I. PENDAHULUAN
Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia
dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, berkepribadian melalui
terciptanya Pelajar Pancasila.
Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik
yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang
unggul (kepala sekolah dan guru)
Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah
sebelumnya. Program Sekolah penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di
seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan
terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah
Penggerak.
Pada 2020-2021, Sekolah Penggerak menyasar 2.500 sekolah di 34 Provinsi dan 111
Kabupaten/ Kota, dimulai dengan pendaftaran peserta oleh Kepala Sekolah di daerah
penyelenggara sebelum 6 Maret 2020.
Program Sekolah Penggerak terdiri dari lima intervensi yang saling terkait dan tidak bisa
dipisahkan, yaitu 1). Pendampingan konsultatif dan asimetris, 2). Penguatan SDM sekolah, 3).
Pembelajaran dengan paradigma baru, 4). Perencanaan berbasis data, dan 5). Digitalisasi
sekolah.
Dalam program Sekolah Penggerak ada 3 hal yaitu pembelajaran intrakurikuler,
kokurikuler, dan ektrakurikuler, serta budaya sekolah. Hal yang paling berbeda dari
Implementasi Kurikulum Merdeka dibandingkan kurikulum lainnya adalah adanya pelaksanaan
pembelajaran kokurikuler yang lebih dikenal dengan pembelajaran proyek. Dalam
pembelajaran ini yang menjadi media untuk menanamkan dan mengembangkan karakter
siswa sesuai dengan karakter Profil Pelajar Pancasila. Dalam program pembelajaran proyek
Profil Pelajar Pancasila, targetnya minimal dilaksanakan tiga kali dalam setahun dengan 7
pilihan tema yang telah ditetapkan.
Setelah semua proyek dilaksanakan, maka diadakanlah kegiatan expo sebagai media
apresiasi bagi siswa atas kerja keras yang telah mereka lakukan dalam pembelajaran proyek
Profil Pelajar Pancasila selama setahun. Oleh karena itulah, kegiatan expo yang diberikan
nama kegiatan Festival Panen Raya Hasil Belajar SAMEN 1.23.
V. SUSUNAN PANITIA
IX. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan ini dibuat sebagai pertanggung jawaban atas kegiatan
yang telah dilaksanakan. Semoga akan ada perbaikan untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya.
Demi mewujudkan perbaikan pendidikan Indonesia. Sekian dan terima kasih.
Disetujui,