Jamaluddin AHMAD, Asdian EKAYANTI, Nurjannah NONCI, Muhammad Rohady RAMADHAN /

Jurnal Keuangan Asia, Ekonomi dan Bisnis Vol 7 No 10 (2020) 315–322 331155

ISSN Cetak: 2288-4637 / ISSN Online 2288-4645 doi:

10.13106 / jafeb.2020.vol7.n10.315

Sistem Informasi Manajemen dan Kelincahan Pemerintah:

Kajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Jamaluddin AHMAD1, Asdian EKAYANTI2, Nurjannah NONCI3, Muhammad Rohady RAMADHAN4

Diterima: 21 Juli 2020 Revisi: 23 Agustus 2020 Diterima: 28 Agustus 2020

Abstrak

Penelitian ini mengkaji penerapan sistem informasi manajemen terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, khususnya prinsip transparansi dan hukum akuntabilitas, yang selama ini menjadi tolak ukur evaluasi kinerja

laporan keuangan. Penelitian dilakukan di Kabupaten Enrekang, Indonesia yang berdasarkan hasil pemeriksaan BPK melaporkan status Disclaimer, Wajar Dengan Pengecualian, dan Wajar Tanpa Pengecualian masing-masing selama

tiga tahun. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 35 responden, pegawai bagian keuangan yang mengerjakan laporan keuangan pemerintah daerah. Data kuantitatif deskriptif dikumpulkan dengan menggunakan instrumen

angket, kemudian dengan bantuan Program Program Solution and Product Statistics (SPSS), data diolah untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sistem informasi manajemen berbasis teknologi

informasi dan komunikasi (TIK) berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem informasi manajemen berbasis TIK berpengaruh terhadap

akuntabilitas dan transparansi laporan keuangan pemerintah daerah. Temuan ini diperkuat dengan penggunaan prinsip kelincahan pemerintah berupa aparatur pemerintah yang menerapkan ketangkasan responsif, kelincahan

fleksibilitas, dan kelincahan kompetensi. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem informasi manajemen berbasis TIK berpengaruh terhadap akuntabilitas dan transparansi laporan keuangan pemerintah daerah.

Temuan ini diperkuat dengan penggunaan prinsip kelincahan pemerintah berupa aparatur pemerintah yang menerapkan ketangkasan responsif, kelincahan fleksibilitas, dan kelincahan kompetensi. Temuan penelitian ini menunjukkan

bahwa penerapan sistem informasi manajemen berbasis TIK berpengaruh terhadap akuntabilitas dan transparansi laporan keuangan pemerintah daerah. Temuan ini diperkuat dengan penggunaan prinsip kelincahan pemerintah

berupa aparatur pemerintah yang menerapkan ketangkasan responsif, kelincahan fleksibilitas, dan kelincahan kompetensi.

