Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO

DINAS KESEHATAN
DAN KELUARGA BERENCANA
UPTD PUSKESMAS SUNGAI BENGKAL
Jln Lintas Jambi –Ma. Bungo Kel. Sungai Bengkal Kode Pos 37572
Email: pkmsungaibengkal@gmail.com.Kode Puskesmas: 1011505

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUNGAI BENGKAL


NOMOR :

TENTANG

PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS SUNGAI BENGKAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA PUSKESMAS SUNGAI BENGKAL,

Menimbang : a. Bahwa pelayanan klinis Puskesmas Sungai Bengkal dilaksanakan sesuai


kebutuhan pasien.
b. bahwa pelayanan klinis di Puskesmas Sungai Bengkal perlu memperhatikan
mutu dan keselamatan pasien
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b diatas, maka perlu
ditetapkam dengan Surat Keputusan Kepala Puskesmas
Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan

2. Peraturan Mentri Kesehatan Nomer 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan


Masyarakat.
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUNGAI BENGKAL TENTANG


PELAYANAN KLINIS
Kesatu : Pelayanan klinis di Puskesmas Sungai Bengkal sebagaimana tercantum dalam
lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kedua : Pelayanan Klinis mengayomi seluruh panduan di setiap unit pelayanan UKP

Ketiga : Keputusan Kepala Puskesmas Sungai Bengkal ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan di : SUNGAI BENGKAL


Pada Tanggal : Januari 2023
KEPALA PUSKESMAS SUNGAI
BENGKAL

dr.ANDRI PUTRO SATRIO


Lampiran : SK Kepala Puskesmas Sungai Bengkal
Nomor :
Tentang : Pelayanan Klinis Puskesmas
Sungai Bengkal

PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS SUNGAI BENGKAL

A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipantu dengan prosedur yang jelas
2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten dan memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Memiliki kompetensi sebagai petugas pendaftaran
b. Petugas bekerja secara efisien, ramah dan responsive terhadap kebutuhan pasien
3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien
4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara identifikasi sebagai berikut :
nama pasien, tanggal lahir pasien, alamt/ tempat tinggal dan nomor rekam medis
5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia dan informasi lain yang
dibutuhkan masyarakat yang meliputi : tarif pelayanan, jenis pelayanan, jadwal
pelayanan dan informasi tentang kerjasama dengan fasilitas kesehatan lain harus dapat
disediakan di tempat pendaftaran
a. Jadwal pelayanan poliklinis rawat jalan dan administrasi :
Senin- kamis : 08.00 – 13.00
Jumat : 08.00 – 11.00
Sabtu : 08.00 – 12.00
b. Jadwal pelayanan UGD dan Rawat Inap 24 jam
6. Hak-hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruh proses pelayanan yang
dimulai dari pendaftaran.
7. Hak pasien meliputi :
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
Puskesmas;
b. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi;
c. Memperoleh layanan kesehatan yang bernutu sesuai dengan standar profesi dan
standar prosedur operasional;
d. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi;
e. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan:
f. Meminta konsultasi tentang penyakit yang di deritanya kepada kepada dokter yang
mempunyai Surat Izin Praktik (SIP);
g. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang di derita termasuk data-data
medisnya;
h. Mendapatkan infoemasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternative tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin
terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan;
i. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya;
j. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Puskesmas;
k. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakukan Puskesmas terhadap dirinya.
8. Kewajiban pasien meliputi
a. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya
kepada dokter atau petugas kesehatan lain yang sedang merawatnya.
b. Membawa dokumen administrasi seperti kartu berobat, kartu jaminan kesehatan,
kartu identitas diri;
c. Mematuhi alur pelayanan yang ada di Puskesmas dengan tertib;
d. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter atau petugas kesehatan lainnya;
e. Mematuhi ketentuan atau tatatertib yang berlaku di Puskesmas;
f. Mendahulukan pasien lain yang lebih kritis/ gawat darurat dalam mendapatkan
pelayanan;
g. Menandatangani surat persetujuan atau penolakan suatu tindakan atau pengobatan
yang diberikan;
h. Menerima segala konsekwensi atas segala keputusan pribadi untuk menolak rencana
terapi yang direkomendasikan petugas kesehatan dan/atau tidak mematuhi petunjuk
yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau
masalah kesehatannya;
i. Berkewajiban memenuhi hal-hal yang telah disepakati/ perjanjian yang telah dibuat.
9. Kendala fisik, bahasa dan budaya serta penghalang lain wajib diidentifikasi dan ditindak
lanjut

