Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN I

NAMA : Zhykwa Ceryl Mavanudin


NIM : 2330205030040
KELAS :A
MODUL : III (PENGULANGAN (LOOPING))

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2023
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN I

NAMA : Zhykwa Ceryl Mavanudin


NIM : 2330205030040
KELAS :A
MODUL : III (PENGULANGAN (LOOPING))

KOMPOSISI MAX NILAI


BAB I Pendahuluan 10
BAB II Pembahasan 60
BAB III Kesimpulan 20
Daftar Pustaka 5
Lampiran 5
Jumlah 100

Penilai
Asisten Praktikum

Dwita Anatasya
BAB I
TUJUAN DAN LANDASAN TEORI

I.1 Tujuan
1. Memahami dan menguasai metode pengulangan pada Pascal.
2. Memahami suatu metode pengulangan dengan WHILE..DO,
REPEAT..UNTIL, dan FOR.
3. Membuat program dengan menggunakan statement WHILE..DO,
REPEAT..UNTIL, dan FOR.
I.2 Landasan Teori

Terdapat dua model struktur pengulangan, yaitu:


1. Struktur Pengulangan Tanpa Kondisi (unconditional looping). Di dalam
struktur ini, instruksi-instruksi di dalam badan pengulangan diulangi
sejumlah kali yang dispesifikasikan (jumlah pengulangan sudah diketahui
sebelum eksekusi). Contoh: Struktur FOR.
2. Struktur Pengulangan Dengan Kondisi (conditional looping). Di dalam
struktur ini, jumlah pengulangan tidak diketahui sebelum eksekusi
program. Yang dapat ditentukan hanya kondisi berhenti pengulangan,
artinya instruksi-instruksi di dalam badan pengulangan diulangi sampai
kondisi berhenti terpenuhi. Contoh: Struktur WHILE dan Struktur
REPEAT.
Macam-macam struktur pengulangan:
1. Struktur FOR
Struktur pengulangan FOR digunakan untuk mengulang statemen
atau satu blok statemen berulang kali. Jumlah pengulangan diketahui
atau dapat ditentukan sebelum eksekusi. Untuk mencacah sudah
jumlah pengulangan diperlukan sebuah variabel pencacah (counter).
Variabel ini nilainya selalu bertambah satu setiap kali pengulangan
dilakukan. Jika cacah pengulangan sudah mencapai jumlah yang
dispesifikasikan, maka proses pengulangan berhenti. Pada struktur
FOR, pencacah haruslah dari tipe data yang memiliki predecessor
dan successor, yaitu integer atau karakter. Tipe riil tidak dapat
digunakan sebagai pencacah. Aksi adalah satu atau lebih instruksi
yang diulang. Bentuk struktur FOR ada dua macam:

1) Menaik (Ascending)
Pada struktur FOR menaik, nilai_awal harus lebih kecil atau
sama dengan nilai_akhir. Jika nilai_awal lebih besar dari
nilai_akhir, maka badan pengulangan tidak dimasuki. Pada
awalnya, pencacah diinisialisasikan dengan nilai_awal. Nilai
pencacah secara otomatis bertambah satu setiap kali aksi
pengulangan dimasuki, sampai akhirnya nilai pencacah sama
dengan nilai_akhir. Jumlah pengulangan yang terjadi = nilai_akhir
– nilai_awal + 1. Struktur Bahasa Pascal untuk pengulangan FOR
menaik ditunjukkan pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Struktur Bahasa Pascal Untuk Pengulangan FOR
Ascending

2) Menurun (Descending)
Pada struktur FOR menurun, nilai_akhir harus lebih besar atau
sama dengan nilai_awal. Jika nilai_akhir lebih kecil dari
nilai_awal, maka badan pengulangan tidak dimasuki. Pada
awalnya, pencacah diinisialisasikan dengan nilai_akhir. Nilai
pencacah secara otomatis berkurang satu setiap kali aksi diulangi,
sampai akhirnya nilai pencacah sama dengan nilai_awal. Jumlah
pengulangan yang terjadi
= nilai_akhir – nilai_awal + 1. Struktur Bahasa Pascal untuk
pengulangan FOR menurun ditunjukkan pada Gambar 4.2
Gambar 4.2 Struktur Bahasa Pascal Untuk Pengulangan FOR
Descending
2. Struktur WHILE