Kata kunci: Kelincahan Pemerintah, Sistem Informasi Manajemen, Laporan Keuangan

Kode Klasifikasi JEL: D78, O33, O38

1. Perkenalan Pengelola anggaran menandai opini tersebut dalam bentuk

objek pengawasan publik dalam menilai sejauh mana prinsip
Laporan keuangan pemerintah daerah terbaik dari hasil akuntabilitas dan transparansi telah diterapkan oleh
pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Indonesia pemerintah daerah (Agustin & Arza, 2020; Aminah, Maisyarah,
adalah 'Wajar Tanpa Pengecualian' (Agustin & Arza, 2020). & AlParok, 2020). Pendapat lainnya adalah Kualifikasi Wajar,
Pendapat Tidak Biasa, atau Laporan menolak memberikan
pendapat atau tidak memberikan pendapat (Disclaimer)
1Penulis Pertama dan Penulis Korespondensi. Guru Besar, Jurusan
Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, (Nuryati, Pratama, & Refina, 2020). Sebagai perbandingan, di
Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang, Indonesia Malaysia, Auditor Jenderal yang telah menyelesaikan tugas
[Alamat Pos: Jl. Angkatan 45 No.1A, Rappang, Sidenreng Rappang, audit laporan keuangan akan mengeluarkan sertifikat berupa
Sulawesi Selatan, 91651, Indonesia]
“tidak memenuhi syarat”, “memenuhi syarat”, “merugikan”, atau
Email: jahmadlado@yahoo.co.id
2Asisten Guru Besar, Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas “disclaimer” (Ibrahim et al. , 2020). Di Yordania, opini audit yang
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Sidenreng dimodifikasi belum memenuhi persyaratan dengan paragraf
Rappang, Indonesia. Email: aqilahasdian@gmail.com penjelasan, yang memenuhi persyaratan, kekurangan, dan
3Associate Professor, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Sidenreng sanggahan (Alkilani, Nordin, Hussin, & Salim, 2020). Oleh
Rappang, Indonesia. Email: noncinurjannah@yahoo.com karena itu, semua pemerintah daerah di Indonesia akan
4Asisten Guru Besar, Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas
berusaha untuk mencapai opini tertinggi yaitu Wajar Tanpa
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Sidenreng
Pengecualian. Komitmen pemerintah daerah untuk
Rappang, Indonesia. Email: rohady.ramadhan@gmail.com
mewujudkannya sangat tinggi. Semakin tinggi janji yang dibuat
© Hak Cipta: Penulis
Ini adalah artikel OpenAccess yang didistribusikan di bawah ketentuan Lisensi Non-Komersial Creative
oleh pejabat pemerintah, semakin baik dan semakin tinggi
CommonsAttribution (https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/) yang mengizinkan pengaruhnya terhadap akuntabilitas pengelolaan dana publik
penggunaan, distribusi, dan reproduksi non-komersial tanpa batas dalam media apa pun, asalkan
karya asli dikutip dengan benar. (Hardiningshi, Udin, Masdjojo, & Srimindarti, 2020).
 Jamaluddin AHMAD, Asdian EKAYANTI, Nurjannah NONCI, Muhammad Rohady RAMADHAN /
316 Jurnal Keuangan Asia, Ekonomi dan Bisnis Vol 7 No 10 (2020) 315–322
Pemerintah daerah akan mempublikasikannya secara besar-besaran
jika mendapatkan “wajar tanpa pengecualian” (Agustin & Arza,
2020). Karena untuk mencapai opini tersebut
diperlukan transparansi dan akuntabilitas yang
sangat baik. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan
sistem pengendalian internal (Dollery, Kitchen,
McMillan, & Shah, 2020). Sistem pengendalian
internal adalah sistem informasi manajemen
komputer (Dollery et al., 2020). Penggunaan
peralatan komputer dapat berubah dari manajemen
tradisional menjadi manajemen modern demi
efisiensi dan signifikansi laporan keuangan (Jiang,
2020). Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten
Enrekang sejak tahun 2016 mendapatkan opini
“Disclaimer”, tahun 2017 mendapatkan opini “Wajar
Dengan Pengecualian”, dan pada tahun 2018
mendapatkan opini “Wajar Tanpa Pengecualian”.
Selama tiga tahun berturut-turut mampu berkinerja
baik dari yang terendah hingga tertinggi, dengan
penggunaan komputer dalam pelaporan keuangan.
Penggunaan financial technology, dalam bentuk aplikasi sistem
informasi manajemen, dan bagaimana perkembangannya telah
mempengaruhi banyak orang, terutama penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) dalam kehidupan manusia (Afroz,
Muhibbullah, & Morshed, 2020). Namun demikian, kelemahan
kondisi keterampilan dan inovasi teknologi, yang mengarah pada
pengetahuan yang mendalam, output ilmiah, dan output kreatif
(Alibekova, Medeni, Panzabekova, & Mussayeva, 2020) masih
terjadi. Oleh karena itu, pentingnya manajemen mengintegrasikan
keuangan dan bisnis melalui teknologi informasi yang dapat
diimplementasikan melalui perangkat lunak manajemen keuangan
(Jiang,
2020). Penggunaan sistem informasi keuangan daerah lebih positif
dan signifikan terhadap akuntabilitas pelaporan keuangan daerah
(Aminah et al., 2020). Penerapan teknologi informasi untuk sistem
jaringan komersial sangat penting bagi masyarakat modern (Jiang,
2020). Dengan teknologi informasi, ekonomi, data statistik dengan
mudah tersedia, sehingga lebih mudah diakses dalam proses
pengambilan keputusan (Ehalaiye, Redmayne, & Laswad, 2020).
Dengan demikian, penggunaan aplikasi teknologi informasi dalam
laporan keuangan pemerintah daerah menjadi lebih baik, lebih
transparan, dan akuntabel.
Dengan membuat rekomendasi konseptual, pendekatan
agile-adaptif, kebijakan transparansi, dan kerjasama
sukarela warga merupakan faktor penting (Moon,
2020). Transformasi digital merupakan imperatif strategis
bagi pemerintah (Gong, Yang, & Shi, 2020). Untuk mencapai
opini tertinggi dalam pengelolaan penggunaan anggaran,
diperlukan sistem informasi manajemen yang sangat baik.
Agility governance adalah tata kelola dengan fokus pada
penyebaran teknologi dalam proses kerja dan proses
perubahan organisasi (Dittrich, Pries-Heje, & Hjort-Madsen,
2005) menjadi lebih baik.
2. Tinjauan Pustaka
Konsep kelincahan adalah bergerak cepat dengan cara
yang cerdas (Dittrich et al., 2005), kemampuan untuk merespon
perubahan yang tidak terduga dengan respon dan profitabilitas
yang cepat (Hassan Ismail, 2020), dan kemampuan untuk
beradaptasi atau merespon rangsangan eksternal. efektif dan
efisien (Paul, Jena, & Sahoo, 2020). Kelincahan adalah
kemampuan untuk terus menyesuaikan arah strategis sebagai
fungsi dari ambisi strategis dan keadaan yang berubah (Khan,
Soundararajan, & Shoham, 2020). Fundamental teknologi agile
terdiri dari tiga bagian utama yaitu responsiveness, flexible,
dan competence (Ezcan, Goulding, & Arif, 2020).
Difusi kelincahan responsif terdiri dari rasa, pemahaman dan
mengantisipasi perubahan dan risiko di lingkungan, reaksi langsung
terhadap perubahan dan tuntutan, dan pemulihan dari perubahan. Ini
adalah kemampuan untuk merasakan perubahan di latar belakang dan
mewujudkan kemampuan internal untuk melayani peluang baru yang
disajikan (Pereira, Budhwar, Temouri, Malik, & Tarba, 2020). Ini juga
merupakan kemampuan untuk menghargai reaksi langsung terhadap
teknologi dan pengaruhnya terhadap perubahan (Ezcan et al., 2020), dan
tanggapan dari kelompok kepentingan tertentu (Doz, Kosonen, &
Virtanen, 2018). Selain pemulihan dari perubahan, itu adalah proses
organisasi yang berusaha untuk kembali ke standar (Ezcan et al., 2020).
Dengan demikian, keterampilan responsif adalah kemampuan untuk
mengantisipasi perubahan lingkungan, bereaksi cepat sebagai peluang,
dan pulih dari perubahan.
Difusi fleksibilitas kelincahan terdiri dari fleksibilitas sumber
daya manusia, fleksibilitas teknologi informasi, dan fleksibilitas
proses. Fleksibilitas sumber daya manusia mencakup
mempelajari prosedur baru dengan cepat dan memecahkan
masalah tertentu (Moon, 2020), termasuk belajar dengan cepat
dari kesalahan (Pfeffermann, 2020), dengan cepat mempelajari
cara menerapkan perubahan pada prosedur operasi standar
mereka. Kemampuan untuk mengubah posisi tanggung jawab
untuk standardisasi (Idowu, Vries, Mijatovic, & Choi, 2020)
berbeda, dan mengubah kebiasaan dan pola perilaku (Trost,
2020). Fleksibilitas teknologi informasi mencakup
pengembangan desain infrastruktur teknologi informasi
(Cleveland & Cleveland, 2020; Helms & Nixon, 2010) sehingga
dapat menangani perubahan jumlah pengguna, beban kerja,
dan transaksi. Pengembangan infrastruktur teknologi informasi
yang modern dan dapat digunakan dengan mudah (Zykov &
Singh, 2020). Reformasi mendasar dalam struktur dan evolusi
teknologi informasi (Helms & Nixon, 2010). Akhirnya,
fleksibilitas proses terdiri dari pengembangan berbagai solusi
(ağlar Kalkan & Aydın, 2020), ketersediaan mobilitas
(Pfeffermann, 2020), dan keseragaman yang mudah berubah
(Hassan Ismail, 2020).
Difusi kompetensi kelincahan terdiri dari kepemimpinan,
manajemen proses perubahan, dan pengembangan strategi
bisnis. Kepemimpinan memotivasi individu dalam organisasi
(Kalkan, Altınay Aksal, Altnay Gazi, Atasoy,
 Jamaluddin AHMAD, Asdian EKAYANTI, Nurjannah NONCI, Muhammad Rohady RAMADHAN /
Jurnal Keuangan Asia, Ekonomi dan Bisnis Vol 7 No 10 (2020) 315–322
& Dağlı, 2020), serta integrasi budaya dan transfer
pengetahuan (Pereiraet al., 2020) dalam mendukung
penerapan teknologi baru. Manajemen proses perubahan
adalah proses rekayasa ulang untuk menjaga stabilitas (Trost,
