VARIABEL
Jika sistem persamaan linear dua adalah kumpulan persamaan linear yang memiliki
atau tidak memiliki solusi dan memiliki dua variabel, maka sistem persamaan linear tiga
variabel merupakan perluasan dari sistem persamaan linear dua variabel. Sistem
persamaan linear tiga variabel adalah kumpulan dari tiga persamaan linear yang
melibatkan tiga variabel yang tidak diketahui. Selain memiliki tiga variabel, SPLTV juga
memuat koefisien, konstanta, menggunakan relasional sama dengan, variabel berpangkat
satu serta menyelesaikan satu penyelesaian untuk x, y, z yaitu (x, y, z).
Sama halnya dengan sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV), sistem
persamaan tiga variabel (SPLTV) juga memiliki solusi jika pada masalah kontekstual.
Solusi tersebut dapat diperoleh dari model matematika dengan metode-metode seperti
subtitusi, eliminasi, gabungan (subtitusi dan eliminasi), dan determinan.
B. MODEL MATEMATIKA SPLTV
Model matematika dalam Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel sangan penting.
Karena dengan adanya model matematika, permasalahan kontekstual dapat terdefinisi
secara matematis dan akan mudah diselesaikan dengan metode subtitusi, eliminasi,
gabungan (subtitusi dan eliminasi), dan determinan. Sistem persamaan linear dua variabel
memiliki bentuk umum atau persamaan yang juga terdapat pada sistem persamaan linear
tiga variabel yang dapat dicermati pada contoh berikut.
Contoh
Salma, Abi, Sendy berencana untuk membeli buah di toko buah di Pasar Johar. Salma
membeli 2 kg salak, 1 kg jeruk, dan 2 kg alpukat dengan harga Rp. 70.000,00. Abi
membeli 2 kg salak, 2 kg jeruk, dan 1 kg alpukat dengan harga Rp. 90.000,00. Sendy
membeli 2 kg salak, 3 kg jeruk, dan 2 kg alpukat dengan harga Rp. 130.000,00. Tentukan
persamaan yang dapat dibuat dari pernyataan tersebut
Solusi
Pernyataan tersebut dapat dibuat permisalan dan diubah dalam bentuk variabel yang
dapat disusun pada tabel sebagai berikut:
Jenis Buah
Pembeli Harga Barang
Salak Jeruk Alpukat
Salma 2 kg 1 kg 2 kg Rp. 70.000,00
Abi 2 kg 2 kg 1 kg Rp. 90.000,00
Sendy 2 kg 3 kg 2 kg Rp. 130.000,00
Banyaknya masing-masing buah yang dibeli oleh Salma, Abi, dan Sendy
menunjukkan koefisien dan dapat diuraikan sebagai berikut.
Buah yang dibeli Salma dapat diuraikan sebagai berikut
Sedangkan total harga yang diketahui menunjukkan konstanta. Karena total harga
pembelian buah oleh Salma sebesar Rp. 70.000,00 maka konstantanya menjadi 70.000.
Total harga pembelian buah oleh Abi sebesar Rp. 90.000,00 maka konstantanya menjadi
90.000. Total harga pembelian buah oleh Sendy sebesar Rp. 130.000,00 maka
konstantanya menjadi 130.000. sehingga diperoleh variabel, koefisien, dan konstanta yang
jika digabung menjadi persamaan sebagai berikut:
2x + y + 2z = 70.000
2x + 2y + z = 90.000
2x + 3y + 2z = 130.000
Berdasarkan uraian diatas diperoleh bentuk umum dari sistem persamaan linear tiga
variabel adalah sebagai berikut:
C. CIRI-CIRI SPLTV
Suatu persamaan dikatakan sistem persamaan linear tiga variabel apabla memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. Menggunakan relasi tanda sama dengan (=)
2. Memiliki tiga variabel
3. Ketiga variabel tersebut memiliki derajat satu (berpangkat satu)
METODE PENYELESAIAN SUBTITUSI SPLTV
Setelah mempelajari model matematika, bentuk umum, dan ciri-ciri dari SPLTV,
maka sub bab selanjutnya akan dipelajari metode penyelesaian sistem persamaan linear
tiga variabel dengan subtitusi pada masalah kontekstual. Penyelesaian SPLTV pada
masalah kontekstual dapat menggunakan metode subtitusi.