B. PENGKAJIAN, KEPUTUSAN DAN RENCANA LAYANAN


1. Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang kompeten
melakukan pengkajian
2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan dan kajian lain
oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
3. Proses kajian dilakukan mengacu pada standar profesi dan standard asuhan
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan yang tidak
perlu
5. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan dan profesi kesehatan lain wajib
diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis
6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP
7. Pasein dalam kondisi gawat darurat (mengancam nyawa) yang mengacu kepada
perundang-undangan atau berdasarkan identifikasi Tim Medis.
8. Penanganan pasien gawat darurat dilakukan di ruang tindakan UGD 24 Jam melalui atau
tanpa melalui proses pendaftaran terlebih dahulu dengan memperhatikan prinsip triase
bila pasien lebih dari 1 (satu) orang
9. Dalam hal keterbatasan fasilitas pelayanan di Puskesmas maka dapat dilakukan rujukan
pasien kasus gawat darurat ke fasilitas kesehatan tahap lanjut setelah melakukan
pertolongan pertama kegawatdaruratan
10. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga professional yang kompeten
11. Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesi harus ada

C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan klinis
2. Pedoman dan prosesdur layanan klinis meliputi : pelayanan medis, Keperawatan,
kebidanan dan pelayanan profesi kesehatan yang lain
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam medis
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
6. Tindakan medis/pengobatan yang beresiko wajib diinformasikan pada pasien sebelum
mendapatkan persetujuan
7. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitoring, dievaluasi dan di tindak lanjut.
8. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan tindak lanjut.
9. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai prosedur
pelayanan pasien gawat darurat.
10. Kasus-kasus beresiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan kasus
beresiko tinggi.
11. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi harus
ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan universal).
12. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur pemberian
obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptic.
13. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indicator yang jelas.
14. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan saat pemberian layanan
15. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan ditindak lanjuti.
16. Pelaksana layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk menghindari
pengulangan yang tidak perlu. Proses ini perlu dipantau oleh para medis. Paramedis
wajib mengingatkan dokter jika ada mengulangan yang tidak perlu.
17. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat/tindakan, sampai dengan
pasien pulang atau dirujuk harus dijamin kesinambunganya.
18. Pasien berhak menolak pengobatan.
19. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain.
20. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan dipandu oleh prosedur
yang baku.
21. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan informasi tentang
hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan, dan tanggung jawab
mereka berkenaan dengan keputusan tersebut.
22. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur baku.
23. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang kompeten.
24. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan informed consent.
25. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan pembedahan.
26. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai rencana layanan.
27. Penyiapan makanan dan distribusi makanan merupakan upaya mengurangi resiko
kontaminasi dan pembusukan dipandu oleh prosedur yang baku.
28. Pemesanan, penyiapan, distribusi dan pemberian makanan pada pasien rawat inap diatur
oleh prosedur yang baku.

D. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN


1. Pemulangan pasien dilakukan sesuai kriteria
a. Kriteria pemulangan pasien di rawat jalan:
1) Pasien dalam kodisi stabil
2) Tidak didapatkan tanda-tanda kegawatdaruratan
3) Prognosis baik
4) Mampu minum obat
5) Disarankan ckontrol apabila obat habis
b. Kriteria pemulangan pasien UGD
1) Pasien dalam kondisi stabil GCS 15
2) Tidak didapatkan tanda gawat darurat yang mengancam jiwa.
3) Prognosis pasien baik
4) Mampu minum obat dan mematuhi petunjuk dokter pemeriksa
5) Apabila terjadi tanda-tanda penurunan kondisi segera kembali memeriksakan diri
6) Mampu kontrol apabila habis obat
c. Kriteria pemulangan pasien rawat bersalin
1) Keadaan Umum Ibu dan Anak baik
2) Tidak ada pendarahan post partum
3) Dalam waktu rawatan sudah 24 jam
4) Pasien sudah mobilitas
2. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses pemulangan/
rujukan.
3. Kriteria medis pasien yang bisa dirujuk ke rumah sakit :
a. Dari hasil pemeriksaan, sudah terindikasi bahwa keadaan pasien tidak dapat diatasi
di Puskesmas.
b. Dari hasil pemeriksaan fisik dengan hasil pemeriksaan penunjang medis di
Puskesmas ternyata tidak mampu diatasi.
c. Pasien memerlukan pelayanan medis spesialis/subspesialis di Rumah Sakit
berdasarkan keadaaan penyakit yang diderita pasien.
d. Pasien memerlukan pelayanan penunjang medis yang lebih lengkap yang tidak
tersedia di fasilitas pelayanan puskesmas.
e. Apabila telah diobati berulang kali di puskesmas ternyata pasien memerlukan
pemeriksaan dan pengobatan di sarana kesehatan yang lebih mampu.
4. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindaklanjuti oleh dokter yang menangani.
5. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan alternative pelayanan.
6. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis.
7. Resume klinis meliputi : nama pasien, kondisi klinis, prosedur/tindakan yang telah
dilakukan, dan kebutuhan akan tindak lanjut.
8. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan.
9. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas yang kompeten.
10. Pada saat pemulangan, pasien/keluarga pasien harus diberi informasi tentang tindak
lanjut layanan.
Ditetapkan di : SUNGAI BENGKAL
Pada Tanggal : 02 Januari 2023
KEPALA PUSKESMAS SUNGAI BENGKAL

dr.ANDRI PUTRO SATRIO

Anda mungkin juga menyukai