2020), memberikan layanan dan dukungan (Ezcan et al., 2020;
Trost, 2020), dan pengembangan komunikasi (Bourjade,
Cochet, Molesti, & Guidetti, 2020; Idowu et al., 2020). Terakhir,
pengembangan strategi bisnis adalah pengembangan strategi
teknologi informasi atau sistem informasi (Pfeffermann, 2020),
pengembangan strategi SDM, dan pengembangan strategi
pelatihan (Ezcan et al., 2020).
Agility government adalah pemerintahan yang menerapkan
teknologi informasi dan komunikasi dalam membangun daya
tanggap, fleksibilitas, dan kompetensi dalam menghadapi
perubahan lingkungan yang penuh ketidakpastian. Teknologi
informasi yang dimaksud adalah aplikasi sistem informasi
manajemen (Dollery et al., 2020), berupa aplikasi perangkat
lunak yang digunakan dalam pengelolaan laporan keuangan.
Gabungan teknologi informasi komunikasi dan manajemen
(Zykov & Singh, 2020).
Beberapa konsep yang berkaitan dengan tata kelola kelincahan
adalah; e-government dan e-government. E-governance merupakan
sarana penyampaian informasi dan layanan pemerintah oleh
pemerintah kepada masyarakat dalam bentuk aplikasi teknologi
informasi dan komunikasi (Sisodiaet al., 2020). Sedangkan e-government
adalah layanan pemerintahan elektronik, aspek yang terkait dengan
transparansi dan keamanan transaksi memainkan peran mendasar
dalam membangun kepercayaan terhadap layanan yang diberikan
(Geneiatakis et al., 2020). Agility governance masih menggunakan e-
governance dan e-government, namun selalu berfokus pada
kemampuan untuk bergerak cepat dan cekatan menuju arah yang lebih
baik dengan cara yang cerdas.
3. Metode dan Bahan Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis analisis deskriptif
kuantitatif untuk mendapatkan gambaran tentang objek yang
diteliti. Tujuannya berupa data yang dideskripsikan sesuai
dengan kondisi di lapangan, kemudian dianalisis berdasarkan
grand theory yang digunakan sebagai alat analisis. Populasi
dan cakupan penelitian adalah 35 responden yang bertugas di
bagian pelaporan keuangan pemerintah kabupaten Enrekang.
Tabel 1: Rekapitulasi Tanggapan Responden Tentang Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah
Tidak Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah
1 Mengakses
2 Portal layanan publik
3 Organisasi pemrosesan informasi organisasi pendukung
4 Infrastruktur
317
Teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara, angket, dan studi dokumentasi. Pengolahan data
menggunakan regresi sederhana yaitu: Y` = a + bX. Pengolahan
menggunakan regresi sederhana dalam memprediksi nilai yang
dihitung dapat diukur dari nilai yang sangat sesuai. Menurut
statistik, ukuran ini dilakukan dengan mencari nilai F, nilai t,
dan nilai koefisien determinasi. Uji statistik f digunakan untuk
menunjukkan apakah semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model memiliki pengaruh bersama
terhadap variabel dependen. Nilai statistik F disebut signifikan
jika f-hitung < 0,05, atau jika nilai f-hitung > f-tabel. Statistik uji-t
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/
independen secara individual menjelaskan variasi variabel
dependen. Nilai t dinyatakan signifikan jika hasil perhitungan
berada pada daerah kritis hipotesis ditolak, dan dinyatakan
tidak signifikan jika hipotesis diterima. Atau dengan
membandingkan tingkat signifikansi t dengan 0,05 (α = 5%)
atau membandingkan antara t hitung dengan t-tabel. Jika
tingkat signifikansi t-hitung < 0,05 atau jika nilai hasil t-statistik
lebih besar dari nilai t-tabel, maka hipotesis diterima.
4. Hasil dan Pembahasan
4.1. Hasil
Beberapa indikatornya adalah: kemampuan akses terukur,
portal layanan, organisasi pemrosesan informasi pendukung,
dan infrastruktur. Sistem informasi manajemen memiliki portal
aplikasi yang digunakan untuk laporan keuangan pemerintah
daerah.
Dari Tabel 1 terlihat bahwa, dari empat indikator yang
mempengaruhi sistem informasi pengelolaan keuangan
daerah, yang paling dominan adalah indikator
“infrastruktur” infrastruktur teknologi informasi, dengan
persentase rata-rata 57,2%. Sementara indeks terendah
adalah indikator “akses” pada aplikasi portal, dengan rata-
rata 53,8%, memperoleh persentase rata-rata 58%, yang
termasuk dalam kategori kurang baik.
Berdasarkan hasil penelitian kualitas laporan anggaran
pemerintah daerah, tingkat kualitas pemerintah daerah dapat
diketahui dengan baik, laporan penggunaan anggaran
dijelaskan pada Tabel 2:
Persentase (%)
53.80
57.20
54.20
66.80
 Jamaluddin AHMAD, Asdian EKAYANTI, Nurjannah NONCI, Muhammad Rohady RAMADHAN /
318 Jurnal Keuangan Asia, Ekonomi dan Bisnis Vol 7 No 10 (2020) 315–322