Pada struktur WHILE, aksi (atau runtunan aksi) akan


dilaksanakan berulang kali selama kondisi bernilai true. Jika
kondisi bernilai false, badan pengulangan tidak akan
dilaksanakan, yang berarti pengulangan selesai. Yang harus
diperhatikan adalah pengulangan harus berhenti. Pengulangan
yang tidak pernah berhenti menandakan bahwa logika
pemrograman tersebut salah. Pengulangan berhenti apabila
kondisi bernilai false. Agar kondisi suatu saat bernilai false, maka
di dalam badan pengulangan harus ada instruksi yang mengubah
nilai variabel kondisi.
3. Struktur REPEAT

Struktur ini mendasarkan pengulangan pada kondisi boolean.


Aksi di dalam badan pengulangan diulang sampai kondisi boolean
bernilai true. Dengan kata lain, jika kondisi boolean masih false,
pengulangan masih terus dilakukan. Karena proses pengulangan
suatu saat harus berhenti, maka di dalam badan pengulangan
harus ada aksi yang mengubah nilai variabel kondisi. Struktur
REPEAT mempunyai makna yang sama dengan WHILE, dan
dalam beberapa masalah kedua struktur tersebut komplemen satu
sama lain.
BAB II

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini, telah mempelajari struktur pengulangan dalam


pemograman. Struktur pengulangan FOR, WHILE, dan REPEAT adalah alat yang
sangat penting dalam mengotomatisasi tugas berulang, dan dalam praktikum ini,
diminta menjelaskan secara detail cara menggunakannya untuk mengoptimalkan
sebuah program.
Berikut implementasi struktur pengulangan untuk menyelesaikan permasalahan
pada soal modul 3 :

2.1 Mencetak Tulisan Secara Berulang


Pada soal pertama, praktikkan diminta membuat program untuk mencetak
tulisan “Fakultas Teknik jaya jaya jaya” secara berulang sebanyak 5 kali
menggunakan struktur pengulangan FOR.
Berikut hasil program mencetak tulisan “Fakultas Teknik jaya jaya jaya”
secara berulang menggunakan struktur pengulangan FOR :

Gambar 2.1 Program mencetak tulisan berulang


Gambar 2.1 adalah gambar keseluruhan dari program mencetak tulisan
secara berulang. Diawali dengan judul program dan perintah uses crt yang
memungkinkan penggunaan beberapa fungsi yang berhubungan dengan
operasi pada layar saat program dijalankan, seperti clrscr.
Perintah clrscr ini biasanya diletakkan setelah perintah begin. Fungsi
dari clrscr ini adalah untuk membersihkan tampilan pada layar saat program
dijalankan.
Dalam gambar 2.1 juga menunujukkan bahwa, program ini menggunakan
struktur pengulangan FOR untuk melakukan perintah pengulangan.
Penggunaan struktur pengulangan FOR dipilih karena jumlah pengulangan
telah diketahui atau dapat ditentukan sebelum eksekusi.
Berikut hasil (output) program setelah dijalankan :

Gambar 2.4 Hasil (output) program

Pada gambar 2.4,setelah program telah dijalankan akan mencetak tulisan


“Fakultas Teknik jaya jaya jaya” sebanyak 5 kali.

