Anda di halaman 1dari 11

SENI RUPA FASE C

Mengidentifikasi dan
membentuk siluet

Rizki Raindriati (Meraki Artcademy )


Modul Ajar
Mata Pelajaran : Seni Rupa
Fase. : C (Kelas 5-6)
Judul : Mengidentifikasi dan Membentuk Siluet

Pengarah
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah
Dr. Iwan Syahril, Ph.D.

Penanggung Jawab
Direktur Sekolah Dasar
Dr. Muhammad Hasbi, M.Pd.

Penulis
Rizki Raindriati (Meraki Artcademy)

Penyunting
Firman Rizkiana, M.Pd. (SDN Utan Kayu Utara 11 Pagi, Kota Administrasi Jakarta
Timur)

Pengarah Materi
Dr. Sugiyanto (Direktorat Sekolah Dasar)
Dr. Ir. Eko Warisdiono, M.M. (Direktorat Sekolah Dasar)
Ine Rahmawati, S.Pd., M.Si. (Direktorat Sekolah Dasar)
Waluyo, S.S., M.E. (Direktorat Sekolah Dasar)
Dra. Nurhasanah (Yayasan Pendidikan Islam El-Himmah)

Diproduksi oleh:
Direktorat Sekolah Dasar
Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kompleks Kemendikbud, Gedung E Lantai 17-18
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Tahun 2022
MODUL SENI RUPA

MODUL AJAR SENI RUPA


Mengidentifikasi dan Membentuk Siluet

Alokasi Waktu

6 JP/3 Kali Pertemuan (Bisa disesuaikan dengan kondisi sekolah


masing-masing).

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

Link ATP

Tujuan Pembelajaran

Menggunakan alat, bahan dan prosedur dasar yang tepat dalam


menggambar, mewarnai, membentuk, memotong, dan merekat.
Menggunakan elemen seni rupa berupa garis, bentuk, tekstur dan
ruang.

Informasi Penggunaan Modul

Modul ini merupakan modul yang dapat dijadikan inspirasi guru dalam
melakukan pembelajaran Seni Rupa. Materi dan langkah
pembelajaran dapat disesuaikan dengan kondisi di sekolah. Dalam
modul ini terdapat kegiatan praktik siswa dalam menggunakan alat,
bahan, elemen berupa garis, bentuk dan tekstur.
Pertemuan 1

Langkah Pembelajaran 1: Asesmen Awal


Pertemuan 1

Ice Breaking: Peserta didik diajak bermain tebak bayangan atau menonton video
singkat pertunjukan wayang (dapat dicari di kanal video dengan kata kunci shadow
puppet, wayangkulit, dan membuat bayangan tangan) alternatif lainnya peserta didik
dapat diajak bermain tebak-tebakan. Mereka akan diperlihatkan siluet benda atau
hewan, lalu mereka menebak benda atau hewan apakah itu. Pertanyaan pemantik yang
dapat diajukan, “Bagaimana kalian mengenali bentuk hanya dengan melihat
bayangannya saja?”
Peserta didik diminta untuk menggunting kertas hitam atau kertas warna lainnya untuk
membentuk siluet kepala atau tubuh utuh seekor hewan yang diinginkannya
(diferensiasi produk).

Kegiatan ini merupakan asesmen awal. Hasil kegiatan asesmen awal ini akan menjadi
sumber informasi untuk guru merancang pembelajaran selanjutnya dan tidak menjadi
bagian penilaian.
Guru merancang kegiatan berdasarkan hasil pemetaan kemampuan awal. Umumnya
kemampuan Peserta didik terbagi dalam 2 kelompok (sudah mampu menggunting mengikuti
garis suatu bentuk atau belum mampu menggunting mengikuti garis suatu bentuk dan
sudah mampu mengenali bentuk sebuah benda dan belum mampu mengenali bentuk sebuah
benda). Pada langkah pembelajaran kedua akan disediakan inspirasi beberapa tindak lanjut
dan feedback yang dapat diberikan untuk peserta didik.

Dalam asesmen awal, penting bagi guru untuk memperhatikan beberapa hal:
1. Bagaimana peserta didik menggambar bentuk hewan yang diinginkannya? Apakah
peserta didik spontan, luwes, dan menunjukkan kepercayaan diri dalam menggambar
bentuk tersebut? Apakah peserta didik nampak kesulitan, ragu, selalu meminta
petunjuk, atau berusaha meniru orang lain?
2. Bagaimana kualitas bentuk yang dihasilkan peserta didik? Apakah bentuk tersebut
sudah menampakkan kejelasan dan mudah dikenali oleh orang lain?
3. Bagaimana kemampuan peserta didik dalam memotong menggunakan gunting atau
merobek dengan menggunakan tangan atau alat lain? Apakah peserta didik mampu
menggunakan gunting dengan cara yang aman?
Pertemuan 1

Langkah Pembelajaran 1: Asesmen Awal


Pertemuan 1

Pada asesmen awal ini, penting bagi guru untuk menekankan, setiap orang pasti
memiliki hewan kesukaan yang berbeda-beda. Perbedaan adalah sebuah hal yang
wajar dan keunikan gagasan atau ide sangat dihargai. Tekankan bahwa peserta didik
dilarang meniru guru atau siapapun.

