Anda di halaman 1dari 3

Implementasi Kombinasi Metode Single Exponential

Smoothing Dan Fuzzy Time Series Pada Studi Kasus


Memprediksi Kapan Pemerintah Indonesia Mengizinkan
Warganya Beraktivitas Tanpa Masker
Edi Suranta Sembiring
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Potensi Utama Medan, Sumatera Utara
edisurantasembiring56@gmail.com

Abstract— Pentingnya vaksinasi lengkap sebagai salah satu pertimbangan pada studi kasus peramalan yang akan
aspek pertimbangan untuk penerapan kebijakan beraktivitas dilakukan oleh penulis berikutnya.
tanpa masker, membuat pemerintah terus bekerja keras dalam
upaya memberikan vaksinasi lengkap kepada rakyatnya. Saat II. TINJAUAN PUSTAKA
ini rasio penerima vaksinasi lengkap di Indonesia masih 12.91%
dari total keseluruhan populasi Indonesia. Masih jauh dari A. Prediksi
angka yang telah ditetapkan yaitu 50% dari total keseluruhan Prediksi pada dasarnya merupakan dugaan atau prediksi
populasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu
memprediksi kapan pemerintah indonesia dapat membuat yang akan datang. Prediksi bisa bersifat kualitatif (tidak
kebijakan untuk mengizinkan warganya beraktivitas tanpa berbentuk angka) maupun kuantitatif (berbentuk angka).
masker, dengan asumsi bahwa minimal 50% dari populasi Prediksi kualitatif sulit dilakukan untuk memperoleh hasil
Indonesia sudah menerima vaksin dosis lengkap. Oleh karena yang baik karena variabelnya sangat relatif sifatnya. Prediksi
itu diperlukan suatu pedoman perhitungan yang dapat kuantitatif dibagi dua yaitu: prediksi tunggal (point prediction)
membantu memprediksi hal tersebut.Proses perhitungan pada
dan prediksi selang (interval prediction). Prediksi tunggal
penelitian ini menggunakan Metode Single Exponential
terdiri dari satu nilai, sedangkan prediksi selang terdiri dari
Smoothing.
beberapa nilai, berupa suatu selang (interval) yang dibatasi
I. PENDAHULUAN oleh nilai batas bawah (prediksi batas bawah) dan batas atas
(prediksi tinggi) . Prediksi berfungsi untuk membuat suatu
Peramalan dengan metode Exponential Smoothing adalah rencana kebutuhan (demand) yang harus dibuat yang
suatu prosedur yang secara terus menerus memperbaiki dinyatakan dalam kuantitas (jumlah) sebagai fungsi dari
peramalan dengan merata-ratakan (menghaluskan = waktu. Prediksi dilakukan dalam jangka panjang (long term).
smoothing) nilai masa lalu dari suatu data runtut waktu dengan Prediksi yang berkaitan dengan pernyatan what will be
cara menurun (exponential). Metode Exponential Smoothing demanded, how many, dan when it should be supplied?
merupakan pengembangan dari metode Moving Averages. Prediksi sangat diperlukan dengan melakukan perbandingan
Dalam metode ini peramalan dilakukan dengan mengulang antara kebutuhan yang diramalkan dengan yang sebenarnya.
perhitungan secara terus menerus dengan menggunakan data
terbaru. Setiap data diberi bobot, data yang lebih baru diberi B. Analisis
bobot yang lebih besar. Tiga metode dalam Exponential Analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan
Smoothing diantaranya Single Exponential Smoothing, seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk
Double Exponentials Smoothing, dan Triple Exponentials digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut kriteria
Smoothing. tertentu kemudian dicari kaitannya dan ditafsirkan maknanya.
Dalam pengertian yang lain, analisis adalah sikap atau
Model ini dipilih karena data yang didapat
perhatian terhadap sesuatu (benda, fakta, fenomena) sampai
