1
MODUL 1: PENGANTAR PBJP
1. Definisi PBJP
2. Ketentuan Umum PBJ (pasal 1-3)
3. Tujuan PBJ (pasal 4)
4. Kebijakan PBJ (pasal 5)
5. Prinsip PBJ (pasal 6)
6. Etika PBJ (pasal 7)
7. Aspek Hukum PBJ
8. Pelaku PBJ (pasal 8-17)
9. Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan PBJ (pasal 74 – 75)
10. Pengawasan, Pengaduan, Sanksi, dan Pelayanan Hukum dalam PBJ ( pasal 76 – 85)
2
2 Ruang Lingkup Institusi • Kementerian
• Lembaga
• Perangkat Daerah
Anggaran • APBN/APBD
• Pinjaman/hibah DN
• Pinjaman/hibah LN
3 Jenis pengadaan • Barang (ps.1 (29) Contoh terintegrasi:
• Pekerjaan Konstruksi (ps.1 1. Pekerjaan Rancang Bangun
(30) (Design and Build)
2. Pekerjaan IT Solution
• Jasa Lainnya (ps.1 (31)
3. Pekerjaan Engineering
• Jasa Konsultasi (ps.1 (32) Procurement Construction
Dapat TERINTEGRASI (EPC)
4. Pekerjaan Pembangunan,
Pengoperasian dan
Pemeliharaan
5 Tujuan Pengadaan
6 Kebijakan
Pengadaan
3
8 Etika Pengadaan 1. Tertib dan tanggungjawab 7. Menghindari dan
2. Profesional, mandiri dan menjaga mencegah
rahasia penyalahgunaan
3. Tidak saling mempengaruhi wewenang
4. Menerima tanggungjawab 8. Tidak menerima,
5. Menghindari konflik of interest menawarkan/
6. Menghindari dan mencegah menjanjikan
pemborosan dan kebocoran
keuangan negara
9 Peran UK dalam 1. Wajib mengalokasikan min. 40 % anggaran untuk UK
PBJ 2. B/PK/JL dengan pagu s/d Rp. 15 M wajib bagi UK
3. JK Konstruksi sd. Rp. 1 M
Dikecualikan yg menuntut kemampuan teknis
10 Produk DN Wajib Menggunakan produk DN, jika terdapat produk DN yg
memeliki TKDN + BMP paling sedikit 40 %
11 Pengadaan 1. Aspek Ekonomi 9. Aspek lingkungan Hidup
berkelanjutan Aspek Sosial
12 PBJ secara Menggunakan system Informasi: Dengan memanfaatkan E-
elektronik 1. SPSE Marketplace:
Sistem Pendukung 1. Katalog Elektronik
2. Toko daring
10. Pemilihan Penyedia
13 Ruang lingkup 1. Perencanaan Pengadaan 4. Serah Terima
SPSE 2. Persiapan Pengadaan Pekerjaan
3. Pemilihan Penyedia 5. Pengelolaan
Pelaksanaan Kontrak Penyedia
6. Katalog Elektronik
4
17 Pelaku Pengadaan 1. PA (psl. 9) 6. Agen Pengadaan (psl. 14)
2. KPA (psl.10) 7. Penyelenggara swakelola (psl.
3. PPK (psl 11) 16)
4. Pejabat Pengadaan (psl 12) 8. Penyedia barang/jasa (psl 17)
5. Pokja Pemilihan (psl 13)
5
23
6
24 Pelayanan Hukum 1. PA/KPA/PPK/PP/Pokja 3. Penyedia, Ormas, Pokmas dan
2. Sejak penyelidikan hingga Pelaku Usaha TIDAK
putusan pengadilan TERMASUK
25 Penyelesaian 1. Layanan Penyelesaian 3. Dewan sengketa Konstruksi
Sengketa Kontrak sengketa 4. Pengadilan
2. Arbitrase (BANI)
7
26 Penyelenggara
Swakelola
27 Pelaku Usaha setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk
badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum
Negara RI, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian
menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang
ekonomi.
28 Peyedia Pelaku Usaha yang menyediakan barang/jasa BERDASARKAN
KONTRAK.