Sebagai penutup, peserta didik melakukan refleksi dengan cara masing-masing


menyebutkan satu kata yang mewakili perasaan mereka saat mengerjakan kegiatan
ini. Alternatif lainnya, peserta didik juga dapat mewarnai icon yang menggambarkan
perasaan tertentu atau menceritakan: “Saya membuat bentuk _______. Bagian yang
paling saya sukai adalah____________
Pertemuan 2

Langkah Pembelajaran 2: Eksplorasi


Pertemuan 2

●Peserta didik akan kembali melakukan kegiatan bermain tebak-tebakan bentuk siluet
yang diperlihatkan. Guru mengajukanpertanyaan pemantik yang sama dengan
pertemuan sebelumnya: “Dapatkah kamu menebak sebuah bentuk berdasarkan
bayangannya?”
● Peserta didik mendapatkan penjelasan bahwa semua hal di dunia ini selalu
berpasangan, salah satunya adalah gelap dan terang, hitam dan putih, positif dan
negatif. Kegiatan hari ini akan mengajak mereka untuk mempelajari seni dengan
menerapkan prinsip gelap danterang, hitam dan putih, positif dan negatif melalui
pembuatan siluet.
● Peserta didik diminta untuk membuat sebuah gambar di atas sebuah kertas hitam.
Jika peserta didik menggunakan kertas origami, maka mereka harus menggambar
pada bagian putih kertas origami tersebut. Jika peserta didik menggunakan kertas
manila/karton hitam, maka mereka menggambar pada salah satu sisi saja. Gambar
yang dibuat tidak perlu detailsebab mereka akan menggunting kertas tersebut
mengikuti garis terluarnya (outline) dan menempelkannya pada kertas putih/kertas
buku gambarnya. Sumber gambar:
Rizki Raindriati
● Peserta didik juga dapat diajak untuk menonton video singkat cara membuat siluet.
Guru dapat menggunakan video yang telah tersedia di PMM:
https://guru.kemdikbud.go.id/perangkat-ajar/toolkits/OAWRvMEWMo
● Dari penilaian awal, kita telah memiliki informasi mengenai kemampuan awal Peserta
didik. Guru merancang diferensiasi tindak lanjut berdasarkan hasil pemetaan
kemampuan awal. Umumnya kemampuan peserta didik terbagi dalam 2 kelompok
(sudah mampu menggunting mengikuti garis suatu bentuk atau belum mampu
menggunting mengikuti garis suatu bentuk dan sudah mampu mengenali bentuk
sebuah benda dan belum mampu mengenali bentuk sebuah benda) Berikut adalah
inspirasi tindak lanjut diferensiasi pembelajaran berdasar kemampuan peserta didik:
Pertemuan 2

Rencana Tindak Lanjut Diferensiasi Pembelajaran


Aspek Yang
Dinilai
Belum Mampu Sudah Mampu

Kemampuan Peserta didik yang belum Peserta didik yang sudah


memotong dan dapat memotong dan dapat memotong dan
menempel menempel akan bekerja menempel akan
didampingi guru dan menambahkan detail dan
mengikuti instruksi guru arsiran dalam karyanya.
Karya mereka dapat
dijadikan contoh

Kemampuan Peserta didik dibimbing oleh Peserta didik diminta untuk


membuat guru untuk membuat dan membuat dan memotong
bentuk yang memotong bentuk sederhana bentuk yang dikehendakinya.
dapat dikenali terlebih dulu seperti bentuk Peserta didik diberikan
hati atau lingkaran tantangan untuk membentuk
Peserta didik juga dapat memotong bentuk yang detail
disarankan untuk membuat
bentuk yang tidak memiliki
banyak detail atau terlalu
kecil

Kegiatan ini berfungsi sebagai asesmen formatif karena sifatnya


untuk memperbaiki pembelajaran sebelumnya melalui pemberian
umpan balik dan kesempatan melakukan revisi dan mengkonstruksi
pengalaman dan pemahaman baru. Teknik asesmen yang
digunakanadalah observasi dan instrumen asesmen yang digunakan
adalah ceklis dan catatan anekdotal.
Pertemuan 2

Umpan balik yang diberikan dapat meliputi hal berikut:


1. Keamanan kerja peserta didik: cara menggunakan gunting
dengan aman dan tepat, cara menggunakan lem dengan aman,
tepat, dan hemat, serta cara membersihkan dan menyimpan alat
dengan benar.
2. Teknik dan kualitas pemotongan kertas
3. Keunikan gagasan dan detail tampilan bentuk
Instrumen asesmen formatif yang digunakan berupa ceklis dan
catatan anekdotal. Silakan isi dengan tanda centang ( )apabila ✔
peserta didik sudah menunjukkan kemampuan tersebut dan isi
dengan tanda strip ( - ) apabila peserta didik belum menunjukkan
kemampuan tersebut.
Pada bagian catatan, dapat diisi dengan hal-hal yang menarik atau
unik mengenai karya peserta didik tersebut, contohnya peserta didik
menunjukkan bentuk dengan tingkat kerumitan detail yang sangat
tinggi atau peserta didik mengalami kesulitan untuk mengikuti
instruksi. Catatan ini sangat berguna untuk diferensiasi tindak lanjut
seperti pengayaan atau pendampingan khusus.