2.2 Mengubah Program Soal Pertama dengan Struktur Pengulangan WHILE

Pada soal kedua, diminta untuk mengubah program pengulangan soal


pertama dengan menggunakan struktur WHILE. Jumlah pengulangan akan
dicetak sebanyak jumlah nilai yang dimasukkan oleh pengguna.
Program ini akan mencetak tulisan “Fakultas Teknik” sebanyak masukkan
yang diberikan oleh pengguna menggunakan struktur pengulangan WHILE
Gambar 2.3 Program Pengulangan_While

Gambar 2.3 adalah gambar keseluruhan dari program mencetak tulisan


“Fakultas Teknik” secara berulang menggunakan struktur pengulangan
WHILE. Diawali dengan judul modul3langkah1 dan perintah uses crt yang
memungkinkan penggunaan beberapa fungsi yang berhubungan dengan
operasi pada layar saat program dijalankan, seperti clrscr.
Perintah clrscr ini biasanya diletakkan setelah perintah begin. Fungsi dari
clrscr ini adalah untuk membersihkan tampilan pada layar saat program
dijalankan.
Pada program ini, terdapat dua variabel yang dideklarasikan yaitu,
variabel “i” dan “a” dengan tipe data integer. Variabel “i” digunakan sebagai
penghitung (counter) dalam pengulangan saat program dijalankan.
Sedangkan, variabel “a” digunakan untuk menyimpan nilai jumlah
pengulangan yang akan dilakukan. Tipe data integer dipilih untuk variabel
yang menyimpan bilangan bulat.
Program akan mencetak tulisan yang meminta pengguna untuk
memasukkan jumlah pengulangan dengan perintah writeln dan pengguna
diminta memasukkan nilai variabel “a” jumlah pengulangan yang akan
dijalankan dengan perintah readln. Kemudian, terdapat pernyataan “i := i +
1” untuk memberikan nilai awal pada variabel penghitung. Dengan
memberikan nilai awal pada variabel “i”, ini membantu mengontrol alur dari
pengulangan yang dilakukan, memastikan bahwa variabel penghitung
dimulai dari nilai yang diinginkan sebelum masuk ke pengulangan. Struktur
pengulangan WHILE termasuk dalam pengulangan dengan kondisi
(conditional looping). Sehingga, pada bagian awal pengulangan terdapat
pengecekan kondisi “i <= a”. Artinya, jika kondisi “i <= a” terpenuhi (true),
maka pengulangan akan berlanjut. Ketika kondisi “i <= a” terpenuhi,
komputer akan memasuki badan pengulangan. Di dalam badan pengulangan,
akan dijalankan perintah untuk mencetak tulisan “Fakultas Teknik”.
Selanjutnya, pernyataan “i := i + 1” digunakan untuk mengubah nilai variabel
penghitung “i”. Jadi, dalam setiap pengulangan nilai “i” akan bertambah satu.
Setelah nilai “i” bertambah, komputer akan kembali ke langkah pengecekan
kondisi. Jika “i <= a” tetap benar, komputer akan kembali ke langkah untuk
mengulangi eksekusi badan perulangan. Proses ini akan terus berlanjut
hingga “i” tidak lagi kurang dari atau sama dengan “a”. Ketika kondisi “i <=
a” tidak lagi terpenuhi (false), pengulangan akan berhenti dan komputer akan
melanjutkan ke perintah setelah struktur pengulangan.
Berikut hasil (output) program setelah dijalankan :

Gambar 2.4 Hasil (ouput) program


2.3 Program Mencetak Bintang
Pada soal ketiga, diminta membuat program yang mencetak bintang
dengan pola segitiga, jika diberikan masukkan (input) tinggi segitiga dan
jumlah pengulangan.
Pembuatan program ini melibatkan dua bentuk struktur pengulangan FOR
(Ascending dan Descending) dan hasil dari program ini berupa susunan
bintang yang berpola segitiga.

