Refleks primitif adalah tindakan refleks yang berasal dari sistem saraf pusat yang
ditunjukkan oleh bayi normal, tetapi tidak pada orang dewasa yang secara neurologis utuh,
sebagai respons terhadap rangsangan tertentu.
Ada pula fungsi dan tujuannya, ada dua fungsi yaitu untuk proteksi dan sebagai indikator
perkembangan. Jika refleks ini masih menetap pada anak, hal ini dapat menyebabkan adanya
masalah pada perkembangan fisik, sensoris, dan motorik anak.
1. Refleks Moro
Refleks moro disebut juga refleks kaget. Respons ini terjadi saat bayi menerima suara
terlalu keras ataupun gerakan mengagetkan. Sebagai bentuk respons, si kecil biasanya
akan mencondongkan kepala ke belakang, menjulurkan tangan atau kaki, menarik
lengan dan kaki ke bagian dalam, serta menangis. Refleks bayi ini akan muncul
hingga bayi berusia sekitar 2 bulan.
2. Refleks Sucking
Refleks sucking atau secara sederhana dikenal sebagai reflek mengisap adalah salah
satu kemampuan bayi baru lahir untuk bertahan hidup. Saat Mama menyentuh bagian
mulut si kecil atau mendekatkan puting agar bayi menyusu, maka mulut bayi akan
otomatis terbuka dan mulai mengisap. Refleks sucking adalah salah satu jenis
kemampuan yang harus bayi kuasai. Bayi harus mengetahui bagaimana cara mengisap
sambil bernapas dan menelan di saat bersamaan.
3. Refleks Rotting
Refleks rooting adalah respons yang dilakukan bayi baru lahir saat bagian pipi atau
mulutnya disentuh lembut. Saat stimulasi ini dilakukan, umumnya bayi akan memutar
kepala dan membuka mulutnya untuk mengikuti arah sentuhan. Refleks rooting pada
bayi bermanfaat untuk membantunya menemukan payudara ataupun botol susu.
Refleks bayi ini akan bertahan sekitar empat bulan.
4. Refleks Babinsky
Refleks bayi ini mirip refleks menggenggam. Saat Papa menyentuh telapak kaki si
kecil, maka jempol kakinya akan menekuk ke belakang sementara jari kaki lainnya
melebar dan menjauh. Refleks Babinski secara alami akan hilang saat bayi berusia
antara 11 bulan.
Efeknya: tonus otot menjadi lembek, postus anak dan keseimbangan anak buruk, dan
gangguan persepsi visual. Kesulitan mengangkat kepala dalam posisi terlentang dan
tengkurap. Kesulitan memposisikan mainan pada tengah tubuh.
7. Refleks STNR
Membantu anak membagi mendistribusikan tubuhnya pada satu garis tengah tubuh.
Terintegrasi hingga sebelas bulan.
8. Refleks ATNR
Berkaitan dengan gerakan kepala diikuti lengan dan tungkai. Menyebabkan awal
terbentuknya koordinasi kematangan mata dan tangan. Terintegrasi hingga enam
bulan.
Efeknya: mengganggu proses saat anak menulis, tidak bisa berkoordinasi dengan baik
antara mata dan tangan.
9. Refleks Melangkah
Refleks melangkah akan membantu bayi dalam proses merangkak dan berjalan. Jenis
ini dapat membantu bayi secara naluriah untuk mencari payudara ibu ketika
didekatkan dengan dada ibu. Saat kaki bayi menyentuh permukaan datar, bayi akan
secara refleks meletakkan satu kaki di depan kaki lainnya sambil bergerak sebagai
bentuk latihan melangkah. Refleks ini akan bertahan dari usia bayi hingga usia enam
minggu lalu hilang, muncul kembali dan terintegrasi usia delapan hingga dua belas
bulan.
Efeknya: mengalami masalah pada motorik halus, tulisan tangan menjadi berantakan,
adanya gerakan mulut yang tidak disadari saat menulis saat menulis.