DINAS KESEHATAN
DAN KELUARGA BERENCANA
UPTD PUSKESMAS SUNGAI BENGKAL
Jln Lintas Jambi –Ma. Bungo Kel. Sungai Bengkal Kode Pos 37572
Email: pkmsungaibengkal@gmail.com.Kode Puskesmas: 1011505
TENTANG
Ketiga : Keputusan Kepala Puskesmas Sungai Bengkal ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipantu dengan prosedur yang jelas
2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten dan memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Memiliki kompetensi sebagai petugas pendaftaran
b. Petugas bekerja secara efisien, ramah dan responsive terhadap kebutuhan pasien
3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien
4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara identifikasi sebagai berikut :
nama pasien, tanggal lahir pasien, alamt/ tempat tinggal dan nomor rekam medis
5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia dan informasi lain yang
dibutuhkan masyarakat yang meliputi : tarif pelayanan, jenis pelayanan, jadwal
pelayanan dan informasi tentang kerjasama dengan fasilitas kesehatan lain harus dapat
disediakan di tempat pendaftaran
a. Jadwal pelayanan poliklinis rawat jalan dan administrasi :
Senin- kamis : 08.00 – 13.00
Jumat : 08.00 – 11.00
Sabtu : 08.00 – 12.00
b. Jadwal pelayanan UGD dan Rawat Inap 24 jam
6. Hak-hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruh proses pelayanan yang
dimulai dari pendaftaran.
7. Hak pasien meliputi :
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
Puskesmas;
b. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi;
c. Memperoleh layanan kesehatan yang bernutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional;
d. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi;
e. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan:
f. Meminta konsultasi tentang penyakit yang di deritanya kepada kepada dokter yang
mempunyai Surat Izin Praktik (SIP);
g. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang di derita termasuk data-data
medisnya;
h. Mendapatkan infoemasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternative tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin
terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan;
i. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;
j. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Puskesmas;
k. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakukan Puskesmas terhadap dirinya.
8. Kewajiban pasien meliputi
a. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya
kepada dokter atau petugas kesehatan lain yang sedang merawatnya.
b. Membawa dokumen administrasi seperti kartu berobat, kartu jaminan kesehatan,
kartu identitas diri;
c. Mematuhi alur pelayanan yang ada di Puskesmas dengan tertib;
d. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter atau petugas kesehatan lainnya;
e. Mematuhi ketentuan atau tatatertib yang berlaku di Puskesmas;
f. Mendahulukan pasien lain yang lebih kritis/ gawat darurat dalam mendapatkan
pelayanan;
g. Menandatangani surat persetujuan atau penolakan suatu tindakan atau pengobatan
yang diberikan;
h. Menerima segala konsekwensi atas segala keputusan pribadi untuk menolak rencana
terapi yang direkomendasikan petugas kesehatan dan/atau tidak mematuhi petunjuk
yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau
masalah kesehatannya;
i. Berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah disepakati/ perjanjian yang telah dibuat.
9. Kendala fisik, bahasa dan budaya serta penghalang lain wajib diidentifikasi dan ditindak
lanjut
C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan klinis
2. Pedoman dan prosesdur layanan klinis meliputi : pelayanan medis, Keperawatan,
kebidanan dan pelayanan profesi kesehatan yang lain
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam medis
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
6. Tindakan medis/pengobatan yang beresiko wajib diinformasikan pada pasien sebelum
mendapatkan persetujuan
7. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitoring, dievaluasi dan di tindak lanjut.
8. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan tindak lanjut.
9. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai prosedur
pelayanan pasien gawat darurat.
10. Kasus-kasus beresiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan kasus
beresiko tinggi.
11. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi harus
ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan universal).
12. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur pemberian
obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptic.
13. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indicator yang jelas.
14. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan saat pemberian layanan
15. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan ditindak lanjuti.
16. Pelaksana layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk menghindari
pengulangan yang tidak perlu. Proses ini perlu dipantau oleh para medis. Paramedis
wajib mengingatkan dokter jika ada mengulangan yang tidak perlu.
17. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat/tindakan, sampai dengan
pasien pulang atau dirujuk harus dijamin kesinambunganya.
18. Pasien berhak menolak pengobatan.
19. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain.
20. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan dipandu oleh prosedur
yang baku.
21. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan informasi tentang
hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan, dan tanggung jawab
mereka berkenaan dengan keputusan tersebut.
22. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur baku.
23. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang kompeten.
24. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan informed consent.
25. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan pembedahan.
26. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai rencana layanan.
27. Penyiapan makanan dan distribusi makanan merupakan upaya mengurangi resiko
kontaminasi dan pembusukan dipandu oleh prosedur yang baku.
28. Pemesanan, penyiapan, distribusi dan pemberian makanan pada pasien rawat inap diatur
oleh prosedur yang baku.