mengandung pola stationer yang mana pola ini cocok
mampu menguraikan menjadi bagian-bagian, serta mengenal
digunakan pada metode Single Exponential Smoothing.
kaitan antarbagian tersebut dalam keseluruhan. Menurut
Untuk pencarian Trial/error. digunakan metode MSE (Mean
Hanif Al Fatta Analisa adalah tahap awal dalam
Square Error). MSE adalah metode alternative untuk
pengembangan sistem yang tahap fundamental yang sangat
mengevaluasi teknik peramalan masing-masing kesalahan.
menentukan kualitas sistem informasi yang dikembangkan
Metode MSE merupakan indicator yang berguna dan
sedangkan menurut Komaruddin Analisis merupakan suatu
memberikan nilai absolute sebagai kebalikan dari informasi
kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan
relative dalam metode MAPE. Sumber data yang diperlukan
menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda
adalah data vaksinasi yang diperoleh dar
komponen, hubungan satu sama lain dan fungsi masing-
https://sinta.ristekbrin.go.id/covid/datasets.
masing dalam satu keseluruhan yang terpadu. Dari beberapa
Sedangkan manfaat yang ingin diperoleh dengan adanya pendapat para ahli tersebut maka bisa disimpulkan bahwa
penelitian ini adalah agar dapat digunakan sebagai bahan Analisis merupakan suatu kegiatan dalam rangka mempelajari
Penentuan Interval I menggunakan metode average based
length (Duru dan Yoshida, 2009) sebagai berikut :
suatu bentuk benda,kegiatan,fakta maupun fenomena dalam
mempelajari hubungan antar bagian yang terkait dari berbagai
fungsi yang menjadi satu.
C. Time Series
Data runtun waktu (time series) adalah jenis data yang dimana n adalah banyaknya data. b: kemudian hitung nilai
dikumpulkan menurut urutan waktu dalam suatu rentang tengah menggunakan rumus ( B=av/2) c: Tentukan range dari
waktu tertentu. Analisis data runtun waktu merupakan salah hasil B berdasarkan Tabel 1 :
satu prosedur statistika yang diterapkan untuk meramalkan
struktur probabilitas keadaan yang akan datang dalam rangka
pengambilan keputusan.
D. Single Exponential Smoothing (SES)
Metode exponential smoothing merupakan
pengembangan dari metode moving averages. Dalam metode
ini peramalan dilakukan dengan mengulang perhitungan
secara terus-menerus dengan menggunakan data terbaru.
Setiap data diberi bobot, data yang lebih baru diberi bobot
Langkah 4. Menetukan nilai dari interval fuzzy
yang lebih besar. Perhitungan menggunakan metode moving
menggunakan rumus sebagai berikut :
average memang mudah, akan tetapi metode ini memberikan
bobot yang sama pada setiap data. Untuk mengatasi hal ini m = (Dmax+D1-Dmin-D2)/I
maka digunakan metode single exponential smoothing dengan
bobot yang diberikan pada data yang ada yaitu sebesar α Langkah 5. Menentukan himpunan Fuzzy logical sebagai
(alpha) untuk data yang terbaru. (Kuniagara, 2017) berikut :Ai= (di-1, di, di+1, di+2) dimulai dari A1 = (d0, d1,
Pada algoritma Single Exponential Smoothing diperlukan d2, d3) dan berakhir pada Am = (dm-1, dm, dm+1, dm+2),
penentuan nilai α, yang bisa mengurangi forecast error dimana d0= Dmin – I dm+2= Dmax dan fuzzifikasi data
historis menandakan nilai linguistik data diwakili oleh satu set
(kesalahan dalam peramalan). Besarnya nilai α mendekati 1
himpunan fuzzy 1 <I< m. Langkah 6. Menentukan Fuzzy
berarti data terakhir lebih diperhatikan dari pada data-data
Logical Relations sebagai berikut : Aj →Ai
sebelumnya. Apabila data historis dari data aktual permintaan
Langkah 7. Cari Fuzzy Logical Group. Langkah 8. Hitung
