Anda di halaman 1dari 8

JURNAL MANAJEMEN PERHOTELAN DAN PARIWISATA VOLUME 5, ISSUE 2, 2022

LuPENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI


SUPERMARKET PEPITO CABANG LOVINA
Ni Kadek Ari Trisna Surya Murti 1 , Ni Made Dwi Ariani Mayasari 2
1Universitas Pendidkan Ganesha, Singaraja, Bali, Indonesia

2Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Bali, Indonesia

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan menguji (1) pengaruh kualitas pelayanan dan harga terhadap
ARTICLEINFO
Article history: keputusan pembelian konsumen bagi keputusan pembelian konsumen di supermarket pepito
Received 19 April 2018 cabang lovina (2) pengaruh kualitas pelayanan bagi keputusan pembelian konsumen di
Received in revised form Supermarket Pepito Cabang lovina(3) pengaruh harga bagi keputusan pembelian konsumen di
6 October 2018
Accepted 12 October 2018 Supermarket Pepito Cabang Lovina, Subjek penelitian ini adalah masyarakat daerah Lovina dan
Available online 20 October WNA yang pernah berbelanja di supermarket pepito cabang lovina. dan objek penelitian ini
2018 (DIEDIT EDITOR) adalah kualitas pelayanan, harga, keputusan pembelian. Jumlah sampel yang dipergunakan yakni
Kata Kunci:
sebanyak 80 informan melalui penggunaan purposive sampling. Desain studi ini termasuk studi
Harga, Kualitas pelayanan, kuantitatif kausal dan data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi
Keputusan pembelian linier berganda. Hasil temuan inipun membuktikan (1) kualitas pelayanan dan harga
menyumbangkan pengaruhnya dengan positif dan signifikan bagi keputusan pembelian, (2)
kualitas pelayanan menyumbangkan pengaruhnya dengan positif dan signifikan bagi keputusan
pembelian, (3) harga menyumbangkan pengaruhnya dengan positif dan signifikan bagi keputusan
pembelian.

Pendahuluan

Derasnya arus globalisasi dan evolusi kehidupan manusia dan budaya telah menyebabkan transformasi nilai-nilai budaya,
bergeser dari fokus komunal menjadi yang lebih individualistis. Mobilitas yang tinggi membuat masyarakat selalu berusaha untuk
melakukan segala hal dengan mudah, cepat dan praktis, tidak bisa dipungkiri bahwasanya berbelanja merupakan salah satu hal yang
ingin dilakukan setiap orang dengan cepat dan mudah. Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Lovina hanya untuk berbelanja atau
berlibur. Salah satu tempat yang kerap sekali dikunjungi wisatawan asing saat berkunjung ke Lovina yaitu Supermarket Pepito.
Supermarket Pepito ini sangat populer di Bali khususnya di daerah Lovina, selain tempatnya yang strategis, terlihat dari pelayanan
yang diberikan oleh Supermarket Pepito cabang Lovina kepada konsumen ialah pelayanan yang sangat baik, ramah, dan cekatan
sehingga konsumen sangat senang untuk berbelanja disana dan merasa nyaman atas pelayanan tersebut. Pada tahun 2018 jumlah
kunjungan mencapai 148.000 pengunjung, namun ditahun 2019 dan 2020 saat pandemi Covid-19 melanda Supermarket Pepito
Cabang Lovina mengalami penurunan jumlah pengunjung. Hal ini didasari oleh warga negara asing yang tidak di perbolehkan untuk
datang ke Bali. Seperti yang diketahui bahwa Lovina adalah tempat pariwisata yang memberi sumbangan yang besar khususnya
dibidang ekonomi bagi kepada masyarakat lokal sehingga penghasilan ekonomi masyarakat pun ikut menurun akibat Covid-19
mengakibatkan masyarakat beralih ke supermarket biasa yang harganya jauh lebih murah walaupun kualitas pelayanan dan produknya
tidak berkualitas, namun di tahun 2021-2022 perekonomian masyarakat semakin membaik sehingga masyarakat kembali memilih
supermarket yang memiliki kualitas pelayanan yang baik seperti Supermarket Pepito Cabang Lovina untuk membeli keperluan yang
dibutuhkan dengan pelayanan yang baik dan nyaman.

