SOFTWARE
Pengertian Software
2. Era Stabil
Pada era ini, komputer digunakan secara luas, tidak hanya oleh
peneliti dan akademisi tetapi juga oleh industri dan bisnis. Perusahaan
perangkat lunak bermunculan dan satu perangkat lunak dapat
menjalankan banyak fungsi, dari sana perangkat lunak tersebut mulai
berubah menjadi sebuah produk. Baris perintah perangkat lunak
dijalankan oleh komputer tidak lagi satu per satu tetapi sebagai
beberapa proses yang dijalankan secara bersamaan (multi-tasking).
Sebuah perangkat lunak yang dapat menyelesaikan dengan cepat (real
time). Pada saat itu muncul sistem database yang memisahkan program
(pemroses) dari data (yang diproses).
3. Era Mikro
Pada era ini, perkembangan perangkat lunak juga dilakukan dengan
tujuan untuk membantu kegiatan peorangan. Perangkat lunak di
bedakan menjadi dua, yaitu perangkat lunak sistem dan perangkat
lunak aplikasi.
4. Era Modern
Pada zaman yang modern ini, kita dapat menemukan perangkat lunak
dimana saja. Perangkat lunak dapat ditemukan bukan hanya di
komputer, beberapa peralatan elektronik seperti TV, AC, dan
microwave sudah terdapat perangkat lunak di dalamnya. Dengan
terdapat perangkat lunak di peralatan elektronik tersebut, peralatan
elektronik dapat diatur penggunaannya. Pada era ini juga, kecerdasan
perangkat lunak meningkat, perangkat lunak dapat mendeteksi gambar
dan suara.
1. Operating System
2. Language Software
3. Application Software
Contoh : Utilty
Contoh : Notepad
2. Software Sistem
Contoh : Ccleaner
2. Shareware
Sama seperti freeware, software satu ini dapat digunakan tanpa biaya.
Namun, penggunaannya memiliki batasan waktu dan fitur di
dalamnya. Jika batasan waktu nya telah berakhir, pengguna dapat
membayar ketika ingin menggunakannya lagi.
3. Propietary Software
Contoh : Pidgin
Operating System
2. Windows
3. Mac OS
4. OS/2
Sistem operasi ini melanjutkan sistem operasi sebelumnya, yaitu
PC Dos dan Ms Dos.
5. UNIX
Saat ini gerakan Open Source sudah mulai merambah di Indonesia yang
identik dengan sistem operasi Linux. Open Source, yang dikenal luas di kalangan
ilmuwan komputer, dapat dianggap sebagai open source bagi siapa saja yang
ingin mempelajari atau berpartisipasi dalam pengembangannya.
Satu hal yang perlu ditekankan adalah bahwa perangkat lunak sumber
terbuka tidak selalu gratis tetapi ada biaya yang terkait dengan pembeliannya.
Misalnya, sistem operasi RedHat Linux dapat dibeli dengan harga murah. Dalam
perangkat lunak Sumber Tertutup, paket perangkat lunak hanya dapat
didistribusikan oleh produsen/vendor perangkat lunak. Pada saat yang sama,
perangkat lunak Open Source dapat didistribusikan secara bebas kepada banyak
orang.
Tujuan dari Open Source pada hakikatnya adalah untuk menghilangkan
ketergantungan terhadap penerbit perangkat lunak, dimana penerbit dapat
melakukan apapun yang mereka inginkan, penerbit dapat memasukkan kode-kode
yang dapat merugikan perangkat lunak lain, terutama dengan menaikkan harga
lisensi. Dalam banyak kasus, jika terjadi kesalahan pada perangkat lunak Close
Source, pengguna sangat bergantung pada vendor dan harus menunggu
pembaruan untuk memperbaiki masalah.
Jika kita berkaca pada India, negara ini menduduki peringkat kedua setelah
AS dalam ekspor perangkat lunak. Perusahaan perangkat lunak di India
berkembang pesat karena produk/perangkat lunak lokal mereka telah
mendapatkan pijakan di pasar domestik. Tentu saja, jika software lokal diterima
pasar dalam negeri, pemerintah akan melakukannya.
MHS
NPM Nama Alamat
MKUL
KDMK MTKULIAH SKS
KK021 P. Basis Data 2
KD132 SIM 3
KU122 Pancasila 2
NILAI
NPM KDMK MID FINAL
10296832 KK021 60 75
10296126 KD132 70 90
31296500 KK021 55 40
41296525 KU122 90 80
21196353 KU122 75 75
50095487 KD132 80 0
10296832 KD132 40 30
1. dBase III+
2. MS.Access
3. Borland-Paradox
4. Oracle
5. DB2
6. SYBASE
7. Informix
1. Relasi
2. Atribut
3. Tupel
4. Domain
5. Derajat (degree)
6. Cardinality
NPM
NPM + NAMA
NPM + ALAMAT
NAMA + ALAMAT
2.Candidate key
Atribut dalam suatu hubungan memiliki nilai unik (superkey memiliki kolom
paling sedikit). Jadi kunci kandidatnya adalah NPM, NAMA dan ALAMAT
(karena hanya mencakup satu field).
