Anda di halaman 1dari 6

Tamora Community Services

https://journal.edutamora.com/index.php/tamis
Vol. 1, No. 1, October 2023, pp. 1-6

Peningkatan Pemahaman dan Praktik Tata Cara Pengurusan


Jenazah melalui Kegiatan Tajhizul Janazah
Diky Al Farizi1, Dendi Saputra2, Muhammad Mukhlis3
1,2,3
Akademi Dakwah Indonesia NTB, Indonesia
dikyalfarizi09@gmail.com1, dendialuwais@gmail.com2

Abstrak
Mengurus jenazah (Tajhizul Janazah) dalam Islam merupakan ibadah yang hukumnya fardhu kifayah dan
dipandang sebagai ibadah yang mengandung nilai sosial yang tinggi, karena ada unsur ketergantungan dan
kebersamaan antara muslim yang satu dengan muslim yang lain. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman dan kemampuan mahasiswa dalam proses pengurusan jenazah yang sesuai dengan ajaran Islam.
Peserta kegiatan ini adalah mahasiswa Akademi Dakwah Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak
10 orang yang didampingi oleh 3 orang staf pengajar. Kegiatan dilakukan dengan penyampaian materi dan
praktek langsung. Hasil evaluasi berdasarkan observasi diperoleh informasi bahwa peningkatan pemahaman
mahasiswa mencapai rata-rata 90%. Harapannya kegiatan ini dapat diaplikasikan di masyarakat sekitar
karena melihat masih banyak masyarakat yang belum memahami tata cara pengurusan jenazah yang sesuai
dengan ajaran Islam.

Kata kunci:
Pemahaman Mahasiswa; Mengurus Jenazah; Kegiatan Keagamaan.

Abstract
Taking care of the bodies (Tajhizul Janazah) in Islam is an act of worship whose ruling is fardhu kifayah and
is seen as an act of worship that contains high social value, because there is an element of dependence and
togetherness between one Muslim and another Muslim. This activity aims to improve the understanding and
ability of students in the process of taking care of the dead in accordance with Islamic teachings. The
participants of this activity were 10 students of the Indonesian Da'wah Academy of West Nusa Tenggara
Province who were accompanied by 3 teaching staff. Activities are carried out by delivering material and
direct practice. Evaluation results based on observations obtained information that the increase in student
understanding reached an average of 90%. The hope is that this activity can be applied in the surrounding
community because it sees many people who do not understand the procedures for managing corpses in
accordance with Islamic teachings.

Keywords:
Student understanding; Taking care of the bodies; Religious Activities.

Article History:
Received: 02-07-2023, Revised: 11-08-2023, Accepted: 21-09-2023, Online: 30-10-2023

