Disusun Oleh :
Panji Prasetyo
2501022542
Seni Budaya-06
Fase D seni rupa, peserta didik mampu menuangkan pengalamannya secara visual sebagai
ekspresi kreatif dengan rinci, ditandai penguasaan ruang, proporsi dan gestur, baik secara
mandiri dan/atau berkelompok. Diharapkan pada akhir fase ini, proses kreatif dan kegiatan
apresiasi peserta didik telah mencerminkan penguasaan terhadap bahan, alat, teknik,
teknologi dan prosedur yang mewakili perasaan dan empati peserta didik. Selain itu, peserta
didik juga dapat menyampaikan pesan lisan atau tertulis tentang karya seni rupa
berdasarkan pada pengamatannya terhadap karya seni rupa tersebut.
Bernalar kritis dan bekerja Peserta didik mampu menciptakan karya seni “menggambar
Artistik menggunakan prespektif” dengan menggunakan dan
menggabungkan pengetahuan elemen seni rupa atau prinsip
(Making/Creating)
desain dan keterampilan yang telah dipelajari sebelumnya
(Typografi dan logo ), dalam konteks ekspresi pribadi atau
sesuai topik tertentu
4. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat memahami bagaimana sudut pandang mempengaruhi penampakan
sebuah benda
Siswa memahami konsep perspektif satu titik hilang dan dua titik hilang
Siswa mampu menggambarkan objek sederhana dalam gambar prespektif
menggunakan konsep satu titik hilang dan dua titik hilang
9. Pemahaman Bermakna
Mengenali kemampuan dan keterampilan diri dalam
membuat karya dengan menggambar illustrasi benda
Pengenalan Diri
menggunakan prespektif dengan 1 titik lenyap melalui
Self Knowledge
pilihan teknik, jenis, cara menyusun untuk menciptakan
karya seni.
Aplikasi Menerapkan pilihan teknik, jenis, cara menyusun untuk
Application menciptakan karya seni
Perspektif Menyaksikan berbagai karya yang dibuat oleh teman dan
Perspektiv melakukan kegiatan evaluasi antar teman sejawat.
10. Pertanyaan Pemantik
a. Apa fungsi Fungsi menggambar dalam dalam kehidupan sehari-hari?.
b. Hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam menggambar ?
c. Apa yang kamu ketahui tentang perspektif ?
d. Jika kamu berdiri di tengah gedung bertingkat atau diantara pohon dan
menghadap lurus ke depan, maka objek yang jauh akan terlihat semakin
mengecil. Mengapa demikian?
11. Asessmen
Asesmen Awal Apa motivasimu berangkat ke sekolah?
(Diagnostik Non Kognitif) Apakah kamu merasa nyaman selama belajar di
kelas?
Alokasi
13. Kegiatan Pembelajaran
waktu
Pertemuan Ke-3
Pendahuluan Guru dan peserta didik mengucapkan salam dan doa.
(Mengkondisikan (budaya positif : saling menghormati dan cinta Tuhan
siswa siap dengan segenap ciptaanNya)
pembelajaran dan Guru melakukan kegiatan disiplinitas dengan cara
Pertanyaan mengecek kehadiran Peserta didik
pemantik) Guru memberikan pertanyaan pemantik : 30 menit
o Apa perbedaan menggambar tipografi
menggunakan prespektif dengan menggambar
tipografi tanpa menggunakan prespektif ?
o Apakah dalam tugas sketsa tipografi minggu lalu
ada yang mengalami kesulitan?
Kegiatan Inti Guru membimbing siswa menyelesaikan karya
(Pembelajaran tipografi
Berdiferensiasi, Peserta didik diminta kedepan menjelaskan karyanya 60 menit
Model dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Guru
pembelajaran (pertanyaan terlampir)
HOTS& 4C, Guru menilai penyataan siswa terkait pertanyaan
Literasi & yang diberikan sekaligus menilai kerja kreatif siswa
Numerasi, Profil dalam berkarya menggambar tipografi menggunakan
Pelajar Pancasila, prespektif.
dan Budaya
Lingkungan Hidup)
Penutup Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik 30 ment
(Refleksi Siswa dan untuk menyampaikan refleksi pembelajaran
Guru) Guru memberikan umpan balik dan penguatan
belajar kepada peserta didik agar membaca materi
yang hendak dipelajari di pertemuan selanjutnya.