Nama Membuat bentuk Menggunting Menggunakan lem Catatan


yang dapat mengikuti garis secukupnya dan
dikenal terluar bentuk Menempel mengikuti garis
(outline) dengan terluar bentuk dengan
presisi presisi
Pertemuan 3

Langkah Pembelajaran 3: Demonstrasi Kontekstual


Pertemuan 3

Peserta didik diminta untuk membuat siluet sebuah adegan cerita atau
pemandangan. Gambar yang dibuat tidak perlu detail sebab mereka akan
menggunting kertas tersebutmengikuti garis terluarnya (outline) dan
menempelkannya pada kertas putih/kertas buku gambarnya.
Peserta didik didorong untuk mewarnai kertas yang akan digunakan sebagai latar
belakang siluetnya. Selain mewarnai, mereka juga dapat menggunakan kertas
origami yang berwarnacerah sebagai latar.

Sumber gambar: Patty Palmer/pinterest, diunduh Rabu, 12 Oktober 2022

Peserta didik melakukan refleksi dengan berbagai cara, misalnya dengan bercerita
bergiliran atau berpasangan, “Saya membuat bentuk___________. Saya
sudah/belum mampu menggunting bentuk yangsaya buat. Bagian yang paling
saya sukai adalah____________.
Kegiatan ini juga dapat berfungsi sebagai asesmen sumatif karena bersifat
menyandingkan hasil karya dengan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
setelah peserta didik mendapatkan pengalamanmempelajari aneka garis, bentuk,
dan warna dan mendapatkan feedback. Dari hasil sumatif, maka kita mendapatkan
data mengenai ketercapaian Tujuan Pembelajaran peserta didik dan hasilnya
dapat digunakan sebagai nilai sumatif 1. Instrumen penilaian yang digunakan
dalam asesmen ini adalah rubrik.
Pertemuan 3

Asesmen

Kriteria
KetercapaianT Berkembang Mulai Belum
Mahir
ujuan Berkembang Berkembang
Pembelajaran

Menggunakan Mampu meng Mampu Mampu Menggunakan


alat pemotong gunakan gunti menggunakan menggunakan gunting atau
dengan prosedur ng atau alat gunting atau gunting atau alat
yang tepat dan pemotong lain alat alat pemotong pemotong lain
aman untuk pemotong lain lain untuk untuk
memotong untuk memotong memotong
bentuk yang memotong bentuk walau bentuk walau
jelas dan bentuk yang beberapa bergerigi/tida
detail. Mengg jelas. bagian k
unakan alat Menggunakan bergerigi/tidak menunjukkan
secara alat secara sesuai garis. bentuk jelas.
mandiri dan mandiri dan Menggunakan Menggunakan
aman (nol aman (nol alat secara alat secara
kecelakaan kecelakaan aman dengan aman dengan
kerja) kerja) bimbingan (nol bimbingan.
kecelakaan
kerja)
Menggunakan Menggunakanal Menggunaka Menggunakan
Menggunakan alat perekat at perekat n alat alat perekat
alat perekat seperti lem seperti lem atau perekat seperti lem
dengan atau perekat perekat seperti lem atau perekat
prosedur yang lainnya lainnyadengan atau perekat lainnya tanpa
tepat dan aman dengan mengikuti garis lainnya mengikuti
mengikuti terluar bentuk dengan garis terluar
garis terluar dan sedikit mengikuti bentuk dan
bentuk, tanpa menampakkan garis terluar banyak
menampakkan jejak lem di luar bentuk pada menampakkan
jejak lem di bentuk. beberapa jejak lem di
luar bentuk bagian dan luar bentuk
banyak
menampakka
n jejak lem di
luar bentuk.

Menggunakan Siluet Siluet Siluet Siluet


elemen rupa memperlihatk memperlihatka memperlihat memperlihatk
bentuk dan an detail n bentuk kan bentuk an bentuk
ruang dalam bentuk yang yang dapat yang dapat yang tidak
karya seni dapat dikenali oleh dikenali oleh dapat
dikenali semua pemirsa beberapa dikenali oleh
dengan karya pemirsa pemirsa
cepat oleh karya karya
semua
pemirsa
karya

Anda mungkin juga menyukai