This is an open access article under the CC–BY-SA license

————————————————————

1
2 | Tamora Community Services
Vol. 1, No. 1, Oktober 2023, pp. 1-6

A. LATAR BELAKANG
Syariat islam mengajarkan bahwa setiap manusia pasti akan mengalami kematian yang
tidak pernah diketahui kapan waktunya (Piaud B, 2018). Mengurus Jenazah (Tajhizul Janazah)
merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang muslim untuk melakukannya
dengan pengurusan terbaik sebagai bentuk kepedulian dan penghormatan terhadap
sesama muslim yang sudah meninggal dunia (Gunawan, Herri, 2022). Mengurus jenazah
(Tajhizul Janazah) dalam Islam merupakan ibadah yang hukumnya fardhu kifayah dan
dipandang sebagai ibadah yang mengandung nilai sosial yang tinggi, karena ada unsur
ketergantungan serta kebersamaan antar satu muslim dan muslim lainnya.
Keterampilan penyelenggaraan jenazah merupakan kewajiban utama bagi umat muslim,
oleh karena itu jika ada jenazah muslim sampai terlantar maka umat Islam di lokasi sekitar
lingkungan jenazah tersebut berdosa (Hamidi et al., 2020). Namun demikian untuk
menyelenggarakan pengurusan jenazah diperlukan ilmu, keterampilan serta persyaratan
tertentu agar prosesinya terselenggara dengan baik (Pulungan et al., 2020). Faktanya, selama
ini, masyarakat umumnya mempercayakan pengurusan jenazah kepada amil (Jazuli &
Nasution, 2020), yang dianggap paham unuk mengurus jenazah, masyarakat jarang
memahami hal itu. Minimnya pemahaman masyarakat tersebut, karena syiar terkait tata cara
pengurusan jenazah tidak disampaikan oleh amil dan pengetahuan amil selama ini terbatas
hanya untuk dirinya sendiri dan untuk penyelenggara pengurusan jenazah saja (Susila et al.,
2021).
Seorang mahasiswa terlebih pemuda harus memiliki skill dalam pengurusan jenazah baik
tata cara memandikan, mengkafani sampai menyalatkan (Novriadi, 2019). Oleh sebab itu
harapannya, para pemuda adalah agar mereka mengimplementasikan ilmu-ilmu yang sudah di
pelajari baik tata cara maupun teorinya. Ini berbeda dengan kenyataan di lapangan, banyak
masyarakat bahkan pemuda yang minim pengetahuan akan hal ini. Sehingga proses
pengurusan jenazah tidak jarang hanya dikerjakan oleh para tetua adat atau tokoh agama yang
ada di daerah tersebut (Mawardi et al., 2018).
Sebagai lembaga yang bergerak di bidang dakwah islamiyah, Akademi Dakwah Indonesia
khususnya cabang Provinsi Nusa Tenggara Barat, melihat pemahaman dan pengetahuan
mahasiswa tentang proses pengurusan jenazah, maka perlu dilakukan sebuah pelatihan atau
praktik langsung agar diperoleh pemahaman yang baik dan maksimal. Peningkatan
pemahaman kepada masyarakat tentang proses pengurusan jenazah telah banyak dilakukan di
daerah-daerah lainnya seperti (1) praktek pengurusan jenazah di masjid an-nuur kebun raya,
indralaya (Gafur et al., 2020); (2) workshop pemenuhan kebutuhan spiritual pasien menjelang
ajal dan pengurusan jenazah di Jakarta Selatan (Murtiningsih, 2019); (3) Pembelajaran
multimedia interaktif pengurusan jenazah Politeknik, Malaysia (Ahmad Fikrudin Mohamed
Yusoff et al., 2014); (4) peningkatan pengetahuan dan keterampilan materi tata cara
pengurusan jenazah menggunakan metode visualisation, auditory, kinestetic (VAK)
(Mu’tamidah, 2020); (5) Pengembangan Multimedia Interaktif Mobile Learning Pengurusan
Jenazah (Aprianto et al., 2021) dan masih banyak kegiatan lainnya. Sehingga tujuan yang
ingin dicapai dari kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman dan pengalaman praktik
mahasiswa dalam mengurus jenazah. Harapannya, ilmu dan pengalaman yang diperoleh dapat
diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Diky Al Farizi, Peningkatan Pemahaman dan...3

B. METODE PELAKSANAAN
Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan untuk menunjang softskill dan hardskill bagi
mahasiswa Akademi Dakwah Indonesia Provinsi NTB yang diselenggarakan dari program
kerja tahunan bagi mahasiswa. Pelatihan ini dilaksanakan pada minggu 08 Agustus 2021,
berlokasi di Kampus Akademi Dakwah Indonesia Provinsi NTB dengan jumlah Mitra
sebanyak 10 orang merupakan Mahasiswa Semester satu. Kegiatan ini dilaksanakan secara
Luring (tatap muka) dengan Metode penyampaikan materi tentang dalil, kewajiban, syarat
dan tata cara pengurusan jenazah dengan durasi 1,5 jam kemudian dilanjutkan dengan praktik
mengurus jenazah. Adapun Langkah-langkah kegiatan dibagi menjadi tiga tahapan yaitu
tahap Pra Pelaksanaan, Tahap Pelaksanaan dan Tahap Evaluasi, seperti terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Tahapan-tahapan kegiatan


