Anda di halaman 1dari 5

Nama : Putri Ferlia Cahyani

NIM : 23117110

Fotogrametri Lanjut

TUGAS

Cari metode Image Matching !

1. Jelaskan Prinsip dan Teori


2. Sertakan contoh perhitungannya

Penyelesaian

1. Metode Euclidean Distance

Jarak euclidean adalah perhitungan jarak dari dua buah titik dalam Euclidean space,
diperkenalkan oleh seorang matematikawan dari Yunani. Untuk mempelajari
hubungan antara sudut dan jarak. Euclidean ini biasanya diterapkan pada dua dimensi
dan tiga dimensi. Tapi juga sederhana jika diterapkan pada dimensi yang lebih tinggi.
Jarak euclidean merupakan jarak yang paling umum yang digunakan untuk data
numerik, untuk dua titik data x dan y dalam ruang d-dimensi. Gan (2007) Dalam
Jannah (2010) bentuk umum euclidean distance (d) dapat diperoleh dengan :

𝑥 = (𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑛)

𝑦 = (𝑦1 , 𝑦2 , … , 𝑥𝑛)

𝑑 (𝑥, 𝑦) = (𝑦1 − 𝑥1 2 + 𝑦2 − 𝑥2 2 + ⋯ + 𝑦𝑛 – 𝑥𝑛)2

Pada dua dimensi, misalkan ada 2 titik koordinat ( x11,x12) dan (x12,x22) , maka
dapat diketahui jarak euclidean (d) tersebut seperti contoh berikut:

atau

Keterangan:
dij = jarak euclidean obyek data ke-i dan obyek data ke-j

m = banyaknya peubah/ parameter yang digunakan

xik = obyek data ke-i pada peubah ke-k

xjk = obyek data ke-j pada peubah ke-k

Proses yang dilakukan dengan membandingkan kedekatan nilai jarak dari dua buah
variabel yaitu antara citra uji dengan citra acuan untuk mencari nilai jarak terdekat.
Hasil perhitungan yang digunakan sebagai perbandingan adalah nilai yang paling
kecil (jarak yang paling dekat).

2. Metode Profile Matching (Pencocokan Profil)

Proses perhitungan pada metode Profile Matching, diawali dengan


pendefinisian nilai minimum untuk setiap variabel-variabel penilaian. Selisih setiap
nilai data testing terhadap nilai minimum masing-masing variabel, merupakan gap
yang kemudian diberi bobot. Bobot setiap variabel akan dihitung rata-rata berdasarkan
kelompok variabel Core Factor (CF) dan Secondary Factor (SF). Komposisi CF
ditambah SF adalah 100%, tergantung dari kepentingan pengguna metode ini. Tahap
terakhir dari metode ini, adalah proses akumulasi nilai CF dan SF berdasarkan nilai-
nilai variabel data testing.
Pembobotan pada metode Profile Matching, merupakan nilai pasti yang tegas
pada nilai tertentu karena nilai-nilai yang ada merupakan anggota himpunan tegas
(crisp set). Di dalam himpunan tegas, keanggotaan suatu unsur di dalam himpunan
dinyatakan secara tegas, apakah objek tersebut anggota himpunan atau bukan dengan
menggunakan fungsi karakteristik.
Langkah-langkah metode profile matching adalah:
1. Menentukan variabel data-data yang dibutuhkan.
2. Menentukan aspek-aspek yang digunakan untuk penilaian.
3. Pemetaan Gap profil.
Gap = Profil Minimal – Profil data tes
4. Setelah diperoleh nilai Gap selanjutnya diberikan bobot untuk masing-masing
nilai Gap.
5. Perhitungan dan pengelompokan Core Factor dan Secondary Factor. Setelah
menentukan bobot nilai gap, kemudian dikelompokan menjadi 2 kelompok yaitu:
1. Core Factor (Faktor Utama), yaitu merupakan kriteria (kompetensi) yang paling
penting atau menonjol atau paling dibutuhkan oleh suatu penilaian yang
diharapkan dapat memperoleh hasil yang optimal.
NFC = ENC / EIC

Keterangan:

NFC : Nilai rata-rata core factor


NC : Jumlah total nilai core factor
IC : Jumlah item core factor
2. Secondary Factor (faktor pendukung), yaitu merupakan item-item
selain yang ada pada core factor.
Atau dengan kata lain merupakan faktor pendukung yang kurang dibutuhkan
oleh suatu penilaian.

NFS = ENS / EIS

Keterangan:

NFS : Nilai rata-rata secondary factor


NS : Jumlah total nilai secondary factor
IS : Jumlah item secondary factor
6. Perhitungan Nilai Total. Nilai Total diperoleh dari prosentase core
factor dan secondary factor yang diperkirakan berpengaruh terhadap hasil tiap-
tiap profil.
N = (x) % NCF + (x) % NSF
Keterangan:

N : Nilai Total dari kriteria

NFS : Nilai rata-rata secondary factor


NFC : Nilai rata-rata core factor
(x) % : Nilai persen yang diinputkan

7. Perhitungan penentuan ranking. Hasil Akhir dari proses profile


matching adalah ranking. Penentuan ranking mengacu pada hasil perhitungan
tertentu.
Ranking = (x) % NMA + (x) % NSA
Keterangan :

NMA : Nilai total kriteria Aspek Utama

NSA : Nilai total kriteria Aspek Pendukung

(x) % : Nilai persen yang diinputkan


Referensi:

Jumadi, Cecep Nurul Alam, Ichsan Taufik (2015). “Pendekatan Logika Fuzzy untuk
Perhitungan Gap pada Metode Profile Matching dalam Menentukan Kelayakan Proposal
Penelitian”, Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi, Bandung.
Turban, E. (1988). Decision Support and Expert System. MacMillan Publishing Company,
New York.
Marimin (2005). Teori Dan Aplikasi Sistem Pakar Dalam Tehnologi Manajerial. IPB – Press,
Bogor

Anda mungkin juga menyukai