3.Primary key
4.Alternate key
Candidate key yang tidak dipilih sebagai primary key. Maka, candidate keynya
NAMA dan ALAMAT
5.Foreign key
Atribut dengan domain yang sama membentuk kunci utama relasi, namun
pada relasi lain atribut tersebut hanyalah atribut biasa.
R
el
at
io
n
a
1. Null
Nilai atribut tidak diketahui dan tidak sesuai dengan baris (tupel) a
2. Entity Integrity
3. Referential Integrity
B. Non Prosedural
Pengguna menentukan data apa yang dibutuhkan tanpa
menentukan cara mendapatkan data tersebut.
a. QUEL
b. QBE
c. SQL
Kardinalitas/derajat Relasi
Jumlah derajat menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat
dikaitkan dengan entitas di kumpulan entitas lain. Banyaknya relasi
mengacu pada hubungan maksimum yang terjadi antara satu set entitas
dengan entitas lainnya dan sebaliknya.Hitungan antara dua kumpulan
entitas (misalnya A dan B) dapat berupa:
Model hirarki atau model pohon. Model ini menggunakan model hubungan
orangtua-anak. Setiap node mewakili sekumpulan bidang. Node yang terhubung
dengan node di tingkat yang lebih rendah disebut node induk. Setiap orang tua
dapat memiliki satu (hubungan 1:1) atau banyak anak (hubungan 1:M), namun
setiap anak hanya memiliki satu orang tua. Node – node yang bergantung pada
node induk disebut node anak. Node induk yang tidak mempunyai induk disebut
simpul akar. Simpul yang tidak memiliki anak disebut simpul daun. Hubungan
antara anak dan orang tua disebut dengan percabangan.
8. Melayani integrity
Sebuah DBMS bertujuan untuk menjamin semua data dalam basis
data dan setiap terjadi perubahan data harus sesuai dengan aturan
yang berlaku.
9. Melayani data independence
Komponen DBMS
1. Query Processsor
3. File Manager
6. Dictionary Manager
a. Authorization Control
1. Perangkat Keras
2. Perangkat Lunak
3. Data
4. Pengguna
Definisi Jaringan
Jaringan merupakan konsep yang sangat fundamental dalam dunia
teknologi informasi dan komunikasi. Istilah ini mengacu pada
keterhubungan antara dua atau lebih entitas, baik itu perangkat keras
(hardware) atau perangkat lunak (software), dengan tujuan berbagi
informasi, sumber daya, atau layanan. Dalam konteks teknologi informasi,
jaringan memberikan dasar bagi komunikasi dan kolaborasi antar sistem
yang terhubung. Berikut adalah pemahaman mendalam tentang definisi
jaringan, fungsinya, dan berbagai jenisnya. Jaringan (network) dalam
konteks komputer merujuk pada kumpulan perangkat keras dan perangkat
lunak yang saling terhubung, memungkinkan pertukaran data dan sumber
daya. Dalam suatu jaringan komputer, perangkat-perangkat ini dapat
berupa komputer pribadi, server, perangkat penyimpanan data, printer,
atau perangkat lainnya yang terhubung satu sama lain.
Jaringan secara umum merujuk pada kumpulan entitas yang saling
terhubung. Dalam konteks teknologi informasi, jaringan komputer adalah
kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang berinteraksi untuk
membentuk sistem komunikasi. Definisi jaringan komputer melibatkan
interkoneksi antara perangkat komputer, server, router, dan perangkat
lainnya melalui berbagai teknologi seperti kabel, gelombang radio, atau
serat optik. Tujuan utama jaringan komputer adalah memungkinkan
pertukaran data, sumber daya, dan layanan secara efisien. (Konsep, n.d.)
Secara umum, definisi jaringan mencakup konsep kolaborasi dan
interkoneksi antar perangkat komputer atau sistem komunikasi elektronik.
Jaringan memungkinkan perangkat untuk berkomunikasi, berbagi
informasi, dan mengakses sumber daya bersama, seperti file, printer, atau
koneksi internet.
Jaringan merujuk pada interkoneksi antara dua atau lebih entitas,
baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), yang
membentuk suatu sistem komunikasi. Dalam konteks teknologi informasi,
jaringan komputer adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak
yang saling terhubung untuk tujuan pertukaran data, sumber daya, atau
layanan.