Gambar 2.5 Program Cetak_Bintang

Gambar 2.5 adalah gambar keseluruhan dari program mencetak bintang


dengan pola seigitiga menggunakan dua bentuk struktur pengulangan FOR.
Diawali dengan judul program dan perintah uses crt yang memungkinkan
penggunaan beberapa fungsi yang berhubungan dengan operasi pada layar
saat program dijalankan, seperti clrscr.
Perintah clrscr ini biasanya diletakkan setelah perintah begin. Fungsi dari
clrscr ini adalah untuk membersihkan tampilan pada layar saat program
dijalankan. Terdapat perintah writeln memberikan jarak satu baris antara
bagian masukkan (input) dengan hasil pengulangan. Kemudian pada
pengulangan pertama digunakan struktur FOR menurun (Descending),
artinya nilai akhir lebih besar dari nilai awal. Sedangkan, pada pengulangan
kedua digunakan struktur FOR menaik (Ascending), artinya nilai awal lebih
besar dari nilai akhir.
Pada pengulangan pertama diberikan nilai akhir “i := a”, artinya nilai akhir
pengulangan sama dengan jumlah pengulangan. Selanjutnya diberikan nilai
awal yaitu “1”. Dikarenakan menggunakan struktur FOR menurun, maka
nilai variabel “a” akan diulang sampai menjadi “1”.
dalam badan pengulangan pertama, terdapat struktur pengulangan lainnya.
Kondisi ini disebut dengan pengulangan bersarang (nested loop). Dalam
badan pengulangan tersebut terdapat struktur pengulangan FOR. Struktur
pengulangan FOR ini berfungsi memberikan perintah kepada komputer untuk
mencetak bintang sebanyak “i” kali pada setiap barisnya. Mengingat program
harus berpola segitiga, maka untuk mencetak bintang digunakan perintah
write agar bintang yang di cetak sesuai dengan aturan segitiga. Sementara,
penggunaan perintah writeln setelah perintah write pada program bertujuan
untuk menambahkan baris baru setelah selesai mencetak bintang sebanyak
yang diinginkan pada satu baris. Proses ini akan diulang hingga nilai “i”
berubah (menurun) menjadi “1”. Dalam badan pengulangan pertama, terdapat
struktur pengulangan lainnya. Kondisi ini disebut dengan pengulangan
bersarang (nested loop). Dalam badan pengulangan tersebut terdapat struktur
pengulangan FOR. Struktur pengulangan FOR ini berfungsi memberikan
perintah kepada komputer untuk mencetak bintang sebanyak “i” kali pada
setiap barisnya. Mengingat program harus berpola segitiga, maka untuk
mencetak bintang digunakan perintah write agar bintang yang di cetak sesuai
dengan aturan segitiga. Sementara, penggunaan perintah writeln setelah
perintah write pada program bertujuan untuk menambahkan baris baru setelah
selesai mencetak bintang sebanyak yang diinginkan pada satu baris. Proses ini
akan diulang hingga nilai “i” berubah (menurun) menjadi “1”.
Berikut hasil (output) program setelah dijalankan :

Gambar 2.6 Hasil (output) program

2.4 Program Menu Berbagai Pengulangan


Pada soal keempat, diminta membuat program yang memungkinkan
pengguna untuk melakukan berbagai pengulangan. Program ini akan
menampilkan menu utama yang berisi pilihan pengulangan, meminta input
pengguna, dan mencetak hasil pengulangan tersebut. Program juga
memungkinkan pengguna untuk mengulang pengulangan atau keluar dari
program. Berikut adalah program utama dari program berbagai menu
pengulangan. Diawali dengan judul program dan perintah uses crt yang
memungkinkan penggunaan beberapa fungsi yang berhubungan dengan
operasi pada layar saat program dijalankan, seperti clrscr.
Perintah clrscr ini biasanya diletakkan setelah perintah begin. Fungsi dari
clrscr ini adalah untuk membersihkan tampilan pada layar saat program
dijalankan.
Gambar 2.7 Gambar keseluruhan program