Meja 2: Rekapitulasi Tanggapan Responden Tentang Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Tidak Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Persentase (%)

1 Relevan 54.20
2 Dapat diandalkan 70.20
3 Bisa dibandingkan 53.80
4 Bisa dimengerti 69.20

Tabel 3: Rekapitulasi Tanggapan Responden Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Keuangan Pemerintah Daerah
Pernyataan

Tidak Indikator Persentase (%)

1 Memahami standar akuntansi pemerintah 57.20
2 Peran audit internal Kompetensi 54.20
3 sumber daya manusia 66.80

Tabel 4: Ringkasan Modelb

Model R R Square Disesuaikan R Square Std. Kesalahan Perkiraan

1 . 882Sebuah . 778 . 772 1,276
Sebuah. Prediktor: (Konstan), Sistem Informasi Manajemen (X)

b. Variabel Dependen: Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Penggunaan Anggaran Pemerintah Daerah (Y)

Pada Tabel 2, dari empat indikator yang mempengaruhi
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah, yang paling
dominan adalah indikator “terpercaya” dengan persentase
rata-rata 70,2%. Sedangkan indeks terendah adalah
indikator “sebanding” dengan rata-rata persentase
53,8%, hasilnya adalah tingkat transparansi dan akuntabilitas
laporan penggunaan anggaran pemerintah daerah
memperoleh persentase rata-rata 61,9% yang termasuk dalam
kategori baik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi transparansi dan akuntabilitas laporan
penggunaan anggaran pemerintah daerah dijelaskan pada Tabel 3:
Dari Tabel 3 terlihat bahwa terdapat indikator untuk memahami
standar akuntansi pemerintahan, peran audit internal, dan
kompetensi aparatur sipil negara yang menangani pelaporan. Dan
faktor-faktor yang mempengaruhi transparansi dan akuntabilitas
laporan penggunaan anggaran pemerintah daerah. Dari ketiga
indikator tersebut, faktor yang paling dominan mempengaruhi
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah adalah indikator
pemahaman standar akuntansi pemerintahan (SAP) dengan
persentase rata-rata sebesar
57,2%. Sebaliknya, indeks terendah adalah peran audit internal
dengan rata-rata 54,2%; apabila mengkombinasikan bagian audit
intern dengan kompetensi sumber daya manusia dalam faktor-
faktor yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah diperoleh persentase rata-rata sebesar 59,4% yang
dikategorikan kurang baik.
Tabel 4 ringkasan model menjelaskan nilai R square
atau persentase kontribusi. Besarnya pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat adalah sebesar 0,778 yang
disebut juga dengan koefisien determinasi. Hal ini
menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas (sistem
informasi pengelolaan keuangan daerah) terhadap variabel
terikat (transparansi dan laporan pertanggungjawaban
penggunaan APBD (Y) sebesar 77,8%, sedangkan faktor lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Hasil yang diperoleh dari Tabel 5 menunjukkan bahwa terdapat
signifikansi antara variabel X dan variabel Y. Sistem informasi
manajemen dan laporan transparansi dan akuntabilitas
penggunaan anggaran pemerintah daerah. Dari perhitungan di
atas dapat diketahui bahwa F hitung = 115.945 > F tabel = 4,12
dengan tingkat probabilitas signifikan 0,000 < 0,005, maka model
regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah.
Tabel di atas menjelaskan variabel sistem informasi
manajemen (X) nilai t-hitung = 10.768 yang akan digunakan
dalam melakukan uji-t yaitu, pengujian secara parsial pengaruh
variabel X terhadap variabel Y (transparansi dan akuntabilitas
laporan terhadap penggunaan anggaran pemerintah daerah).
Berdasarkan tabel koefisien pada Tabel 6, nilai
konstanta “a” adalah 6,856, sedangkan koefisien regresi
variabel X “b” adalah 0,909. Persamaan regresi linier
sederhana, yaitu Y` = a + b, X menjadi: Y` = 6,856 + 0,909 X.
 Jamaluddin AHMAD, Asdian EKAYANTI, Nurjannah NONCI, Muhammad Rohady RAMADHAN /
Jurnal Keuangan Asia, Ekonomi dan Bisnis Vol 7 No 10 (2020) 315–322 319