Metode subtitusi adalah suatu cara atau metode untuk menentukan himpunan
penyelesaian dari sistem persamaan linear tiga variabel dengan cara mengganti salah satu
variabel adar dapat diketahui dan dimasukkan ke dalam sistem persamaan lainnya.
Contoh
Diketahui Sofi berumur 4 tahun lebih tua dari Ana. Diketahui juga bahwa Ana
berumur 3 tahun lebih tua dari Citra. Jika jumlah umur Sofi, Ana, dan Citra adalah 58
tahun. Tentukan jumlah umur Sofi dan Citra.
Solusi
Jadi, umur Sofi adalah 23 tahun dan umur Citra adalah 16 tahun. Sehingga jumlah
umur Sofi dan Citra adalah 39 tahun.
METODE PENYELESAIAN ELIMINASI SPLTV
Metode eliminasi adalah suatu cara atau metode yang digunakan untuk menentukan
himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear tiga variabel dengan cara
menghilangkan salah satu variabel agar nilai variabel diketahui. Langkah-langkah metode
eliminasi adalah sebagai berikut:
1. Pilih bentuk peubah yang paling sederhana.
2. Eliminasi salah satu variabel x, y, atau z sehingga diperoleh sistem persamaan linear
dua variabel.
3. Selesaikan sistem persamaan linear nilai variabel pada langkah 1 sehingga diperoleh
niai dua variabel x dan y atau x dan z atau y dan z.
4. Subtitusikan variabel nilai yang diperoleh pada langkah 2 ke salah satu persamaan
semula untuk mendapatkan variabel nilai yang ketiga.
Contoh
Solusi
Contoh
Farid memiliki kelereng warna merah, biru, dan hijau. Perbandingan antara banyak
kelereng merah dan biru adalah 3:4. Jumlah kelereng merah dan hijau adalah 27. Jika dua
kali banyak kelereng biru ditambah dengan kelereng hijau adalah 37. Tentukan banyaknya
kelereng merah, biru, dan hijau milik Farid!
Solusi
Jadi jumlah kelereng Merah 20 buah, kelereng Biru 15, dan kelereng Hijau 7.
Sehingga total kelereng milik Farid sebanyak 42 butir.
METODE PENYELESAIAN DETERMINAN SPLTV
Metode determinan adalah suatu cara atau metode untuk menyelesaikan sistem
persamaan linear tiga variabel yang menggunalan matriks persegi. Metode determinan
sering juga disebut dengan metode cramer. Langkah-langkah menggunakan determinan
untuk menyelesaikan SPLTV adalah sebagai berikut:
Ubah sistem persamaan linear ke dalam bentuk matriks.