Guru memantik pertanyaan yang hendaknya akan
dijawab oleh peserta didik di pertemuan selanjutnya.
Penutup pembelajaran
Viktor Lowendeld dan Lambert Brittain mengatakan siswa usia 12-14 berada pada masa
“Naturalisme Semu” (Pseu Naturalistic) siswa pada masa ini, kemampuan berfikir abstrak serta
kesadaran sosialnya semakin berkembang. Oleh karena itu penguasaa konsep ruang mulai
dikenalnya. Dalam kegiatan seni rupa dimana menggambar letak object tidak lagi bertumpu pada
garis dasar, melainkan pada bidang dasar, sehinggal mulai digunakan garis horizon. Konsep garis
horizon muncul dalam konsep prespektif.
Unit ini mulai memperkenalkan konsep ruang sesuai dengan tahap perkembangan siswa-
siswi fase ini seperti dijelaskan diatas. Materi prespektif sebagai representasi konsep ruang dan
skala. Dalam pembelajaran unit ini pendekatan akan dilandasi dengan elemen Profil Pelajar
Pancasila “mengamati/mengalami” dimana siswa diberikan kesempatan mengumpulkan dan
merekam informasi dan pengalaman visual dari kehidupan sehari-hari. Elemen “Berfikir dan
Bekerja Artistik” dimana siswa diajak mengenali berbagai prosedure dasar sederhana untuk
berkarya, namun sangat didukung untuk mengeksplorasi, bereksperimen dan menemukan caranya
sendiri, dan Elemen “Bernalar Kritis” dimana Peserta didik mampu mengevaluasi dan
menganalisa efektivitas pesan dan penggunaan medium sebuah karya pribadi maupun orang lain,
serta menggunakan informasi tersebut untuk merencanakan langkah pembelajaran selanjutnya.
Bahan Ajar
Deskripsi
Kata prespektif diambil dari bahasa Italia “ prespectivo” yang berarti gambar pandangan.
Menggambar prespektif disebut pula menggambar proyeksi sentral. Sementara “proyeksi sentral”
yaitu cara memandang benda berdasarkan kemampuan jarak pandang mata. Menggambar
prespektif diwujudkan garis bantu dan sentral diwujudkan dengan titik hilang. Dengan demikian
menggambar prespektid selalu berhubungan dengan garis bantu (garis proyeksi) dan titik hilang.
Titik hilang merupakan titik batas kemampuan mata melihat. Titik-titik hilang saling
berhimpitan membentuk garis horizon atau garis cakrawala. Di dalam menggambar prespektid
belaku kaida-kaidah untuk menentukan kadudukan jauh dekatnya suatu benda sehingga terlihat
proporsional dan realistis (tidak distorsi).
Kaidah prespektif adalah: a). Gambar prespektif satu titik hilang digunakan untuk
menggambar benda yang bidang datarnya sejajar dengan garis horizon; b). Prespektif satu titik
hilang sebagai acuan disebut dengan one point prespektif atau linier prespektif ;c). Semua garis
yang tidak sejajar dan tegak lurus dengan garis horizon digambar tetap tegak lurus.
Kata kunci: Proyeksi central, bidang datar, garis horizon, titik hilang, garis proyeksi.
Kosakata senirupa
Prespektif : menggambar berdasarkan kemampuan jarak pandang mata manusia.
Garis horizon : garis mendatar sebagai tanda batas kemampuan pandang mata
manusia.
Titik hilang : titik lenyap, batas kemampuan pandang mata manusia yang berfungsi
sebagai titik sentral.
Garis proyeksi : garis bantu yang digunakan dalam menggambar prespektif dari
objek ke titik central.
Fungsi Gambar Perspektif adalah untuk memberikan sebuah gambaran terhadap objek
nyata yang terlihat dan sesuai dengan apa yang terlihat oleh mata manusia. Namun, dalam
perkembangan teknik menggambar saat ini, teknik menggambar perspektif digunakan untuk
mewakili sudut pandang manusia terhadap sudut pandang sebuah objek yang tidak bisa dilihat atau
dijangkau oleh mata manusia secara langsung.
Contohnya Pada sudut pandang dari ketinggian. Pada saat mata manusia melihat
ketinggian, semakin tinggi akan semakin terbatas. Teknik menggambar ini sangat membantu
dalam penguasaan prinsip menggambar bentuk atau menggambar ilustrasi. Teknik ini juga
berfungsi dalam pembuatan rancangan gambar kerja, arsitektur, mendesain tata ruang, tata taman
dan lain sebagainya.
Suatu dambar dapat dikatakn memiliki teknik prespektif jika memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
Segala sesuatu yang tampak atau terlihat pada pandangan mata kita, apabila kedudukan
semakin jauh akan tampak semakin kecil dari ukuran sebenarnya begitujuga dengan
warnanya akan semakin pudar dan lemah.
Jika benda yang kita lihat semakin jauh, tak terhingga, maka benda akan tampak semakin
kecil dan akhirnya akan tampak menjadi satu titik (titik lenyap).
Pada suatu kedudukan pandangan mata seseorang, semua benda yang sangat jauh dari mata
akan tampak seperti titik-titik yang berderet dan terletak dalam sebuah garis lurus yang
mendatar setinggi mata, yang dalam perspektif dinamakan garis horizon.
Garis horizon adalah garis khayal yang merupakan tempat kedudukan titik lenyap. Garis
horizon merupakan patokan tinggi mata dari tanah atau bidang dasar (BD). Garis horizon juga
merupakan patokan untuk menentukan tinggi benda dibangdingkan dengan tinggi mata. Mata
dengan tinggi benda sangat relatif ada kalanya tinggi benda lebih tinggi dari pada tinggi mata
sehingga bagian atas benda tidak kelihatan. Begitu pula sebaliknya jika tinggi mata lebih tinggi
dari benda, maka seluruh bagiaan atas benda akan kelihatan dalam skets. Jika tinggi mata sama
dengan benda maka
LKPD
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Goal
Peserta didik dapat memahami menggambar perspektif satu dan dua titik hilang.
Peserta didik mampu memahami konsep dari garis horizon, titik hilang, dan garis proyeksi.
Prosedur Pelaksanaan
1. Siswa mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas.
2. Guru memberikan indikator apa saja yang harus dijelaskan mengenai hasil karya yang
telah dibuat. Adapun indikator tersebut adalah :
a. Tunjukan mana yang menjadi garis horizon di dalam gambar yang anda buat
b. Tunjukan mana yang menjadi titik hilang di dalam gambar yang anda buat
c. Tunjukan mana yang menjadi garis proyeksi di dalam gambar yang anda buat.
d. Mengapa anda mengangkat tema tersebut?
e. Apa kesulitan anda dalam membuat karya tersebut? Jelaskan!
ASESMEN
a) Bentuk penilaian
Penilaian nontes yang dilaksanakan saat proses kegiatan pembelajaran
berlangsung, berbentuk pernyataan-pernyataan lisan sebagai assesment for
learning dan assesment as learning. Assesment for learning adalah
penilaian akhir pembelajaran dan assesment as learning adalah penilaian
bagian dari pembelajaran yang melibatkan siswa, sehingga mirip dengan
penilaian diri (self asessment) bagi siswa.
Penilaian formatif berupa penilaian demonstrasi, berbentuk penilaian
praktik hasil karya dan presentasi terkait refleksi pembelajaran dan karya.