8
MODUL 2: Melakukan Perencanaan PBJP
1. Memahami tentang Identifikasi/Reviu Kebutuhan dan Penetapan Barang/Jasa pada
PBJP
2. Memahami tentang Penyusunan Spesifikasi Teknis dan Kerangka Acuan Kerja (KAK)
pada PBJP
3. Memahami tentang Penyusunan Perkiraan Harga untuk setiap tahapan PBJP
4. Memahami tentang Perumusan Strategi Pengadaan, Pemaketan, dan Cara Pengadaan
pada PBJP, serta masing-masing faktor yang mempengaruhinya
5. Memahami tentang Perumusan Organisasi PBJP
6. Memahami potensi risiko dalam perencanaan PBJP
7. MENGIDENTIFIKASI DAN MENGUMPULKAN bahan dan/atau data dan/atau
informasi yang dibutuhkan untuk melakukan perencanaan PBJP.
9
9 Sumber spesifikasi 1. Pengguna akhir 3. Standar dan informasi
2. Brosur/katalog hasil pengujian
4. Instansi pemerintah
10 Kerangka Acuan Kerja Dokumen perencanaan kegiatan yg berisi 5 W+1 H.
KAK Jasa Konsultansi Minimal berisi: 1. Uraian Pekerjaan; 2.
Waktu pelaksanaan dan 3. Spesifikasi Teknik (kualifikasi
Tenaga Ahli)
11 Penyusunan Prakiraan 1. Penyusunan RAB 2. Penyusunan HPS
Harga B/J Waktu: Bersamaan dengan Waktu: Saat akan dilakukan
penyusunan RKA K/L atau tender/seleksi
RKA PD
12 Tahapan RAB
10
- PA Rp. 2,5 M untuk Usaha Besar
19 Larangan dalam 1. Menyatukan/memusatkan yang tersebar…
pemeketan 2. Menyatukan yg sifat dan jenisnya seharusnya dipisah
3. Menyatukan yg besaran nilainya untuk usaha Kecil
4. Memecah PBJ dengan maksud menghindari Tender
20 Konsolidasi strategi pengadaan barang/jasa yang menggabungkan paket-
paket pengadaan barang/jasa sejenis menjadi satu atau beberapa
paket yang dilaksanakan bersamaan.
Pada tahap:
- Perencanaan oleh PA/KPA
- Persiapan Pengadaan oleh PPK
- Persiapan Pemilihan oleh UKPBJ
14 Pengumuman RUP APBN: SETELAH penetapan APBD: SETELAH
alokasi anggaran (APBN). rancangan Peraturan Daerah
tentang APBD disetujui
bersama oleh Pemerintah
Daerah dan DPRD
15 UKPBJ - Unit Kerja di K/L/PD yang menjadi pusat keunggulan
Pengadaan Barang/Jasa. Berbentuk STRUKTURAL
- Tingkat Kematangan: INISIASI, ESENSI, PROAKTIF,
STRATEGIS, UNGGUL.
16 Para pihak yang telibat 1. PPK Menyusun Perencanaan Pengadaan, dapat dibantu oleh
dalam Perencanaan SDM Pengelola PBJ di K/L/PD
Pengadaan 2. Jika PPK membutuhkan Pengelola Pengadaan, Tim Teknis,
agen Pengadaan dapat mengusulkan ke PA/KPA
3. PA/KPA menetapkan hasil Perencanaan
17 Strategi Penanganan Risiko
1. Mengurangi kemungkinan terjadinya risiko (prevention/abate);
2. Menurunkan dampak terjadinya risiko (mitigate);
3. Mengalihkan risiko (share);
4. Menghindari risiko (avoid).
11
5. Understandable (dapat dimengerti): Disajikan dalam format yang berguna dan dapat
dimengerti
6. Verifiable (dapat dibuktikan) Dua pihak independen, orang yang memiliki
pengetahuan akan menghasilkan informasi yang sama
7. Accessible (dapat diakses) Tersedia kapan saja dibutuhkan oleh pengguna dalam
format yang dapat mereka gunakan
12
Data dan Informasi dalam perencanaan PBJ
13
MODUL 3: Melakukan Pemilihan Penyedia
1. Menjelaskan Reviu terhadap Dokumen Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
2. Menjelaskan Penyusunan dan Penjelasan Dokumen Pemilihan.
3. Menjelaskan Penilaian Kualifikasi.
4. Menjelaskan Evaluasi Penawaran.
5. Menjelaskan Pengelolaan Sanggah.
6. Menjelaskan Penyusunan Daftar Penyedia Barang/Jasa Pemerintah.
7. Menjelaskan Negosiasi dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
8. Menjelaskan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dengan Persyaratan Khusus dan/atau
Spesifik.