Tahapan Penjelasan
Pra Pelaksanaan Persiapan-persiapan yang dilakukan meliputi
proses rembuk menentukan solusi yang akan
dibawa untuk mitra, menginformasikan Mitra
tentang kegiatan seminggu sebelumnya, persiapan
lokasi termasuk alat-alat yang akan digunakan saat
materi dan praktik.
Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan meliputi pemberian materi
oleh pemateri dengan durasi 1,5 jam, peragaan
bagaimana mengurus jenazah yang baik dan benar
sesuai dengan syariat diakhiri dengan praktik oleh
Mitra.
Evaluasi System evaluasi yang digunakan dalam menilai
tingkat pemahaman mitra adalah
Observasi/pengamatan saat proses Materi dan
Praktek.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Pra Pelaksanaan
Pada persiapan yang dilakukan oleh Tim PKM diawali dengan rembuk antara Tim PKM
dengan Direktur Akademi Dakwah Indonesia tentang penentuan siapa Mitra dalam kegiatan
ini yang akhirnya disepakati bahwa Mahasiswa Semester Satu tang akan menjadi Mitra
kegiatan dengan lokasi Kampus Akademi Dakwah Indonesia NTB dengan waktu pelaksanaan
pada hari Minggu 08 Agustus 2021. Pemilihan Mahasiswa semester satu sebagai mitra dilatar
belakangi oleh status Mahasiswa Baru yang baru masuk dan belum memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang cukup dalam mengurus jenazah. Sesuai dengan hasil kesepakatan Tim
PKM dengan Direktur ADI NTB, maka Tim PKM menginformasikan kepada semua
Mahasiswa semester satu (Mitra) bahwa kegiatan PKM ini akan dilaksanakan dalam waktu
seminggu kemudian dan diharapkan dapat hadir dan mengikuti kegiatan tersebut.

2. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan diawali dengan sambutan dari Direktur Akademi Dakwah
Indonesia NTB, dilanjutkan dengan Materi tentang bagaimana mengurus jenazah, apa saja
perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan termasuk bagaimana Sholat jenazah yang baik
dan benar sesuai dengan Sunnah. Dalam materi yang dilaksanakan dengan durasi 1,5 jam ini,
4 | Tamora Community Services
Vol. 1, No. 1, Oktober 2023, pp. 1-6

Mitra sangat antusias dalam mendengar dan mencerna materi yang disampaikan, mengingat
mereka adalah calon pendakwah yang nantinya akan terjun kemasyarakat untuk
menyampaikan pesan-pesan keagamaan termasuk materi dan praktek yang disampaikan
dalam kegiatan. seperti terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Praktik Mengkafani Jenazah

Gambar di atas menjelaskan bagaimana mengkafani jenazah yang baik dan benar dan
diregakan oleh salah satu mitra. Jenazah dikafani dengan Kain kafan yang diambil dari harta
si jenazah sendiri jika ia meninggalkan harta. Kalau ia tidak meninggalkan harta, maka
kafannya menjadi kewajiban orang yang wajib memberi belanjanya ketika ia hidup. Kalau
yang wajib memberi balanja itu tidak mampu, hendaklah diambil dari baitul-mal, dan di atur
menurut hukum agama islam. Jika baitul-mal tidak ada atau tidak teratur, maka hal itu
menjadi kewajiban muslim yang mampu. Demikian pula keperluan lainnya yang
bersangkutan dengan jenazah. Setelah praktik mengkafani Jenazah dilanjutkan dengan praktik
sholat jenazah, seperti terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Kegiatan Sholat jenazah