Tabel 5: ANOVAb

Jumlah dari
Model df Rata-rata Persegi F Tanda tangan.
kotak
Regresi 188.694 1 188.694 115.945 . 000Sebuah

1 oleh 53.706 33 1,627

Total 242.400 34
Sebuah. Prediktor: (Konstan), Sistem Informasi Manajemen (X)
b. Variabel Dependen: Transparansi dan Akuntabilitas Laporan Penggunaan Anggaran Pemerintah Daerah (Y)

Tabel 6: KoefisienSebuah

Koefisien Tidak Standar Koefisien Standar

Model untuk Tanda tangan.

B Std. Kesalahan peta

1 (Konstan) 6.856 1.000 6.851 . 000
Sistem Informasi Pengelolaan
. 909 . 084 . 882 10.768 . 000
Keuangan Daerah (X)
Sebuah. Variabel Dependen: Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Y)

koefisien “b” disebut koefisien arah regresi dan menyatakan
rata-rata perubahan variabel Y untuk setiap perubahan variabel
X sebesar satu satuan. Perubahan ini merupakan kenaikan jika
b positif dan menurun jika b negatif. Dari persamaan regresi
linier sederhana di atas dapat dijelaskan bahwa konstanta
sebesar 6,856 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai nilai X = 0,
maka kualitas laporan keuangan pemerintah daerah menjadi
6,856 atau sama dengan nilai konstanta tersebut. . Koefisien
regresi X sebesar 0,909 menyatakan bahwa untuk setiap
penambahan 1 nilai sistem informasi pengelolaan keuangan
daerah maka nilai kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah meningkat sebesar 0,909 sehingga menjadi lebih baik.
Demikian pula uji-T digunakan untuk mengetahui apakah sistem
informasi manajemen berpengaruh signifikan terhadap transparansi
dan akuntabilitas laporan penggunaan anggaran pemerintah daerah.
Pengujian menggunakan taraf signifikansi 5% atau
0,05 dan di dua sisi (dua ubin). Nilai t hitung variabel
sistem informasi manajemen keuangan (X) dapat
diperoleh dari output tabel Koefisien, t-hitung =
10.768. Nilai t tabel dapat diperoleh dari tabel statistik, t
tabel dengan signifikansi 0,05 dan derajat bebas (df) = n-2
atau 35-2 = 33, maka diperoleh nilai t tabel sebesar = 3,356.
Hasil pengolahan data SPSS, menunjukkan t hitung > t tabel
pada variabel sumber daya manusia (X) atau
10.768 > 3.356. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi manajemen (X) berpengaruh signifikan terhadap
transparansi dan akuntabilitas laporan penggunaan anggaran
pemerintah daerah.
4.2. Diskusi
Penerapan aplikasi sistem informasi manajemen pada
Tabel 1 menunjukkan tingkat rata-rata kurang baik dengan
nilai 58%. Kemudahan “akses” masih mendominasi jawaban
rendah, menyusul “portal layanan publik”, meskipun
infrastruktur teknologi informasi sudah tersedia. Dalam
kondisi seperti ini, fleksibilitas harus cepat diterapkan
dengan mempelajari prosedur baru (Moon, 2020), termasuk
belajar cepat dari kesalahan (Pfeffermann, 2020). Tidak
mudah diakses berarti penerapan sistem informasi
manajemen merupakan sesuatu yang baru bagi pengelola
laporan keuangan pemerintah daerah.
Kondisi ini berdampak pada transparansi dan akuntabilitas
laporan penggunaan APBD, pada Tabel 2 terlihat bahwa 70,2%
berada pada kategori “terpercaya”, dan kategori “dapat
dipahami” sebesar 69,2%. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi
informasi dapat diimplementasikan melalui perangkat lunak
manajemen keuangan (Jiang, 2020). Meskipun dari segi
kategori “relevansi” dan “keterbandingan” masih perlu
ditingkatkan. Data keuangan, statistik masih perlu ditingkatkan
untuk pengambilan keputusan (Ehalaiye et al., 2020). Tujuannya
agar laporan keuangan pemerintah daerah menjadi lebih baik,
lebih transparan, dan akuntabel.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laporan
keuangan menurut Tabel 3 adalah tingkat pemahaman standar
akuntansi pemerintahan sebesar 57,2%. Peran audit internal
adalah 54,2%. Kompetensi sumber daya manusia adalah
66,8%. Pengetahuan tentang standar akuntansi terkait dengan
 Jamaluddin AHMAD, Asdian EKAYANTI, Nurjannah NONCI, Muhammad Rohady RAMADHAN /
320 Jurnal Keuangan Asia, Ekonomi dan Bisnis Vol 7 No 10 (2020) 315–322
fleksibilitas sumber daya manusia. Cepat mempelajari prosedur
baru (Moon, 2020), menyesuaikan dengan standarisasi (Idowu
et al., 2020), serta teknologi informasi (Cleveland & Cleveland,
2020; Helms & Nixon, 2010). Kelincahan sumber daya manusia
dalam teknologi informasi dan proses inovasi menjadi kunci
utama dalam mempengaruhi kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah. Pengetahuan dapat meningkatkan inovasi
organisasi (Muafi, 2020). Dengan meningkatkan kesadaran
akan informasi, teknologi komunikasi dapat meningkatkan
inovasi kualitas laporan keuangan.
Hasil uji statistik menemukan bahwa sistem
informasi manajemen (x) berpengaruh signifikan
terhadap transparansi dan akuntabilitas laporan
penggunaan APBD (y). Jadi, tidak hanya dibutuhkan
ketangkasan dan kelincahan yang fleksibel, tetapi
juga kelincahan kompetensi manajemen
pemerintahan. Kelincahan kepemimpinan (Kalkan et
al., 2020) untuk memotivasi karyawan agar mau
berubah dan berinovasi sangat dibutuhkan.
Kepemimpinan memotivasi bawahan untuk
menumbuhkan pengetahuan (Pereira et al., 2020)
sebagai sarana untuk tanggap terhadap perubahan
lingkungan eksternal. Demikian pula, melalui
kelincahan kepemimpinan, manajemen proses
perubahan dapat berlangsung. Meskipun sistem