Penilaian praktik dan hasil karya merupakan satu kesatuan kegiatan yang
akan mengukur aspek kualitas teknis dan kualitas estetis.
b) Kriteria penilaian
Kebersihan/ kerapian
Keseriusan/ kesungguhan
Kemandirian
Predikat Nilai:
A : 90 – 100 : diatas standart
B : 70 – 89 : memenuhi standart
C : 50 – 69 : belum standart
D : < - 49 : kurang
Rentang Penilaian :
Nilai Kriteria
98- 100 Peserta didik dapat menggambar dengan rapi, terdapat tiga aspek :
garis horizon, titik hilang dan garis proyeksi / garis bantu, Semua
bagian gambar sesuai kaidah prespektif, dan nampak kesan ruang
dalam gambar
97- 95 Peserta didik dapat menggambar dengan rapi,namun masih ada yang
blm tepat, terdapat tiga aspek : garis horizon, titik hilang dan garis
proyeksi / garis bantu, Semua bagian gambar sesuai kaidah
prespektif, dan nampak kesan ruang dalam gambar
94- 91 Peserta didik dapat menggambar dengan rapi,namun masih ada yang
blm tepat, terdapat tiga aspek : garis horizon, titik hilang dan garis
proyeksi / garis bantu, Semua bagian gambar sesuai kaidah
prespektif, dan nampak kesan ruang dalam gambar
90- 87 Peserta didik dapat menggambar dengan rapi,namun masih ada yang
blm tepat, terdapat tiga aspek : garis horizon, titik hilang dan garis
proyeksi / garis bantu, Semua bagian gambar sesuai kaidah
prespektif, dan nampak kesan ruang dalam gambar
86- 83 Peserta didik dapat menggambar dengan kurang rapi ,namun gambar
sudah tepat, terdapat tiga aspek : garis horizon, titik hilang dan garis
proyeksi / garis bantu, Semua bagian gambar sesuai kaidah
prespektif, dan nampak kesan ruang dalam gambar
82- 80 Peserta didik dapat menggambar dengan kurang rapi ,namun gambar
sudah tepat, terdapat tiga aspek : garis horizon, titik hilang dan garis
proyeksi / garis bantu, Semua bagian gambar sesuai kaidah
prespektif, dan kurang nampak kesan ruang.
79- 77 Peserta didik dapat menggambar dengan kurang rapi ,namun gambar
sudah tepat, terdapat dua aspek : titik hilang dan garis proyeksi / garis
bantu, Semua bagian gambar sesuai kaidah prespektif, dan kurang
nampak kesan ruang.
76- 73 Peserta didik dapat menggambar dengan kurang rapi ,namun gambar
sudah tepat, terdapat dua aspek : titik hilang dan garis proyeksi / garis
bantu, beberapa bagian gambar sesuai kaidah prespektif, dan kurang
nampak kesan ruang.
72- 70 Peserta didik dapat menggambar dengan kurang rapi ,namun gambar
sudah tepat, terdapat dua aspek : titik hilang dan garis proyeksi / garis
bantu, beberapa bagian gambar sesuai kaidah prespektif, dan tidak
nampak kesan ruang.
Nilai Kriteria
100-90 Peserta didik mampu menjelaskan dan menunjukan garis horizon,
titik lenyap, dan garis proyeksi dengan benar. Peserta didik mampu
menganalisis mengenai kesulitannya saat mengerjakan karya
90-80 Peserta didik mampu menjelaskan dan menunjukan garis horizon,
titik lenyap, dan garis proyeksi namun kurang tepat. Peserta didik
mampu menganalisis mengenai kesulitannya saat mengerjakan
karya
80-70 Peserta didik mampu menjelaskan dan menunjukan garis horizon,
titik lenyap, dan garis proyeksi namun kurang tepat. Peserta didik
tidak mampu menganalisis mengenai kesulitannya saat mengerjakan
karya
REFLEKSI
Di akhir pelajaran, guru memimpin siswa untuk melakukan refleksi. Refleksi dapat dilakukan
dengan cara memberikan pertanyaan pemantik kepada siswa. selain itu, guru juga dapat menunjuk
beberapa siswa untuk menjelaskan apa yang telah diperoleh dari pembelajaran hari ini. Refleksi
juga dapat berupa kritik dan saran dalam pembelajaran sehingga guru dapat mengevaluasi cara
mengajar dan metode yang perlu di terapkan dalam pembelajaran selanjutnya.
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(Khusus untuk Supervisor: Guru Pamong)
Apakah semua peserta didik benar-benar telah 4 Peserta didik cukup maksimal
belajar tentang topik pembelajaran hari ini? dalam menerima pelajaran
Bagaimana proses mereka belajar? tentang menggambar perspektif.
