Karya sastra merupakan bentuk seni yang diciptakan dalam goresan kata-kata yang
menggambarkan sebuah peristiwa, kesan atau bahkan pesan yang merujuk pada suatu
kejadian atau perasaan. Puisi biasa diabadikan dalam bentuk buku yang ditulis berdasarkan
kesamaan penulis puisi, tema, atau bahkan diperlombakan lalu dibukukan yang selanjutnya
disebut dengan antologi puisi.
Asal muasal antologi puisi ditemukan
Antologi biasanya juga diciptakan oleh seorang sastrawan yang mengumpulkan klip puisi
yang pernah ditulis atau pihak ketiga yang menganggap karya sastrawan tersebut layak
untuk dikumpulkan dan diterbitkan dalam bentuk antologi.
Begitu pula dalam lagu yang diperdengarkan sehari-hari. Lagu berasal dari tulisan lirik dan
irama yang dimainkan. Lirik yang ditulis termasuk dalam karya sastra berbentuk puisi
sedangkan irama yang membangunnya tidak termasuk karya sastra. Hal ini dikarenakan
irama yang dimainkan termasuk dalam karya seni yang penciptaannya mengandalkan
bunyi-bunyian.
Album
Berhati (2020)
1. Nyala
Kubawakan, kubawakan
Kau nyala api
Tiuplah, tiuplah
Mati kembali
Mari kita rayakan cemburu
Yang sedang ganas-ganasnya menyerang
Tepat di ulu hatimu
Beri juga, beri juga
Tepuk tangan yang riuh
Untuk dia, untuk dia
Yang memilih menjauh
Bergegas, berkemas, berlayar
Dari tangisanmu yang mulai membandang
Saat kau sedang sayang-sayangnya
Di bawah bulan yang bulat sempurna
Kau mintaku bersaksi
Aku ingin jadi jantungmu
Dan berhenti semauku
Agar kau tahu
Rasanya hampir mati ditikam
Patah hati
Aku ingin jadi jantungmu
Dan berhenti semauku
Agar kau tahu
Rasanya hampir mati ditikam
Patah hati
Aku ingin jadi jantungmu
Dan berhenti semauku
Agar kau tahu
Rasanya hampir mati ditikam
Patah hati
Dengarlah tidak kau suara itu
Dengarlah tidak kau suara itu
Dengarlah tidak kau suara itu
Dengarlah tidak kau suara itu
Itu suara retaknya nyawaku
2. 1-2-CHA-CHA
Lenggang berdua kita menari ya
Satu dua cha-cha
Nyamankan erat genggaman
Kita jangan renggang lagi
Jinjit jinjit kecil sesuai nada
Satu dua cha-cha
Gula kapas langit kita
Aduhai amboi sekali
Kibas kibaskan sedikit ke hidungku
Rambutmu oh ho
Kita memejam
Tenggelam hanyut dalam kendali
Tubuhku tubuhmu
Hey lenggok berayun ayu
Adakah kasih kasih yang bisa kupetik
Petik darimu kusimpan simpan selamanya
Kusimpan simpan selama
Adakah kasih kasih yang bisa kupetik
Petik darimu kusimpan simpan selamanya oh
Jinjit jinjit kecil sesuai nada
Satu dua cha-cha
Gula kapas langit kita
Aduhai amboi sekali
Lepaskan ikatan rambutmu yang tergelung
Kibaskan ke hidungku
Kita memejam
Tenggelam hanyut dalam kendali
Tubuhku tubuhmu
Lenggok berayun ayu
Adakah kasih kasih yang bisa kupetik
Petik darimu kusimpan simpan selamanya
Kusimpan simpan selama
Adakah kasih kasih yang bisa kupetik
Petik darimu kusimpan simpan selamanya
Gerakkan lekuk tubuhmu ke kiri
Biarkan tanganmu lepas menari
Satu dua cha-cha
Selamanya adakah murbei murbei yang bisa
Kupetik kupetik darimu kusimpan
Malam ini kita satu dua cha-cha
Liarkan tubuhmu menari
Malam ini kita satu dua cha-cha
Berdua
4. Di Timur
Katamu kau basah kehujanan
Petir bersahutan begitu kencang
Membuat kau bersedih ketakutan
Tanganku tak cukup panjang
Untuk mendekapmu sekarang
Malam terlalu larut
'Tuk mengejar kereta terakhir ke kotamu
Kita 'kan segera bertemu
Kemasi semua cemasmu
Katamu kau temukan
