDANG PERJANJIAN
UU Krn PERBUATAN
MANUSIA UU SAJA
ALIMENTASI Psl. 321
PERBUATAN PERBUATAN
MANUSIA YG MANUSIA YG
SESUAI TIDAK SESUAI
HUKUM HUKUM
(ZAKWARNE ONRECHTMA
MING PASAL TIG DAAD
1354 ) (PASAL 1365)
SYARAT-SYARAT PERJANJIAN
(PASAL 1320)
Misalnya :
Saya berjanji kepada seseorang untuk
membeli mobilnya apabila saya lulus
ujian. (Perjanjian itu akan benar
benar terjadi, kalau saya lulus ujian)
Juga dimungkinkan untuk membuat suatu
perjanjian, dimana perjanjian yang sudah akan
berlaku, akan dibatalkan apabila
kejadian/peristiwa yang belum tentu terjadi itu
benar-benar terjadi.
2. Ukuran subyektif:
yaitu didasarkan pada keadaan debitur
dihubungkan dengan pengorbanan yang harus
diderita debitur apabila dia melakukan prestasi
WANPRESTASI
1. Pembayaran;
2. Penawaran Pembayaran tunai diikuti oleh
penyimpanan yang hendak dibayarkan itu di suatu
tempat (konsinyasi);
3. Pembaharuan hutang (Novasi);
4. Perhitungan hutang timbal-balik (Konpensasi);
5. Percampuran Hutang (Konfusi)
6. Pembebasan hutang;
7. Hapusnya barang yang terhutang;
8. Pembatalan perikatan;
9. Akibat berlakunya syarat pembatalan;
10. Lewatnya waktu (daluarsa).
1. PEMBAYARAN
Contoh:
A berhutang satu juta kepada B, dan B berhutang
kepada C satu juta (dalam jumlah yang sama). Dengan
Novasi, dapat terjadi bahwa: A menjadi berhutang
kepada C, sedangkan A terhadap B dan B terhadap C
dibebaskan dari perhutangan
KONVENSASI (PERJUMPAAN HUTANG)
Syarat-syarat Konvensasi:
1. Dua orang secara timbal balik merupakan Kreditur –
Debitur;
2. Obyek perhutangannya adalah uang atau barang
yang sejenis;
3. Piutangnya sama-sama sudah bisa ditagih (jatuh
tempo);
4. Piutangnya sudah dapat diperhitungkan dengan
segera.
CONFUSIO (PERCAMPURAN HUTANG )
Pasal 1436-1437