Proses pembelajaran dilakukan
dengan ceramah, penayangan
video dan tanya jawab. Setelah
pemaparan materi guru
memberikan tugas praktik untuk
membuat sketsa tipografi
menggunakan konsep
perspektif.
Peserta didik mana yang tidak dapat mengikut 4 Beberapa peserta didik kurang
kegiatan pembelajaran pada hari ini? memerhatikan guru saat
menerangkan materi.
Mengapa peserta didik tersebut tidak dapat belajar 3 Peserta didik asyik mengobrol
dengan baik? Menurut Anda apa penyebabnya dan dengan teman sebangku dan
bagaimana alternatif solusinya? bermain ponsel. Peserta didik
ditegur dan diberikan pertanyaan
mengenai materi yang sedang
dibahas sebagai bentuk
penguasaan kelas oleh guru.
Pelaksanaan pembelajaran secara keseluruhan sudah cukup baik, interaksi yang kondusif
antara guru dengan peserta didik, serta metode yang digunakan mampu membuat siswa aktif
dalam pembelajaran.
Alur pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan cukup baik namun masih perlu ditingkatkan
dalam penguasaan kelas dan keinteraktifan terhadap peserta didik, jadi lebih ditekankan sikap
ketegasan dalam menegur peserta didik saat pembelajaran.
Peserta didik mana yang tidak dapat mengikut 4 Beberapa peserta didik tidak
kegiatan pembelajaran pada hari ini? dapat mengikuti pembelajaran
dengan baik karena asyik
mengobrol dengan teman
sebangku dan bermain ponsel
Mengapa peserta didik tersebut tidak dapat belajar 3 Peserta didik terlibat dalam
dengan baik? Menurut Anda apa penyebabnya dan percakapan dengan teman
bagaimana alternatif solusinya? sebangku dan menghabiskan
waktu bermain dengan ponsel
mereka. Mereka kemudian
diberikan peringatan dan
ditanya oleh guru tentang
pemahaman mereka terhadap
materi yang sedang diajarkan,
sebagai upaya guru untuk
menjaga kelas tetap terkendali.
Pelaksanaan pembelajaran secara keseluruhan sudah cukup baik, interaksi yang kondusif
antara guru dengan peserta didik, serta metode yang digunakan mampu membuat siswa aktif
dalam pembelajaran. Guru juga telah berusaha melakukan penguasaan kelas dengan
memberikan pertanyaan kepada siswa yang kurang memperhatikan pelajaran.
Alur pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan cukup baik namun masih perlu ditingkatkan
dalam penguasaan kelas dan keinteraktifan terhadap peserta didik, jadi lebih ditekankan sikap
ketegasan dalam menegur peserta didik saat pembelajaran.
Hari/tanggal Jumat / 11 Agustus 2023
SMP Negeri 5 Semarang dengan topik pembahasan Menggambar Perspektif (sub bab
Menggambar menggunakan 1 dan 2 titik lenyap). Pembelajaran dilakukan dengan alur Kurikulum
Merdeka dengan menggunakan Model Discovery Learning dan Project Based Learning (PjBL).
Secara umum, proses pembelajaran berjalan dengan baik, peserta didik antusias dan senang
mengikuti pembelajaran. Namun masih terdapat beberapa catatan yang perlu diperbaiki di praktik
pembelajaran mandiri siklus berikutnya, antara lain:
1. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, masih terdapat beberapa peserta didik yang
belum sepenuhnya mengikuti proses pembelajaran seperti masih bermain handphone dan
berbicara sendiri.
2. Ada beberapa siswa yang kesulitan dalam penugasan mandiri menggambar perspektif.
3. Perlu ditingkatkan ketegasan dari guru untuk menegur peserta didik yang masih asik
dengan aktivitasnya sendiri.
4. Perlu adanya evaluasi dalam model pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran
agar tercipta pembelajaran yang menyenangkan.
Gambar 1. Karya siswa dari penugasan menggambar tipografi dengan konsep perspektif