Misalkan terdapat sistem persamaan berikut:
a1x + b1y + c1z = d1
a2x + b2y + c2z = d2
a3x + b3y + c3z = d3
Persamaan di atas kita ubah menjadi bentuk berikut:
A.X = B
Dengan:
| | || ||
a1 b 1 c 1 x d1
A = a2 b 2 c 2 , X= y , B = d2
a3 b 3 c 3 z d3
| ||| | |
a1 b 1 c 1 x d1
a2 b 2 c 2 y =¿ d2
a3 b 3 c 3 z d3
| |
a1 b 1 c 1 a1 b1
D = a2 b 2 c 2 a2 b2
a3 b 3 c 3 a3 b3
D = (a 1 b 2 c 3 +b1 c 2 a3 +c 1 a 2 b 3) – (a 3 b 2 c 1 +b3 c 2 a1 +c 3 a2 b 1)
(D adalah determinan dari matriks A)
| |
d1 b1 c 1 d 1 b1
Dx = d2 b2 c 2 d 2 b2
d3 b3 c 3 d3 b3
Dx = (d 1 b2 c 3+ b1 c2 d 3 +c 1 d 2 b 3) – (d 3 b2 c 1+ b3 c 2 d 1 +c 3 d 2 b 1)
(Dx adalah determinan dari matriks A yang kolom pertama diganti dengan elemen-
elemen matriks B)
| |
a1 d 1 c 1 a1 d1
Dy = a2 d 2 c 2 a2 d 2
a3 d 3 c 3 a3 d 3
Dy = (a 1 d 2 c 3+ d 1 c 2 a3 +c 1 a2 d 3) – (a 3 d 2 c 1+ d 3 c 2 a1 +c 3 a2 d 1)
(Dy adalah determinan dari matriks A yang kolom kedua diganti dengan elemen-
elemen matriks B)
| |
a1 b 1 d 1 a1 b1
Dz = a2 b 2 d 2 a2 b2
a3 b 3 d 3 a3 b3
Dz = (a 1 b 2 d 3 +b 1 d 2 a3 +d 1 a2 b3) – (a 3 b 2 d 1 +b 3 d 2 a1 +d 3 a2 b1)
(Dz adalah determinan dari matriks A yang kolom ketiga diganti dengan elemen-
elemen matriks B)
Menentukan nilai x dan y dengan rumus berikut:
Dx
x=
D
Dy
y=
D
Dz
z=
D
Contoh
Koperasi sekolah SMA N 6 Semarang menawarkan tiga macam paket. Paket A terdiri
dari 3 kemeja putih, 2 celana/rok, dan 2 dasi. Paket B terdiri dari 4 baju putih, 1
celana/rok, dan 2 dasi. Paket C terdiri dari 2 baju putih, 1 celana/rok, dan 3 dasi. Harga
paket A adalah Rp.256.000,00, harga paket B adalah Rp.218.000,00, harga paket C adalah
Rp.173.000,00. Jika x, y, dan z masing-masing menyatakan harga satu baju, satu
celana/rok, dan satu dasi. Tentukan nilai x + y + z.
Solusi
Langkah pertama yang dilakukan adalah memodelkan matematika dari permasalahan
tersebut:
Misal:
x = harga satu kemeja putih
y = harga satu celana/rok
z = harga satu dasi
Jika diubah dalam bentuk determinan menjadi:
| ||| | |
3 2 2 x 256.000
4 1 2 y =¿ 218.000
2 1 3 z 173.000
| |
3 2 23 2
D= 4 1 2 4 1
2 1 32 1
D = [(3.1.3) + (2.2.2) + (2.4.1)] – [(2.1.2) + (1.2.3) + (3.4.2)]
D = [9 + 8 + 8] – [4 + 6 + 24]
D = 25 – 34
D = -9
| |
256.000 2 2 256.000 2
Dx = 218.000 1 2 218.000 1
173.000 1 3 173.000 1
Dx = [(256.000.1.3) + (2.2.173.000 ) + (2.218.000.1)] – [(173.000.1.2) + (1.2.256.000) +
(3.218.000.2)]
Dx = [768.000 + 692.000 + 436.000] – [346.000 + 512.000 + 1.308.000]
Dx = [1.896.000] – [2.166.000]
Dx = -270.000
| |
3 256.000 2 3 256.000
Dy = 4 218.000 2 4 218.000
2 173.000 3 2 173.000
Dy = [(3.218.000.3) + (256.000.2.2) + (2.4.173.000 )] – [(2.218.000.2) + (173.000.2.3) +
(3.4.256.000)]
Dy = [1.962.000 + 1.024.000 + 1.384.000] – [872.000 + 1.038.000 + 3.072.000]
Dy = [4.370.000] - [4.982.000]
Dy = - 612.000
| |
3 2 256.000 3 2
Dz = 4 1 218.000 4 1
2 1 173.000 2 1