Sejarah Jaringan:
1. Pra-1960:
Sebelum era komputer pribadi, jaringan pertama kali muncul
dalam bentuk proyek-proyek militer dan akademis. Proyek seperti
ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) di Amerika
Serikat pada tahun 1969 menjadi fondasi perkembangan jaringan
komputer modern.
2. 1980-an:
Komersialisasi jaringan dimulai dengan munculnya protokol
TCP/IP sebagai standar komunikasi. Ini membuka jalan bagi
perkembangan internet dan penggunaan jaringan komputer oleh organisasi
bisnis.
3. 1990-an:
Internet menjadi lebih terjangkau dan dapat diakses oleh
masyarakat umum. Perusahaan besar mulai membangun infrastruktur
jaringan internal mereka sendiri, membentuk jaringan lokal (LAN) di
kantor-kantor mereka.
4. Awal Abad ke-21:
Akses internet broadband semakin meluas, memungkinkan
kecepatan transfer data yang lebih tinggi. Pada masa ini, konsep Cloud
Computing mulai diperkenalkan, memungkinkan penyimpanan dan akses
data melalui jaringan.
5. Era Saat Ini:
Jaringan menjadi semakin kompleks dan melibatkan berbagai
teknologi, seperti jaringan nirkabel (Wi-Fi), jaringan 4G/5G, dan jaringan
definisi perangkat lunak (SDN). Internet of Things (IoT) juga menjadi
bagian integral dari ekosistem jaringan, menghubungkan perangkat fisik
ke internet.
Sejak ARPANET hingga evolusi internet saat ini, perkembangan
jaringan terus melaju pesat. Jaringan komputer telah memainkan peran
kunci dalam mempercepat pertukaran informasi, kolaborasi, dan inovasi di
seluruh dunia. Perjalanan jaringan komputer mencerminkan perubahan
mendasar dalam cara kita berkomunikasi dan berinteraksi dengan dunia di
sekitar kita.
I. Jenis-jenis Jaringan
Jaringan komputer dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan
cakupan geografis, teknologi penghubungannya, atau tujuan
fungsionalnya. Berikut adalah beberapa jenis-jenis jaringan yang umum
dikenal:
2. Link:
Definisi: Link atau saluran adalah jalur komunikasi fisik atau logis
yang menghubungkan dua atau lebih node dalam jaringan. Link
dapat berupa kabel fisik, gelombang radio, atau media lain yang
digunakan untuk mentransfer data dari satu node ke node lainnya.
Karakteristik:
Media Penghubung: Link dapat menggunakan kabel
tembaga, serat optik, gelombang radio, atau media lainnya.
Kapasitas: Setiap link memiliki kapasitas transfer data
tertentu yang dapat diukur dalam bit per detik (bps) atau
satuan lainnya.
Keandalan: Kualitas link dapat memengaruhi kecepatan dan
keandalan komunikasi antar node.
Contoh:
Kabel Ethernet
Koneksi nirkabel (Wi-Fi)
Kabel serat optik
Jalur sinyal pada saluran telepon
1. Topologi Bintang:
Definisi: Dalam topologi bintang, setiap node terhubung langsung
ke pusat atau titik akses utama. Semua komunikasi antar node
harus melalui pusat ini.
Keuntungan: Mudah untuk dielola dan mendeteksi masalah.
Kerugian: Ketergantungan pada pusat; jika pusat rusak, seluruh
jaringan bisa terganggu.
2. Topologi Mesh:
Definisi: Setiap node terhubung langsung ke setiap node lainnya
dalam jaringan. Ini menciptakan banyak jalur alternatif untuk
mentransfer data.
Keuntungan: Redundansi tinggi dan keandalan tinggi.
Kerugian: Biaya dan kompleksitas pemasangan dan pemeliharaan.
3. Topologi Bus:
Definisi: Semua node terhubung ke jalur pusat tunggal. Node
mengirimkan dan menerima data melalui jalur ini.
Keuntungan: Sederhana dan murah.
Kerugian: Kinerja menurun dengan penambahan node, dan
kegagalan satu node dapat mempengaruhi seluruh jaringan.
4. Topologi Cincin:
Definisi: Setiap node terhubung ke dua node tetangganya
membentuk cincin. Data mengalir searah atau berlawanan arah
sepanjang cincin.
Keuntungan: Keandalan tinggi, dan mudah untuk mengidentifikasi
masalah.
Kerugian: Penambahan atau penghapusan node dapat mengganggu
seluruh jaringan.
5. Topologi Hibrida:
Definisi: Kombinasi dua atau lebih jenis topologi. Misalnya,
menggabungkan topologi bintang dan mesh.
Keuntungan: Kombinasi keuntungan dari topologi yang digunakan.
Kerugian: Mungkin memerlukan biaya dan kompleksitas
tambahan.