informasi manajemen berbasis teknologi aplikasi
termasuk dalam kategori baru,
Oleh karena itu, agility governance yang bercirikan
responsiveness agility, flexible agility, dan competence agility,
merupakan salah satu alternatif peningkatan kemampuan
pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan publik
kepada masyarakat. Khususnya, layanan terkait pemanfaatan
teknologi informasi terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah. Agility government adalah pemerintahan
yang menerapkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
membangun daya tanggap, fleksibilitas, dan kompetensi dalam
menghadapi perubahan lingkungan yang penuh ketidakpastian.
5. Kesimpulan
Penerapan sistem informasi manajemen menunjukkan
tingkat penurunan, terutama dalam tiga tahun terakhir, di
Kabupaten Enrekang, Indonesia. Aplikasi sistem informasi
manajemen sudah memiliki sarana dan prasarana yang
sangat baik, namun masih kurang dalam kemudahan
“akses” dan portal pelayanan publik. Hasil pengolahan data
menunjukkan bahwa sistem informasi manajemen
berpengaruh signifikan terhadap transparansi dan
akuntabilitas. Oleh karena itu, pemerintah daerah perlu
menerapkan tata kelola yang baik untuk merespon
perubahan lingkungan yang penuh ketidakpastian,
terutama terkait opini atas laporan keuangan berdasarkan
penilaian BPK.
Agility government adalah pemerintahan yang menerapkan
teknologi informasi dan komunikasi dalam membangun daya
tanggap, fleksibilitas, dan kompetensi dalam menghadapi
perubahan lingkungan yang penuh ketidakpastian. Pemerintah
harus menerapkan daya tanggap, kelincahan kelincahan, dan
kelincahan kompetensi.
Referensi
Afroz, R., Muhibbullah, M., & Morshed, MN (2020). Dampak dari
Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Pertumbuhan
Ekonomi dan Kesehatan Penduduk di Malaysia. Jurnal
Keuangan Asia, Ekonomi dan Bisnis, 7 (4), 155-162. https: //
doi. org/10.13106/jafeb.2020.vol7.no4.155
Agustin, H., & Arza, FI (2020). Potret Akuntabilitas dan
Transparansi Pengelolaan Anggaran Daerah oleh
Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat, Indonesia:
Sebuah Anomali di Era Digital. Di:Prosiding Konferensi
Internasional Padang ke-4 tentang Pendidikan, Ekonomi,
Bisnis dan Akuntansi (PICEEBA-2 2019) (Jil. 124, hal. 154-
166). Paris, Prancis: Atlantis Press. https://doi.org/10.2991/
aebmr.k.200305.064
Alibekova, G., Medeni, T., Panzabekova, A., & Mussayeva, D.
(2020). Pemberdaya dan Hambatan Transformasi Digital
dalam Ekonomi Kazakhstan.Jurnal Keuangan Asia, Ekonomi
dan Bisnis, 7 (7), 565-575. https://doi.org/10.13106/
jafeb.2020.vol7.no7.565
Alkilani, SZ, Nordin, W., Hussin, W., & Salim, B. (2020). Itu
Hubungan antara Karakteristik Komite Manajemen Risiko
dan Penerbitan Opini Audit yang Dimodifikasi dalam
Konteks Yordania. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Asia, 2 (
2), 52-73.
Aminah, S., Maisyarah, ND, & AlParok. (2020). daerah
Pengaruh Sistem Informasi Keuangan terhadap Transparansi
Keuangan Pemerintah Daerah Sarolangun dan Akuntabilitas
Laporan Keuangan. Di:Prosiding Konferensi Internasional
tentang Administrasi Publik, Kebijakan dan Tata Kelola (ICPAPG
2019) (Jil. 125, hal. 35-42). Paris, Prancis: Atlantis Press. https://
doi.org/10.2991/aebmr.k.200305.178
Bourjade, M., Cochet, H., Molesti, S., & Guidetti, M. (2020). Aku s
Keanekaragaman Konseptual Keuntungan untuk Penyelidikan
Ilmiah? Studi Kasus tentang Konsep 'Gesture' dalam Psikologi
Komparatif.Ilmu Psikologi dan Perilaku Integratif.
https://doi.org/10.1007/s12124-020-09516-5
Ağlar Kalkan, MB, & Aydn, K. (2020). Peran penyedia 4PL
sebagai mediasi dan kelincahan rantai pasokan. Penelitian dan
Aplikasi Rantai Pasokan Modern, 2 (2), 99-111. https: // doi. org/
10.1108/MSCRA-09-2019-0019
Cleveland, M., & Cleveland, S. (2020). Kepemimpinan yang gesit secara budaya.
Jurnal Internasional Perspektif Publik dan Swasta tentang
Kesehatan, Budaya, dan Lingkungan, 4 (1), 1-9. https: //
doi.org/10.4018/IJPPPHCE.2020010101
Dittrich, Y., Pries-Heje, J., & Hjort-Madsen, K. (2005). Bagaimana caranya?
Membuat Pemerintah Agile untuk Mengatasi Perubahan Organisasi.
 Jamaluddin AHMAD, Asdian EKAYANTI, Nurjannah NONCI, Muhammad Rohady RAMADHAN /
Jurnal Keuangan Asia, Ekonomi dan Bisnis Vol 7 No 10 (2020) 315–322
Di: Kelincahan Bisnis dan Difusi Teknologi Informasi (Jil.
180, hal. 333-351). Boston, MA: Penerbit Akademik Kluwer.
https://doi.org/10.1007/0-387-25590-7_21
Dollery, B., Dapur, H., McMillan, M., & Shah, A. (2020). Lokal
Tata Kelola Publik, Fiskal dan Keuangan. Pemerintah
Daerah, Fiskal dan Keuangan.Cham, Swiss: Penerbitan
Internasional Springer. https://doi.org/10.1007/978-3-030-
36725-1
Doz, Y., Kosonen, M., & Virtanen, P. (2018). Strategis Agile
Pemerintah. DiEnsiklopedia Global Administrasi Publik,
Kebijakan Publik, dan Tata Kelola (hal. 1-12). Cham, Swiss:
Penerbitan Internasional Springer. https://doi.org/10.1007/978-
3-319-31816-5_3554-1
Ehalaiye, D., Redmayne, N.B., & Laswad, F. (2020). Apakah
informasi akuntansi berkontribusi pada pemahaman yang lebih
baik tentang manajemen aset publik? Kasus aset infrastruktur
pemerintah daerah.Uang & Manajemen Publik, 1-11. https://
doi.org/10.1080/09540962.2020.1719669