1
Corresponding author.
E-mail : ari.trisna@undiksha.ac.id , dwi.mayasari@undiksha.ac.id

JMPP: p-ISSN: 2654-9719 1


JURNAL MANAJEMEN PERHOTELAN DAN PARIWISATA VOLUME 5, ISSUE 2, 2022

Penelitian ekstensif dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar terhadap perilaku pembelian konsumen di Indonesia,
dengan tujuan untuk mendapatkan wawasan tentang apa, di mana, bagaimana, berapa banyak, kapan, dan mengapa keputusan
pembelian konsumen. Faktor penentu yang memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli suatu produk terkait erat dengan
pilihan pembelian yang dibuat oleh konsumen. Mengacu pada penjelasan Kotler dan Armstrong (2012), ada empat indikator
didalam keputusan pembelian yakni: (Y1) kemantapan terhadap suatu produk, (Y2) kebiasaan didalam melakukan pembelian pada
produk, (Y3) memberi rekomendasi terhadap orang lain, (Y4) melaksanakan pembelian berulang.
Mengacu kepada perolehan wawancara yang sudah dilaksanakan terhadap pengunjung yang pernah berbelanja di Supemarket
Pepito Cabang Lovina kualitas pelayanan dari pegawai pepito sangat baik hal ini terlihat dari kesediaan dalam memberikan bantuan
kepada pelanggan dan menawarkan pelayanan yang sigap, dan cekatan ketika membantu konsumen saat kesulitan mencari barang
yang ingin dicari, pengetahuan dan kesopanan staff dan kemampuannya memberikan jaminan mutu sehingga konsumen percaya
dan yakin untuk membeli produknya. Maka dari itu konsumen merasa nyaman atas pelayanan ketika berbelanja di Supermarket
Pepito Cabang Lovina, sebagaimana telah ditetapkan pada sistem pelayanannya. Penyediaan layanan dianggap sebagai alat
terpenting dalam menjalankan bisnis. Khanisa (2021) berpendapat bahwasanya mutu pelayanan memberikan pengaruh ya dengan
signifikan pada keputusan pembelian konsumen. Berbeda dengan temuan Kurniawan (2018) membuktikan kualitas pelayanan tidak
menyumbangkan pengaruhnya bagi keputusan pembelian konsumen. Kotler dan Armstrong (2018) mendefinisikan harga sebagai
nilai moneter yang diberi melalui sebuah produk maupun pelayanan, atau value yang ditukarkan konsumen dalam upaya
mendapatkan kegunaan yang didapatkan melalui mempunyai atau memanfaatkan produk ataupun suatu layanan tersebut. Rata-
rata harga produk yang dijual di Supermarket Pepito jauh lebih mahal dari harga supermarket local ainya, hal ini juga disampaikan
oleh konsumen yang telah di wawancarai. Seperti untuk harga daging press, keju, wine dan beberapa produk lokal lainya yang di
bandrol dengan harga lebih tinggi karna belum terdapat di supermarket lokal lain. Kotler dan Armstrong (2012) menyatakan
indikator yang mencerminkan harga adalah (X2.1) harga yang terjangkau, (X2.2) harga yang sesuai terhadap mutu produk, (X2.3)
daya saing, (X2.4) harga yang sesuai terhadap kegunaan produksi. Berikut hasil kuesioner awal terhadap 10 responden.
Variabel harga di Supermarket Pepito Cabang Lovina relatif lebih tinggi. Proses penetapan harga suatu produk oleh
perusahaan mampu menyumbangkan pengaruh yang substansial bagi perilaku pembelian konsumen, karena titik harga yang
ditentukan oleh perusahaan dapat menjadi acuan permintaan produk. Berdasarkan temuan Andrianata, dkk (2022), membuktikan
adanya korelasi positif dari harga dan perilaku pembelian konsumen. Menurut temuan Viesti (2017), faktor harga tidak memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Berlandaskan penjelasan permasalahan yang diajukan,
karenanya peneliti tertarik melaksanakan studi berikaitan dengan “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen di Supermarmarket Pepito Cabang Lovina” dengan demikian kajian studi ini bertujuan mengujikan pengaruh
dengan bersamaan dan parsial dari kualitas pelayanan dan harga bagi keputusan pembelian konsumen di Supermarket Pepito
Cabang Lovina.

Metode

Kajian studi inipun dilaksanakan dalam upaya mengujikan pengaruh kulitas pelayanan dan harga bagi keputusan pembelian
konsumen di Supermarket Pepito Cabang Lovina. Pada kajian studi ini mengujikan 3 variabel diantaranya kualitas pelayanan (X1),
harga (X2), dan keputusan pembelian konsumen (Y). Penelitian inipun mempergunakan desain penelitian kuantitatif kasual.
Sugiyono (2012: 56) berpendapat bahwa hubungan kasual mengacu pada hubungan antara variabel yang mempengaruhi dan yang
dipengaruhi. Analisis regresi linier berganda berguna dalam menyelidiki dampak kualitas layanan dan nilai pelanggan terhadap
perilaku pembelian. Subjek pada kajian studi ini yakni masyarakat daerah Lovina dan WNA (Warga Negara Asing) yang pernah
berbelanja di supermarket Pepito Cabang Lovina lebih dari satu kali. Sedangkan objek yang digunakan yakni seluruh variable yang
diujikan pada kajian studi ini. Populasi yang dijadikan objek yakni konsumen yang sudah melaksanakan pembelian produk di
supermarket Pepito Cabang Lovina. Sampel merupakan sebagian dari populasi.
Investigasi ini berfokus pada penggunaan teknik non-probability sampling, khususnya purposive sampling, untuk memilih
sampel. Penentuan jumlah sampel representatif yang sesuai bergantung pada perkalian jumlah indikator dengan faktor mulai dari 5
hingga 10, seperti yang dikemukakan oleh Ferdinand (2014). Diartikan bahwasanya, total sampel = total indikator x 5 hingga x 10.
Kajian studi inipun mempergunakan 13 indikator dengan demikian banyaknya informan yang diambil selaku sampel yaitu 13 X 5 = 65
sampel minimalnya, kemudian 13 X 10 = 130 sampel maksimalnya, demikian banyak sampel yang dipergunakan yakni 80 informan
yang dipilih cocok selaku sumber data. Adapun pendekatan dalam mengumpulkan data yang dipergunakan pada kajian studi ini
guna memecahkan permasalahan penelitian, diantaranya: Teknik Observasi, Wawancara, Studi Pustaka dan metode Kuesioner
(Angket).

JMPP: p-ISSN: 2654-9719 2


JURNAL MANAJEMEN PERHOTELAN DAN PARIWISATA VOLUME 5, ISSUE 2, 2022

Investigasi ini dilaksanakan melalui teknik analisis regresi linier berganda dalam menganalisis datanya. Ketika hendak melaksanakan
analisis regresi berganda, maka wajib memenuhi prasyarat pengujian asumsi klasik diantaranya: (1) Uji Normalitas, (2) Uji
Multikolineritas, (3) Uji Heteroskedastisitas. Proses pengujian hipotesis digunakan untuk menjelaskan masalah dalam suatu
penelitian, khususnya untuk memastikan tersedia atau tidak tersedianya hubungan antara variabel, Kualitas Pelayanan, Harga bagi
Keputusan Pembelian, baik dengan bersamaan (Uji F) ataupun dengan individual (Uji T) .

Hasil dan Pembahasan

Hasil
Kajian studi inipun memakai Uji Validitas dan Uji Reliabilitas sebagai pengujian instrument penelitian. Pada kajian studi ini
menunjukkan bahwa antara Pvalue dengan alpha 0,05, maka semua item kuesioner yang berjumlah 13 tersebut dinyatakan valid
karena semua item menunjukkan hasil signifikansi < 0,05 , jadi bisa ditarik simpulannya item instrumen variabel kualitas pelayanan,
harga dan keputusan pembelian dinyatakan memenuhi syarat valid. Dalam uji reliabilitas kuesioner ditentukan oleh konsistensi atau
stabilitas jawaban responden bagi pernyataan dari waktu ke waktu. Penilaian reliabilitas bisa dilakukan melalui pendekatan
pengukuran tunggal atau satu kali. Penilaian dilakukan secara tunggal dan selanjutnya disandingkan dengan pertanyaan lain atau
evaluasi keterkaitan antara tanggapan terhadap asersi. Ghozali (2018:46) menyatakan apabila koefisien cronbach alpha > 0,70
dengan demikian pernyataan dikatakan handal ataupun sebuah konstruk variabel diasumsikan reliabel. Namun jika koefisien
cronbach alpha < 0,70 dikatakan tidak handal. menunjukkan bahwa antara Pvalue dengan alpha 0,05, maka semua item kuesioner
yang berjumlah 13 tersebut dinyatakan valid karena semua item menunjukkan hasil signifikansi < 0,05 , jadi bisa ditarik simpulannya
item instrumen seluruh variable yang diujikan masuk pada kategori valid. Tujuan utama uji asumsi klasik ialah memverifikasi
kesesuaian data untuk analisis melalui teknik regresi linier berganda. Uji asumsi klasik dipergunakan dalam menghasilkan
prognostikasi untuk variabel yang diteliti. Investigasi ini menggunakan uji asumsi klasik, yang mencakup:
1) Uji Normalitas
Sesuai pernyataan Ghozali (2018:161), tujuan dilakukannya uji normalitas adalah berupaya mengujikan apakah variabel residual
ataupun confounding didalam model regresi mengikuti pendistribusian normal. Uji normalitas dilaksanakan melalui memeriksa
sebaran data sepanjang sumbu diagonal sebuah grafik. Kondisi di atas dipertimbangkan seperti berikut.
a) Jika sebaran data sejajar dengan garis diagonal atau grafik dan menampilkan sebaran yang mengikuti arahnya, dengan
demikian bisa ditarik simpulannya model regresi mencukupi syarat normalitas.
b) Jika sebaran data secara signifikan menyimpang dari garis diagonal maupun tidak sesuai dengan orientasi garis ataupun grafik
diagonal, sehingga bisa ditarik simpulannya model regresi tidak termasuk asumsi normalitas.
Secara statistik uji normalitas bisa menggunakan pengujian Kolmogorov- Smirnov untuk memperoleh kata kuantitatif yang
mendukung gambar grafik p-p plot. Uji statistik bisa diperhatikan melalui Kolmigorov-Smirnov dari residual melalui kriteria
pengujiannya.

2) Uji Multikolonieritas
Uji multikolinearitas berguna mengujikan apakah model regresi mendeteksi terdapatnya hubungan dari variabel independen dan
dependen (Ghozali, 2018: 107). Bila terdapat korelasi antar variabel, maka ditarik simpulannya variabel tersebut tidak ortogonal,
yakni variable yang mengacu pada variabel independen yang menunjukkan koefisien korelasi nol di antara mereka sendiri. Untuk
menilai keberadaan multikolinieritas, seseorang dapat menggunakan penggunaan nilai toleransi atau VIF. Hasil tolerance yang
rendah sama dengan tingginya hasil VIF (sebab VIF = 1/Tolerance) Nilai cutoff yang biasanya dimanfaatkan dalam memperlihatkan
terdapatnya multikolonieritas yakni hasil Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan hasil VIF ≥ 10. Bila hasil tolerance > 0,10 atau nilai
VIF < 10 dengan demikian memperlihatkan tidak terjadinya multikolenieritas.
a) Nilai Tolerance ≤ 0,10 dan VIF ≥ 10, dengan demikian adanya multikolinieritas.
b)Nilai Tolerance ≥ 0,10 dan VIF ≤ 10, dengan demikian tidak adanya gejala multikolinieritas.

3)Uji Heteroskedastistas
Uji heteroskedastistas bertujuan menilai apakah didalam model regresi terjadinya perbedaan varian dari residual sebuah
observasi yang lain (Ghozali, 2018:137). Homoskedastisitas mengarah kepada keadaan dimana varians dari residual satu
observasi ke observasi lainnya stabil, sementara Heteroskedastisitas mengarah kepada keadaan dimana varians berbeda.
Seseorang dapat memastikan ada atau tidak adanya heteroskedastisitas dengan memeriksa representasi grafis dalam
keadaan tertentu:

JMPP: p-ISSN: 2654-9719 3


JURNAL MANAJEMEN PERHOTELAN DAN PARIWISATA VOLUME 5, ISSUE 2, 2022

A) Bila adanya pola tertentu misalnya titik-titik dan pembentukan pola yang konsisten (contohnya bergelombang, melebar
selanjutnya menyempit), dengan demikian bisa diketahui adanya heteroskedastisitas.
B) Jika pola yang dapat dilihat tidak ada dan titik data didistribusikan secara simetris di sekitar nilai sumbu Y dari nol, maka tidak
adanya heteroskedastisitas.
Pemanfaatan grafik plot dalam analisis tunduk pada batasan penting, karena hasil plot dipengaruhi oleh jumlah
pengamatan. Interpretabilitas hasil plot grafik menjadi semakin menantang dengan penurunan jumlah pengamatan. Maka dari
itulah, sangat penting melaksanakan pemeriksaan statistik yang mampu mengidentifikasi adanya heteroskedastisitas, seperti uji
Glejser. Uji glejser yaitu digunakan untuk melaksanakan regresi dari nilai absolute residual terhadap variabel bebas. Ada maupun
tidaknya heteroskedatistas bisa diperhatikan denganmelihat tingkat kepercayaan 5%, dimana jika probabilitas signifikannya melebihi
5% maka variabel tersebut tidak memiliki gejala heteroskedatistas.
Berikut ringkasan output SPSS analisis regresi linear berganda
Tabel.1
Output Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.


1 (Constant) 3,144 1,677 1,876 0,65
Kualitas Pelayanan(X1) 0.,426 0.082 0.481 5,175 0,000
Harga(X2) 0,279 0,084 0,307 3,299 0,001
a.Variabel Dependen : Keputusan Pembelian (Y)

Mengacu kepada perhitungan regresi linear bergandan pada tabel 1, demikian didapatkan hasil persamaan
regresinya yakni:

Y= 3,144 + 0,426X1 + 0.279X2

Berdasarkan hasil maka diperoleh nilai konstanta (α) sebanyak 3,144, nilai koefisien regresi Kualitas Pelayanan
(β1) 0,426 , Harga (β2) 0,279 dan error (ε) sebanyak 0,555. Beradasarkan hasil pengujian dengan SPSS, maka diperoleh
nilai penelitian R2 sebesar 0,445. Perolehan inipun membuktikan bahwasanya pengaruh variabel bebas yakni Kualitas
Pelayanan (X1) dan Harga (X2) dengan bersamaan bisa mempengaruhi variabel terikat yakni Keputusan Pembelian yang
merupakan (Y) pada Supermarket Pepito Cabang Lovina sebesar 44,5% dan sisanya sebanyak 55,5% terjadi disebabkan
variable lainnya yang tidak diujikan pada kajian studi ini.
Hipotesis pertama “adanya pengaruh Kualitas pelayanan dan Harga bagi Keputusan Pembelian Konsumen di
Supermarket Pepito Cabang Lovina”. Melalui rekapan output hasil uji regresi linier berganda, memberikan perolehan
Ryx1x2= 0,667 melalui Pvalue 0,000 < 0,05 diasumsikan menolak H0, maknanya tersedia pengaruh positif dan signifikan
kualitas pelayanan (X1) dan harga (X2) bagi keputusan pembelian (Y) melalui kontribusi pengaruhnya sebanyak 4,45% dan
sisanya terjadi disebabkan oleh variable lainnya sebanyak 55,5%. Demikian kesimpulannya adalah kualitas pelayanan dan
harga dengan bersamaan memberikan peranan terpenting didalam menciptakan peningkatan bagi keputusan pembelian
dan hipotesis pertama bisa diterima.
Hipotesis kedua “adanya pengaruh kualitas pelayanan bagi keputusan pembelian di supermarket pepito cabang
lovina”. Melalui rekapan output hasil uji regresi linier berganda, membuktikan perolehan Pyx1= 0,508 melalui P-value
0,000 < 0,05 diasumsikan menolak H0, artinya kualitas pelayanan(X1) menyumbangkan pengaruh positif dan signifikan
bagi keputusan pembelian (Y) melalui sumbangan kontribusinya sebanyak 25,2%. Demikian kesimpulannya adalah
kualitas pelayanan dengan parsial memberikan peranan terpenting didalam menciptakan peningkatan bagi keputusan
pembelian dan hipotesis kedua bisa diterima.

JMPP: p-ISSN: 2654-9719 4


JURNAL MANAJEMEN PERHOTELAN DAN PARIWISATA VOLUME 5, ISSUE 2, 2022

Hipotesis ketiga “adanya pengaruh harga bagi keputusan pembelian di supermarket pepito cabang lovina”.
Melalui rekapan output hasil uji regresi linier berganda, membuktikan perolehan Pyx2 = 0,502 melalui P-value 0,000 <
0,05, membuktikan menolak H0, diartikan bahwasanya harga (X2) menyumbangkan pengaruhnya dengan positif dan
signifikan bagi keputusan pembelian (Y), melalui kontribusi pengaruhnya sebanyak 25,2%. Demikian kesimpulannya
adalah harga dengan parsial memberikan peranan terpenting didalam menciptakan peningkatan bagi keputusan
pembelian dan hipotesis ketiga bisa diterima.

Pembahasan
Temuan penelitian inipun membuktikan variabel kualitas layanan dan harga menyumbangkan pengaruhnya
dengan positif dan substansial dengan statistik bagi keputusan pembelian konsumen. Keputusan pembelian konsumen
dapat dipengaruhi oleh interaksi kualitas layanan dan harga. Ketika kualitas layanan dan harga ditingkatkan, keputusan
pembelian cenderung meningkat. Sebaliknya, ketika kualitas layanan dan harga kurang optimal, keputusan pembelian
cenderung mengalami penurunan. Instansi harus mampu menciptakan sebuah pelayanan yang berkualitas agar nantinya
masyarakat merasa senang dan puas mendapatkan pelayanan yang baik sesuai yang diinginkan. Apabila kualitas
pelayanan menurun dan harga tinggi sehingga keputusan pembelian pun mengalami penurunan, maka dengan dari itu
supermarket pepito perlu meningkatkan kualitas pelayanan dengan menunjukkan pelayanan yang prima dengan
menyediakan pelayanan yang handal dan akurat, pelayanan yang responsif, karyawan yang sopan dan mempunyai
kemampuan di bidangnya, serta karyawan yang dapat memahami kebutuhan dan kesulitan konsumen saat berbelanja.
Selain itu, harga yang kompetitif dan sesuai juga harus selalu dikedepankan dengan mengupayakan keterjangkauan
harga, daya saing harga, harga yang sesuai terhadap mutu produk, dan harga yang sejalan pada kegunaan yang
didapatkan. Hal inipun dilaksanakan agar tidak terjadi komplain dan penilaian yang buruk dari pelanggan sehingga
pelanggan puas akan pelayanan dan harga yang didapatkan. Pelayanan diperuntukkan agar bisa memudahkan
masyarakat untuk melakukan pembelian agar tidak menyulitkan customer. Hal itupun senada dengan temuan yang
dilaksanakan Zuamma Ul Khanisa (2021) kualitas pelayanan dan harga menyumbangkan pengaruhnya dengan positif bagi
keputusan pembelian.
Analisis statistik variabel kualitas pelayanan menghasilkan nilai t sebesar 5,175 dan tingkat signifikansi 0,000
yang memperlihatkan bahwasanya kualitas pelayanan menyumbangkan pengaruhnya dengan signifikan bagi keputusan
pembelian. Temuan ini didukung oleh fakta bahwa tingkat signifikansinya lebih rendah dari tingkat alpha yang telah
ditentukan yaitu 0,05. Berdasarkan bukti empiris bisa ditetapkan kesimpulannya H01 ditolak dan Ha1 diterima, artinya
adanya hubungan yang signifikan dari kualitas pelayanan bagi keputusan pembelian pada Pepito Supermarket Cabang
Lovina. Hal inipun membuktikan kualitas pelayanan berdampak pada perilaku pembelian konsumen. Temuan studi di atas
menunjukkan bahwa kualitas penyediaan layanan, yang meliputi layanan yang dapat diandalkan dan tepat, layanan yang
cepat dan sopan, karyawan yang cakap dan berpengetahuan, dan karyawan yang memiliki kemampuan untuk memahami
persyaratan dan tantangan konsumen selama berbelanja, berkorelasi positif dengan keputusan pembelian. . Mendorong
konsumen agar membeli produk tertentu. Konsumen menunjukkan tingkat kepedulian yang tinggi terhadap kualitas
layanan saat terlibat dalam aktivitas belanja. Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi secara positif oleh kualitas
layanan yang didapatkan, dengan tingkat mutu pelayanan yang lebih tinggi menyebabkan keputusan pembelian
meningkat. Penegasan bahwa kualitas layanan merupakan penentu utama keputusan pembelian dikuatkan oleh kerangka
teori Tjiptono (2001). Konsep kualitas layanan dapat didefinisikan sebagai upaya bersama untuk memenuhi permintaan
dan preferensi pelanggan, sambil memastikan ketepatan penyediaan mereka selaras dengan harapan pelanggan.
Menurut Kasmir (2005), pelayanan mengacu pada tindakan atau aktivitas yang dilaksanakan bagi individu atau
berbadan usaha melalui tujuan untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Kualitas pelayanan yang diberikan oleh suatu
perusahaan merupakan salah satu faktor yang bisa mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Kualitas layanan
yang diberikan oleh perusahaan berkaitan dengan beragam fasilitas yang diberikan bagi pelanggannya, yang mencakup
aspek berwujud dan tidak berwujud. Dalam industri ritel, sikap pegawai yang ramah dan sopan, ditambah dengan fasilitas
yang tertata dengan baik, dapat menjadi magnet bagi pelanggan untuk melakukan transaksi. Kualitas pelayanan terjadi
disebabkan dua faktor utama, diantaranya pelayanan yang diinginkan dan pelayanan yang dirasakan. Fondasi kualitas
harus berasal dari persyaratan pelanggan dan berujung pada persepsi mereka. Kualitas suatu citra bergantung pada
perspektif atau persepsi pelanggan, bukan pada penyedia layanan. Tanggung jawab atas mutu pelayanan, baik atau
buruk, terletak pada seluruh komponen struktur organisasi perusahaan. Supermarket Pepito Cabang Lovina harus mampu
memberikan peyananan yang baik kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui lebih jauh dan memahami apa yang
mereka butuhkan saat ingin berbelanja. Apabila masyarakat tidak dapat menemukan barang yang dicari pegawai agar
cekatan dalam membantu agar masyarakat tidak mengeluhkan berbagai kendala masalah yang ada. Menurut Zuamma Ul
Khanisa (2021) kualitas pelayanan menyumbangkan pengaruhnya dengan positif bagi keputusan pembelian.

JMPP: p-ISSN: 2654-9719 5


JURNAL MANAJEMEN PERHOTELAN DAN PARIWISATA VOLUME 5, ISSUE 2, 2022

Temuan dari kajian studi inipun membuktikan terdapat dampak penting dan afirmatif dari penetapan harga
terhadap perilaku pembelian konsumen. Variabel harga dengan nilai thitung sebanyak 3,299 dan nilai signifikansi 0,001
membuktikan bahwasanya pengaruh harga bagi keputusan pembelian dengan statistik signifikan, karena nilai
signifikansinya < nilai alpha 0,05. Berdasarkan bukti empiris, hipotesis nol H02 ditolak sedangkan hipotesis alternatif H02
diterima. Hal inipun membuktikan bahwasanya ada korelasi positif antara harga dan keputusan pembelian pada
Supermarket Pepito Cabang Lovina.
Variabel harga sangat penting karena memiliki dampak ganda pada pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan
dan nilai yang dirasakan oleh konsumen. Harga selangit dapat mempengaruhi persepsi konsumen, membuat mereka
mengkategorikan produk sebagai barang mewah premium, yang menunjukkan kualitas unggul. Jika titik harga yang kami
tampilkan dianggap tidak cukup tinggi, hal itu dapat menimbulkan persepsi konsumen bahwa kualitas produk kami
rendah. Penerapan strategi penetapan harga yang sesuai diantisipasi untuk meningkatkan kualitas penawaran produk
dan memfasilitasi keputusan pembelian yang terinformasi. Menurut temuan penelitian Tambun (2021), adanya korelasi
positif dan substansial secara statistik dari harga bagi keputusan pembelian Vespa Klasik di Kota Malang. Ini menyiratkan
bahwa tingkat kesesuaian harga yang lebih tinggi dikaitkan dengan kemungkinan pembelian yang lebih besar. Studi ini
mengungkapkan bahwa konsumen memandang harga tidak hanya sebagai angka numerik, tetapi juga sebagai nilai atau
kegunaan yang diberi oleh barang ataupun jasa. Sama halnya dengan konsumen yang tetap memutuskan melakukan
pembelian di Supermarket Pepito Cabang Lovina walaupun jika dibandingkan dengan harga di supermarket lain lebih
terjangkau, tetapi value yang didapat saat berbelanja di Pepito menjual produk dengan kategori superior (berkualitas
tinggi) sehingga memiliki value yang lebih tinggi dari supermarket lain. Pepito memiliki layout atau tata ruang yang rapi,
tempatnya luas, bersih, nyaman dan barang yang dijual berkualitas baik (fresh) sehingga konsumen tidak merasa
keberatan untuk melakukan pembayaran menyesuaikan pada harga yang lebih mahal dari supermarket lain sebab value
yang diberikan Pepito sebanding dengan harga yang ditawarkan sehingga konsumen tetap memutuskan untuk berbelanja
di Supermarket Pepito cabang Lovina.
Temuan penelitian Pradana (2018) membuktikan terdapatnya korelasi positif dan signifikan secara statistik dari
harga dan perilaku pembelian konsumen. Konsumen lebih cenderung memilih produk jika strategi penetapan harga
perusahaan sejalan dengan daya beli mereka dan dianggap tepat. Keterjangkauan harga, daya saing harga, keselarasan
harga dengan kualitas produk, dan harga yang sesuai terhadap kegunaan yang didapatkan telah diidentifikasi sebagai
faktor kunci yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Ini menyiratkan bahwa biaya suatu produk tidak serta
merta menghalangi konsumen untuk membelinya. Meskipun demikian, jika kenaikan harga sepadan dengan kualitas
unggul dan fasilitas yang memuaskan, pembeli tetap akan memilih untuk membeli barang dagangan tersebut. Faktor
harga sebagai salah satu faktor yang menjadi penentu dalam memberikan pengaruh bagi proses pengambilan keputusan
konsumen saat melakukan pembelian.

JMPP: p-ISSN: 2654-9719 6


JURNAL MANAJEMEN PERHOTELAN DAN PARIWISATA VOLUME 5, ISSUE 2, 2022

.
Simpulan dan Saran

Mengacu pada uraian bahasan diatas dengan demikian bisa ditetapkan kesimpulannya, yakni:
(1) Kualitas pelayanan dan harga menyumbangkan pengaruhnya dengan positif dan signifikan bagi keputusan pembelian
konsumen di Supermarket Pepito Cabang Lovina. (2) Kualitas pelayanan menyumbangkan pengaruhnya dengan positif dan
signifikan bagi keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Pepito Cabang Lovina. (3) Harga menyumbangkan
pengaruhnya dengan positif dan signifikan bagi keputusan pembelian konsumen pada Supermarket Pepito Cabang Lovina.
Mengacu kepada hasil dari penelitian yang sudah dipaparkan, bisa diajukan sejumlah saran yang bersifat membangun
diantaranya:
(1) Untuk penelitian berikutnya diharap mampu mengembangkan lagi kajian studi ini melalui menambahkan variabel-variabel
lainnya misalnya citra merek, kualitas produk,dll yang dapat mempengaruhi kepuasan seperti kepercayaan, kualitas pelayanan
dan yang lainnya serta lebih memperbanyak teori tentang variabel yang akan digunakan, agar bisa menjadi acuan dan bisa
menambah ilmu pengetahuan khususnya dibidang manajemen pemasaran. (2) Untuk pihak instansi Supermarket Pepito penting
untuk mempertahankan nama baik instansi di mata masyarakat dengan lebih memperhatikan kualitas pelayanan dan harga yang
dipasarkan sehingga hal tersebut akan membuat masyarakat merasa nyaman dan tidak merasa kesulitan saat hendak melakukan
pembelian. Dengan melakukan hal tersebut Supermarket Pepito akan semakin dikenal dan berkembang.

Daftar Rujukan
Assegaff, M. 2009. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Pada Perusahaan Penerbangan PT. Garuda Di
Kota Semarang) Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol.10. No. 2. Juli,p. 171-186.
Alex, D., & Thomas, S. 2012. Impact of Product Quality, Service Quality and Contextual Experience on Customer Perceived Value and
Future Buying Intentions.European Journal of Business and Management. Volume 3, No.3, p.307-315.
Andrianata, Mufid, dkk. 2022. Pengaruh Brand Image, Harga, dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Rumah
Makan Ikan Bakar Gatsu Probolinggo. Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah, Vol. 5, No 2, Hal. 2658-2666.
Alfredo Dwitama Soenawan, Edward Stephen Malonda. 2015. Pengaruh Kualitas
Produk, Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen D’stupid Baker Spazio Graha Family Surabaya. Jurnal
Hospitality dan Manajemen Jasa. Vol 3, No.2.
Assegaff, M. 2009. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Pada Perusahaan Penerbangan PT. Garuda Di
Kota Semarang). Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 10. No. 2. Juli, p.171 – 186.
Arokiasamy, Anantha Raj A. 2012, “The Effect of Marketing Mix and Customer Perception on Brand Loyalty”, Journal of Business and
Management, 4 (2): 1-11.
Artha, Farid. 2013. Analisis Pengaruh Retailing Mix Terhadap Kepuasan Pelanggan dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan pada
Giant Supermarket Kota Malang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 1(2).
Ariella, I. R.. 2018. Pengaruh Kualitas Produk, Harga Produk dan Desain Produk terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Mazelnid.
PERFORMA: Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis, Vol. 3, No. 2, Hal. 215-221.
Amstrong, Gary & Philip, Kotler. (2012) Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I, Alih Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta:
Penerbit Prenhalindo.
Charles Lamb, W .et.al.2001. Pemasaran. Edisi Pertama, Salemba Empat: Jakarta.
Fetrizen dan Aziz. 2019. “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi terhadap Keputusan Pembelian Air Minum dalam
Kemasan (AMDK Merek AICOS Produksi PT. Bumi Sarimas Indonesia”.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25. Edisi 9. Semarang: Badan Penerbit Universitas
JMPP: p-ISSN: 2654-9719 7
JURNAL MANAJEMEN PERHOTELAN DAN PARIWISATA VOLUME 5, ISSUE 2, 2022

Diponegoro.
Gujarati, Damodar, 2003, Ekonometri Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain, Jakarta: Erlangga.
Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hamdani, M. Y., & Mawardi, M. K. 2018. Pengaruh Viral Marketing terhadap Kepercayaan Konsumen serta Dampaknya terhadap
Keputusan Pembelian. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 60, No. 1, Hal. 163–171.
Irawati, S. Z. (2016). Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Morning Bakery Batam. Jurnal Inovasi
dan Bisnis, 125-136.
Kurniasih, I. D. (2012). Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Variable Kepuasan (Studi pada
Bengkel Ahass Astra Motor Siliwangi Semarang . Jurnal Administrasi Bisnis 1, 37-35.
Kodu, S. 2013. Harga, Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Toyota Avanza.
Jurnal EMBA. Vol.1, No.3, p.1251-1259.
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P., dan Armstrong. 2018. Principle of Marketing. Global 17th Edition. London: Pearson.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2016. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Maimunah, Dwi Liza dan Djawoto. 2017. “Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga dan Citra Perusahaan terhadap Kepuasan Pelanggan”.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Volume 6, Nomor 12 (hlm. 1-18).
Maulana, A. S. (2016). Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan PT. Textile One Indonesia. Jurnal
Ekonomi, 7(1), 123– 125.
Melissa. 2010. Pengaruh Retail Service dan Store Image terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan di Pepito Supermarket Kuta-Bali.
Tesis. Program Studi Magister Manajemen Universitas Udayana, Denpasar.
Pradana, (2017) Pengaruh Harga Kualitas Produkdan Citra Merek Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Motor.
Viesti, R. T. (2017) Analisis Pengaruh Produk, Harga dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Mom Milk Manahan Solo.
Sondakh, N. D., dkk. 2022. Pengaruh Viral Marketing, Brand Image dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Kokumi Manado.
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta
Tjiptono , F. 2009 Strategi Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, F. 2015. Stategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, Fandy. 2014. Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan, dan Penelitian. Andi Offset, Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy. 2015. Strategi Pemasaran. Edisi 4: Andi.
Tambun, (2021) Analisis Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Barang Mewah (Studi keputusan pembelian vaspa klasik di kota
Malang”
Wijaya, Chnthia, Violita. (2017). “Pengaruh Harga, Kualitas Pelayanan Dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan Depot
Madiun Masakan Khas Bu Rudy.

JMPP: p-ISSN: 2654-9719 8

Anda mungkin juga menyukai