Pemilihan topologi jaringan harus didasarkan pada kebutuhan
spesifik organisasi, termasuk jumlah node, keandalan yang
dibutuhkan, dan tingkat kompleksitas yang dapat ditangani. Setiap
topologi memiliki kelebihan dan kekurangan, dan pilihan
tergantung pada tujuan dan sumber daya yang tersedia.
Protokol Komunikasi
1. Malware:
Merupakan singkatan dari "malicious software," yaitu perangkat
lunak yang diciptakan dengan tujuan merusak atau mengakses
sistem tanpa izin.
2. Serangan Denial of Service (DoS) dan Distributed Denial of Service
(DDoS):
DoS adalah serangan yang menghambat ketersediaan sumber daya
jaringan atau sistem. DDoS melibatkan penggunaan beberapa
komputer untuk menyebabkan penolakan layanan.
3. Phishing:
Teknik penipuan online di mana pihak jahat mencoba mendapatkan
informasi sensitif seperti kata sandi atau rincian keuangan dengan
menyamar sebagai entitas tepercaya.
4. Serangan Man-in-the-Middle (MitM):
Sebuah serangan di mana pihak ketiga memasuki atau
memanipulasi komunikasi antara dua pihak tanpa sepengetahuan
keduanya.
5. Serangan Brute Force:
Upaya untuk mendapatkan akses ke sistem dengan mencoba semua
kombinasi kemungkinan password atau kunci enkripsi.
6. Serangan Eksploitasi Kelemahan (Exploits):
Memanfaatkan celah keamanan atau kerentanan dalam perangkat
lunak atau sistem untuk mendapatkan akses tidak sah.
7. Serangan Ransomware:
Jenis malware yang mengenkripsi data dan meminta pembayaran
tebusan agar data tersebut bisa dikembalikan.
8. Serangan Social Engineering:
Taktik manipulasi yang mencoba memanipulasi orang untuk
mengungkapkan informasi rahasia atau melakukan tindakan
tertentu melalui interaksi sosial.
9. Serangan Insider Threat:
Ancaman keamanan yang berasal dari dalam organisasi, seperti
karyawan yang tidak setia.
10. Serangan DNS Spoofing:
Menyesatkan lalu lintas jaringan dengan memanipulasi informasi
DNS untuk mengarahkan pengguna ke situs palsu atau server
palsu.
11. Serangan APT (Advanced Persistent Threat):
Serangan jangka panjang dan terus-menerus yang bertujuan
mengumpulkan informasi tanpa terdeteksi, seringkali melibatkan
kelompok peretas yang sangat terampil. (Sulaiman, 2016)
Mengenali dan memahami ancaman-ancaman ini adalah langkah
awal dalam mengembangkan strategi keamanan yang efektif. Kesadaran
tentang potensi risiko dan implementasi langkah-langkah keamanan yang
sesuai adalah kunci untuk melindungi sistem dan data dari ancaman-
ancaman tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Hajar, S., Abdul, B., Hajar, S., Bakar, A., & Wahab, H. B. (2019). Konsep
Jaringan dan Aplikasi Teori Jaringan Sosial ke dalam Jaringan
Perkhidmatan Kebajikan Kanak-kanak Abstrak Social Network Concept and
Social Network Theory Into Application of Child Network Services Abstract
Pengenalan Konsep Jaringan ( Networks ). 4(3), 147–163.
Putra, A. S., Sukri, H., & Zuhri, K. (2018). Sistem Monitoring Realtime Jaringan
Irigasi Desa ( JIDES ) Dengan Konsep Jaringan Sensor Nirkabel. 8(2), 221–
232. https://doi.org/10.22146/ijeis.39783
Riska, P., Sugiartawan, P., & Wiratama, I. (2018). Sistem Keamanan Jaringan
Komputer dan Data Dengan Menggunakan Metode Port Knocking. 1(2), 53–
64.
http://aditirto.multiply.com/journal/item/15/SOFTWARE_KOMPUTER
http://wahyu.com/pub/2005/Skripsi_Wahyu.pdf/
http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_Office#Perangkat-perangkat_lunak
http://rudihd.wordpress.com/2007/05/09/sejarah-perkembangan-perangkat-
lunak/
http://www.4shared.com/get/xLLWLP0u/
Perkembangan_Software_Komputer.html
http://www.4shared.com/get/stNfZJ43/Apa_itu_Sistem_Operasi_Kompute.html
http://openstorage.gunadarma.ac.id/handouts/S1_TEKNIKINFORMATIKA/DataBase/
PBDPertemuan2.doc
http://yoghazalvianz.blogspot.com/2010/10/macam-macam-dbms-beserta-kelebihan-
dan.html
http://yusup-doank-2.blogspot.com/2011/06/model-basis-data-model-basis-data.html