9. Menjelaskan Risiko pada Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Pemerintah.
10. MENGIDENTIFIKASI dan mengumpulkan bahan, data, dan/atau informasi yang
dibutuhkan pada Pemilihan Penyedia Barang/Jasa Pemerintah.
RINGKASAN MODUL 3: Melakukan Pemilihan Penyedia
No. Meliputi Uraian
1 Hal yg direviu POKJA a. Spesifikasi Teknik/KAK g. Analisis pasar (untuk
b. HPS metode kualifikasi dan/atau
c. Rancangan Kontrak metode pemilihan Penyedia.
d. Dokumen Anggaran h. Uraian pekerjaan,
(anggaran tersedia dan identifikasi bahaya,
cukup) penetapan resiko pengadaan
e. ID peket RUP (paket telh
terdaftar diSiRUP)
f. Waktu penggunaan B/J
2 Tindak lanjut hasil reviu: jika terdapat hal yg perlu diubah, POKJA menyampaikan ke
PPK. Jika PPK menolak disampaikan ke PA/KPA untuk diputuskan.
14
4 Dokumen Pemilihan Dokumen Kualifikasi Dokumen tender/Penawaran
Untuk memilih Untuk memilih B/J-nya
penyedia B/J
5 Hal yg perlu 1. Penetapan metode Pemilhan
diperhatikan dalam 2. Petetapan metode kualifikasi
penyusunan dokumen 3. Penetapan metode evaluasi penawaran
Pemilihan 4. Penetapan metode penyampaian penawaran
6 Tujuan Pemberian 1. Menyamakan persepsi
Penjelasan 2. Mendapatkan masukan atas kesalahan yg mungkin terjadi
3. Mengetahui minat calon penyedia
7 Metode Pemilihan a. B/P/JL: (ps 38) b. JK: (Ps.41)
Penyedia • E- Purchasing o Pengadaan langsung
• Pengadaan langsung o (nilai < 100 Jt)
(nilai < 200 Jt) o Penunjukan langsung
• Penunjukan langsung o Seleksi
• Tender cepat
• Tender
15
12 Hasil kualifikasi
14 Evaluasi Penawaran
16
16 Sanggah dilakukan jika 1. Kesalahan evaluasi
ada 2. Penyimpangan thd ketentuan dan prosedur PERPRES
3. Rekayasa dan persekongkolan diantara penyedia
4. Penyalahgunaan oleh POKJA, Pimpinan UKPBJ, PPK,
PA/KPA dan/atau Kepala Daerah
17
22 Tujuan Negosiasi 1. Memperoleh harga yg sesuai harga pasar
2. Meyakinkan kejelasan substansi teknis, metode dan biaya
3. Mewujudkan akuntabilitas
23 Pelaksanaan Negosiasi 5. Sebelum pelaksaan 6. Setelah pelaksanaan kontrak
kontrak - Perubahan kontrak
- Sebelum SPPBJ - Jika timbul masalah
- Sebelum ttd kontrak
24 Para pihak dalam Pokja, pejabat Pengadaan, PPK, peserta calon pemenang,
negosiasi penyedia B/J
25 PBJ dengan persyaratan 1. Pek. Terintegrasi
spesifik 2. Pengadaan badan usaha pelaksana KPBU
26 Pengadaan khusus 1. PBJ dalam rangka darurat 4. PBJ di luar negeri
2. Penelitian 5. Tender/seleksi internasional
3. PBJ yg dikecualikan: - PK > 1 T
a. PBJ pada BLU/BLUD - B/JL > 50 M
b. Tarif sdh dipublikasi - JK > 25 M
secara luas 6. PBJ yg pelaksanaannya
c. Dilaksanakan sesuai mengacu pada pemberi
praktik bisnis yg sdh HIBAH
mapan
d. Telah diatur dalam
peraturan lain
Risiko
18
Data dan informasi dalam pemilihan penyedia B/J
19
MODUL 4: MENGELOLA KONTRAK PBJ
1. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJP)
2. Pembentukan tim pengelola Kontrak
3. Pengendalian Kontrak PBJP
4. Serah Terima Hasil PBJP
5. Evaluasi Kinerja Penyedia PBJP
6. Perumusan Kontrak PBJP dalam bentuk kuitansi, bukti pembayaran/pembelian dan
Surat Pesanan
7. Risiko Pengelolaan Kontrak PBJP
8. Mengidentifikasi dan mengumpulkan bahan/data/informasi untuk melakukan
persiapan pengendalian kontrak, serta evaluasi kinerja penyedia PBJP
No Meliputi Uraian
.