Dz = [(3.1.173.000) + (2.218.000.2) + (256.000.4.1)] – [(2.1.256.000) + (1.218.000.3) + (
173.000.4.2)]
Dz = [(519.000) + (872.000) + (1.024)] – [(512.000) + (654.000) + (1.384.000)]
Dz = [2.415.000] – [2.550.000]
Dz = -135.000
Nilai D, Dx, Dy, Dz sudah diketahui, maka dapat diperoleh nilai x, y, z dengan cara
berikut:
Dx −270.000
x= = = 30.000
D −9
Dy −612.000
y= = = 68.000
D −9
Dz −135.000
z= = = 15.000
D −9
Diperoleh x = 30.000, y = 68.000, z = 15.000. Sehingga x + y + z = 30.000 + 68.000 +
15.000 = 113.000
Jadi harga 1 baju putih, 1 celana/rok, dan 1 dasi adalah Rp.113.000,00
SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA
VARIABEL
Pertidaksamaan linear dua variabel adalah kalimat terbuka matematika yang memuat
dua variabel, dengan masing-masing variabel berderajat satu dan dihubungkan dengan
tanda ketidaksamaan. Tanda ketidaksamaan yang dimaksud adalah <, >, ≤, atau ≥.
Sehingga bentuk pertidaksamaan linear dapat ditulis sebagai berikut.
ax + by < c
ax + by > c
ax + by ≤ c
ax + by ≥ c
berbeda dengan penyelesaian dari persamaan linear dua variabel yang berupa
himpunan pasangan titik-titik atau jika digambar grafiknya akan berupa garis lurus,
penyelesaian pertidaksamaan linear dua variabel berupa daerah penyelesaian. Dalam
penyelesaian pertidaksamaan linear dapat berupa daerah diarsir atau sebaliknya daerah
penyelesaian pertidaksamaan linear dua variabel berupa daerah bersih.
Untuk menentukan daerah penyelesaiannya, dapat dilakukan melalui langkah-langkah
berikut.
Ubahlah tanda ketidaksamaan dari pertidaksamaan menjadi tanda sama dengan (=),
sehingga diperoleh persamaan linear dua variabel.
Lukis grafk/garis dari persamaan linear dua variabel tadi. Hal ini dapat dilakukan
dengan menentukan titik potong sumbu x dan sumbu y dari persamaan atau menggunakan
dua titik sembarang yang dilalui oleh garis. Garis akan membagi dua bidang kartesius.
Lakukan uji titik yang tidak dilalui oleh garis (subtitusi nilai x dan y titik ke
persamaan). Jika menghasilkan pernyataan yang benar, artinya daerah tersebut merupakan
penyelesaiannya, namun apabila menghasilkan pernyataan salah maka bagian lainnya lah
yang merupakan penyelesaiannya.
Contoh
Tentukan daerah penyelesauan dari pertidaksamaan 3x + y < 9
Solusi
3x + y < 9
3x + y = 9
x 3 0
y 0 9
( ( (
x,y) 3,0) 0,9)
Grafik penyelesaian
(Garis putus-putus digunakann untuk menunjukan tanda ketidaksamaan < atau >,
dengan kata lain tanda ketidaksamaan tanpa sama dengan)
Uji titik (0,0)
3 (0) + 0 < 9
0 < 9 (benar)
Karena pernyataan benar, maka (0,0) termasuk penyelesaiannya. Sehingga daerah
yang memuat (0,0) merupakan penyelesauannya. Dalam hal ini daerah yang bersih
merupakan penyelesaian dari pertidaksamaan.
Untuk melakukan uji titik, tidak harus selalu menggunakan titik (0,0). Titik mana saja
bisa digunakan asalkan titik tersebut tidak dilalui oleh garis persamaan.
6x + 11y ≤ 66
6x + 11y = 66
x 11 0
y 0 6
(x,y) (11,0) (0,6)