Program dimulai dengan deklarasi variabel, termasuk pilihan_menu untuk


menyimpan pilihan menu pengguna, ulang untuk menentukan apakah
pengguna ingin mengulang program, kalimat untuk menyimpan kalimat yang
akan diulang, dan jumlah_perulangan serta i untuk mengontrol jumlah
perulangan.
Program kemudian memasuki loop utama dengan repeat...until, yang akan
berjalan selama pilihan_menu tidak sama dengan '4' (keluar).
Di dalam loop utama, program menampilkan menu pilihan kepada
pengguna dan kemudian membaca input pengguna.
Program menggunakan struktur case untuk mengevaluasi pilihan_menu.
Dalam setiap kasus, pengguna diminta untuk memasukkan kalimat yang akan
diulang dan jumlah perulangan yang diinginkan. Lalu, berdasarkan pilihan
menu, program menggunakan perulangan for, while, atau repeat untuk
mencetak kalimat sebanyak yang diminta oleh pengguna.
Setelah perulangan selesai, program memberi pengguna opsi untuk
mengulang lagi atau keluar dari program. Program akan keluar dari loop
utama jika pengguna memilih '4' atau jika pengguna tidak ingin mengulang
lagi (input ulang adalah 'T' atau 't').
Jika pengguna memilih untuk tidak mengulang lagi, program akan
mencetak pesan terima kasih dan keluar dari loop utama dengan mengatur
pilihan_menu menjadi '4'.
Program akan terus berulang hingga pengguna memilih untuk keluar
dengan memasukkan '4' pada pilihan menu.

Gambar 2.8 Hasil (output) program menu pertama

Gambar 2.9 Hasil (output) program menu kedua


Gambar 2.10 Hasil (output) program menu ketiga

Gambar 2.11 Hasil (output) program menu keempat


BAB I
KESIMPULAN

Pada prektikum ini, telah mempelajari serta mengimplementasikan struktur


pengulangan dengan membuat beberapa program. Terdapat dua model struktur
pengulangan yaitu, struktur pengulangan tanpa kondisi dan struktur pengulangan
dengan kondisi. Contoh struktur pengulangan tanpa kondisi yaitu, struktur
pengulangan FOR. Sedangkan, struktur pengulangan dengan kondisi antara lain,
struktur WHILE, dan REPEAT. Selain itu, telah dipelajari pengulangan
bersarang (nested loop) dan implementasinya dalam sebuah program.
Struktur pengulangan FOR digunakan untuk pengulangan dengan jumlah yang
sudah diketahui sebelum eksekusi program.
Struktur pengulangan WHILE digunakan ketika pengulangan tergantung pada
kondisi yang harus terpenuhi.
Struktur pengulangan REPEAT digunakan untuk pengulangan dengan kondisi
yang dievaluasi setelah setiap iterasi.
Penggunaan struktur pengulangan sangat berguna dalam otomatisasi tugas
berulang dalam pemrograman.
Program yang baik harus memastikan bahwa pengulangan akan berhenti, dan
kondisi berhenti harus ditentukan.
Dalam pengembangan perangkat lunak, pemahaman tentang struktur
pengulangan sangat penting karena pengulangan sering digunakan untuk
memproses data, mengulang tugas, dan mengotomatisasi pekerjaan yang sama
berulang kali.
BAB III
DAFTAR PUSTAKA

Munir, R. (2007). Algoritma dan Pemograman dalam Bahasa Pascal dan C


(Edisi Revisi). Bandung: Penerbit INFORMATIKA.
Tim Dosen, & Asisten Praktikum. (2023). Modul Praktikum Algoritma dan
Pemograman I. Palangka Raya: Universitas Palangkaraya.
LAMPIRAN

Gambar 2.1 Program mencetak tulisan berulang

Gambar 2.4 Hasil (output) program

Gambar 2.3 Program Pengulangan_While


Gambar 2.4 Hasil (ouput) program

Gambar 2.5 Program Cetak_Bintang

Gambar 2.6 Hasil (output) program


Gambar 2.7 Gambar keseluruhan program

Gambar 2.8 Hasil (output) program menu pertama


Gambar 2.9 Hasil (output) program menu kedua

Gambar 2.10 Hasil (output) program menu ketiga

Gambar 2.11 Hasil (output) program menu keempat

Anda mungkin juga menyukai