Kedai es krim yang lucu
Ingin kau ajakku ke sana
Tapi tak bisa segera
Telefon percuma
Kartu pos juga
Belum cukup canggih
'Tuk mengirim rasa
Jauh ke kotaku
Karena kita 'kan segera bertemu
Kemasi semua cemasmu
Larungkan cemasmu ke dalam pelukku
Kelak kita berdua bertemu
Larungkan cemasmu ke dalam ciumku
Kelak kita berdua bertemu
Larungkan ke dalam cium kita, peluk kita
Yang takkan hanya sebentar
5. Melebur Semesta
Untuk irama denyit dipan kita
Dan peluh keringatmu jatuh di kening ku
Dan sengal suaramu mengatur nafasmu
Kau teriakkan namaku begitu keras
Diluar hujan turun dengan deras
Malam ini kita buat cinta
Ku rebahkan kamu
Kau merebahkan ku
Dalam semestamu
Yang begitu cantik begitu romantis
Diluar hujan turun dengan deras oh
Malam ini kita buat cinta
Ku rebahkan kamu
Kau merebahkanku
Dalam semestamu
Yang begitu cantik begitu romantis oh
Diluar hujan turun dengan deras
6. Kultusan
Kutemukan
Jejak bibir kecilmu yang berkelana
Jauh ke lekuk
Lekuk leher yang bukan leherku
Kau berbohong
Yang mulia, kau pendusta
Bergetar kau bersumpah di balik tangis yang menderu
Untuk lacurnya lakumu
Kelak terulang lagi
Kauminta kuruntuhkan bumi
Di atas kepalamu
Dan kupercaya lagi
Mungkin dikultuskan
Dalam perjamuan
Bulir darahku
Namamu seorang
Hingga mengingkarimu adalah hal yang mustahil
Kau berbohong
Yang mulia, kau pendusta
Bergetar kau bersumpah di balik tangis yang menderu
Untuk lacurnya lakumu
Kelak terulang lagi
Kauminta kuruntuhkan bumi
Di atas kepalamu
Dan kupercaya lagi
Mungkin dikultuskan
Dalam perjamuan
Bulir darahku
Namamu seorang
Hingga mengingkarimu adalah hal yang mustahil
Mungkin dikultuskan
Dalam perjamuan
Bulir darahku
Namamu seorang
Hingga mengingkarimu adalah hal yang mustahil
9. Dalam Diam
Kepak iramanya di dada
Diam menabuh raga
Sudut kerling matamu
Pancarkan terang cahaya
Dalam diam sepenuhnya aku
Merayakan memilikimu
Bersemarak dekat dan penuh
Semoga riuhnya bergemuruh di udara
Bertanya tanyalah kau curiga
Darimana asal suara
Dari sini dari aku
Dari sini dari aku
Sudut kerling matamu
Pancarkan terang cahaya
Dalam diam sepenuhnya aku
Merayakan memilikimu
Bersemarak dekat dan penuh
Semoga riuhnya bergemuruh di udara
Bertanya tanyalah kau curiga
Darimana asal suara
Dari sini dari aku
Dari sini dari aku
Mungkin aku masih gerimis yang kecil
Kan jelang kujadi petir petir yang hebat
Dan bila waktunya tiba mungkin aku lebih berani
Bukan dalam diam saja sepenuhnya aku
Merayakan memilikimu
Bersemarak dekat dan penuh
Semoga riuhnya bergemuruh di udara
Bertanya tanya engkau curiga
Darimana asal suara
Dari sini dari aku
Dari sini dari aku
Merayakan memilikimu
Bersemarak dekat dan penuh
Semoga riuhnya bergemuruh di udara
Bertanya tanyalah kau curiga
Darimana asal suara
Dari sini dari aku
Dari sini dari aku
Dari sini dari aku
La la la la
10. Jelita
Dalam upayamu meringkus
Penyebab parau suaramu
Biru dan sembab berantakan
Jelita, kau harus cantik lagi
Keraslah percaya
Canggih tubuhmu
Akan menemukan cara terbaik
Menyembuhkan lukanya sendiri
Mekarlah kau abadi
Di taman-taman hati
Yang bunganya 'kan rapihkan diri
Diri yang menari
Menarilah kau terus
Keraslah percaya
Canggih tubuhmu
Akan menemukan cara terbaik
Menyembuhkan lukanya sendiri
Mekarlah kau abadi
Di taman-taman hati
Yang bunganya 'kan rapihkan diri
Diri yang menari
Menarilah kau terus
11. Nyalak
(Instrumental)