1 Definisi kontrak
2 Syarat sah kontrak 1330 1. Sepakat kedua pihak 3. suatu hal tertentu (obyek)
KUHPERDATA 2. cakap 4. suatu sebab halal
3 Pejabat penandatangan 5. PA, 2. KPA, 3. PPK
kontrak
4 Tugas tim pengelola 8. Tim pendukung: membantu urusan administrasi dan keuangan
kontrak 9. Tim teknis : membantu Menyusun perencanaan pengadaan,
spesifikasi/KAK, rancangan kontrak, HPS
10. Tim/Tenaga Ahli: membantu perubahan desain, quality
assurance dan quality control
20
5 Kontrak Tahun jamak 1. Penyelesaian > 12 bulan atau melewati TA
2. Manfaat > 1 TA, paling lama 3 TA
6 Jenis kontrak
21
8 Bentuk Kontrak
22
11 Besaran Uang muka
12 Jaminan PBJ
14 Penyesuaian harga - Masa pelaksanaan > 18 bulan - Jenis kontrak harga satuan
- Dihitung mulai bulan ke 13 atau waktu penugasan
23
15 Manfaat Rancangan 1. Pedoman bagi POKJA/PP dalam menyusun Dokumen
Kontrak Pemilihan
2. Pedoman bagi penyedia dalam menyusun dokumen
penawaran
3. Pedoman perikatan dan hubungan Kerjasama antara PPK
dengan penyedia
24
18
25
19 Surat Pesanan:
26
23 Instrumen Pengendalian 1. DIAGRAM BATANG
Kontrak
2. KURVA S
24 Serah terima hasil pekerjaan: dilakukan setelah pekerjaan selesai 100 % sesuai kontrak
27
29 Tujuan penilaian kinerja
a. Tertib penyelenggaraan pekerjaan dalam rangka menjamin kualitas B/J;
b. Memperoleh profil Penyedia berdasarkan kinerjanya;
c. Mitigasi risiko pelaksanaan pekerjaan;
d. Umpan balik bagi Penyedia untuk dapat meningkatkan kinerjanya; dan
e. Memberikan indikator peningkatan kapasitas yang dibutuhkan oleh
Penyedia.
30 Penilaian kinerja dilakukan setelah:
- BAST/BAST-Akhir (FHO)
- PPK menghentikan pekejaan karena keadaan KAHAR dan pek. Tidak dilanjutkan;
- PPK melakukan pemutusan kontrak
28
32 Data dan Informasi dalam pengelolaan kontrak PBJP
29
30
MODUL 5 : MENGELOLA PBJ secara swakelola
1. Menjelaskan Perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara Swakelola
2. Menjelaskan Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara Swakelola
3. Menjelaskan Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara Swakelola
4. Menjelaskan Pengawasan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara Swakelola
5. Menjelaskan Serah terima hasil pekerjaan secara Swakelola
6. Menjelaskan risiko pengelolaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara Swakelola
7. Mengidentifikasi dan mengumpulkan bahan dan/atau data dan/atau informasi yang
dibutuhkan untuk mengelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah secara Swakelola.
4 Tipe Swakelola
31
5 Persiapan Swakelola 1. Penetapan penyelenggara swakelola
2. Menetapkan Rencana kegiatan
3. Menetapkan Jadwal pelaksanaan
4. Reviu spesifikasi teknis/KAK
5. Reviu RAB
6. Finalisasi dan ttd kontrak swakelola (tipe II, III dan IV)
9 Persyaratan tipe IV 1. Memiliki sekretariat dengan alamat yang benar dan jelas di
lokasi tempat pelaksanaan pekerjaan.
2. Memiliki kemampuan untuk menyediakan B/J sejenis yg
diswakelolakan
32
10 Finalisasi dan Tim persiapan dan tim pelaksana Menyusun Rancangan
penandatanganan Kontrak.
kontrak 1. Jika ada perbedaan antara usulan dan DIPA/DPA, PPK
melakukan negosiasi teknis dan harga dengan pelaksana
swakelola
2. PPK menetapkan spesifikasi/KAK dan RAB hasil negosiasi
3. Hasil negosiasi dituangkan dalam BA dan menjadi dasar
penyusunan kontrak
4. PPK ttd kontrak swakelola dengan Tim swakelola.
11 Kontrak Swakelola 3. Para pihak 6. Jangka waktu pelaksanaan
paling kurang berisi 4. B/J yg akan dihasilkan 7. Hak dan kewajiban para
5. Nilai pekerjaan pihak
12 Pelaksanaan PBJ 7. PA/KPA dapat menggunakan pegawai K/L/PD lain dan/atau
melalui swakelola tipe 1 tenaga ahli
8. Penggunaan tenaga ahli tidak boleh melebihi 50% dari
jumlah TIM
9. Dalam hal dibutuhkan B/J melalui penyedia, pengadaannya
HARUS mengikuti PERPRES PBJ
33
14 Pelaksanaan PBJ melalui swakelola tipe III (Pasal 47 Ayat 3
Pimpinan Tim
Pelaksana
34
17 Pembayaran pelaksanaan swakelola
22 Serah-terima
35
RISIKO
36
37
38
Data dan informasi yang diperlukan dalam Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Secara swakelola
39
40
MODUL 6
PENGANTAR MANAJEMEN RANTAI PASOK
RINGKASAN MODUL 6 :
PENGANTAR MANAJEMEN RANTAI PASOK
No. Meliputi Uraian
1 Pengertian Sekumpulan organisasi yang secara langsung dihubungkan oleh satu
Supply Chain atau lebih aliran produk, jasa, keuangan, atau informasi dari
(rantai pasok) HULU/SUMBER ke HILIR/PELANGGAN
41
3 Manajemen Manajemen yang meliputi perencanaan dan pengelolaan semua
Rantai pasok kegiatan yang terlibat dalam identifikasi sumber daya dan pengadaan
(sourcing and procurement), konversi (conversion), dan semua kegiatan
manajemen logistik. " .
4 Aspek MRP a. Reliability (andal): kemampuan menciptakan B/J berkualitas, sesuai
harapan pelanggan
b. Responsiveness (responsive): kecepatan
c. Agility (flesibel dan adaptip): kemampuan merespon perubahan secara
adaptip
d. Effisiensi (efisien): Kemampuan menggunakan biaya secara efisien
e. Asset productivity (produktivitas asset): kemampuan memaksimalkan
produksi dengan meminimalkan aset
5 Siklus 1. PLAN (Perencanaan) Proses yang menyeimbangkan
Manajemen PERMINTAAN dan PASOKAN
Rantai Pasok untuk menentukan tindakan terbaik
(MRP) dalam memenuhi kebutuhan
pengadaan, produksi, dan pengiriman
2. SOURCE (Pengadaan) PEMBELIAN bahan baku dengan
kualitas dan harga terbaik
3. MAKE (Produksi) Transformasi bahan dari bahan baku
menjadi barang jadi
4. DELIVER (Pengiriman) Proses untuk mengirimkan dan
mendistribusikan barang/jasa ke
PENGGUNA AKHIR
42
9 Keterkaitan PBJP dengan MRP
43
44
10 3 jenis Rantai 1. Pendek, contoh: kegiatan rutin dan proyek
pasok 2. Panjang, contoh: pembangunan gedung sekolah, mulai dari
perencanaan sampai pemanfaatan oleh siswa. PBJ dalam keadaan
darurat, mulai dari pengadaan sampai dengan penyerahan kepada
masyarakat
3. Kompleks, contoh: PBJ skema KPBU
11 Penerapan MRP dalam PBJ
45