sangat bergejolak atau tidak stabil dari waktu ke waktu, kita
hasil peramalan. Nilai peramalan pada waktu t ditentukan
memilih nilai α mendekati 1. Biasanya dipilih nila α=0,9.
berdasarkan ketentuan berikut : A : jika Fuzzy Logical
Apabila pola historis dari data aktual permintaan tidak
Relationship Group (FLRG) Aj adalah kosong Aj→Ø, maka
berfluktuasi atau relatif stabil dari waktu ke waktu, maka kita
nilai Fvt adalah nilai tengah dari interval Aj dimana
memilih α yang mendekati nol. Biasanya dipilih α=0,02; 0,05;
Aj = (dj-1, dj, dj+1, dj+2)
0,01 tergantung sejauh mana kestabilan data itu, semakin
stabil nilai α yang dipilih harus semakin kecil menuju ke nilai B : jika FLRG Ajadalah relasi one to one Aj→Akmaka
nol. (Yudhita, Yuliantoro, & Arfan, 2018). interval yang mengandung nilai peramalan adalah Ak dan
selanjutnya menggunakan ketentuan untuk memperoleh
E. Fuzzy Time Series
peramalan : (1) Jika j > i, dan Y > 0, maka
Fuzzy time series adalah metode peramalan data yang kecenderungan peramalan akan menaik dan menggunakan
menggunakan prinsip-prinsip fuzzy sebagai dasarnya. Sistem aturan 2 untuk meramalkan data tersebut. (2) Jika j > i, dan Y
peramalan dengan fuzzy times series menangkap pola dari < 0, maka kecenderungan peramalan akan menurun dan
data yang telah lalu kemudian digunakan untuk menggunakan aturan 3 untuk meramalkan data tersebut. (3)
memproyeksikan data yang akan datang. Himpunan fuzzy Jika j < i, dan Y > 0, maka kecenderungan peramalan akan
dapat diartikan sebagai suatu kelas bilangan dengan batasan menaik dan menggunakan aturan 2 untuk meramalkan data
samar. Nilai-nilai yang digunakan dalam peramalan fuzzy tersebut. (4) Jika j < i, dan Y < 0, maka kecenderungan
time series adalah himpunan fuzzy dari bilangan-bilangan real peramalan akan menurun dan menggunakan aturan
atas himpunan semesta yang sudah ditentukan. Himpunan 3 untuk meramalkan data tersebut. (5) Jika j = i, dan Y > 0,
fuzzy digunakan untuk menggantikan data historis yang akan maka kecenderungan peramalan akan menaik dan
diramalkan. menggunakan aturan 2 untuk meramalkan data tersebut. (6)
Jika j = i, dan Y < 0, maka kecenderungan peramalan akan
III. METODE PENELITIAN menurun dan menggunakan aturan 3 untuk meramalkan data
tersebut. Aturan 1, 2 dan 3 adalah sebagai berikut:
A. Algoritma Novel Berbasis Fuzzy Time Series
Langkah-langkah peramalan dengan Algoritma Novel Aturan 1. Jika Nilai data (n-1) dikurang data (n-2) ‫ ׀‬/ 2 >
berbasis Fuzzy Time Series yang dikemukakan oleh Haneen Aj/2, maka kecenderungan peramalan pada interval ini
Talal Jasim,Abdul Ghafoor Jasim Salim, dan Kais Ismail menaik dan Fn = 0.75 dari Aj. Jika Nilai data (n-1) dikurang
Ibraheem tahun 2012 adalah sebagai berikut (Jasim dkk., data (n-2) ‫ ׀‬/ 2 = Aj/2, maka peramalan adalah nilai tengah
2012). interval. Jika Nilai data (n-1) dikurang data (n-2)
‫ ׀‬/ 2 < Aj/2, maka kecenderungan peramalan pada interval ini
Langkah 1. Mengumpulkan data. Langkah 2. Menentukan menurun dan Fn = 0.25 dari Aj.
nilai maksimum dan nilai minimum dari interval [Dmin – D1,
Dmax +D2], dimana D1 dan D2 merupakan nilai konstanta
untuk menentukan Universe of discourse U. Langkah 3. a:
Aturan 2. Jika x = ‫׀‬Y‫ * ׀‬2 + data (n-1) ε Aj atau x = data 1. Membantu proses prediksi maupun peramalan
(n-1) - ‫׀‬Y‫ * ׀‬2ε Aj, maka kecenderungan peramalan pada dimana data historis tidak dalam bentuk angka real,
interval ini menaik dan Fn = 0.75 dari Aj. Jika x = ‫׀ ׀‬+ data (n- namun disajikan berupa data linguistic.
