Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM SEMENTARA

PENGOLAHAN BAHAN PAKAN SECARA FISIK

PRAKTIKUM TEKNOLOGI PAKAN KELAS C

BIMA ARDANA PUTRA 2001109003

TEMPAT

Laboratorium Nutrisi Ternak Unggas, Non Ruminansia dan Industri Makanan


Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran.

ALAT DAN BAHAN

 Aquades
 Jagung giling sebanyak 10 gr
 Timbangan
 Wajan
 Gelas ukur
 Corong plastik

METODE

 Siapkan bahan pakan yang akan diperlakukan (jagung giling, hasil


separasi) 10 gram.
 Siapkan media uji massa jenis, yakni aquadest sebanyak 50 ml, ke dalam
gelas ukur berukuran 100 ml.
 Masukkan jagung ke dalam media uji massa jenis, aduk secara merata,
sampai homogen, biarkan hingga 5 menit. Yang dipakai secara merata
 Lakukan evaluasi ketinggian permukaan dari campuran butiran jagung
dengan aquadest (perubahan volume suspensi).
HASIL

Perhitungan massa jenis

Diketahui : Berat jagung : 10 gram

Tinggi awal : 50 ml

Tinggi akhir : 58 ml

Ditanya : massa jenis?

Berat 10 g 10 g
Jawab : σ = = = = 1,25 g/ml
T 2−T 1 58−50 ml 8 ml

PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini dilakukan pengukuran massa jenis bahan pakan jagung.
Parameter densitas atau massa jenis merupakan parameter yang menyatakan
perbandingan massa keseluruhan bahan dalam wadah (Sudarmadji et.al, 1989).
Pada praktikum kali ini menggunahan bahan jagung sebanyak 10 gram, dengan
menggunakan media air kran sebanyak 50 ml yang diisikan ke dalam gelas ukur
berukuran 100 ml, setelah itu masukkan bahan pakan yakni jagung ke dalam
media massa jenis yang digunkan secara perlahan dan aduk hingga homogen.
Kemudian biarkan hingga 5 menit dan lakukan evaluasi pengukuran ketinggian
permukaan. Hasil yang didapatkan setelah melakukan uji massa jenis dengan
tinggi awal 50 ml dan tinggi akhir 58 ml, maka didapatkan massa jenisnya sebesar
1,25 g/ml. Bahan pakan yang memiliki massa jenis yang lebih tinggi cenderung
lebih padat dan mengandung lebih banyak nutrisi per satuan volume, dan juga
dapat meningkatkan efisiensi konsumsi pakan pada unggas.
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, M., D. M. Suci, I. Wijayanti. (2017). EVALUASI KUALITAS PELLET


PAKAN ITIK YANG DISUPLEMENTASI TEPUNG DAUN
MENGKUDU (Morinda citrifolia) DAN DISIMPAN SELAMA 6
MINGGU. Buletin Makanan Ternak, 2017, 104 (2): 31 - 48.

Jaelani, A., Dharmawati, S., Wacahyono. (2016). PENGARUH TUMPUKAN


DAN LAMA MASA SIMPAN PAKAN PELET TERHADAP KUALITAS
FISIK. ZIRAA`AH, Volume 41 Nomor 2, Juni 2016 Halaman 261-268,
261-268.

Retnani, Y., L. Herawati., S. Khusniati. (2011). UJI SIFAT FISIK RANSUM


BROILER STARTER BENTUK CRUMBLE BERPEREKAT TEPUNG
TAPIOKA, BENTONIT DAN ONGGOK. JITP Vol. 1 No. 2, Januari
2011, 88-97.
Adawyah, Rabiatul. 2007. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Bumi Aksara.
Jakarta.

Aoetpah, Y., Malelak, G. E., & Sulmiyati, S. 2023. Kualitas Kimia dan
Organoleptik Se’i Sapi dengan Metode Pengasapan Berbeda. JAS, 8(1), 6-
11.

Aristawati, A. T. (2020). MUTU KIMIA TERIPANG HITAM (Holothuria


vacabunda) ASAP PADA BERBAGAI LARUTAN KOSENTRASI
GARAM. KAUDERNI: Journal of Fisheries, Marine and Aquatic Science,
2(1), 90-95.

Arizona, R., Suryanto, E., & Erwanto, Y. (2011). Pengaruh konsentrasi asap cair
tempurung kenari dan lama penyimpanan terhadap kualitas kimia dan fisik
daging. Buletin Peternakan, 35(1), 50-56.

Badan Standardisasi Nasional. 2019. Standar Nasional Indonesia (SNI) Daging


Asap. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.

Kadir, S., Darmadji, P., Hidayat, C., & Supriyadi, S. (2010). Fraksinasi dan
identifikasi senyawa volatil pada asap cair tempurung kelapa hibrida.
Agritech, 30(2).

Kostyra, E. dan Pikielna, N.B. (2006). Volatiles composition and flavour profile
identity of smoke flavourings. Food Quality and Preference 17: 85-95

Maruddin, F. 2005. Kualitas Daging Sapi Asap Pada Lama Pengasapan dan
Penyimpanan. Semarang : Fakultas Peternakan Universitas.
Mubarokhah, D. (2008). Pelatihan Pengasapan di Kota Pekalongan.

Muhammad, H. (2015). LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN OPERASI


INDUSTRI PANGAN “Pengasapan ikan”.

Rina. (2020). Laporan Praktikum Ilmu Teknologi Pangan.


Risqiati, H. 2005. Identifikasi Dan Karakterisasi Flavor Daging Sapi Asap Khas
Kupang (se’i) Berdasarkan Perbedaan Tipe
Pengasapan.http://www.lemlit.Undip.ac.id/
abstrak/content/blogsection/16/165/9/45/.

Saubaki, M. Y. 2020. Produksi Asap Cair Kayu Kesambi ( Schleichera oleosa


Merr ) dan Aplikasinya Sebagai Flavouring Daging Se’i Parameter
percobaan . Parameter yang diukur adalah : Partner, 2, 115–127.

Sérot, T., Baron, R., Knockaert C. dan Vallet, J.L. (2004). Effect of smoking
processes on the contents of 10 major phenolic compounds in smoke fillets
of herring (Cuplea harengus). Food Chemistry 85: 111-120.

Sikorski, Z. E. 2016. Smoked Food : Principles and Production. In Caballero, B.,


Finglas, P. M., Toldra, F. (Eds.) Enc. United Kingdom: Academic Press,
Oxford.

Sio, A. K., Arief, I. I., & Suryati, T. 2022. Kualitas Organoleptik Se’i Sapi yang
Diberi Ekstrak Kulit Batang Schleichera oleosa pada Volume Berbeda.
Journal of Tropical Animal Science and Technology, 4(2), 82-89.

Sunayardi, Z. 2021. Karakteristik Mutu Se’i Sapi yang Diolah Secara Tradisional
terhadap Berbagai Kombinasi Waktu dan Suhu Pengasapan. Jurnal Ilmu
Ternak Universitas Padjadjaran, 21(1), 58-65.

Surdadi, K. dan Suryaningsih, L. 2005. Pengaruh Kombinasi Temperatur dengan


Lama Pengasapan Terhadap Keasaman dan Total Bakteri Daging Ayam
Broiler. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Padjadjaran. Semarang.

Susanti, M, Hatmodjo, dan Kurniawan. 2009. Teknologi Alat Pengolah Bahan


Pangan.

Wibowo, S. 1996. Industri Pengasapan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai