Anda di halaman 1dari 10

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH REDA BOLO

JL. WEELONDA, TAMBOLAKA, SUMBA BARAT DAYA


NUSA TENGGARA TIMUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH REDA BOLO
JL. WEELONDA, TAMBOLAKA, SUMBA BARAT DAYA
NUSA TENGGARA TIMUR

DAFTAR ISI

Halaman Judul ....................................................................................................................i


Daftar Isi .............................................................................................................................ii
Lembar Pengesahan ............................................................................................................iii
BAB I. DEFINISI ...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................1
1.2 Tujuan ...........................................................................................................................1
1.3 Kebijakan.......................................................................................................................
1.4 Prinsip............................................................................................................................
BAB II. Ruang Lingkup......................................................................................................
BAB III. TATA LAKSANA ..............................................................................................
3.1 Prosedur Umum Penanganan.........................................................................................
3.2 Pengecekan Ganda.........................................................................................................
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH REDA BOLO
JL. WEELONDA, TAMBOLAKA, SUMBA BARAT DAYA
NUSA TENGGARA TIMUR

LEMBAR PENGESAHAN

PENGESAHAN DOKUMEN RSUD REDA BOLO

TANDA
NAMA KETERANGAN TANGGAL
TANGAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH REDA BOLO
JL. WEELONDA, TAMBOLAKA, SUMBA BARAT DAYA
NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I
PENDAHULUAN

.1.1 Latar Belakang

Adanya nama-nama obat yang membingungkan merupakan salah satu dari penyebab yang
paling sering dalam kesalahan obat. Puluhan ribu jenis obat yang beredar dipasaran
menyebabkan potensi kesalahan karena kebingungan menjadi signifikan. Hal-hal yang dapat
menyebabkan kebingungan antara lain :
- Tulisan yang tidak jelas
- Pengetahuan yang tidak lengkap mengenai nama obat
- Produk terbaru yang tersedia
- Kemasan atau label yang mirip
- Fungsi klinis yang mirip
- Kekuatan / dosis yang mirip
- Bentuk sediaan
- Frekuensi pemberian obat
- Kesalahan perusahaan dan pemberi regulasi yang mengijinkan berbagai jenis merek
dan merek dagang baru.
Pada tahun 2004 di Amerika, dilaporkan ada lebih dari 33.000 merek dagang dan 8000
merek obat dan diperkirakan 24.000 produk terapetik kesehatan beredar di pasar Kanada.
The Institute for Safe Medication Practices (ISMP) telah menerbitkan daftar pasangan obat-
obat yang mungkin dapat menyebabkan kesalahan.

1.2 Definisi
Obat LASA atau Look Alike Sound Alike merupakan bagian dari High Alert Medications,
yang memiliki bentuk yang mirip atau obat yang memiliki nama yang terdengar mirip.

1.3.Tujuan
Menurunkan resiko kejadian kesalahan obat yang disebabkan karena kesalahan pembacaan
atau pendengaran karena obat rupa dan ucapan mirip, sehingga meningkatkan keamanan
bagi pasien.

BAB II
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH REDA BOLO
JL. WEELONDA, TAMBOLAKA, SUMBA BARAT DAYA
NUSA TENGGARA TIMUR

RUANG LINGKUP

DAFTAR OBAT DENGAN


DAFTAR OBAT DENGAN RUPA MIRIP
NAMA/UCAPAN MIRIP
Acyclovir 200 mg Acyclovir 400 mg
Spironolacton 25
Allopurinol 100 mg Allopurinol 300 mg Propranolol 10 mg
mg
ASAM
ASAM mefenAMAT Propranolol 10 mg Nifedipine 10 mg
traneksAMAT
Amlodipine 5 mg Amlodipine 10 mg Propranolol 10 mg Lisinopril 5 mg
Cefixime 100 mg Cefixime 200 mg Propranolol 10 mg Lisinopril 10 mg
DOBUTamine DOPamine Propranolol 10 mg Gliquidone 30 mg
Ketoconazole 200
CotrimoxaZOLE KetoconaZOLE Propranolol 10 mg
mg
Propylthiuracil
ciproFLOXACIN LevoFLOXACIN Propranolol 10 mg
100mg
lopeRAMID metoklopeRAMID Spironolacton 25 mg Nifedipine 10 mg
Lisinopril 5 mg Lisinopril 10 mg Spironolacton 25 mg Lisinopril 5 mg
Piroxicam 20 mg
Piroxicam 10 mg Spironolacton 25 mg Lisinopril 10 mg
Propanolol 10 mg Propanolol 40 mg Spironolacton 25 mg Gliquidone 30 mg
Ketoconazole 200
Salbutamol 2 mg Salbutamol 4 mg Spironolacton 25 mg
mg
Propylthiuracil
Glimepirid 2 mg Glimepirid 4 mg Spironolacton 25 mg
100mg
Spironolacton 25 mg Propranolol 40 mg
Nifedipine 10 mg Lisinopril 5 mg
Nifedipine 10 mg Lisinopril 10 mg
Nifedipine 10 mg Gliquidone 30 mg
Ketoconazole 200
Nifedipine 10 mg
mg
Propylthiuracil
Nifedipine 10 mg
100mg
Nifedipine 10 mg Propranolol 40 mg
Gliquidone 30 mg Lisinopril 5 mg
Gliquidone 30 mg Lisinopril 10 mg
Ketoconazole 200
Gliquidone 30 mg
mg
Propylthiuracil
Gliquidone 30 mg
100mg
Gliquidone 30 mg Propranolol 40 mg
Propranolol 40 mg Lisinopril 5 mg
Propranolol 40 mg Lisinopril 10 mg
Ketoconazole 200
Propranolol 40 mg
mg
Propylthiuracil
Propranolol 40 mg
100mg
Ketoconazole 200 mg Propylthiuracil
100mg
Ketoconazole 200 mg Lisinopril 5 mg
Ketoconazole 200 mg Lisinopril 10 mg
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH REDA BOLO
JL. WEELONDA, TAMBOLAKA, SUMBA BARAT DAYA
NUSA TENGGARA TIMUR

