Anda di halaman 1dari 4

Dialog

SCENE 1
Disuatu hari ada dua anak bernama Kevin dan Rika. Kevin berasal dari keluarga yang tumbuh
dalam tradisi dan budaya yang kental, Sedangkan Rika berasal dari keluarga yang memiliki
pandangan modern dan inklusif.
Suatu pagi yang cerah di sekolah, mereka berdua tanpa sengaja bertemu dibawah pohon
besar di taman sekolah.
Kevin : Hai Rika apa kabar?
Rika : Hai Vin kabarku baik, bagaimana dengan kamu?
Kevin : Baik Rik, tetapi belakangan ini aku merasa kebingungan
Rika : Kebingungan prihal apa ?
Kevin : Aku merasa kebingungan cara untuk memperkuat perbedaan keanekaragaman budaya
dan tradisi Indonesia untuk mencapai persatuan.
Rika : Oh, cara memperkuat keanekaragaman Budaya Indonesi? Menurutku dengan fokus
pada nilai-nilai universal seperti perdamaian, kerja sama dan toleransi sudah dapat membantu
mengatasi perbedaan-perbedaan
Kevin : Oh iya benar juga, makasih atas masukannya ya Rika
Setelah Kevin merasa pertanyaannya sudah terjawab bel sekolah pun berbunyi dan mereka
masuk ke kelas.

Scene 2
Setelah bel pulang berbunyi, seketika Kevin merasa terinspirasi untuk membuat sebuah
proyek bersama untuk mempersatukan seluruh warga sekolah.
Kevin : Rika aku sudah mempunyai ide nih, bagaimana kalau kita mengadakan Festival
kebudayaan dan persatuan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda.
Rika : Oh boleh juga tuh, apa yang akan kita tampilkan disana?
Kevin : Rencananya kita akan menampikan pidato , puisi dan juga tarian. Aku akan
bertanggung jawab di bagian itu, dan kamu mengkoodrdinasi kepada teman-teman untuk
berdiskusi dan juga membahas tentang nilai-nilai universal yang menghubungkan mereka
sebagai satu bangsa
Rika : Oh boleh juga sih, besok kita coba diskusikan ke teman-teman tentang acara Festival
ini
Kevin : Oke sekarang juga sudah waktunya pulang, aku pulang duluan ya Rik sibuk soalnya
Rika : Yeh sok banget kamu Vin, yasudah hati hati dijalan ya Vin
Kevin : Oke aku duluan ya Rik

Scene 3
Keesokan harinya Kevin, Rika dan ke-4 temannya yang bernama Jexel, Anton, Merlyn, dan
Neisya berdiskusi tentang acara Festivalnya di taman sekolah. Mereka semua dihadapi dengan
masalah penentuan peran Festival kebudayaan dan persatuan.
Rika : Guys, aku punya ide bagaimana kalau kita menampilkan pidato
Jexel : Tapi mendingan kita menampilkan puisi gak sih?
Merlyn : Ah bosen kalo begitu mulu acaranya mendingan kita nari biar ada hiburan di Festival
Kevin : Dari pada kita bertengkar, bagaimana kalau kita gabungin semua acara
Anton : Ya benar jugaya dari pada kita bertengkar gar-gara milih acara doang
Neisya : Tapi menurutku benar kata Kevin dari pada bertengkar, mending kita gabungin aja
Rika : Tapi bagaimana cara menggabungkan acara yang berbeda beda menjadi satu roundon
yang terstruktur
Kevin : Oke kalau begitu aku yang buat roundonnya, kalian sebut aja acaranya, dimulai dari
jaxel
Jaxel : Aku mau pidato
Kevin : Anton mau apa?
Anton : Aku mau puisi
Kevin : Neisya mau apa?
Neisya : Aku mau tari sama Merlyn
Kevin : Oke roundonnya sudah nih ya?
Semua serentak bilang Iya
Pada akhirnya masalah mereka terselesaikan dan seiring berjalannya waktu persiapan
Festival menjadi peluang bagi kevin dan teman-temannya.
Kevin : (dengan nads tegas) Saya rasa kita harus fokus pada aspek budaya dalam Festival ini,
karna itu akan memberikan nilai tambah yang besar bagi komunitas kita
Rika : Saya setuju dengan Kevin, tapi kita juga tidak boleh mengabaikan potensi pendapat
dari aspek komersial seperti makanan daerah, Festival ini bisa menjadi peluang bisnis yang baik
Merlyn : Tapi apakah kita harus memonopoli Festival dengan promosi produk komersial? Saya
fikir ini harus tentang seni dan budaya
Neisya : Bagaimana jika kita mencoba mencampur keduanya? Kita bisa memiliki zona budaya
dan zona komersial yang seimbang
Kevin : Itu mungkin ide yang baik tapi kita harus memastikan bahwa zona budaya
mendapatkan perhatian yang cukup
Anton : Saya setuju dengan Kevin ini bisa menjadi cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan
berbagai pihak
Merlyn : Baiklah kitab bisa mencoba pendekatan ini tapi kita harus tetap menjaga integrasi
budaya kita
Neisya : Saya rasa itu akan menjadi kompromi yang baik mari kita lanjutkan dengan
perencanaan Festival ini dengan pandangan yang lebih seimbang
Kevin : Yasudah ayo sekarang kita mulai Latihan pentasnya
Pada akhirnya mereka semua sepakat dan mulai untuk Latihan pentas kebudayaan

Scene 4
Semua anak-anak yang berkontribusi dalam Festival ini berlatih di rumah Kevin

Scene 5
Time skip kehari Festival tiba
Ketika hari Festival tiba, acara itu dipenuhi dengan senyuman, tawa dan kebahagiaan. Semua
orang berkumpul untuk merayakan kekayaan budaya mereka dan merasakan ikatan yang kuat
sebagai satu bangsa.
Kevin : Selamat pagi semua hadirin yang hadir pada Festival kebudayaan dan persatuan. Pada
momen ini kami sebagai siswa ingin menampilkan penampilan kebudayaan yang bertujuan
untuk menggabungkan kekayaan budaya dengan nilai yang menghubungkan semua orang,
acara kami buka dengan penampilan penampilan pidato yang akan dibawakan oleh jexel.

Semua cinematic pidato


Jaxel : Pada hari yang cerah ini, saya akan menyampaikan sebuah pidato yang berjudul…
Kevin : acara selanjutnya akan di isi dengan pembacaan puisi yang dibawakan oleh Anton
Scene cinematic puisi
Anton : Perkenalkan nama saya Anton, saya akan menyampaikan sebuah puisi tentang…
Rika. : acara terakhir akan menampilkan tarian daerah yang di bawa oleh neisya dan merrly.
Scene cinematic tari
Kevin dan rika : sebagai penutup di akhir acara saya ucapkan terimakasih atas antusias para
hadirin yang sudah datang meramaikan acara festival kebudayaan dan sebagai akhir acara ini
saya Kevin dan rika akan membacakan teks sumpah pemuda untuk menumbuhkan rasa
semangat sebagai para pemuda.
Scene Kevin dan Rika membacakan text Sumpah Pemuda
Seluruh penonton memberikan tepuk tangan.
Makna dari pelaksanaan peringatan hari Sumpah Pemuda adalah untuk membangkitkan
kesadaran dari seluruh rakyat Indonesia sebagai bangsa yang kuat dan bersatu, jadi para
pemuda berharap perjuangan masyarakat Indonesia tidak bersifat kedaerahan lagi melainkan
sudah menyatu padu dalam memberantaskan penjajah ditanah air, mendorong terbentuknya
identitas sebagai bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai