Anda di halaman 1dari 5

Judul Elastisitas Permintaan Cabai Merah (Capsicum Annuum L.

) Di
Kota Surabaya
Volume & Halaman Vol.21 76-93
Tahun 2021
Penulis Fransiska Sari Astuti, Hary Sastryawanto, dan Koesriwulandari
Reviewer Fahira Husna
Herza Eka Pratiwi
St.Nur Muthia Syawalia
Yulvani Anggreani
Nur Aisyah Syakira
Frentika Peti Pakasi
Tanggal 1 Juni 2021
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan cabai merah di Surabaya serta
elastisitas harga.
Hasil Peneitian 1. Nilai elastisitas harga cabai merah di Kota Surabaya 0,
0000284, berarti jika harga cabai merah meningkat 1% maka
jumlah permintaan cabai merah di Kota Surabaya meningkat 0,
0000284 %. Harga cabai merah berpengaruh secara tidak
signifikan terhadap permintaan cabai merah di Surabaya,
ditunjukkan dengan nilai t-statistika 0, 854 pada tingkat signifikan
0, 402>0, 1. Berarti cabai merah berpengaruh tidak signifikansi
terhadap permintaan cabai merah. Artinya ketika cabai merah
mengalami kenaikan atau penurunan harga, hal tersebut tidak
mempengaruhi permintaan konsumen terhadap cabai merah karena
cabai merah sudah seperti kebutuhan dalam makanan serta
kecintaan masyarakat Kota Surabaya terhadap makanan pedas.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Yanti (2019) yang
berjudul “Faktorfaktor yang Mempengaruhi Permintaan
Konsumen terhadap Cabai Rawit di Kota Denpasar Provinsi Bali”
yang menunjukkan hasil bahwa Nilai signifikansi yang terdapat
pada variabel harga cabai rawit adalah 0, 770. Nilai tersebut lebih
besar dari 0, 05, sehingga harga cabai rawit berpengaruh tidak
signifikan terhadap permintaan cabai rawit di Kota Denpasar pada
taraf nyata 5%.
2. Nilai elastisitas harga cabai merah keriting di Kota Surabaya -0,
0000569, berarti jika harga cabai merah keiting meningkat 1%
maka jumlah permintaan cabai merah di Kota Surabaya menurun
0, 0000569 %. Harga cabai merah keriting berpengaruh secara
tidak signifikan terhadap permintaan cabai merah keriting di
Surabaya, ditunjukkan dengan nilai t-statistika -0, 778 pada tingkat
signifikan 0, 444>0. 1. Berarti cabai merah berpengaruh tidak
signifikansi terhadap permintaan cabai merah. Berdasarkan
penelitian yang saya lakukan di Pasar Pabean Surabaya, meskipun
cabai merah mengalami kenaikan harga, hal tersebut tidak
mempengaruhi permintaannya dan tidak menjadikan cabai merah
keriting sebagai pengganti dikarenakan tingkat kepedisannya dan
minat konsumen terhadap cabai merah keriting sangat sedikit.
3. Nilai elastisitas harga bawang merah di Kota Surabaya -0,
0000332, berarti jika harga bawang merah meningkat 1% maka
jumlah permintaan cabai merah di Kota Surabaya menurun 0,
0000332 %. Harga bawang merah berpengaruh secara tidak
signifikan terhadap permintaan cabai merah di Surabaya,
ditunjukkan dengan nilai t-statistika -0, 550 pada tingkat signifikan
0, 587>0, 1. Berarti bawang merah berpengaruh tidak signifikansi
terhadap permintaan cabai merah. Berdasarkan penelitian yang
saya lakukan di Pasar Pabean Surabaya, harga bawang merah tidak
berpengaruh terhadap permintaan cabai merah di Pasar Pabean di
karenakan konsumen bisa menggantikan bawang merah dengan
bawang putih ataupun bawang bombay ketika bawang merah
mengalami kenaikan harga.
Judul Penerapan Konsep Diferensial Dalam Elastisitas Permintaan
Terhadap Strategi Promosi Dan Harga Jual Melalui E-Commerce
Volume & Halaman Vol.2 Hal. 211-222
Tahun 2022
Penulis Dedek Kustiawati , Dimas Aldytama Kurnianto, Ghina Nadhifatul
Ulya, Gita Rahmadani
Reviewer Fahira Husna
Herza Eka Pratiwi
St.Nur Muthia Syawalia
Yulvani Anggreani
Nur Aisyah Syakira
Frentika Peti Pakasi
Tanggal 15 Desember 2022
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep diferensial pada
sub pokok elastisitas permintaan sebagai strategi promosi dan
harga jual melalui e-commerce
Hasil Penelitian Di Indonesia, 19 juta UMKM sedang menjajaki
lingkungan digital, termasuk ecommerce, menurut Presiden Joko
Widodo (Jokowi). Pada 2024, pemerintah ingin menargetkan 30
juta UMKM menjadi go-digital. Lebih dari 19 juta UMKM
mungkin terlibat dalam e-commerce. Pasalnya, Asosiasi E-
commerce Indonesia (idEA) menyebutkan penggunanya mencapai
sekitar 19 juta pada April tahun lalu. IDEA melaporkan, antara
Mei 2020 hingga Februari 2022, atau selama pandemi corona,
sebanyak 9,9 juta UMKM bergabung dengan platform digital.
Khususnya mengikuti Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia
yang diselenggarakan oleh pemerintah (Septiani, 2022a). Pada
tahun 2030, nilai ekonomi digital Indonesia diprediksi sebesar
Rp5.718 triliun oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag). Ada
empat industri yang mendukung potensi tersebut, e-commerce
menjadi salah satunya. E-commerce akan memberikan kontribusi
terbesar, yaitu sebesar 34% atau Rp 1.908 triliun, menurut
Kementerian Perdagangan.
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diperlihatkan,
ada terjadinya permintaan konsumen meningkat ketika berbagai
macam promosi ditawarkan dan harga barang jual diturunkan.
Dimana berdasarkan data yang telah dijelaskan bahwa penawaran
promosi dalam penjualan melalui e-commerce saat ini menjadi
salah satu daya dalam mendapatkan konsumen serta kemudahan
dalam melakukan transaksi juga menjadi salah satu pengaruh
untuk mendapatkan konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa
penerapan konsep diferensial pada sub pokok elastisitas
permintaan dapat menjadi acuan dalam menentukan strategi
promosi dan menentukan harga jual melalui penjualan elektronik
(e-commerce).

Judul Sensitivitas Deposito Mudarabah, Elastisitas Tingkat Suku Bunga, Elastisitas


Tingkat Bagi Hasil pada Perbankan Syariah di Indonesia
Volume & Halaman Vol.7 Hal. 1629-1645
Tahun 2020
Penulis Della Safira Radi Putri, Noven Suprayogi
Reviewer Fahira Husna
Herza Eka Pratiwi
St.Nur Muthia Syawalia
Yulvani Anggreani
Nur Aisyah Syakira
Frentika Peti Pakasi
Tanggal 25 September
Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan elastisitas suku bunga dan tingkat elastisitas bagi hasil
pada deposito Mudarabah Bank Syariah Indonesia tahun 2013-
2017.
Hasil Penelitian 1. Elastisitas tingkat suku bunga terhadap masing-masing jumlah
deposito mudarabah 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan >12
bulan di perbankan syariah Tahun 2013-2017 tidak memiliki
perbedaan yang signifikan atau dengan kata lain deposito
mudarabah sensitif terhadap perubahan tingkat suku bunga.
2. Elastisitas tingkat bagi hasil terhadap masing-masing jumlah
deposito mudarabah 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan >12
bulan di perbankan syariah Tahun 2013-2017 tidak memiliki
perbedaan yang signifikan atau dengan kata lain deposito
mudarabah sensitif terhadap perubahan tingkat bagi hasil.

Anda mungkin juga menyukai