Propylthiuracil 100mg Lisinopril 5 mg


Propylthiuracil 100mg Lisinopril 10 mg
Lisinopril 5 mg Lisinopril 10 mg

BAB III
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH REDA BOLO
JL. WEELONDA, TAMBOLAKA, SUMBA BARAT DAYA
NUSA TENGGARA TIMUR

TATA LAKSANA

3.1 Prosedur Umum Penanganan Obat LASA


Dalam penanganan Obat LASA, lakukan prosedur dengan aman dan teliti selama
memberikan instruksi, mempersiapkan, memberikan obat dan menyimpannya.
1. Peresepan
a) Jangan berikan instruksi hanya secara verbal mengenai Obat LASA.
b) Instruksi ini harus mencakup minimal :
- Nama pasien dan tanggal lahir.
- Tanggal dan waktu instruksi dibuat
- Nama obat (generik), dosis, jalur pemberian, dan tanggal pemberian setiap obat.
- Kecepatan dan atau durasi pemberian obat
c) Dokter harus mempunyai diagnosis, kondisi, dan indikasi penggunaan setiap Obat
LASA secara tertulis.
d) Sistem instruksi elektronik akan memberikan informasi terbaru secara periodik
mengenai standar pelayanan, dosis, dan konsentrasi obat (yang telah disetujui oleh
Unit Farmasi dan Komite Medik), serta informasi yang dibutuhkan untuk
mengoptimalisasi keselamatan pasien.
e) Jika memungkinkan, peresepan Obat LASA haruslah terstandarisasi dengan
menggunakan instruksi tercetak.
f) Peresepan obat LASA bentuk injeksi dilakukan menggunakan metode one daily dose
sedangkan peresepan obat LASA bentuk tablet dilakukan menggunakan metode one
daily dose

2. Persiapan dan Penyimpanan


a) Semua tempat penyimpanan harus diberikan label yang jelas dan dipisahkan
dengan obat-obatan rutin dan harus dilakukan pengecekan ganda..
b) Jika menggunakan dispensing cabinet untuk menyimpan Obat LASA, berikanlah
pesan pengingat di tutup cabinet agar perawat pasien menjadi waspada dan berhati-
hati dengan high alert medications. Setiap obat LASA harus diberi label pada
kemasan primer.
c) Obat LASA harus diberikan label yang jelas dengan menggunakan huruf/tulisan
TALLMAN.

3. Pemberian obat
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH REDA BOLO
JL. WEELONDA, TAMBOLAKA, SUMBA BARAT DAYA
NUSA TENGGARA TIMUR

A. Pemberian Obat di Ruang Perawatan


a) Perawat harus selalu melakukan pengecekan ganda (double-check) terhadap semua
Obat LASA sebelum diberikan kepada pasien.
b) Pengecekan ganda terhadap Obat LASA.
c) Sesaat sebelum memberikan obat, perawat mengecek nama pasien, memberitahukan
kepada pasien mengenai nama obat yang diberikan, dosis, dan tujuannya (pasien
dapat juga berperan sebagai pengecek, jika memungkinkan).
d) Pada situasi emergensi, dimana pelabelan dan prosedur pengecekan ganda dapat
menghambat/menunda penatalaksanaan dan berdampak negatif terhadap pasien,
perawat atau dokter pertama-tama harus menentukan dan memastikan bahwa
kondisi klinis pasien benar-benarbersifat emergensi dan perlu ditatalaksana segera
sedemikian rupa sehingga pengecekan ganda dapat ditunda. Petugas yang
memberikan obat harus menyebutkan dengan lantang semua terapi obat yang
diberikan sebelum memberikannya kepada pasien.
e) Obat yang tidak digunakan dikembalikan kepada Unit Farmasi/ Apotek, dan dilakukan
peninjauan ulang oleh asisten apoteker atau apoteker apakah terjadi kesalahan obat
yang belum diberikan.
f) Dosis ekstra yang digunakan ditinjau ulang oleh apoteker atau asisten apoteker
untuk mengetahui indikasi penggunaan dosis ekstra.