1) ε Aj atau x = data (n-1) - ‫׀ ׀‬ε Aj, maka kecenderungan
2. Algoritma Novel berbasis Fuzzy Time Series telah
peramalan menurun dan Fn = 0.25 dari Aj. Jika bukan
keduanya, maka hasil peramalan adalah nilai tengah dari banyak dikembangkan menjadi suatu bentuk model
interval Aj. yang efektif dalam proses peramalan berdasarkan data
time series.
Aturan 3. Jika x = ‫׀ ׀‬+ data (n-1) ε Ajatau x = data (n-1) -
3. Hasil pengujian tingkat akurasi Algoritma Novel
‫׀ ׀‬ε Aj, maka kecenderungan peramalan pada interval ini
sebagai Metode Prediksi inidiharapkan dapat
menurun dan Fn = 0.25 dari Aj. Jika x = ‫׀‬Y‫ * ׀‬2 + data (n-1) ε
dipergunakan oleh penulis berikutnya yang ingin
Ajatau x = data (n-1) - ‫׀‬Y‫ * ׀‬2ε Aj,maka kecenderungan
melakukan penelitian serupa tentang prediksi/
peramalan pada interval ini menaik dan Fn = 0.75 dari Aj.
peramalan.
Jika bukan keduanya, maka hasil peramalan adalah nilai
4. Bagi penulis selanjutnya agar dapat membandingkan
tengah dari interval Aj. (Chen, 2002) C : jika FLRG Ajadalah
dua metode ini dengan metode peramalan yang lain
relasi one to many Aj→Ak1, Ak2, , Akp, maka peramalan
untuk melihat tingkat keakuratan hasil peramalan
mengikuti ketentuan sebagai berikut : (1) jika perbedaan
antara metode-metode tersebut.
antara dua k1, k2,...,kp < 2 maka nilai interval
peramalannya adalah : Algoritma Novel berbasis Fuzzy Time Series memiliki
tingkat akurasi yang baik dan dapat dikombinasikan dengan
pendekatan lain dalam menyelesaikan masalah
peramalan/prediksi..
DAFTAR PUSTAKA
[1] R.A.F. Saputri, “Penerapan metode fuzzy time series (FTS) untuk
prediksi penjualan berbasis web pada toko grosir 3 roda sengkaling”,
Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika, vol. 3, no.1, pp. 290-297, Mar.
2019.
[2] Heffi Awang Cahya, “Sistem prediksi fuzzy time series dan
perangkingan weighted product pada penjualan es buah”, Kumpulan
Jurnal Ilmu Komputer (KLIK), vol. 7, no.3, Juni. 2020.
[3] Cheng et al.2008.”Fuzzy-Time Series Based on Adaptive Expectation
Model for TAIEX forecasting”. Expert System Application Vol. 34.
Hal. 1126-1132.
Maka hasil peramalannya adalah nilai tengah interval [4] Jasim, Haneen Talal, Abdul G.J. Salim dan K. I. Ibraheem. 2012. A
tersebut. (2) jika perbedaan antara dua k1, Novel Algorthm to Forecast Enrollment Based On Fuzzy Time Series.
k2,. ,kp > 2 maka nilai interval peramalannya adalah : Applications and Applied Mathematics : An International Journal, Vol.
7, Issue 1 (June 2012), pp 385-397.
[5] Yuniastari, & Wirawan. (2016). Peramalan Permintaan Produk Perak
Menggunakan Metode Simple Moving Average Dan Exponential
Smoothing. Jurnal Sistem Dan Informatika. STIKOM, Denpasar.
[6] Syahputra, Z. 2021. Implementasi Kombinasi Metode Single
Exponential Smoothing Dan Fuzzy Time Series Pada Studi Kasus
Memprediksi Kapan Pemerintah Indonesia Mengizinkan
Warganya Beraktivitas Tanpa Masker. Vol 2 No 2 (2021): Jurnal
JPKM.

Dimana Aki adalah interval yang


mempunyai perbedaan > 2, I = 1,2,...,p dan peramalan
himpunan fuzzy Aki adalah perhitungan one to onefuzzy
logical relationship dengan mengaplikasikan Langkah 8.
IV. KESIMPULAN
Algoritma Novel berbasis Fuzzy Time Series dapat
diimplementasikan disemua kegiatan peramalan yang
membutuhkan analisa data yang akan segera dipergunakan
dalam rangka proses pengambilan keputusan. Algoritma
Novel berbasis Fuzzy Time Series banyak dipergunakan
dalam proses kegiatan peramalan karena memiliki
keunggulan dalam bidang :

Anda mungkin juga menyukai