Gambar di atas adalah proses Praktik Sholat jenazah yang dilaksanakan oleh
semua mitra dengan tetap didampingi oleh pemateri, dalam pelaksanaanya mitra tidak
menemukan kendala yang berarti dan berjalan dengan lancer, mitra sangat antusias
dalam melakukan praktik ini. Mitra dalam kegiatan sholat jenazah, harus
memperhatikan rukun sholat jenazah yakni: Niat, Berdiri bagi yang mampu, Empat
Diky Al Farizi, Peningkatan Pemahaman dan...5

kali takbir, Mengangkat tangan pada takbir pertama, Membaca surat Al -Fatihah,
Membaca sholawat, Berdoa untuk jenazah, dan Salam. Pada, Takbir Pertama, Setelah
membaca niat selanjutnya melakukan takbir, pada takbir pertama imam dan makmum
membaca Surat Alfatihah tidak dijaharkan atau suaranya tidak dilantangkan cukup dalam hati
saja. Takbir Kedua Setelah takbir imam dan makmum membaca shalawat kepada Nabi
Muhammad SAW. Takbir Ketiga Pada takbir kali ini membca doa meminta ampunan untuk
jenazah. Takbir Keempat Pada takbir terakhir ini imam dan makmum doa untuk jenazah.

3. Evaluasi
Seluruh rentetan kegiatan telah terlaksana dengan baik. Kemudian pada tahap akhir,
berdasarkan hasil pengamatan langsung baik itu pengamatan per mahasiswa atau saat kegiatan
berlangsung menunjukkan hasil yang memuaskan yakni sebesar 90% mahasiswa memahami
materi yang disampaikan dan mampu mengaplikasikannya dengan baik. Selanjutnya, pada
saat kegiatan berlangsung hampir tidak ditemukan kendala yang berarti.
Secara fardu kifayah, hal-hal yang harus dilakukan orang islam saat dihadapkan pada
kematian seseorang berkisar pada empat hal yaitu memandikan, mengkafani, mensholati, dan
menguburkan (Setiawan, 2021). Adapun yang berkewajiban melakukan proses perawatan
adalah wali Jenazah, yang di maksud wali adalah orang yang mempunyai tanggungan
terhadap Jenazah, dan juga setiap orang yang mengetahui kematiannya atau menyangka
kematiannya (Sukiyanto et al., 2020). Perawatan jenazah yang biasa dilakukan masyarakat
memang berbeda-beda tradisinya. Namun hal-hal yang bersifat sunnah tentu tidak ada
perbedaan (Sukiyanto et al., 2020). Pandangan inilah yang mendasari perlunya dilakukan
upaya peningkatan perawatan jenazah. Secara khusus Nabi memberikan tuntunan dalam
perawatan jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, mensholatkan, sampai menguburnya.
Dalam hal ini Nabi tidak memberikan aturan yang rinci, hanya ketentuan umum saja yang
mempermudah kita umat islam untuk mengembangkannya sendiri ditengah-tengah
masyarakat yang memiliki budaya yang berbeda-beda.

D. SIMPULAN DAN SARAN


Kegiatan yang luar biasa tidak bisa jauh dari peran pelaksananya. Mereka yang aktif
dalam kegiatan tersebut, para pemateri dan para peserta harus mengahdirkan peran aktifnya
dalam setiap proses kegiatan. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan memberikan kesan
yang luar biasa bagi mahasiswa Akademi Dakwah Indonesia. Setiap materi yang diberikan
telah diperaktikkan dengan baik dan terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan
Mitra dalam mengurus jenazah sebanyak 90%. Semoga kedepan kegiatan semacam ini bisa
dilaksanakan rutin untuk menunjang kemampuan Mitra menuju anggota masyarakat yang
memiliki pengetahuan dan pengalaman agama yang baik.

UCAPAN TERIMA KASIH


Terimakasih kami ucapkan kepada semua pemateri yang telah bersedia meluangkan waktu
dalam kegaiatan ini, Semoga Allah menyatukan kita di syurga nanti bersama dengan
Rasulullah dan para sahabat. Terimakasih kepada Mitra yang telah bekerjasama selama
kegiatan, tanpa semua pihak yang disebutkan diatas, kegiatan ini tidak akan berjalan dengan
lancar.
6 | Tamora Community Services
Vol. 1, No. 1, Oktober 2023, pp. 1-6