B. Obat LASA
Merupakan obat yang mempunyai nama/ucapan dan rupa yang mirip dengan ditandai
dengan huruf TALLMAN dan diberikan stiker kuning bertuliskan LASA. Contoh
obat LASA: DOpaMIN dan DObutaMINe

3.1 PENGECEKAN GANDA TERHADAP HIGH ALERT MEDICATIONS


1. Tujuan
Identifikasi obat-obatan yang memerlukan verifikasi atau pengecekan ganda oleh petugas
kesehatan lainnya (sebagai orang kedua )sebelum memberikan obat dengan tujuan
meningkatkan keselamatan dan akurasi.
2. Kebijakan
a) Pengecekan ganda diperlukan sebelum memberikan Obat LASA tertentu/ spesifik dan
disaat pelaporan pergantian jaga atau saat melakukan transfer pasien.
b) Pengecekan pertama harus dilakukan oleh petugas yang berwenang untuk
menginstruksikan, meresepkan, atau memberikan obat-obatan, antara lain: perawat,
ahli farmasi, dan dokter.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH REDA BOLO
JL. WEELONDA, TAMBOLAKA, SUMBA BARAT DAYA
NUSA TENGGARA TIMUR

c) Pengecekan kedua akan dilakukan oleh petugas yang berwenang, teknisi, atau
perawat lainnya (petugas tidak boleh sama dengan pengecek pertama).
d) Kebutuhan minimal untuk melakukan pengecekan ganda /verifikasi oleh orang
kedua dilakukan pada kondisi-kondisi sepertiberikut:
 Setiap akan memberikan injeksi obat.
 Untuk infus:
- Saat terapi inisial,
- Saat terdapat perubahan konsentrasi obat,
- Saat pemberian bolus,
- Saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien,
- Setiap terjadi perubahan dosis obat
e) Pengecekan tambahan dapat dilakukan sesuai dengan instruksi dari dokter.
3. Prosedur:
a. Untuk dosis inisial atau inisiasi infus baru
 Petugas kesehatan mempersiapkan obat dan hal-hal dibawah ini untuk menjalani
pengecekan ganda oleh petugas kedua:
- Obat-obatan pasien dengan label yang masih baik.
- Rekam medis pasien, catatan pemberian medikasi pasien, atau resep/instruksi
tertulis dokter.
- Obat yang hendak diberikan lengkap dengan labelnya
 Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini:
- Obat telah disiapkan dan sesuai dengan instruksi.
- Perawat pasien harus memverifikasi bahwa obat yang hendak diberikan telah
sesuai dengan instruksi dokter.
- Obat memenuhi 5 persyaratan.
- Membaca label dengan suara lantang kepada perawat untuk memverifikasi
kelima persyaratan ini:
 Obat tepat,
 Dosis atau kecepatannya tepat, termasuk pengecekan ganda mengenai
penghitungan.
 Rute pemberian tepat,
 Frekuensi / interval tepat,
 Diberikan kepada pasien yang tepat.
 Pada beberapa kasus, harus tersedia juga kemasan /vial obat untuk memastikan
bahwa obat yang disiapkan adalah obat yang benar, misalnya: ceftriaxone dan
cefotaxime.
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH REDA BOLO
JL. WEELONDA, TAMBOLAKA, SUMBA BARAT DAYA
NUSA TENGGARA TIMUR

 Ketika petugas kedua telah selesai melakukan pengecekan ganda dan obat yang
diperiksa sudah sesuai, lakukanlah pencatatan pada rekam medis/catatan pemberian
medikasi pasien.
 Petugas kedua harus menulis ‘dicek oleh:’ dan diisi dengan nama pengecek.
b. Untuk pengecekan saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien:
 Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini:
- Obat yang diberikan harus memenuhi kelima persyaratan.
- Perawat berikutnya akan membaca label dengan lantang kepada perawat
sebelumnya untuk memverifikasi kelima persyaratan (seperti yang telah
disebutkan di atas).
 Saat pengecekan telah selesai dan kedua perawat yakin bahwa obat telah sesuai,
lakukanlah pencatatan pada bagian ‘pengecekan oleh perawat’ di rekam medis
pasien.

Anda mungkin juga menyukai