Ezcan, V., Goulding, JS, & Arif, M. (2020). Mendefinisikan ulang TIK
keterikatan dalam industri konstruksi: memaksimalkan kemampuan
difusi teknologi untuk mendukung kelincahan. Membangun Riset &
Informasi, 1-23. https://doi.org/10.1080/096132
18.2019.1709786
Geneiatakis, D., Soupionis, Y., Steri, G., Kounelis, I., Neisse, R.,
& Nai-Fovino, I. (2020). Analisis Kinerja Blockchain untuk
Mendukung Layanan E-Government Lintas Batas.Transaksi
IEEE pada Manajemen Rekayasa, 1-13. https: // doi. org/
10.1109/TEM.2020.2979325
Gong, Y., Yang, J., & Shi, X. (2020). Menuju komprehensif
pemahaman transformasi digital dalam pemerintahan: Analisis
fleksibilitas dan arsitektur perusahaan. Informasi Pemerintah
Triwulanan, 37 (3), 101487. https://doi.org/10.1016/j.
giq.2020.101487
Hardiningshi, P., Udin, U., Masdjojo, GN, & Srimindarti, C.
(2020). Apakah Kompetensi, Komitmen, dan Pengendalian
Internal Mempengaruhi Akuntabilitas?Jurnal AsianFinance,
Ekonomi dan Bisnis, 7 (4), 223-233. https://doi.org/10.13106/
jafeb.2020.vol7.no4.223
Hasan Ismail, NA. (2020). Dampak Organisasi
Intelijen pada Kelincahan Organisasi: Sebuah studi empiris di Bank
Swasta Suriah. Masyarakat Riset Akademik Manajemen Sumber
Daya Manusia, 10 (2), 465-483.
Helms, MM, & Nixon, J. (2010). Menjelajahi analisis SWOT -
dimana kita sekarang? Jurnal Strategi dan Manajemen, 3 (3),
215-251. https://doi.org/10.1108/17554251011064837
Ibrahim, M., Engku Ali, E., Syed Ismail, S., & Bidin, Z. (2020).
Laporan Audit Berkualitas dari Otoritas Lokal di Negara
Bagian Utara Malaysia. Jurnal Manajemen Malaysia, 8 (2), 77-
86. Diperoleh dari http://e-journal.uum.edu.my/index.php/mmj/
article/view/8762
321
Idowu, SO, Vries, HJ, Mijatovic, I., & Choi, D. (2020).
Pembangunan berkelanjutan. Dalam: SO Idowu, HJ de Vries, I.
Mijatovic, & D. Choi (Eds.), Pembangunan berkelanjutan (Jil.
45). Cham, Swiss: Penerbitan Internasional Springer. https://
doi.org/10.1007/978-3-030-28715-3
Jiang, X. (2020). Analisis Aplikasi Teknologi Informasi
dalam Manajemen Keuangan Perusahaan. Jurnal Fisika:
Seri Konferensi, 1533, 022047. https: // doi. org/
10.1088/1742-6596/1533/2/022047
Kalkan, ., AltınayAksal, F., Altınay Gazi, Z., Atasoy, R., & Dağlı,
G.(2020). Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan
Administrator Sekolah, Budaya Sekolah, dan Citra
Organisasi.SAGE Buka, 10 (1), 215824402090208.
https: // doi. org/10.1177/2158244020902081
Khan, Z., Soundararajan, V., & Shoham, A. (2020). pasca global-
kelincahan merger, sistem memori transaktif dan praktik manajemen
sumber daya manusia. Tinjauan Manajemen Sumber Daya Manusia, 30 (
1), 100697. https://doi.org/10.1016/j.hrmr.2019.100697
Bulan, MJ (2020). Melawan COVID-19 dengan Agility,
Transparansi, dan Partisipasi: Masalah Kebijakan Jahat dan
Tantangan Tata Kelola Baru. Tinjauan Administrasi Publik, 80 (
4), 651-656. https://doi.org/10.1111/puar.13214
Muafi, M. (2020). Sebuah Nexus antara Orientasi Strategis, Sosial
Jaringan, Berbagi Pengetahuan, Inovasi Organisasi, dan
Kinerja UMKM. Jurnal Keuangan Asia, Ekonomi dan
Bisnis, 7 (6), 327-338. https://doi.org/10.13106/
jafeb.2020.vol7.no6.327
Nuryati, T., Pratama, B., & Refina, P. (2020). Meningkatkan Kualitas
Laporan Keuangan Penyelenggara SIMAK-BMN di KPU-
RI. Di:Prosiding Konferensi Internasional Tahunan Riset
Akuntansi (AICAR 2019) (Jil. 127, hal. 157-
161). Paris, Prancis: Atlantis Press. https://doi.org/10.2991/
aebmr.k.200309.035
Paul, M., Jena, LK, & Sahoo, K. (2020). Spiritualitas Tempat Kerja
dan Kelincahan Tenaga Kerja: Eksplorasi Psikologis Di Antara
Profesional Pengajar. Jurnal Agama dan Kesehatan, 59 (1),
135-153. https://doi.org/10.1007/s10943-019-00918-3
Pereira, V., Budhwar, P., Temouri, Y., Malik, A., & Tarba, S. (2020).
Investigasi Investasi dalam strategi kelincahan dalam
mengatasi krisis keuangan global - Kasus perusahaan
offshoring IT/BPO India. Jurnal Manajemen Internasional,
100738. https: // doi.org/10.1016/j.intman.2020.100738
Pfeffermann, N. (2020). Kepemimpinan Baru dalam Strategi dan
Komunikasi. Dalam: N. Pfeffermann (Ed.),Kepemimpinan Baru
dalam Strategi dan Komunikasi. Cham, Swiss: Penerbitan
Internasional Springer. https://doi.org/10.1007/978-3-030-
19681-3
Sisodia, DS, Bhandari, S., Reddy, NK, & Pujahari, A. (2020).
Studi Perbandingan Kinerja Algoritma Machine Learning
untuk Analisis Sentimen Pemirsa Film Menggunakan Ulasan
Terbuka. Dalam: M. Pant, TK Sharma, S. Basterrech, &
C. Banerjee (Eds.), Kinerja dan Aplikasinya dari
 Jamaluddin AHMAD, Asdian EKAYANTI, Nurjannah NONCI, Muhammad Rohady RAMADHAN /
322 Jurnal Keuangan Asia, Ekonomi dan Bisnis Vol 7 No 10 (2020) 315–322

Manajemen Sistem Terintegrasi dalam Rekayasa Perangkat Lunak
(hal. 107-117) .Singapura: Springer. https://doi.org/10.1007/978-
981-13-8253-6
Trost, A. (2020). Strategi Sumber Daya Manusia. Sumber daya manusia
Strategi. Cham, Swiss: Penerbitan Internasional
Springer. https://doi.org/10.1007/978-3-030-30592-5
Zykov, SV, & Singh, A. (2020). Rekayasa Perusahaan Tangkas:
Aplikasi Cerdas Faktor Manusia. Rekayasa Perusahaan
Agile: Aplikasi Cerdas Faktor Manusia (Jil. 175). Cham,
Swiss: Penerbitan Internasional Springer. https: //
doi.org/10.1007/978-3-030-40989-0