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Fikrudin Mohamed Yusoff, Mohd Isa Hamzah, & Wan Norina Wan Hamat. (2014).
Pembelajaran multimedia interaktif pengurusan jenazah Politeknik, Malaysia. Journal of Islamic
and Arabic Education, 2(5), 11–25.
Aprianto, M., Ulfa, S., & Husna, A. (2021). Pengembangan Multimedia Interaktif Mobile Learning
Pengurusan Jenazah. JKTP: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, 4(1), 23–32.
https://doi.org/10.17977/um038v4i12021p023
Gafur, A., Nurhasan, N., Switri, E., & Nurbuana, N. (2020). Praktek Pengurusan Jenazah di Masjid
An-Nuur Kebun Raya, Indralaya. Altifani: International Journal of Community Engagement,
1(1). https://doi.org/10.32502/altifani.v1i1.3006
Gunawan, Herri, D. (2022). Pendampingan Pengurusan Jenazah Bagi Warga Joyotakan, Serengan,
Surakarta. Altifani Jurnal Pengabdian Masyarakat Ushuludin Adab Dan Dakwah.
Hamidi, I., Atiyatna, D. P., Igamo, A. M., & Bashir, A. (2020). Penyuluhan Tata Cara
Penyelenggaraan Jenazah Bagi Generasi Muda di Desa Kerinjing, Kabupaten Ogan Ilir.
Sricommerce: Journal of Sriwijaya Community Services, 1(2), 125–133.
https://doi.org/10.29259/jscs.v1i2.21
Jazuli, M., & Nasution, A. Y. (2020). Pelatihan Pemulasaraan Jenazah Bagi Siswa/I Mts Insan Madani
Desa Tegallega Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
(JPKM) - Aphelion. https://doi.org/10.32493/jpka.v1i01.6913
Mawardi, A., Nurdan, N., Syaifuddin, S., & Ibrahim, I. (2018). Pelatihan Tajhiz Mayit Bagi Kelompok
Pengajian Ibu-Ibu Desa Kuala Meuraksa Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe. Jurnal
Vokasi - Politeknik Negeri Lhokseumawe. https://doi.org/10.30811/vokasi.v1i2.682
Mu’tamidah, M. (2020). Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Materi Tata Cara
Pengurusan Jenazah Menggunakan Metode Visualisation, Auditory, Kinestetic (VAK). Ideas:
Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Budaya, 6(4), 343. https://doi.org/10.32884/ideas.v6i4.314
Murtiningsih, M. (2019). Seminar Dan Workshop Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pasien Menjelang
Ajal Dan Pengurusan Jenazah”. Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK), 1(3), 175.
https://doi.org/10.36565/jak.v1i3.56
Novriadi, D. (2019). PELATIHAN Pengurusan Jenazah Sesuai Tuntunan Rasulullah Saw Bagi
Masyarakat Di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma.
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia, 2(3). https://doi.org/10.36085/jpmbr.v2i3.463
PIAUD B. (2018). Tata Cara Pengurusan Jenazah. Studocu.Com.
Pulungan, S., Sahliah, S., & Sarudin, S. (2020). Peningkatan Keterampilan Pengurusan Jenazah di
MTs Ulumul Quran Medan. QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Agama, 12(01), 25–
35. https://doi.org/10.37680/qalamuna.v12i01.231
Setiawan, A. (2021). Pelatihan Perawatan Jenazah Sesuai Sunnah (Teori Dan Praktik) Bagi
Masyarakat Jobolawang, Kulon Progo. Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian
Masyarakat. https://doi.org/10.18196/ppm.310.190
Sukiyanto, S., Nisa’, R., Maulidah, T., & Mufidah, E. (2020). Pendampingan Pelatihan Perawatan
Jenazah Sesuai dengan Syariat Islam. J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat),
4(2), 97. https://doi.org/10.30734/j-abdipamas.v4i2.899
Susila, M. E., Juanda, J., & Wardanik, W. (2021). Peningkatan Pemahaman Dan Keterampilan Dalam
Pengurusan Jenazah Bagi Masyarakat Mejing, Ambarketawang, Gamping. Prosiding Seminar
Nasional Program Pengabdian Masyarakat. https://doi.org/10.18196/ppm.34.278

Anda mungkin juga menyukai